Anda di halaman 1dari 31

Diskusi Sentral

ASI
SUBDIVISI NUTRISI
METABOLIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pendahuluan
Proses menyusu yang sering disebut dengan
Laktasi merupakan proses alami yang sangat
kompleks yang sesungguhnya sudah disiapkan
secara bertahap pada diri seorang wanita
sesuai dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan
sejak
awal.Untuk
mempertahankan
kelangsungan
hidup
keturunannya maka organ ini menjadi sumber
utama dari kehidupan, karena ASI adalah
makanan bayi yang paling penting terutama
pada bulan-bulan pertama kehidupan.

Proses Laktasi
Proses laktasi terdiri dari 2 tahap.
pembentukan air susu pada masa kehamilan,
periode menyusui sesudah bayi lahir, yaitu saat air
susu dibentuk dan dikeluarkan.lamanya sangat
tergantung pada motivasi dan "kemampuan"
seorang ibu untuk menerapkan manajemen laktasi.

Refleks Menyusui
Dalam masa menyusui terjadi beberapa refleks yang
penting pengaruhnya terhadap kelancaran laktasi, yaitu
refleks yang terjadi pada ibu dan pada bayi.
Pada ibu
1. Refleks prolaktin
2. Refleks oksitosin
Pada bayi yang sehat mempunyai 3 reflek intrinsik yang
diperlukan untuk berhasilnya menyusui yaitu:
1. Reflek mencari(Rooting refleks)
2. Reflek menghisap( Sucking refeks)
3. Releks menelan ( Swallowing refleks)

Refleks Menyusui Pada Ibu

Refleks Prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, ujung
saraf sensoris yang terdapat
pada puting susu terangsang.
Rangsangan ini akan dikirim ke
otak (hipotalamus) yang akan
memacu
keluarnya
hormon
prolaktin yang kemudian akan
merangsang
sel-sel
kelenjar
payudara untuk memproduksi
ASI. Jadi makin sering bayi
mengisap,
makin
banyak
prolaktin yang dilepas dan makin
banyak ASI yang diproduksi.
Oleh karena itu, menyusukan
dengan sering adalah cara
terbaik untuk mendapatkan ASI
dalam jumlah banyak.

Refleks oksitosin ("let down


reflex")

Rangsangan yang ditimbulkan oleh


isapan bayi waktu menyusu diantar
pula ke bagian lain dari otak yang
akan melepaskan hormon oksitosin.

Oksitosinn akan memacu sel-sel


otot yang mengelilingi jaringan
kelenjar dan salurannya untuk
berkontraksi, sehingga memeras air
susu keluar hingga mencapai sinus
laktiferus di balik areola, untuk
kemudian menuju puting susu.

Dengan demikian terjadi "areolar


engorgement" (pembengkakan).

Melalui refleks inilah terjadi pula


kontraksi rahim yang membantu
lepasnya plasenta (ari-ari) dan
mengurangi perdarahan setelah
bayi dilahirkan, kalau keadaan
memungkinkan sebaiknya bayi
segera disusukan ibunya (kontak

Refleks pada bayi


"Rooting reflex"
Bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan
menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya
dirangsang atau disentuh, dia akan membuka
mulut dan berusaha mencari puting untuk
menyusu. Keadaan ini dikenal dengan sebutan
"rooting reflex".
"Sucking reflex" (refleks menghisap)
Refleks ini terjadi bila ada sesuatu yang
merangsang langit-langit dalam mulut bayi. Jika
puting susu ibu menyentuh langit-langit belakang
mulut bayi, terjadi refleks menghisap dan terjadi
tekanan terhadap daerah areola oleh gusi, lidah
bayi serta langit-langit, sehingga isi sinus
laktiferus diperas keluar ke dalam rongga mulut
bayi.
Refleks menelan
Bila ada cairan di dalam rongga mulut, terjadi

langkah-langkah menyusui
yang baik dan benar
Persiapan mental dan fisik ibu setiap akan
menyusui. Ibu harus dalam keadaan tenang. Bila
perlu minum segelas air sebelum menyusui.
Hindari menyusui pada keadaan lapar dan haus.
sediakan tempat dengan peralatan yang
diperlukan, seperti kursi dengan sandaran
punggung dan sandaran tangan, bantal untuk
menopang tangan yang menggendong bayi.
sebelum menggendong bayi untuk menyusui,
tangan harus dicuci bersih. Sebelum menyusui,
tekan daerah areola di antara telunjuk dan ibu
jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI, kemudian
oleskan ke seluruh puting dan areola. Cara
menyusui yang terbaik adalah bila ibu
melepaskan BH dari kedua payudaranya.

langkah-langkah menyusui
yang baik dan benar #2
susukan bayi sesuai dengan kebutuhannya ("on
demand"), jangan dijadwalkan. Biasanya
kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3
jam sekali. Setiap kali menyusui, lakukanlah pada
kedua payudara kiri dan kanan secara
bergantian, masing-masing sekitar 10 menit.
Mulailah selalu dengan payudara sisi terakhir
yang disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai
payudara terasa kosong.
setelah selesai menyusui, oleskan ASI lagi seperti
awal menyusui tadi. Biarkan kering oleh udara
sebelum kembali memakai BH. Langkah ini
berguna untuk mencegah lecet.
membuat bayi bersendawa setelah menyusui
harus selalu dilakukan, untuk mengeluarkan
udara dari lambung supaya bayi tidak kembung
dan muntah..

Perbedaan komposisi Protein


ASI dan Susu sapi
ASI
Sapi

g/l g/l
Protein
8.9
33.1
Casein
2.5
27.3
Whey protein
6.4
5.8
Alfa-Lactalbumin 2.6
1.1
Beta-Lactoglobulin
3.6

Susu

Perbedaan komposisi mineral


ASI dan Susu sapi

ASI

sapi
Natrium (mg)
15
Kalium
57
Calcium
35
Fosfor
15
Ferrum (mcg)
100

Susu

58
145
130
120
70

Komposisi ASI
Berdasarkan waktu diproduksi, ASI
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
Kolostrum
ASI peralihan (masa transisi)
ASI mature

Kolostrum

Pink Colostrum

Day 4 Milk

Light Brown Colostrum

Mature Milk

15

Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mama yang
mengandung jaringan debris dan sisa - sisa material yang terdapat dalam alveoli dan
duktus dari kelenjar mamaria sebelum dan segera sesudah melahirkan anak.
Kolostrum disekresi oleh kelenjar mamaria dari hari pertama sampai hari ketiga atau
keempat, dari masa laktasi. Komposisi kolostrum dari hari ke hari berubah dan
merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning
dibandingkan ASI matur. Kolostrum juga merupakan suatu laxatif yang ideal untuk
membersihkan mekoneum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
Berikut ini merupakan ciri ciri kolostrum :
1. Berwarna kekuning kuningan, lebih kuning dari pada ASI matur.
2. Bila dipanaskan menggumpal, ASI matur tidak.
3. PH lebih alkalis dibandingkan ASI matur.
4. Lemaknya lebih banyak mengandung kolestrol dan lesitin di bandingkan ASI
matur.
5. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi kurang
sempurna, yang akan menambah kadar antibodi pada bayi.

Air Peralihan (Masa Transisi)


ASI ini merupakan ASI peralihan dari
kolostrum menjadi ASI matur.
Disekresi dari hari ke-4 hingga hari ke10 dari masa laktasi, tetapi ada pula
yang berpendapat bahwa ASI matur
baru akan terjadi pada minggu ke-3
hingga ke-5. ASI transisi ini memiliki
kadar protein semakin rendah,
sedangkan kadar lemak dan
karbohidrat semakin tinggi, dan

Air Susu Matur


ASI matur adalah ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, yang memiliki
komposisi relatif konstan, tetapi sebagian peneliti berpendapat bahwa baru pada
minggu ke-3 sampai ke-5 ASI komposisinya baru konstan. ASI matur merupakan
makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan pada ibu yang
sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama
bagi bayi.
Berikut karakteristik ASI matur :
1.Merupakan cairan putih kekuning - kuningan, karena mengandung kasienat,
riboflaum dan karotin.
2.Tidak menggumpal bila dipanaskan.
3.Volume: 300 850 ml/24 jam.
4.Terdapat faktor faktor anti mikrobakteria, yaitu:
a.Antibodi terhadap bakteri dan virus.
b.Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T)
c.Enzim (lysozime, lactoperoxidese)
d.Protein (lactoferrin, B12 binding Protein)
e.Faktor resisten terhadap staphylococcus.
f.Komplemen ( C3 dan C4)

Perbedaan komposisi kolostrum,


ASI Prematur, ASI Matur
Komposi Kolos
si
trum

ASI
ASI
ASI
ASI Matur
Prematur Matur
Prematu 26-29 hr
8-11 hari 8-11 hr r
26-29 hr

Energi

58

71

59

70

62

Protein

2.3

1.86

1.70

1.41

1.29

Lemak

2.9

4.14

3.06

4.09

3.05

Laktosa

5.3

5.55

5.98

5.97

6.51

Komposisi ASI
Faktor Protektif
Laktobasilus bifidus: mengubah laktosa to as.
Laktat & as. Asetat >> mengambat E.coli. ASI
mengandung polisakarida yg berikatan dg nitrogen u
pertumbuhan LB
Laktoferin (100mg/100ml): berikatan dg zat besi
>> menghambat pertumbuhan stafilokokus, E.coli &
kandida
Lisozim (400 g/ml): bakteriosidal &
antiinflamatori. Kadar meningkat 6 bln pertama >>
protektif stl 6 bln krn bayi mulai mdpt makanan padat

Komposisi ASI

Breast Feeding (ASI Eksklusif)


1. ASI sedini mungkin (30 menit pasca
lahir)
2. ASI on demand
3. ASI eksklusif dianjurkan sampai 6
bulan
4. Buah, biskuit ditunda sampai 6
bulan bersama dengan mulainya
BS
5. Pemberian vitamin AD, NT, telur,
sama dengan artificial feeding.
6. ASI selestari mungkin
WHO : tetes terakhir
Indonesia : 2 tahun
Praktek : 1 tahun
Hamil lagi : tetap berikan

30 - 60 MENIT SETELAH LAHIR, KONTAK BADAN &


MENYUSU AWAL
23

ASI eksklusif
ASI eksklusif : bayi hanya diberi ASI saja
selama 6 bln, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, airt teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
bubur nasi dan tim.
Standar emas makanan bayi :
1.
2.
3.
4.

Proses menyusui dimulai secepatnya (IMD)


ASI eksklusif selama 6 bln
MP ASI keluarga setelah 6 bln
ASI diteruskan smp 2 tahun atau lebih

ARTIFICIAL FOOD ( Susu Buatan )

Tujuan :
Sebagai penambah ASI (Mixed
feeding)
Sebagai substitusi ASI (Artificial
feeding)

Cara :
SS + tepung (1-2 %) + gula (4-5 %)
Susu formula (instant)

Indikasi penghentian ASI


Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghentian menyusui untuk
sementara waktu
Penyakit parah yang menghalangi seorang ibu merawat bayi, misalnya
sepsis.
Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1): kontak langsung antara luka
pada payudara ibu dan mulut bayi sebaiknya dihindari sampai semua lesi
aktif telah diterapi hingga tuntas.
Pengobatan ibu:
a.Obat-obatan psikoterapi jenis penenang, obat anti-epilepsi dan
opioid dan kombinasinya dapat menyebabkan efek samping seperti
mengantuk dan depresi pernapasan dan lebih baik dihindari jika
alternatif yang lebih aman tersedia
b.Radioaktif iodin-131 lebih baik dihindari mengingat bahwa alternatif
yang lebih aman tersedia - seorang ibu dapat melanjutkan menyusui
sekitar dua bulan setelah menerima zat ini
Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghindaran menyusui
secara permanen:
. Infeksi HIV : jika pengganti menyusui dapat diterima, layak,
terjangkau, berkelanjutan, dan aman

Indikasi penghentian ASI


Kondisi ibu yang masih dapat melanjutkan menyusui, walaupun
mungkin terdapat masalah kesehatan yang menjadi perhatian.
Abses payudara: menyusui harus dilanjutkan pada payudara
yang tidak terkena abses; menyusui dari payudara yang terkena
dapat dilanjutkan setelah perawatan mulai
Hepatitis B: bayi harus diberi vaksin hepatitis B, dalam waktu 48
jam pertama atau sesegera mungkin sesudahnya
Mastitis: bila menyusui sangat menyakitkan, susu harus
dikeluarkan untuk mencegah progresivitas penyakit
Penggunaan zat-zat toksik
- Penggunaan nikotin, alkohol, ekstasi, amfetamin, kokain, dan
stimulan sejenis oleh ibu telah terbukti memiliki efek berbahaya
pada bayi yang disusui;
- Alkohol, opioid, benzodiazepin dan ganja dapat menyebabkan
sedasi pada ibu dan bayi.

Manfaat ASI
Manfaat untuk Bayi
Komposisi sesuai kebutuhan
Mudah dicerna dan diserap
Selalu berada dalam suhu yang tepat
Tidak menyebabkan alergi
Mencegah maloklusi/ kerusakan gigi
Mengoptimalkan perkembangan
Meningkatkan hubungan ibu dan bayi
Menjadi orang yang percaya diri

Manfaat ASI
Manfaat untuk ibu
Mencegah perdarahan pasca persalinan
Mempercepat involusi uterus
Mengurangi anemia
Mengurangi risiko kanker ovarium dan
payudara
Memberikan rasa dibutuhkan
Mempercepat kembali ke berat semula
Sebagai metoda KB sementara

Manfaat ASI
Manfaat untuk ibu
Mencegah perdarahan pasca persalinan
Mempercepat involusi uterus
Mengurangi anemia
Mengurangi risiko kanker ovarium dan
payudara
Memberikan rasa dibutuhkan
Mempercepat kembali ke berat semula
Sebagai metoda KB sementara

Manfaat ASI
Manfaat ASI bagi negara
Menghemat devisa
Mengurangi polusi
Menghemat subsidi kesehatan
Mengurangi morbiditas & mortalitas
anak
SDM yang bermutu

Anda mungkin juga menyukai