Peny Demam Rematik
Peny Demam Rematik
1. Clinical Cardiology
M. Sokolow, MB McIlroy.
2. Buku Ajar Kardiologi
ANATOMI
Dibungkus Perikardium [Viseralis,
Parietalis]
4 Ruang [Atrium kanan dan kiri, Ventrikel
kanan dan kiri].
Katub jantung: 1. Semilunar
2. Atrioventrikuler
ANATOMI
Persarafan: Simpatis dan Parasimpatis.
Pendarahan: 1.Arteri
A.Koronaria kanan [A.Atr.Ant.ka dan A.Desc.
Post].
A.Koronaria kiri [A.Circumflexa dan A.Desc. Ant.
Kiri].
2.Vena
Pemb.limfe: plx Subendokardial, Myokardial,dan
Subepikardial.
DEMAM REUMATIK
Radang akut yang didahului infeksi kuman
Streptokokus beta hemolitikus group A
ditenggorokan, cenderung kambuh,
ditandai Karditis, Poliartritis,Khorea,
Eritema marginatum dan Subkutan nodul.
DEMAM REUMATIK
Insiden : 0.5-2/ 100.000 penduduk [AS-1980]
Etiologi: Infeksi Streptokok beta hemolitikus
group A.
Usia: 5-15 tahun.
Kelamin: Wanita > Laki-laki.
Faktor predisposisi: Usia, Genetik, Sosial
ekonomi, Ras, Etnik, Geografis, Jenis kelamin,
Status gizi, dan Iklim.
DEMAM REUMATIK
DIAGNOSIS: Dr T Ducket Jones [1984]
1. K.Mayor
DEMAM REUMATIK
DIAGNOSA:
- 2 Mayor
- 1 Mayor + 2 Minor
Diperkuat: -Adanya infeksi Streptokok sebe
lumnya.
- Titer ASTO meningkat
- Sediaan tenggorok didapat
Streptokok
DEMAM REUMATIK
1 KARDITIS
* Perikarditis
DEMAM REUMATIK
2 POLIARTRITIS MIGRANS
- Sendi besar ekstremitas, berpindah-pin
dah.
3 KHOREA SYDENHAM
- Gerakan tubuh yang tak terkendali, otot
DEMAM REUMATIK
4 ERITEMA MARGINATUM
-bercak kulit berbatas tegas, lokasi ditu
buh dan proksimal ekstremitas.
- jarang.
5 SUBKUTAN NODUL
- benjolan keras dibawah kulit, tidak nyeri,
minggu pertama.
- jarang.
DEMAM REUMATIK
TATA LAKSANA
1. Tirah baring
2. Eradikasi dan profilaksis Streptokokus
-Benzatin Penisilin:
BB>30 kg : 1.200.000 U
<30 kg : 600.000-900.000 U
3. Anti radang: *Salisilat 100 mg/kg BB
* Prednison 2 mg/kg BB
MITRAL STENOSIS
Etiologi: * Reumatik [90%]
* Nonreumatik [10%]
PATOFISIOLOGI.
-Fibrosis dan fusi Katub Mitral => lubang
menyempit => tekanan LA meningkat =>
bendungan vena dan kapiler paru => sem bab interstisiel/ alveoler paru => tekanan
A. Pulm. Meningkat => RV > => akibatnya
terjadi bendungan vena, hepar, edema kaki.
MITRAL STENOSIS
DIAGNOSA
*Riwayat Demam Reumatik
*Keluhan
- dispnea, takipnea, ortopnea, takikardia,
MITRAL STENOSIS
DIAGNOSTIK FISIK
-bising middiastolik, menggenderang, suara
jantung I mengeras, opening snap, kompo
nen Pulmonal suara jantung II mengeras,
CVP meningkat, hepatomegali, asites,
edema.
MITRAL STENOSIS
ELEKTROKARDIOGRAFI
- P mitral [lebar dan berlekuk]
- Aksis berubah kekanan
- Atrial fibrilasi/ flutter
FOTO DADA
-pembesaran LA, A. Pulmonalis melebar,
Aorta relatif kecil, perkapuran katub Mitral, RV>,
Paru tampak bendungan vena.
MITRAL STENOSIS
EKHOKARDIOGRAM
M mode/ 2D: menentukan derajat stenosis
Katub Mitral, dimensi ruang jantung, adanya trombus di LA.
LABORATORIUM
-Tak ada gambaran yang khas
-Adanya reaktifasi reuma
MITRAL STENOSIS
KATETERISASI
-mengukur tekanan diruang-ruang jantung,
adanya hipertensi pulmonal, mengukur
gradien katub Mitral, menentukan adanya
regurgitasi mitral, adanya regurgitasi/ ste nosis katub Trikuspid.
umur > 40 th. Dilakukan angiografi koroner
MITRAL STENOSIS
TATA LAKSANA
1. Melebarkan K Mitral [NYHA kelas >III]
2. Pembedahan
- Valvulotomi
- Penggantian katub
3. Non bedah
-Valvulotomi dengan dilatasi balon
MITRAL STENOSIS
4. Pengobatan Farmakologis
- mengobati aritmia
dan operasi.
MITRAL INSUFISIENSI
ETIOLOGI: * Reumatik
* Nonreumatik
PJ bawaan,dan trauma.
PATOFISIOLOGI
-Kalsifikasi, penebalan dan distorsi K Mitral, rup tur Khorda Tendinea, dilatasi anulus=>insufisien
MITRAL INSUFISIENSI
PATOFISIOLOGI
-Sistolik =>regurgitasi ke LA
-Diastolik, darah dari LA [berasal V Pulm
+ regurgitan] =>LV > [dilatasi]
DIAGNOSA
Keluhan
sesak, lekas capai, ortopnea, PND, edema
MITRAL INSUFISIENSI
DIAGNOSTIK FISIK
-aktifitas jantung kiri meningkat [beban
volume], bising pansistolik, meniup, p m
diapeks, menjalar keaksila dan mengeras
pada ekspirasi. Suara jantung I melemah,
terdengar suara jantung III dan diastolic
flow murmur.
MITRAL INSUFISIENSI
ELEKTROKARDIOGRAFI
-P mitral, LAD, LVH, IRBBB
-Aritmia atrial [atrial fibrilasi, flutter, atrial
takhikardi, atrial ekstra sistol
FOTO DADA
-Jantung membesar, LA>, LV>
-Bendungan paru
MITRAL INSUFISIENSI
EKHOKARDIOGRAM
-mengevaluasi gerakan katub, ketebalan
dan
adanya perkapuran katub mitral
-menilai derajat regurgitasi
-mengukur diameter end sistolik dan end
diastolik, menilai fungsi LV
MITRAL INSUFISIENSI
LABORATORIUM
-Tidak ada kelainan yang khas
-Adanya reuma aktif/ reaktifasi
KATETERISASI
-konfirmasi diagnostik, derajat insufisiensi.
-mengukur fungsi LV, menilai koroner
-adanya kenaikan tekanan A Pulm dan wedge.
MITRAL INSUFISIENSI
TATA LAKSANA
1. Antibiotika
mencegah reaktifasi reuma/ endokarditis
2. Pengobatan payah jantung
digitalis, diuretik dan vasodilator
3. Operasi
-dilakukan sebelum terjadi disfungsi LV
-perbaikan katub[valvuloplasti,anuloplasti]
-rekonstruksi khorda/muskulus papilaris
-penggantian katub mitral
AORTA STENOSIS
ETIOLOGI
1. Kelainan Kongenital
2. Penyakit Jantung Reumatik
PATOFISIOLOGI
Orifisium Aorta: 2-3 cm
LV mengalami beban tekanan => hipertrofi
Tekanan akhir diastolik LV> => LA>
AORTA STENOSIS
DIAGNOSA
Anamnesa
-Angina pektoris, sinkop, dispnea, mati mendadak
Diagnostik Fisik
Tekanan nadi menyempit, pulvus parvus et
Tardus, bising sistolik p.m. diapeks dan menjalar
Keleher, A2 melemah, paradoksikal splitting
Suara jantung II
AORTA STENOSIS
FOTO DADA
- jantung membesar
- pelebaran Aorta post stenosis, kalsifikasi
katub aorta, pembesaran LA
ELEKTROKARDIOGRAM
- LVH, LA >
- Vektor T terletak 180 derajat dari vektor QRS
AORTA STENOSIS
EKHOKARDIOGRAM
- menentukan lokasi kelainan [aortik, sub aortik]
- menentukan penebalan, mobilitas dan
kalsifikasi katub aorta.
- menentukan derajat hipertrofi LV, fungsi
LV[dimensi ruang, volume akhir diastolik
dan sistolik, fraksi ejeksi].
AORTA STENOSIS
KATETERISASI
- menentukan adanya stenosis
- derajat stenosis: gradient > 50 mm Hg
- penampang < 0.8 cm=> curah jantung
menurun
- angiografi: ukuran volume akhir diastolik
dan sistolik, fraksi ejeksi dan massa LV
- angiografi koroner
AORTA STENOSIS
TATA LAKSANA
1. Antibiotika
- mencegah endokarditis bakterial
2. Pengobatan gagal jantung
- digitalis, diuretik dan vasodilator
3. Nitrat
- mengobati angina pektoris
4. Memperbesar stenosis dengan balon
AORTA STENOSIS
5. Operasi
AORTA INSUFISIENSI
ETIOLOGI
- Demam reumatik
- Sifilis
- PJ Kongenital
PATOFISIOLOGI
- Volume akhir diastolik LV > => beban
volume => dilatasi LV => curah sekuncup
LV>
Tekanan LA> => hipertensi V Pulm.
AORTA INSUFISIENSI
DIAGNOSIS
Anamnesa
- dispnea waktu aktifitas, ortopnea, PND,
kelelahan, edema paru.
- angina waktu istirahat.
DIAGNOSTIK FISIK
- Adanya pulsasi A. Karotis, denyut pada apeks
AORTA INSUFISIENSI
DIAGNOSTIK FISIK
-pulsus bisferens, jantung yang hiperdinamik,
apeks keinfero lateral,
-suara jantung I menurun, ejeksi sistolik
pada sternum kiri.
-bising Austin Flint [MS relatif diastolik
rumbling diapeks], bising sistolik Trikus pid, irama gallop, nadi cepat.
AORTA INSUFISIENSI
FOTO DADA
-LV>, LA>, dilatasi aorta post stenotik
-edema paru
ELEKTROKARDIOGRAFI
-LVHdengan strain
-perubahan ST-T [diastolik overload]
PR interval memanjang
AORTA INSUFISIENSI
EKHOKARDIOGRAM
-melihat anatomi katub aorta dan pangkal
-aorta, adanya vegetasi, menilai fungsi LV,
dimensi aorta>
-dimensi akhir sistolik LV> 55 mm->
resiko tinggi terjadinya gagal jantung
-doppler: menentukan adanya aliran diasto
lik melalui katub aorta.
AORTA INSUFISIENSI
KATETERISASI
-menilai derajat aorta insufisiensi
-menentukan fungsi LV
-mencari kelainan jantung lainnya/ PJK
-arteriografi koroner
PENATALAKSANAAN
1. Profilaksis terhadap endokarditis
AORTA INSUFISIENSI
2. Mengobati gagal jantung
-digitalis, diuretik, vasodilator
3. Operasi
-disfungsi LV
GAGAL JANTUNG
Jantung tidak mampu memompa darah keja ringan untuk memenuhi kebutuhan metabo lisme tubuh.
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
2 Macam:
1. GJ curah tinggi
Paget dll.
GAGAL JANTUNG
2.GJ curah rendah
mencukupi=> GJ
PATOFISIOLOGI
1. Disfungsi sistolik
GAGAL JANTUNG
DISFUNGSI SISTOLIK
- Isi sekuncup< => curah jantung<
- Volume akhir sistolik> => darah vena
kembali kejantung => tekanan dan vol ume akhir diastolik >
Penyebab:
1. Gangguan kontraksi
GAGAL JANTUNG
- kardiomiopati dilatasi
- kelebihan beban volume
- mitral insufisiensi
- aorta insufisiensi
2. Kelebihan beban tekanan
- hipertensi
- aorta stenosis
GAGAL JANTUNG
Pembagian lain:
1. GJ kiri
kongesti paru
GAGAL JANTUNG
2. GJ kanan
vena
Mekanisme kompensasi:
1. Rangsang simpatis
- bekerja cepat
2. Retensi cairan oleh ginjal
- lambat
GAGAL JANTUNG
GEJALA
Akibat: 1. Penurunan curah jantung
2. Bendungan paru
- dyspnoe de Effort [ sesak waktu aktifitas
fisik]
- ortopneu [sesak bila berbaring]
- PND [terbangun dari tidurnya akibat
sesak nafas]
GAGAL JANTUNG
Gejala:
- takhikardi
- tekanan darah menurun
- hemoptoe
- keringat dingin
- pucat
GAGAL JANTUNG
DISFUNGSI DIASTOLIK
Akibat: 1. Gangguan relaksasi ventrikel
-aktif
-pasif
Penyebab: - iskemia miokard
- hipertrofi LV
- kardiomiopati restriktif
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG KONGESTIF
- gagal jantung kiri dan kanan
- Gejala: sesak, bendungan V.Jug. Ext.
hepatomegali, splenomegali, dan edema
perifer
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG KIRI
- Gejala bendungan paru:
dyspnoe de Effort, ortopneu, PND.
takhikardi, tekanan darah menurun,
keringat dingin, pucat.
GAGAL JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI
1. Frank Starling
terpenuhi
2. Hipertrofi ventrikel
GAGAL JANTUNG
-Beban volume: pembesaran ruang ventr.
hipertrofi eksentrik
- Beban tekanan: penebalan dinding tanpa
hipertrofi konsentrik
3. Aktifasi neurohormonal
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
AKTIFASI HORMON ANTIDIURETIK
- curah jantung yang menurun merangsang
Kel. Hipofisis Post => hormon antidiuretik
meningkat => retensi cairan
- Akibatnya: volume intravaskular akan
meningkat => sehingga curah jantung
meningkat
GAGAL JANTUNG
TATA LAKSANA
1. Menurunkan beban kerja jantung
dopamin, dobutamin
GAGAL JANTUNG
2. Meningkatkan kontraksi miokard
- dengan digitalis, dopamin, dobutamin,
amrinon
- meningkatkan kontraksi miokard =>
GAGAL JANTUNG
3. Menurunkan kelebihan cairan dan garam
4. Mengobati penyebab
- pembedahan/ valvuloplasti pada pende
rita stenosis katub jantung
5. Mengobati faktor pencetus
SYOK KARDIOGENIK
*Sindroma klinis dimana curah jantung
tidak cukup untuk mempertahankan fung si organ vital, akibat disfungsi otot jantung
PENYEBAB
1. IMA
2. Gangguan mekanis akut
SYOK KARDIOGENIK
3. Bedah pintas kardiopulmonal
4. Payah jantung kongestif
SYOK KARDIOGENIK
3. Infeksi
-endokarditis, miokarditis.
4. Emboli paru
5. Kelebihan cairan/garam
6. Obat penekan miokard
- beta bloker
7. Lain-lain
- kehamilan, tirotoksikosis, anemia,stres,
hipertensi akut
SYOK KARDIOGENIK
KLINIS [Scheidt/1973]
- sistolik < 80 mm Hg
- produksi urine < 20 ml/hr
- gangguan mental, tekanan pengisian LV>
12 mm Hg
- peningkatan katekolamin: gelisah, keringat
dingin, akral dingin, takhikardi
- tekanan V Sentral > 10 mm H20=>
hipovolemia-
SYOK KARDIOGENIK
KOMPONEN UTAMA:
1. Adanya gangguan fungsi ventrikel
2. Adanya kegagalan organ akibat perfusi
menurun
3. Tidak ada hipovolemia/ sebab syok lain
PATOFISIOLOGI
- Kerusakan otot jantung > 40%
-Kadar ensim jantung meningkat
- Obstruksi proks. A. Koronaria Desc. Ant. Kiri.
SYOK KARDIOGENIK
HEMODINAMIK
- tekanan sistolik menurun
- denyut jantung menigkat
- indeks jantung/ curah jantung menurun
- tahanan pembuluh sistemik meningkat
- Rackley: penderita dengan tekanan akhir
diastolik LV yang meningkat, dan indeks
jantung yang menurun => prognosa buruk
SYOK KARDIOGENIK
TATA LAKSANA
1. Pengobatan IMA
SYOK KARDIOGENIK
SYOK KARDIOGENIK
2. Monitor hemodinamik
- sistolik < 90 mm Hg
SYOK KARDIOGENIK
menit/ m2
4. Obat
SINKOP
* Kelemahan otot-otot tubuh menyeluruh,
sehingga tidak mampu mempertahankan
sikap tegak, disertai kehilangan kesadaran
PATOFISIOLOGI
Aliran darah serebral menurun, sehingga
tekanan dan oksigenasi keotak menurun
SINKOP
ETIOLOGI
I. Kardiovaskuler
1. Aritmia
* Bradi aritmia
AV [Adams Stoke]
SINKOP
* Takhi aritmia
- takhikardi supraventrikuler, PAT,
VT, fibrilasi ventrikel, sindrom QT
panjang, atrial flutter, WPW sindr.,
2. Infark miokard
3. Kelainan katub [AS]
4. Kelainan bawaan [TF]
5. Prolaps katub Mitral
SINKOP
6. Tamponade jantung
7. Kelainan Atrium
- miksoma, trombus
8. Hipotensi ortostatik
9. Sinkop vasovagal
10. Penyakit sumbatan serebral
11. Sumbatan pembuluh darah [emboli p]
12. Obat penghambat simpatis
SINKOP
II. Kelainan Nonkardiak
1. Neurologik
migren
2. Kelainan Metabolik
- hiperventilasi, hipoglikemia,
SINKOP
DIAGNOSA
1. Anamnesa
2. Laboratorium
3. Tes
- masase sinus karotis, hiperventilasi, berdiri cepat dari posisi berbaring, hiperelevasi lengan
- elektrokardiografi
SINKOP
- treadmill
- holter
- signal averanged electrocardiogram
- pemantauan transtelefonik
- pemeriksaan elektrofisiologi
- ekhokardiografi
- tilt test
SINKOP
TATALAKSANA
* posisi kebalikan Trendelenberg
* pakaian dilonggarkan [leher]
* hindari obat penghambat otonom
* mengobati penyebab:
- Ao S => operasi
- AV blok, bradikardi => atropin/pacu jant
- takhiaritmia => propanolol
SINKOP