Yunia zulanda
0910.211.007
Oksigen
150
20
99
Inspirasi
pada
permukaan laut
level
97
12,9
97
80
10,6
95
70
9,3
93
60
8,0
90
50
6,7
85
40
5,3
75
30
4,0
60
Tak sadar
26
3,5
50
50 % Saturasi
20
2,7
36
Kematian Hypoksik
4.
Nasal Cannulae
Menyediakan oksigen langsung ke lubang hidung
kecepatan aliran 1 s/d 4 Liter/Menit atau sekitar 24
35 %. Oksigen tapi tergantung juga pada volume
menit tiap pasien.
Indikasi Nasal Cannule
Pemakaian Oksigen yang lama
Pasien dalam kondisi confuse
Pasien yang tak cocok pakai masker
Pasien yang perlu kombinasi dengan masker seperti
pasien asma yang butuh konsentrasi tinggi oksigen.
Pasien hipoksia yang memakai nebulizer ultra sonik
5.
2. Keracunan Oksigen
a) Efek Neurologik
Terjadi epilepsi idiopatik pada pemakaian
oksigen lebih dari 3 ATM.
b) Efek pada paru
Tidak tampak proses patologis yang
signifikan tetapi
terjadi
penurunan elastisitas berhubungan dengan
perdarahan interstitial dan edema intrealveolar
dan akhirnya fibrosis mungkin mekanismenya
adalah efek langsung oksigen pada jaringan paru
mengenai endotel kapiler.
NEBULIZER
NEBULIZER
Beberapa pasien, terutama pasien
yang keadaan umumnya berat, di
rumah sakit, Pada pasien-pasien
ini seringkali harus dipakai alat
nebulizer untuk terapi inhalasi.
Dalam praktek, 2 macam
nebulizer yang sering digunakan:
nebulizer dengan tenaga gas/udara
bertekanan (gambar 2), dan
nebulizer ultrasonik (gambar 3).
Farmakodinamik
Pada pasien asma, salbutamol kirakira sama kuat dengan isoproterenol
sebagai bronkodilator.
Melalui aktivitas reseptor 2, obat ini
akan menimbulkan relaksasi otot
polos bronkus, uterus, dan pembuluh
darah otot rangka.
farmakokinetik
Selain oral dapat diberikan secara
efektif dengan pemberian aerosol.
Terbutalin merupakan satu-satunya 2
agonis yang mempunyai sediaan
parenteral untuk pengobatan darurat
status asmatikus
Formoterol dan salmeterol mempunyai
masa kerja yang panjang (12jam)
sehingga disebut long acting 2 agonis
Beta adrenergik
Kerja panjang (salmeterol, formoterol)
Mula kerja lambat, sehingga tidak digunakan
untuk mengatasi serangan akut
Lama kerja 12 jam
Tidak mempunyai efek antiinflamasi
Efek toksik/e. samping:
Takikardia
Hiperglikemia
Hipokalemia
Efek samping
Penggunaan 2 agonis sebagai
bronkodilator harus hati-hati pada
pasien hipertensi, penyakit jantung
koroner, gagal jantung kongestif,
hipertiroid.
Kortikosteroid sistemik
Onset obat 4-6 jam
Untuk mengobati eksaserbasi akut
yang berat karena dapat mencegah
memburuknya eksaserbasi asma,
mencegah relaps setelah kunjungan
ke UGD dan menurunkan morbiditas.
Terapi oral lebih dipilih dan biasanya
dilanjutkan 3-10 hari mengikuti
pengobatan lain eksaserbasi
Farmako kinetik:
Kortikosteroid Inhalasi (beklometason,
triamcinolon, flunisolide) 80-90 % terdeposit
di mulut dan faring
Steroid sistemik:
Pasien asma berat eksaserbasi (status
asmatikus) mungkin membutuhkan
metilprednisolon intravena atau prednisolon per
oral
Dosis diturunkan secara bertahap dalam 1-2
minggu
Spacers
Efek samping
Pemberian per oral/ parenteral: serius
(gangguan pertumbuhan pada anak) efek
pengurangan masa tulang, hambatan
pertumbuhan melalui penekanan aksis
Hypothalamic-pituitary-adrenal(HPA) dan
katarak.
Inhalasi:
Candidiasis orofaringeal (thrush)
Dapat dikurang dengan pemberian menggunakan
spacers
Edukasi
Pengobatan yang efektif hanya mungkin
berhasil dengan penatalaksanaan yang
komprehensif, dimana melibatkan
kemampuan diagnostik dan terapi dari
seorang dokter Puskesmas di satu pihak dan
adanya pengertian serta kerjasama
penderita dan keluarganya di pihak lain
Pendidikan kepada penderita dan
keluarganya adalah menjadi tanggung jawab
dokter Puskesmas, sehingga dicapai hasil
pengobatan yang memuaskan bagi semua
pihak.
refrensi
Buku farmarko ui
http://www.scribd.com/doc/46314498/kasu
s-asma
Respiratologi anak
http://www.cchs.net/health/healthinfo/docs/0300/0352.asp?index=4297
http://en.wikipedia.org/wiki/Nebulizer
http://www.asthmastuff.com/nebulizer.htm
Penatalaksanaan bronkial pada anak pdf.