Anda di halaman 1dari 59

SISTEM PERPIPAAN

Tujuan
T I U : - Praktikan mampu merencanakan suatu sistem perpipaan
- Praktikan dapat melakukan perawaten dan perbaikan sistem
perpipaan.
T I K : - Praktikan mampunyai dasar dasar perencanaan sistem
perpipaan.
- Praktikan dapat menggambar isometri sistem perpipaan.
- Praktikan mampu menghitung dan merangkai sistem perpipaan.
- Praktikan memahami kontruksi valves dan mampu memperbaiki
kerusakannya.
- Praktikan mampu melakukan pekerjaan perpipaan seperti:
Snay, bending dan fit-up pipa.

SISTEM DAN INSTALASI PIPA

1.

2.

Sistem dan instalasi pipa yang menyangkut pelayanan terhadap kapal


antara lain:
Pelayanan terhadap kapalnya :
- Sistem bilga, yaitu sistem yang berfungsi untuk membersihkan
segala kotoran yang timbul di kapal (khususnya dalam kotoran cair)
- Sistem Ballast, yaitu sistem yang berfungsi untuk menjaga agar
kapal dalam keadaan stabil (sistem keseimbangan kapal)
Motor Penggerak :
- Fuel Oil Sistem
- Oil Sistem
- Cooling sistem
- Start & air pressure sistem

SISTEM DAN INSTALASI PIPA


3.

Safety :
- Sistem Pemadam Kebakaran
4.
Bongkar Muat :
- Terutama untuk muatan curah cair (tanker) antara lain minyak
nabati, Minyak bumi (from crude oil to distillated oil)
5.
Crew/penumpang :
- Sistem Suplai air tawar
- Sistem Sanitair antara lain Sewage & drainage sistem
Dalam perencanaan instalasi pipa diperlukan pertimbangan beberapa hal
antara lain banyak mempelajari contoh-contoh gambar desain pipa
yang sudah ada dan mengerti peraturan-peraturan dari Biro Klasifikasi
atau badan Autoritas yang lain seperti SOLAS, IMO dll serta membuka
wawasan dengan membaca dan mengetahui perkembanganperkembangan pada desain maupun peralatan/instrumen yang dipakai.

SISTEM DAN INSTALASI PIPA

1.

Secara umum dalam Perancangan Sistem dan Instalasi Pipa mencakup


beberapa aspek antara lain :
Aspek teknis
Menyangkut tentang perhitungan teknis, merancang gambar instalasi baik cara
kerja dan tujuan dari sistem, kelengkapan yang disertakan/dipakai demi
keselamatan&kesinambungan kerja, penentuan bahan/material yang dipakai

2.

Aspek Ekonomis
Meliputi pertimbangan dalam penentuan harga bahan/ material, dan
kemudahan /ketersediaan bahan di pasar, jumlah/satuan volume pipa dan
perlengkapan yang dipakai dalam suatu sistem

3.

Aspek Operasional
Meliputi kemudahan dalam pemasangan, pengoperasian, pemeriksaan dan
perbaikan sistem

SISTEM DAN INSTALASI PIPA

Dalam implementasi di lapangan seorang desainer sistem akan


menghadapi tiga pihak yang terkait dengan kepentingan yang
berbeda, yaitu :
- Pihak Pemesanan (Owner), yang umumnya menghendaki dibuatkan
suatu sistem yang handal dan memenuhi persyaratan yang
diperlukan, baik dari segi perasional maupun dari segi keselamatan
dengan biaya yang paling murah
- Biro Klasifikasi, yang berpegang pada peraturan-peraturannya untuk
pemenuhan persyaratan teknis dan keselamatan yang ada
- Pihak Galangan kapal, sebagai badan usaha dengan sudut pandang
bisnis seperti pemilik/pemesan kapal. Bagaimana agar dapat
menyelesaikan secepatnya pekerjaan tersebut, serta kemudahan cara
pengerjaan dan mendapatkan barang perlengkapannya

SISTEM DAN INSTALASI PIPA

Dengan dasar pemenuhan keinginan dari beberapa pendapat orang/badan


tersebut, para ahli dibidang perancangan memenuhi dengan beberapa cara,
diantaranya timbul pemisahan tahap-tahap perancangan dengan mengaitkan
segi pelaksanaan yang sebenarnya di lapangan, dengan memandang kapal
sebagai Total Sistem (dalam tahap Basic Design).
Selanjutnya masuk pada masing-masing sistem yaitu tahap Fungsional Design,
pada tahap mengaitkan antara sistem dengan bagian kapal yang dibangun
disebut dengan Transision Design, dan untuk proses pembengunan instalasi
dikaitkan antara bagian kapal, daerah dan tahapan fabrikasi disebut Detail
design
Gambar rancangan instalasi pipa di galangan di era 1980-an mulai mengarah
ke gambar isometric. Awalnya dari diagram instalasi pipa dengan skema
proyeksi bidang dibuat model skala kamar mesin. Model skala ini mewakili
kamar mesin kapal yang akan dibangun dengan menggunakan skala 1:10 atau
1:20. Rancangan pipa pada model skala ini ditinjau kembali untuk
penyempurnaan oleh para ahli, bila sudah dianggap paling optimum baru
dibuat gambar isometrik. Saat ini pembuatan model skala yang cukup mahal
dialihkan dengan membuat model dengan bantuan komputer/CAD saja.

SISTEM DAN INSTALASI PIPA

Suatu sistem instalasi pipa merupakan rangkaian satuan benda


yang bisaanya terdiri atas beberapa bagian sesuai dengan
fungsinya, antara lain:
- Sumber fluida yang akan dipindahkan (sea chest atau tangki)
- Pipa sebagai sarana transportasi fluida
- Katup untuk menghentikan dan mengatur aliran serta
penyelamatan sistem
- Pompa sebagai tenaga untuk menghasilkan aliran fluida
- Peralatan lain yang berfungsi sebagai penyambung/ pembersih/
pemisah aliran dari kotoran atau fluida yang lain
- Tempat penampungan akhir/ pembuangan fluida yang dialirkan

TANGKI

Keberadaan tangki dalam badan kapal berfungsi sebagai


tempat/alat penampung fluida cair. Tangki bisa berfungsi sebagai
tempat sumber aliran maupun sebagai tempat tujuan/ buangan
fluida tergantung pada fungsinya.
Bentuk tangki-tangki dikapal ada yang berdiri sendiri dan ada pula
yang merupakan bagian dari konstruksi badan kapal. Dengan kata
lain ada tangki yang dibuat sendiri dan ada pula tangki yang
memanfaatkan ruang kosong dari konstruksi atau tangki yang
sengaja dibuat dengan memanfaatkan bagian dari konstruksi
Penamaan tangki disebutkan sesuai dengan letaknya, contohnya :
tangki dasar ganda (double bottom tank), tangki sayap samping
(wing tank), tangki ceruk haluan (forepeak tank), tangki ceruk
buritan (afterpeak tank) dll.

TANGKI

Pada General Arrangement pada umumnya penulisan nama tanki


langsung ditulis sesuai dengan fungsi pemakaian atau pengisi
fluidanya, seperti pada tanki ballast, tangki bahan bakar (fuel oil
tank), tangki air tawar (F.W. Tank) dll
Perlengkapan yang ada pada sebuah tangki sesuai fungsinya
umumnya antara lain:
-Pipa pengisian dan pipa pengeluaran
-Pipa udara (Vent pipe)
-Pipa duga (Sounding pipe)
-Pipa pengeringan (drain pipe) dan sumbat (drain plug)
-Man hole
-Pipa limpah (overflow pipe)

TANGKI

Terdapat bagian tangki sebagai pemisah antara suatu ruang


dengan ruang yang lain, atau antara dua tangki yang berbeda
pemakaiannya (missal tangki minyak dengan ruang kamar mesin,
atau antara tangki minyak dengan tangki air tawar, ballast dll)
yang disebut dengan cofferdam. Tangki/ ruang ini pemisah yang
kedap ini harus dilengkapi pula dengan beberapa perlengkapan
untuk tangki seperti disebut diatas kecuali untuk pipa pengisian.
Pada gambar instalasi keberadaan tangki umumnya disertai
dengan kapasitas/volume yang tersedia dalam satuan m 3,
disamping perlengkapan yang ada.
Cara pengisian/ pengeluaran fluida cair dalam tangki dapat
dilakukan dengan sistem gravitasi (curah) atau dengan aliran
fluida hasil kerja pompa.

SEA CHEST

Sea chest disebut pula sebagai lemari lambung atau kotak laut.
Kebutuhan air laut di kapal diambil melalui lambung yang
dibuat di badan kapal dengan sebutan Sea Chest.
Letaknya bisa pada plat dasar (bottom plate) dan/atau di
daerah plat sisi lambung dibawah garis air muatan kosong
sampai dengan sekitar plat bilga. Sea chest umumnya
diletakkan pada ruangan kamar mesin dimuka lubang-lubang
buangan air sisa/kotor.
Sistem yang memerlukan air laut di dalam kapal cukup banyak,
diantaranya adalah sistem ballast, sistem pendingin motor
penggerak, sistem pemadam kebakaran dan sistem saniter.
Dengan demkian kebutuhan seachest tidak hanya satu atau
dua saja, akan tetapi bisa tiga atau lebih

SEA CHEST

Konstruksi seachest dibuat sesuai dengan peraturan Biro


Klasifikasi. Plat lambung dilubangi dengan dibatasi oleh jarak
gading, yang dapat diperpanjang adalah arah dari bawah ke atas.

Yang harus dperhatikan bahwa setiap melubangi plat kulit


diharuskan pula untuk mengganti bagian konstruksi yang
berlubang tersebut. Bentuk penggantian dapat berupa plat
rangkap (doubling plate) dan sangat dianjurkan dengan
menambah penebalan plat disekitar lubang dengan 1,2 kali tebal
plat disekelilingnya.

Luas penebalan plat atau plat rangkap ini minimal seluas lubang
yang dibuat.

SEA CHEST

Peralatan yang ada pada seachest antara lain :


- Katup, pada masa lalu disebut sebagai Kingston valve. Katup ini
berfungsi sebagai alat membuka/menutup aliran air laut dari luar ke
dalam kapal.
- Pipa udara, untuk mengeluarkan udara yang terdapat/terkurung dalam
seachest.
- Pipa penghembus (Blow pipe), yaitu pipa saluran udara bertekanan tinggi
guna membersihkan kotoran yang menyumbat lubang pemasukan.
- Saringan, penghindar kotoran agar tidak masuk dalam ruang
penghisapan. Jumlah luasan lubang saringan disyaratkan minimal 1,6
kali luasan pipa discharge.
- Zink anodes, sebagai perlengkapan mencegah korosi (katodic protection)

SEA CHEST

Pemutar katup pada seachest harus dapat dioperasikan dengan


mudah dari atas pelantaian wrang, atau pemutar katup bisa
diletakkan diatas wrang plat.
Pipa udara mempunyai diameter dalam minimal 32 mm dan
dilengkapi dengan katup yang dapat ditutup secara cepat (shutoff) dari atas geladak kedap.
Pipa penghembus dianjurkan mempunyai tekanan tidak lebih dari
2 bar, kecuali untuk kapal yang direncanakan khusus tekanan
hembusnya melebihi tekanan tersebut.
Dalam menentukan luasan lubang seachest pada lambung
tergantung pada kebutuhan jumlah air laut yang diperlukan.
Misalnya kebutuhan air laut Q m3/detik untuk satu seachest.
Paling tidak pada awalnya ditentukan dulu kecepatan air laut di
dalam pipa dalm v m2/det. Dengan demikian dari persamaan Q =
v.A akan didapatkanluas penampang pipa yang dibutuhkan.

KELENGKAPAN PIPA

Perlengkapan pipa dapat berupa katup, cerat, reduser, saringan


fluida, pemisah fluida (separator), ekspansion, potongan pipa
cabang, penembus dinding kedap dan yang lainnya.

Dalam
dunia
industri
yang
memproduksi
pipa
dan
perlengkapannya selalu memakai standart ketentuan yang
berlaku di negara produsen. Tetapi dengan berlakunya
globalisasi
dunia
perdagangan
selanjutnya
memakai
International Standart Organisation (ISO).

Untuk sistem pipa, fungsi dari pipa dan perlengkapannya


merupakan wadah / tempat transportasi aliran fluida yang
memiliki sifat mekanis dan kimiawi.

KELENGKAPAN PIPA

Berdasarkan sifat mekanis dari fluida, para ahli mengambil


ketentuan standart pembuatan pipa berdasarkan tekanan (P) dan
temperatur (T) kerja maksimum dari suatu sistem.

Sifat kimiawi dari fluida untuk keperluan dunia kelautan dan


perkapalan, material pipa dikelompokkan lagi berdasarkan erosi
dan korosi yang akan terjadi .

KLASIFIKASI PIPA
Tekanan kerja aliran fluida didalam pipa adalah antara 685

kN/m2 s/d 41 MN/m2.


Para ahli selanjutnya mengelompokkan tekanan fluida
sebagai berikut:
-Tekanan rendah (lower pressure) : s/d 7 MN/m2.
- Tekanan tinggi (upper pressure) terbagi atas :
1.Medium : 7 MN/m2 s/d 21 MN/m2

2.Tinggi : s/d 42 MN/m2


Temperatur kerja aliran fluida juga bervariasi sebagai berikut :
-Temperatur rendah : antara 60 s/d 1700C
-Temperatur sedang : antara 170 s/d 3000C
-Temperatur tinggi : diatas 3000C

KLASIFIKASI PIPA
Bahan pipa sebagai alat transfer fluida paling tidak memiliki sifat/property
sbb :
-
Mempunyai kekuatan atau kemampuan menahan beban yang terjadi
pada temperatur kerja.
- Memiliki sifat yang liat dan tahan tekanan pada kondisi perubahan
temperatur kerja
- Material dibuat sedemikian rupa sehingga tahan terhadap korosi dan
erosi akibat fluida, baik yang berada di dalam maupun di luar pipa.
- Mempunyai ketahanan terhadap kekasaran akibat gesekan terhadap
material yang saling bergeser.
- Berkemampuan untuk dialiri fluida pencemar, baik didalam maupun di
luar pipa.
Faktor tambahan yang mempengaruhi bahan yang dipilih untuk sistem
perpipaan antara lain harga bahan, tingkat kemudahan untuk
dikerjakan, tahan lama, factor berat dan ketersediaannya di pasar.

KLASIFIKASI PIPA
Sistem pipa yang bertekanan yang dipakai untuk system pipa
di kamar mesin diklasifikasikan dalam tiga klass, yaitu :
-
Klass I : Untuk penggunaan dengan temperatur kerja
diatas
3000C dan tekanan kerja diatas 16 Kg/cm2
Klass II : Untuk penggunaan general application dengan
temperatur kerja dibawah 3000C dan tekanan kerja dibawah
16
Kg/cm2
Klass III
: Pipa untuk penggunaan dalam hal tidak
spesial
seperti
untuk
:
Overflow,
ventilation, open ended drain system
dll
dimana temperatur kerja sampai 1700C dan tekanan
kerja
sampai 7 Kg/cm2

MATERIAL PIPA

Material pipa yang dipakai untuk keperluan


perlengkapannya antara lain sebagai berikut :
ALogam / metal, yang terbagi atas :
-ferrous, terdiri dari :
1
besi cor
2baja dan campurannya
3baja cor
-Tembaga dan campurannya
-Aluminium dan campurannya
BPlastik dan derifatnya

pipa

dan

MATERIAL PIPA

I.

BESI COR
Penggunaan
besi
cor
untuk
material
pipa
dan
perlengkapannya umumnya disebut sebagai besi cor kelabu
(grey cast iron atau lemellar-graphite cast iron).

Pipa dan perlengkapannya termasuk katup-katup dari bahan


ini oleh Biro Klasifikasi Kapal digolongkan dalam kelas III

Ada pembatasan pemakaian pipa dan perlengkapannya dari


material ini.

MATERIAL PIPA

Pembatasan pemakaian pipa dan perlengkapannya dari


material besi cor ini antara alain :
- Sistem instalasi pipa dengan temperatur kerja diatas 200 0C
- Bila aliran fluida pada sistem instalasi pipa timbul adanya
water
hammer, strain yang berlebihan dan vibrasi.
- Aliran fluida yang bersifat kimiawi dan adanya kekasaran
permukaan.
- Untuk katup-katup air laut dan pipa-pipa yang terpasang
pada
sisi badan kapal, dan untuk katup-katup yang ada
pada sekat
tubrukan (collison bulkhead)
- Katup-katup pada tangki bahan bakar yang memiliki static
head. Bahan ini boleh digunakan pada sistem tersebut hanya
bila adanya pelindung yang memadahi terhadap kerusakan.

MATERIAL PIPA

II.

BAJA DAN CAMPURANNYA


Pipa dan perlengkapannya yang terbuat dari bahan ini
dikatagorikan dalam klas I dan II. Pada umumnya baja karbon dan
campuran baja-carbon-mangan sebagai material tidak boleh
digunakan untuk aliran fluida dengan temperatur diatas 4000C.

Bilamana digunakan untuk temperatur yang lebih tinggi,


diperlukan pembuktian dari sifat bahan yang digunakan dan
memenuhi kekuatan yang diatur oleh Standart Nasional atau
Internasional (ada sertifikat untuk pipanya) selain itu masalah
kekuatannya harus dijamin oleh pabrik bajanya (sertifikat bahan
material).
Pipa baja yang dibuat tanpa sambungan las (seamless weld) dan
pipa dengan pengelasan di pabrik (seam weald pipe) diharuskan
memenuhi peraturan dan bersertifikat Biro Klasifikasi Kapal

MATERIAL PIPA

III.

TEMBAGA DAN TEMBAGA CAMPURAN

Secara umum ada ketentuan batasan temperatur kerja


untuk pipa dan perlengkapannya yang memakai material
ini, yaitu sebagai berikut :
a. Tembaga dan kuningan aluminium, temperatur max
2000C
b.Campuran Tembaga nikel, temperatur max 3000C
c.Kuningan temperatur tinggi max. 2600C

MATERIAL PIPA

IV.

PLASTIK

Pipa dari bahan PVC bisa digunakan pada sistem pipa tertentu saja,
dengan catatan harus ada jaminan kualitas yang diatur dalam peraturan
Klasifikasi
Penggunaan material ini terutama untuk tekanan dan temperatur tinggi,
akan dipertimbangkan secara khusus oleh Biro Klasifikasi kapal untuk
setiap kasus sistem perpipaan. Dan jika diperlukan dilakukan test
kualifikasi khusus.
Pipa dari material ini hanya diperbolehkan untuk penggunaan yang
terbatas dengan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan yaitu
untuk:
-Air minum
-Instalasi saniter dengan menggunakan air laut (flushing lines dll)
-Pipa buangan dan saluran buangan saniter (WC, scrupper dll)

MATERIAL PIPA

Aplikasi tersebut diatas masih disertai persyaratan antara


lain :
-Pipa plastik dipasang pelindung terhadap panas dan
kerusakan mekanis
- Letak lay-out pipa adalah diatas deck freeboard, di
dalam
kompartemen kedap air, serta dibawah deck
freeboard
-
Sambungan-sambungan
di
luar
(overboard
connection)
diijinkan hanya jika pipa-pipa dibawah
deck freeboard
terbuat dari baja.

Diameter dan Ketebalan Pipa

Dimensi atau ukuran pipa selalu diidentifikasikan dengan nominal pipe size
atau disingkat dengan nps yang selalu identik dengan diameter dalam
(internal diameter) pipa.
Pipa untuk keperluan industri maupun galangan kapal terdiri dari beberapa
ukuran (nominal pipe size) yang mempunyai ketebalan yang bervariasi
yang mana untuk mengetahui berapa besar ketebalannya berasal dari tiga
sumber standarisasi, yaitu:
1.ANSI (American International Standart Institute)
Mengeluarkan standart ketebalan berdasarkan Schedule Number
2. ASME (American Sosiety of Mechanical Engineer) dan ASTM (American
Sosiety technical Material)
Mengeluarkan penunjukan ketebalan dengan std (untuk standart),
xs(untuk extra stong) dan xxs (untuk double extra strong)
3.A P I (American Petroleum Institute)
Menunjukkan ketebalan pipa dengan kode ketebalan 5L dan 5LX

Diameter dan Ketebalan Pipa


Hampir semua pipa yang dipergunakan untuk industri maupun

bangunan kapal yang dibangun dengan peraturan klasifikasi


selalu menggunakan pipa dengan bahan baja karbon kecuali
beberapa hal yang disebutkan khusus menggunakan bahan lain.
Hal ini disebabkan baja karbon mempunyai sifat-sifat seperti kuat
(strong), ulet (ductile), mudah pengerjaan dengan las
(weldability), mudah dikerjakan (machineability) dan hampir
selalu lebih murah dari pada bahan logam lainnya.
Selain itu didalam pengujian mekanis baja karbon selalu
menunjukkan unjuk kerja yang baik terhadap tarikan, tekanan,
temperatur, korosi maupun terhadap pengaruh yang
menimbulkan sifat-sifat keracunan

PRODUKSI PIPA BAJA KARBON


Pipa baja karbon ini diproduksi dengan dua macam cara yaitu:

1. Dengan elektical-resistant welded yang bahan bakunya dari


plat yang di roll, kemudian kedua sisi yang bertemu disambung
dengan las. Banyak tersedia pipa baja karbon ini yang
mengacu pada standar ASTM A-53 dengan ketebalan Sch 40,
80; STD dan
XS.
2. Type Seamless dibuat dari bahan besi karbon billet dengan
teknik piercing solid billet.
Dari kedua jenis pipa tersebut pipa baja jenis seamless yang
banyak dipakai oleh galangan diseluruh dunia, dimana untuk
keperluan menentukan ukuran dan berat mengacu kepada
standar ASTM A-106 yang dinyatakan sebagai seamless carbon
steel pipe for high temperature service.

EKUIVALENSI STANDART PIPA

Persamaan standar USA dengan negaranegara lainnya :

USA

UK

Germany

Japan

ASTM A-53
BS 3601
DIN 1628
JIS G-3454
ASTM A-106 BS 3602
DIN 17176
JIS G-3454
API 5L
BS 3601
DIN 1628
JIS G-3454
Spesifikasi pipa standar API 5L dan 5LX dibagi kedalam dua klass
standart yaitu 5L untuk pressure service dan 5LX untuk high

pressure service

KOMPOSISI KIMIA PIPA STANDART API


Komposisi Kimia
C

Mn

API 5L grade
A

0,21

0,91

0,040

0,050

API 5L grade
B

0,26

1,15

0,040

0,050

API 5L X42

0,28

1,25

0,040

0,050

API 5L X46

0,30

1,35

0,040

0,050

API 5L X52

0,30

1,45

0,040

0,050

SIFAT MEKANIS PIPA STANDART


API
Sifat Mekanis
Tensile strength

Yield point

API 5L grade A

33,7 kgf/mm2

21,1 kgf/mm2

API 5L grade B

42,2 kgf/mm2

24,6 kgf/mm2

API 5L X42

42,2 kgf/mm2

29,5 kgf/mm2

API 5L X46

44,3 kgf/mm2

32,3 kgf/mm2

API 5L X52

36,6 kgf/mm2

PENGHITUNGAN KETEBALAN PIPA


Rumus yang digunakan untuk menghitung ketebalan dinding pipa dan sambungannya terhadap tekanan
dari dalam sebagai berikut:

s so c b(mm)
dim ana :
so

d a .Pc
(mm)
20. perm .v Pc

b 0,4.

da
.so
R

dimana :
s
= Ketebalan minimum (mm)
s0
= ketebalan hasil hitungan (mm)
da
= diameter luar pipa (mm)
Pc
= design pressure (bar)
perm = maksimum permissible design stress (N/mm 2)
b
= allowance for bends (mm)
v
= weld efficiency factor
c
= corrotion allowance (mm)
R
= bending radius (mm)

TEST HIDROLIK PADA PIPA

1.
2.
3.
4.

Beberapa hal yang perlu di pahami tentang tekanan pipa antara lain:
Tekanan kerja maksimum PB yang diijinkan dengan symbol P e,mp (bar)
merupakan tekanan kerja yang diijinkan baik didalam maupun diluar
pipa berdasarkan material yang digunakan dan temperatur kerjanya.
Tekanan Test, dengan symbol Pp (bar) merupakan tekanan yang
dilakukan pada saat pengetesan pipa dilakukan
Tekanan design, dengan symbol Pc (bar) merupakan tekanan kerja saat
alat pengaman seperti safety valves dan opening of relief valve bekerja.
Untuk pengetesan umumnya digunakan rumus :
Pp = 1,5. Pc

Untuk pipa dan fitting yang bekerja pada temperatur > 300 0 C maka digunakan
rumus
Pp = 1,5. perm(1000) / perm (t). Pc

OPERASI POMPA

OPERASI POMPA SECARA SERI DAN PARAREL


Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu
pompa maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara
pararel atau seri baik untuk pompa dengan karakteristik yana sama atau
dengan karakteristik yang berbeda.
Susunan pompa secara pararel umumnya diperlukan untuk mendapatkan
laju aliran atau debit aliran yang besar. Sistem susunan yang demikian
dimaksudkan untuk mendapatkan debit aliran aliran yang besar dan
waktu pengisian yang tidak memerlukan waktu yang lama.
Sedangkan pompa yang disusun secara seri dimaksudkan untuk
mendapatkan head total pompa yang besar. Sehingga pompa dengan
susunan demikian banyak digunakan untuk pemompaan di tempat
tempat yang tinggi.
Untuk susunan seri, karena pompa kedua menghisap zat cair bertekanan
dari pompa pertama, Maka perlu perhatian khusus dalam hal kekuatan
konstruksi dan kerapatan terhadap kebocoran dari rumah pompa.

PEMIPAAN

PIPA ISAP
Dalam merencanaan pipa isap, hal-hal yang perlu diperhatikan :

Hindari terjadimya penyimpangan aliran atau pusaran pada nosel isap.


Pipa harus sependek mungkin dan jumlah belokan harus sedikit
mungkin agar kerugian head dapat diperkecil.
Hindari terjadinya kantong udara dalam pipa dengan membuat bagian
pipa yang mendatar agar menanjak ke arah pompa dengan
kemiringan 1/100 sampai 1/50. Jika terjadi kantong udara yang tak
dapat dihindari perlu disediakan cara untuk membuang udara
tersebut.
Karena tekanan di dalam pipa biasanya lebih rendah dari pada
tekanan atmosfer, perlu dipakai cara penyambungan pipa yang tidak
menyebabkan kebocoran udara dari luar kedalam pipa isap.

PEMIPAAN

PIPA KELUAR
Diameter Pipa dan Kecepatan :

Diameter pipa keluar harus ditentukan berdasarkan atas efisiensi dan ekonomi

pemompaan. Jadi diameter pipa penyalur harus sama dengan diameter lubang
keluar pompa. Jika pipa sangat panjang, diameter pipa yang ekonomis
tergantung pada biaya pemeliharaan, ongkos daya pompa dan besarnya biaya
instalasi.
Pada umumnya kecepatan aliran dalam pipa diambil 1 sam pai 2 m/s untuk
pipa berdiameter kecil, dan 1,5 sampai 3 m/s untuk pipa berdiameter besar.
Kecepatan tidak boleh lebih dari 6 m/s karena akan terjadi penggerusan.

Akhir Pipa Keluar

Untuk pompa head rendah ujung pipa keluar umumnya dibuat terbuka dengan
arah hampir mendatar dan dibawah permukan zat cair di tadah atas. Jika
pompa dipasang diatas permukaan air keluar, mka harus dibuat pipa sifon
dengan membengkokan pipa keluar ke bawah, sehingga akhir pipa akan
measuk ke bawah permuaan air di tadah keluar.

PEMIPAAN

PENUMPUAN PIPA

Fungsi dari penumpuan pipa adalah untuk menahan :


Beratnya pipa sendiri,
Berat zat cair yang ada didalamnya,
Gaya karena tekanan dan aliran zat cair dan
Gaya-gaya lain yang dapat bekerja pada pipa.
Jarak antara tumpuan-tumpuan untuk pipa mendatar harus
ditentukan sedemikian hingga lendutan pipa tidak terlalu besar.
Lendutan yang terlalu besar akan menyebabkan pipa mudah
bergetar sehingga mudah patah, selai itu juga tidak sedap
dipandang.
Ppa yang dipasang tegak dapat mengalami getaran dan
tekukan, karena itu juga harus ditumpu atau diberi pemegang
pada jarak-jarak tertentu.

PEMIPAAN

Besarnya gaya-gaya yang dialami pipa diurakan sebagai berikut:


Pada sambungan muai rumus gaya yang bekerja :

F = ..D2p
Pada tikungan rumus gaya yang bekerja :

F = 2./g.Q..sin
Pada muka dan belakang katup rumus gaya yang bekerja :

F = 2. .. D2. .H
Dimana:

F = Gaya yang bekerja (kgf)


D = diameter dalam pipa (m)
p = tekanan hidrostatik (kgf/m2)
= berat zat cair per atuan volume (kgf/m3)
v = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/s)

PEMIPAAN

Sambungan Pipa
Sambungan pipa pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Sambungan Kaku
Ada tiga macam sambungan kaku , yaitu;
Sambungan Flens (Digunakan pada pipa diameter sedang
dan besar)
Sambungan ulir (smbungan ini untuk pipa-pipa kecil yaitu
kurang dari 150mm)
sambungan Las (digunakan pada pipa untuk temperatur
dan tekanan tinggi)
Sambungan Luwes (fleksibel flens)
sambungan jenis ini digunakan pada pipa sebelum dan
sesudah pompa, dimana sambungan kaku saja tidak cukup .

BENDING OF PIPES
Bending radius of steel pipe
1. Cold bending of pipes by bending
machines is to done in accordance with
following table
2. When pipes are bent with bending
radius other than shown in, bending to
be done by hot bending.
3. Bending radius

TABLE OF COLD BENDING


PIPES
Nominaldiameter

Outsidediaofpipes
mm

Bendingradius(R)
mm

mm

inch

15

1/2

21.7

70

20

3/4

27.2

80

25

34.0

85

32

11/4

42.7

90

40

11/2

48.6

120

50

60.5

150

65

21/2

76.3

190

80

89.1

230

100

114.3

350

125

139.8

420

150

165.2

500

200

216.3

650

Elipticity of steel pipes by


bending
Elipticity of steel pipes by bending

shall not exceed the percentage as


ab
shown below:
E
x100%
d
Elipticity :

Dengan syarat E < 10 %

Elipticity of steel pipes by


bending

PEMASANGAN POMPA

PENEMPATAN POMPA MENDATAR


Penempatan pompa mendatar harus memperhatikan tiga hal
yaitu letak terhadap permukaan zat cair yang dihisap, faktor
lingkungan, dan penempatan instrumentasi, seperti dijelaskan
dibawah ini :
Letak pompa terhadap permukaan zat cair
Pompa harus diletakkan sedekat mungkin dengan
permukaan hisap dan meminimalkan jumlah belokan hal ini
dimaksudkan untuk memperkecil kerugian head hisap.
Faktor lingkungan
Pompa harus ditempatkan dalam ruangan/kamar pompa
yang kering dan bersih, mempunyai ventilasi yang baik,
serta harus diberi ruang antara yang cukup antar pompa
guna aaktivitas repair dan maintenance

PEMASANGAN POMPA

PEMASANGAN PONDASI POMPA


Dalam perencanaan pondasi pompa perlu diperhatikan hal berikut :
Kekuatan
Pondasi harus dapat sepenuhnya menyerap getaran pompa dan
penggeraknya serta menahan beratnya. Untuk pompa yang dikopel
langsung dengan motor listrik, berat pondasi harus lebih dari 3 kali
berat mesin. Untuk pompa yang dikopel langsung dengan motor
bakar torak, berat pondasi harus lebih dari 5 kali berat mesin
Landasan
Jika pompa dikopel langsung dengan penggerak mula atau
digerakkan melalui roda gigi, maka semuanya harus dipasang pada
satu landasan. Apabila digunakan transmisi sabuk (belt), pompa dan
motor penggerak dapat mempunyai landasan yang terpisah.

PEMASANGAN POMPA

PEMASANGAN PONDASI POMPA


Letak landasan terhadap balok

Jika pompa akan dipasang pada lantai lempeng (slab)


beton, maka garis sumbu landasan pompa sebaiknya
diletakkan tepat segaris diatas sumbu balok lantai .
Kedataran Landasan
Agar landasan dapat duduk mendatar dengan baik pada
pondasi, perlu disediakan celah sebesar 10 sampai 30 mm
antara bidang atas pondasi dan bidang dasar landasan
untuk penyetelan kedataran landasan.
Lain-lain
Harus disediakan lubang-lubang persegi yang cukup besar untuk
baut jangkar agar pelurusan (alignment) dapat dengan mudah.

PEMASANGAN POMPA

PENEMPATAN POMPA TEGAK


Penempatan pompa tegak harus memperhatikan hal-hal berikut :
Letak landasan terhadap balok
Ada dua jenis pompa tegak yang menggunakan motor diatas tanah
yaitu jenis sumuran basah dan jenis sumuran kering. Pompa jenis
sumuran basah mempunyai badan yang terbenam dalam air
sedangkan sumuran kering terletak diatas permukaan air.
Baji Pengganjal
Poros pompa tegak harus disetel kelurusannya dan landasan harus
dipasang mendatar. Untuk ini, seperti pada pompa mendatar,
dipergunakan baji pengganjal. Cara-cara pemasangan dan
pelurusannya sama seperti pada pompa mendatar.
Kabel Kedap Air
Untuk memberikan daya motor benam diperlukan kabel kedap air.
Kabel kedap air ini tidak boleh dipakai untuk menahan motor atau
beban lainnya.

OPERASI POMPA

OPERASI POMPA SECARA SERI DAN PARAREL


Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu
pompa maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara
pararel atau seri baik untuk pompa dengan karakteristik yana sama atau
dengan karakteristik yang berbeda.
Susunan pompa secara pararel umumnya diperlukan untuk mendapatkan
laju aliran atau debit aliran yang besar. Sistem susunan yang demikian
dimaksudkan untuk mendapatkan debit aliran aliran yang besar dan
waktu pengisian yang tidak memerlukan waktu yang lama.
Sedangkan pompa yang disusun secara seri dimaksudkan untuk
mendapatkan head total pompa yang besar. Sehingga pompa dengan
susunan demikian banyak digunakan untuk pemompaan di tempat
tempat yang tinggi.
Untuk susunan seri, karena pompa kedua menghisap zat cair bertekanan
dari pompa pertama, Maka perlu perhatian khusus dalam hal kekuatan
konstruksi dan kerapatan terhadap kebocoran dari rumah pompa.

Valves
Defn: devices which control the amount and
direction of fluid flow in piping systems

Typically made of bronze, brass, iron, or steel alloy

Components:

- Valve body
- Packing
Disc
- Packing gland/nut
- Seat
- Stem
Bonnet
- Wheel

Types of Valves
Two basic groups:
Stop valves - used to shut off or partially shut off
the flow of fluid ( ex: globe, gate, plug, needle,
butterfly)
Check Valves - used to permit flow in only one
direction (ex: ball-check, swing-check, lift-check)

Special types:

Relief valves
Pressure-reducing valves
Remote-operated valves

Globe Valve

Gate Valve

Butterfly Valve

Swing-check Valve

Anda mungkin juga menyukai