Anda di halaman 1dari 26

Hitam Putih Radioisotop

Di Bidang Pertanian
Disusun Oleh : Kelompok 2

Anggota Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.

Gunawan
H14140080
Sheila Wulandari
H14140082
Wiena
H14140083
Raisa Adilla
H14140084
Poltak Bonatua Tobing H14140087

Pendahuluan

Latar Belakang
Zat radioaktif: Zat yang mengandung inti tidak stabil
Inti atom yang tidak stabil sebagai akibat dari komposisi proton dan neutron yang tidak memenuhi
syarat kestabilan akan mengalami perubahan secara spontan sampai dihasilkan komposisi proton
dan neutron yang memberikan kestabilan.
Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi dan kalor.
Radioisotop: Isotop yang bersifat radioaktif.
Radioisotop dibagi menjadi dua jenis : alami dan buatan
Radioisotop telah memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan manusia, termasuk di
bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian, termasuk pangan.
Pada tahun 1950-an program intensifikasi dikembangkan di Indonesia melalui program Bimas
SSBM (Bimbingan Massal Swasembada Bahan Makanan) yang dikenal dengan paket Panca Usaha
Tani, yaitu: (1) perbaikan cara bercocok tanam; (2) penggunaan varietas unggul; (3) pemakaian
pupuk dengan dosis dan waktu yang tepat; (4) pengendalian hama dan penyakit; dan (5)
pengelolaan pengairan

Rumusan Masalah
Bagaimana
peran
radioisotop
dalam
meningkatkan
produksi
pertanian?

Bagaimana
prinsip kerja
fosfor-32
dalam
pemupukan?

Bagaimana
prinsip kerja
Nitrogen-15
dalam
pemupukan?

Bagaimana
prinsip kerja
Kobalt-60
dalam mutasi
tanaman?

Bagaimana
dampak
penggunaan
radioisotop
dalam bidang
pertanian

Tinjauan Pustaka
Reaksi nuklir: spontan dan buatan
Reaksi nuklir berlangsung secara spontan pada perubahan struktur inti
atau perubahan komposisi proton dan neutron dalam inti atom yang tidak
stabil. Reaksi ini akan terus berlangsung sampai diperoleh inti yang
stabil. Peristiwa perubahan struktur inti seperti itu disebut peluruhan
Radioaktivitas: fenomena yang menyertai peristiwa peluruhan
Radiasi nuklir (sinar inti): radiasi yang dibebaskan dalam peluruhan
Waktu paruh: Waktu yang diperlukan untuk suatu proses peluruhan
sebesar separuh dari keradioaktivan awal
Isotop: atom-atom unsur tertentu yang massanya berlainan

Bermuatan negative
bermuatan -le dan
bermassa1/836 sma
Sangat kecil, dianggap tidak
bermassa, sehingga daya
tembusnya lebih besar dari
sinar alfa, tetapi daya
pengionnya lebih lemah
Dipancarkan oleh unsur yang
mempunyai perbandingan
jumlah neutron lebih besar
dibandingkan dengan jumlah
proton

Berenergi tinggi
Tidak bermuatan dan tidak
bermassa
Daya tembus paling besar
Sekali menimbulkan ionisasi

Sinar Gamma

Bermuatan positif
Sama dengan inti He-4,
bermuatan +2e dan
bermassa 4 sma
Partikel terberat yang
dihasilkan oleh zat radioaktif,
sehingga daya tembus sinar
alfa paling lemah diantara
diantara sinar-sinar radioaktif
Sinar alfa segera kehilangan
energinya ketika bertabrakan
dengan molekul media yang
dilaluinya. Tabrakan itu
mengakibatkan media yang
dilaluinya mengalami
ionisasi.

Sinar Beta

Sinar Alfa

Jenis Radioaktif Berdasarkan Muatannya

Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada
yang memancarkan sinar X dan sinar Positron
Radiasi dan radioisotop dikenal manusia sejak ditemukanya
teknik perunut oleh Hevesy pada tahun 1923, sehingga
menambah kemajuan teknik nuklir untuk digunakan dibidang
kedokteran dan industry
Penggunaan radioisotop bergantung pada kebijakasanaan
umat manusia: dapat berdampak positif dan negatif.
Gambar 3.Proses inti mencapai
Kestabilan
Sumber :
http://dessykimiapasca.files.wordpres
s

Pembahasan

Peran Radioisotop dalam Bidang Pertanian


Mutasi
Tanaman
Sinar gamma yang
dipancarkan dari radioaktif
Kobalt-60
Contohnya adalah padi
atomita dan kedelai muria.

Penelitian
Tanaman Varietas
Baru
Varietas baru tanaman
padi, gandum, bawang,
pisang, cabai dan bijibijian yang dihasilkan
melalui teknik radioisotop
mempunyai ketahanan
yang lebih tinggi terhadap
hama dan lebih mampu
beradaptasi terhadap
perubahan iklim yang
ekstrim.

Pemberantasan Hama
dengan Teknik Jantan
Mandul
Contohnya pada hama
kubis.
Teknik ini telah digunakan
secara intensif di banyak
negara penghasil
pertanian seperti Amerika
Selatan, Mexico, Jamaika,
dan Libya.

Peran Radioisotop dalam Bidang Pertanian


Pemuliaan Tanaman:
Radiasi gamma dan
fosfor-32 (P-32)

Pemupukan

Peran Radioisotop dalam Bidang Pertanian


Pengawetan Makanan: radiasi gamma berintensitas
tinggi
Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan, misalnya
bawang, kentang, jahe, kunyit, dan kencur.
Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian segar,
misalnya menunda kematangan buah.
Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.
Mensterilisasi rempah-rempah.
Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan kumankuman parasit yang ada dalam makanan

Radioisotop apa saja yang biasa


digunakan di bidang pertanian ???

Fosfor-32
Fosfor-32 adalah radioisotop dari fosfor
Nukleon fosfor-32 terdiri atas 15 proton dan 17 neutron
Waktu paruh: 14,29 hari
Peluruhan:

P3216S32+-10

15

1,709 MeV energi dilepaskan selama peluruhan


Sintesis:

S32+0n115P32++1p1

16

Peran Fosfor-32
dalam
pemupukan
Perannya dalam pemupukan: merunut
gerakan pupuk di sekitar tanaman
setelah ditabur. Gerakan pupuk jenis
fosfat, dari tanah sampai ke dalam
tumbuhan dapat ditelusuri dengan
mencampurkan radioisotop fosfor-32 (P32) ke dalam senyawa fosfat di dalam
pupuk. Dengan cara ini dapat diketahui
pola penyebaran pupuk dan efektifitas
pemupukan.

Nitrogen-15
Nitrogen-15 adalah isotop stabil langka dari nitrogen.

Banyak digunakan dalam pertanian dan riset kedokteran


Eksperimen Meselson-Stahl
Melacak senyawa mineral nitrogen (khususnya pupuk) dalam lingkungan
Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy (NMR)

Peran Nitrogen15 dalam


pemupukan
Perannya dalam pemupukan:
Pupuk yang mengandung N-15
dipantau dengan alat pencacah.
Jika pencacah tidak mendeteksi
lagi adanya radiasi, berarti pupuk
sudah sepenuhnya diserap oleh
tanaman. Pada saat itulah
pemupukan berikutnya sebaiknya
dilakukan.

Kobalt-60
Kobalt-60 adalah
radioisotop sintesis dari
kobalt

Waktu paruh: 5,2714


tahun

Sintesis :
27

Co59+0n127Co6028Ni60+-10+00

Peran Kobalt-60 dalam Mutasi tanaman

Mutagen fisik dapat berupa sinar gamma, sinar X dan ultraviolet (UV) (Debener,
2009)

Induksi sinar gamma dengan dosis tertentu dapat meenginduksi mutan somatik
tanaman tertentu, contohnya: dengan dosis 15, 20, dan 25 Gy menginduksi mutan
somatik krisan. Mutan tersebut memiliki sitogenetik dan morfologi yang berbeda.

Peran Kobalt-60 dalam Mutasi tanaman

Jenis tanaman yang menggunakan teknik induksi sinar gamma dalam memperbaiki
karakternya antara lain: Anggrek, Bougenvillea, Hibiscus, Acaly- pha dan Dahlia. Induksi
mutasi dengan radiasi juga terbukti meningkatkan keragaman genetik alpukat.

Sinar Gamma yang dipancarkan oleh isotop Co-60 ke tanaman akan menyebabkan ionisasi
pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi pada kekuatan radiasi tertentu akan menyebabkan
mutasi pada tanaman yang telah mengalami penyinaran

Dampak Negatif Penggunaan Radioisotop


di Bidang Pertanian

Pemberian sinar gamma


dengan konsentrasi tinggi
secara umum dapat
menurunkan persentase
perkecambahan dan
pertumbuhan tanaman.

Kematian sel tumbuhan

Semakin tinggi dosis radiasi


sinar gamma maka semakin
pendek tanaman yang
dihasilkan.

Dampak Negatif Penggunaan Radioisotop


di Bidang Pertanian

Pemberian mutasi yang terlalu


tinggi akan menghambat
pembelahan sel yang
menyebabkan kematian sel yang
berpengaruh terhadap proses
pertumbuhan tanaman dan
morfologi tanaman.

Penurunan persentase
pertumbuhan pada tanaman
yang diberi iradiasi sinar gamma
diakibatkan oleh menurunnya
daya tumbuh dari tanaman
tersebut.

Pemberian iradiasi sinar gamma


terhadap biji buncis
menyebabkan waktu benih
untuk berkecambah lebih lama
dibandingkan dengan biji yang
tidak diradiasi (Hammed et al.,
2008).

Kesimpulan dan Saran

Radioisotop dewasa ini semakin banyak digunakan


seiring dengan semakin canggihnya teknologi.

Radioisotop dapat digunakan dalam berbagai


bidang, termasuk juga bidang pertanian.

Kesimpula
n
Kegunaan radioisotop dalam bidang pertanian
yaitu dalam mutasi tanaman, Penelitian Tanaman
Varietas Baru, pemberantasan hama serangga
dengan teknik jantan mandul, pengawetan
makan, pemuliaan tanaman, dan pemupukan.

Bila radioisotop tidak ditangani dengan hati-hati,


radioisotop dapat berbalik menjadi sangat
berbahaya akibat dari radiasinya dan dapat
menjadi senjata yang amat berbahaya bagi
kehidupan manusia.

Saran

Pemakaian-pemakaian radioisotop
dapat juga diterapkan dengan
baik dan secara hati-hati untuk
meningkatkan efisiensi dan
kualitas pangan

Perhatikan aspek keamanan, dan


kualitas sumberdaya manusia yang
terampil sebelum mulai menerapkan
radioisotop tersebut.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai