TELINGA-HIDUNG-TENGGOROKAN
Oleh:
Dr. I.O. Palandeng
Bagian THT-KL
Fakultas Kedokteran Unsrat
RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
Pemeriksaan Telinga
Yang diperiksa bgn luar telinga : auriculum, MAE, M.tympani
bgn luar.
AURICULUM, tdd: bgn bertulang rawan, bgn tdk bertulang
rawan, helix dan antihelix, tragus, antitragus, concha,sulcus
retroauricular.
Anatomi abnormal :
- kongenital:fistula auris kong, microtia
- acquisita: trauma, radang, sikatriks,bloemkool ear
- penykt: erisipelas, dermatitis sekunder,
perikondritis, herpes zoozter otikus, othematoma.
Membran Timpani :
Posisi : mbtk sudut 450 dng bdg horisontal-sagital
tepi bwh terletak 6 mm medial dr tepi atas.
pd by <1 th letak lbh horizontal & frontal
Warna : putih spt mutiara
Ukuran: tinggi 9-10 mm, lebar 8-9 mm
Bentuk : oval yg condong
45% ke anterior.
Bagian2:
- pars tensa: (manubrium mallei, umbo, proc.brevis,
refleks cahaya),histologis:
35%
lapisan luar :kulit tipis
lanjutan kulit MAE
lapisan medial: mukosa
lapisan tengah : 2 lapisan, lateral serat radier & medial
serat sirkuler
- Pars flaccida :tdk punya membrana propria, tegang.
5%
15%
Pemeriksaan Luar
1.
2.
3.
RHINOSKOPI ANTERIOR
1.
2.
3.
Rhinoskopi Posterior
Ide px: menyinari choana & ddg nasofaringdng sinar yg dipantulkan cermin yg
ditempatkan pada nasofaring.
Syarat :
1. Ada tempat cukup lebar utk menempatkan kaca. Utk itu lidah ditarik ke dlm mulut
& ditekan ke bwh dng spatel lidah.
2. Hrs ada jln ckp lebar antara uvula dan ddg faring, agar chy yg dipantulkan o/
kaca dpt masuk ke dlm nasofaring. u/ itu pdrt diminta bernafas lwt hidung, shg
pal.mole bergerak ke bwh.
Alat : Kaca bertangkai kecil, spatula penekan lidah, lampu spritus, tetracaine 1%.
Teknik Px:
Pd pdrt sngt sensitif kira2 5 menit sblm px, ke dlm faring diteteskan 10 tts lar
tetracaine 1% (atau xylocaine spray). Spatula lidah dipegang dng tangan kiri,
sdgkn kaca bertangkai dng tangan kanan.
1. Punggung kaca bertangkai terlbh dahulu dipanaskan pd lampu spritus. Kmdn
temperatur kaca di px dng menekankan pd bgn dorsal tangan kiri.
2. Tangkai kaca dipegang spt memegang potlot dng kaca mnghdp atas.
3. Pdrt buka mulut lebar2,lidah tetap dlm mulut, bernapas via hidung.
4. Spatula diletakkan pd paramedial kanan lidah, ujung spatula ditempatkan sdkt
melewati punggung lidah di depan uvula.
Perhatikan :
a. Radang : pus dr meatus nasi medius at superior, ada adenoiditis, ulserasi
ddg nasofaring.
b. Tumor :carcinoma pd fossa rosenmuleri, polip
Kesulitan-Kesulitan :
1. Dari pihak dokter :
a.Menekan lidah hendaknya dng tenaga optimal. Terlalu kuat sakit, kurang
kuat faring belum terlihat.
b.Spatula diletakkan pd daerah optimal. Cukup luas buat kaca dan tdk
timbul refleks muntah. Terlalu jauh ke radix lingua timbul muntah, terlalu
dkt gigi lidah terangkat shg tidak ada tempat untuk kaca.
c.Diusahakan ujung spatula tetap pd tempatnya. Fiksasi spatula dpt
dilaksanakan dng mmgang spatula dng ibu jari dibwh spatula, jari II&III
diatas spatula, jari IV diatas dagu, jari V di bwh dagu.
2.Dari pihak penderita :
a.Bernapas dr hidung dng mulut terbuka.
b.Refleks muntah yg kuat.
5. Refleks Muntah
bila ddg faring disentuh, akan tjd kontraksi m.constrictor faringeus
medius, diperhatikan :
Faring : ddg belakang akan tertarik ke depan, sdgkn ddg lateral tertarik
ke medial, shg lumen faring menghilang.
Tonsil : terdorong keluar dari fosa tonsilaris ke arah medial, axis diputar
dari frontal mjd sagital. Akibat lumen faring tak nampak, kec ke2 tonsila
palatina sangat besar.
PEMERIKSAAN MULUT
1. Inspeksi : phtkn ada rhinolalia. Rhinolalia oklusa disebbkan obstruksi
nasi/nasofaring/adenoid besar, rhinolalia aperta tjd krn jln dr orofaring ke
nasofaring msh terbuka, hal amna dijumpai pd palatoschiziz dan paralisis
pal.mole. Phtkn juga : ptyalismus, parese N VII, ulkus pada
mukosa/gingiva, gigi & geraham, lidah (atrofi, aphtae, parese N XII),
palatum durum yang mungkin bengkak.
2. Palpasi : jng dilupakan bila ada ulkus pada lidah ?
3. Perkusi : pada gigi&geraham.
Memeriksa Parese/Paralisis
Normal:waktu istirahat uvula di tengah dan vertikal, konkavitas pal.mole
simetris. Pd saat mengucapkan aaee, terangkat ke atas tetapi tetap
simetris. Gerakan di atas tjd o/kerja m.levator veli palatini (gerak ke atas)
dan m.tensor veli palatini (ke lateral).
Parese/paralise : bilateral wkt istirahat normal, wkt mengucapkan aaa
tdk terangkat, mengucapkan eee bergerak sdkt, faktor penyebab post
difteri. Unilateral wkt istirahat normal, mengucapkan aaaeee uvula dan
konkavitas tertarik ke arah sehat/ tdk simetris. Penyebab tumor maligna
nasofaring, parese n.X.
Faring normal disentuh : refleks muntah/sensitif. Bila ada parese bilateral,
tampak tumpukan saliva dan tidak ada gerakan otot. Pada perese
unilateral, disentuh menyebabkan gerakan pada sisi yang sehat.
PEMERIKSAAN LARING :
Terdiri atas :
1. Px dr luar : inspeksi/palpasi
2. Laringoscope inderect : dengan kaca laring
3. Laringoscope direct : bgn dr pemeriksaan endoskopi.
4. Px radiologis
Pemeriksaan dari Luar :
a.Inspeksi, phtkn : warna, keutuhan kulit, pembengkakan.
b.Palpasi, phtkn : kerangka laring, pembengkakan, susunan abnormal.
LARINGOSCOPE INDIRECT :
Ide px: laring disinari dengan cahaya yang dipantulkan o/kaca yg
ditempatkan dlm faring.
Syarat:
1. Ada jln lebar u/cahaya yg dipantulkan. Lidah hrs dikeluarkan shg radix
akan bergerak ke depan.
2. Harus ada jln luas buat kaca & kaca tdk blh ditutupi dengan uvula. u/ itu
pdrt bernafas dr mulut, uvula bergerak ke atas.
Tahap Pemeriksaan :
1. Px radix lingua, epiglotis dan sekitarnya.
2. Px lumen laring dan rima glotis
3. Px bagian yang letaknya kaudal rima glotis.
Alat-ALat :
1. Kaca laring besar
3.Lampu spritus
2. Larutan tetracaine
4. Kain kasa dilipat
Teknik :
1.Pd faring sensitif, 10 menit sblm px diteteskan larutan tetracaine
2.Mulut dibuka lebar-lebar & pdrt bernafas lwt mulut.
3.Pdrt mengeluarkan lidah panjang2.
4.Bgn lidah diluar mulut dibungkus dng kain kasa & dipegang dng tangan
kiri dng tenaga optimal. Terlalu kuat sakit, terlalu lemah mudah terlepas.
Cara pegang lidah jari I di atas lidah, jari III di bwh lidah, jari II menekan
pipi pdrt ke dlm di antara gerham atas dan bawah.
5.Kaca dipegang dengan tangan kanan (spt memegeng potlot) dng kaca
mengarah ke bawah. Kaca dipanasi lampus spritus dan dikontrol di
dorsal tangan kiri.
LARINGOSCOPE DIRECT
Maksud : Melihat laring sec langsung tanpa kaca dengan perantaraan
laringoscope.
Alat :
1.Endoscope model brunings, jackson, Mc.Intosh, Mc.Gill
2.Sumber cahaya: Brunings proximal, jackson distal, lampu van Hassel.
Teknik :
1.
Pdrt tidur terlentang di atas meja. Teteskan tetracaine 1% 10 menit
sblm pemeriksaan.
2.
Pipa dimasukkan sampai introitus laring.
Perbedaan : apa yg berada di kanan dokter adalah bagian kanan laring,
sedangkan px dng kaca, apa yg terletak di sblh kanan dokter
sebenarnya bagian kiri dari laring penderita.
PEMERIKSAAN dengan X-FOTO :
Indikasi pembuatan foto pada:
Fraktur laring
Ca laring, u/ melihat pasase, luas tumor, membuat laminografi.
TERIMA
KASIH