OTOT

Kelompok 1:
Adam G. Priambodo 3415133052
Nofita Lasari
3415131019
Nurul Fadhillah
3415133049

Pendidikan Biologi Bilingual 2013

Organogenesis
Dalam perkembangan hewan,
organogenesis (organo-genesis
berasal dari kata Yunani
yaitu dengan mana yang bekerja",
dan "asal, penciptaan,
generasi") adalah proses dimana
ektoderm, endoderm, dan mesoderm
berkembang menjadi organ-organ
internal organisme

 Pertumbuhan ini diawali dari

pembentukan embrio (bentuk primitif)
menjadi fetus (bentuk definitif)
kemudian berdiferensiasi menjadi
memiliki bentuk dan rupa yang spesifik
bagi keluarga hewan dalam 1 spesies.
Waktu Organogenesis bervariasi diantara
spesies, terjadi setelah gastrulasi dan
embrio telah memiliki pola dasar tubuh
(3 lapis daun kecambah serta notokorda
sebagai aksis tubuh).

Organisasi Otot
Filamen > Myofibril (kontraktril
elemen)+Sacroplasma (Protoplasm)
+Sacrolema (membran sel) +
Endomesium > Muscle Fiber +
Perimisium > Fasicle + Epimisium >
Otot

Otot merupakan alat gerak aktif

karena berfungsi untuk kemampuan
berkontraksi.
Otot memendek jika sedang
berkontraksi dan
memanjang jika berelaksasi.

Otot tersusun atas dua macam

filamen dasar, yaitu filamen aktin
dan
filamen miosin:
Filamen aktin tipis dan filamen
miosin tebal. Kedua filamen ini
menyusun miofibril.
Miofibril menyusun serabut otot
dan serabut otot menyusun satu
otot.

Berdasarkan cara melekatnya di tulang,

terdapat dua bagian otot, yaitu origo
dan insersio.
Origo: ujung otot yang menempel di
tulang yang kedudukannya tetap
(tumpuan) ketika otot berkontraksi.
Insersio: bagian otot yang menempel
pada tulang yang akan digerakkan
ketika otot berkontraksi.

Tiga karakter otot, yaitu:

1. Kontraksibilitas: kemampuan
otot untuk memendek dan lebih
pendek dari ukuran semula, hal ini
terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan.
2. Ektensibilitas: kemampuan otot
untuk memanjang dan lebih panjang
dari ukuran semula.
3. Elastisitas: kemampuan otot
untuk kembali pada ukuran semula.

Fungsi Otot
Pergerakan
Penopang tubuh dan pembentuk
stuktur tubuh
Pengatur panas

Klasifikasi Otot
Berdasarkan morfologi, cara kerja,
dan lokasinya dalam tubuh, otot dapat
dibagi menjadi tiga jenis:
1. Otot Polos
2. Otot Lurik
3. Otot Jantung

Pembentukan Otot

Formation Of Muscle
Skeletal Muscle
Skeletal muscle is derived from somatic
mesoderm.
In amniotes certain cell of epiblast layer
are determined become muscle
(myogenic).
Myogenic cells in prechordal
mesoderm of the head.

Myogenesis

 Limb muscle migrate into the limb

bud from the somites.
Cranial musculature; Paraxial
mesoderm constitutes the main
source of cranial musculature.

 Smooth Muscle
Arises from mesoderm. Outer coat around the
primary epithelial lining of hollow internal
organs.
Smooth muscle surrounding digestive and
respiratory tracts, arises from splanchnic
mesoderm.
Blood vessels arises from somatic mesoderm.
Smooth muscle of the iris is of ectodermal
origin.

 Cardiac Muscle
The heart is from the splanchnic
mesoderm.
The cardiac muscle cell arise from
mesenchymal located in inner layer of
the epimyocardium.

STRUCTURE

Contractile apparatus
Muscle cell = muscle fiber
Muscle fibers are made of myofibrils (striated)
Myofibrils are made of units called sarcomeres
Sarcomeres are made of thick and thin
filaments
Z line is the end of the sarcomere
Thick and thin filaments slide over one
another to shorten the muscle during
contraction

Myofibril consists of protein chains

called myofilaments

Myosin
(Thick)
Myofilament

Many elongated myosin

molecules shaped like golf clubs.
Single filament contains roughly
300 myosin molecules
Molecule consists of two heavy
myosin molecules wound
together to form a rod portion
lying parallel to the myosin
myofilament and two heads that
extend laterally.
Myosin heads
1. Can bind to active sites on the
actin molecules to form crossbridges. (Actin binding site)
2. Attached to the rod portion by
a hinge region that can bend
and straighten during
contraction.
3. Have ATPase activity: activity
that breaks down adenosine
triphosphate (ATP), releasing
energy. Part of the energy is
used to bend the hinge region
of the myosin molecule during
contraction

Thin Filament: composed of 3

major proteins
1. F (fibrous) actin
2. Tropomyosin
3. Troponin
Two strands of fibrous (F) actin
form a double helix extending
the length of the myofilament;
attached at either end at
sarcomere.
. Composed of G actin
monomers each of which
has a myosin-binding site
(see yellow dot)
. Actin site can bind myosin
during muscle contraction.
Tropomyosin: an elongated
protein winds along the groove
of the F actin double helix.
Troponin is composed of three
subunits:
. Tn-A : binds to actin
. Tn-T :binds to tropomyosin,
. Tn-C :binds to calcium ions.

Actin (Thin)
Myofilament
s

Sliding filament theory

Links the structure of a sarcomere to its
function
During contraction thin filaments slide
over thick filaments
Thick filaments= myosin and have
heads
Thin filaments = actin, these slide
Ca and ATP required for sliding and
attachment

Fig 30.9A

Fig 30.9B

Kelainan Pada Otot

1. Atrofi: suatu keadaan mengecilnya otot
sehingga
kehilangan kemampuan berkontraksi.

2. Kelelahan Otot: terjadi karena terus

menerus melakukan aktivitas, dan bila ini
berlanjut dapat terjadi kram.
3. Tetanus: otot yang terus menerus
berkontraksi (tonus atau kejang) akibat
serangan bakteri Clostridium tetani.

4. Miestenia Gravis: melemahnya

otot secara berangsur-angsur,
sehingga menyebabkan kelumpuhan
bahkan kematian.
5. Kaku Leher (Stiff): peradangan
otot trapesius leher sehingga leher
terasa kaku. Stiff terjadi akibat
kesalahan gerak.

REFERENCE
Carlson, B. M., 1988, Pattens
Foundations Of Embryology 5th Ed,
McGrawl-Hill book company, USA.