Anda di halaman 1dari 24

SISTEM ARUS

TURBID DAN
Disusun Oleh :

Pengenalan Sistem Arus

Berdasarkan tipe gerakan media


pembawanya, sedimen dapat dibagi
menjadi:
1. Endapan arus traksi
2. Endapan arus pekat (density
current)
3. Endapan suspensi.

Arus Turbid

Menurut Middleton dan Hampton (1973)


dalam Kusumadinata 1980) arus turbid
adalah
Merupakan arus cepat yang bergerak

menuruni lereng berdasarkan densitasnya


yang tinggi relatif terhadap fluida.
Arus turbidit terjadi secara tiba-tiba dan
fenomena yang singkat, umumnya dipicu
oleh gempa bumi maupun badai di lautan.

Arus turbid dapat melakukan perjalanan


ribuan kilometer menuruni lereng lautan.
Arus turbid yang baru terjadi
memberikan waktu dan jarak yang
cukup berkembang menjadi gerakan
cepat.

Gelombang dasar merupakan gerakan


cepat suspensi butiran dalam udara,
dibentuk oleh letupan, bagian dari energi
dari letupan menjadi tertransportasi
dengan cepat dalam atmosfer,
sepanjang permukaan dan jauh dari titik
nol.

Fluidizes Sedimen Flow


(Aliran Sedimen
Terfluidakan)

Arus sedimen fluida adalah hasil dari


pelepasan intergranular fluida atas dimana
sesaat menyokong butiran melawan gaya
gravitasi dan juga hasil dalam agregat
butiran dengan kekuatan yang lemah.
Aliran cair dimana sedimen mengendap
melalui pori dari fluida tersebut, yang
sebagai hasilnya, sedimen hanya
menyokong sebagian pergerakan ke atas
dari pori pori fluida

Grain Flow (Aliran Butir)

Aliran butir dipertahankan oleh tekanan


dispersif, dikarenakan momentum
perubahan interaksi antara butir.
Dalam lapisan granular yang bebas
terdapat tekanan geser (T) dan tekanan
normal (N) tekanan ini menjadi tangensial
dan komponen normal dari tekanan berat.
Kedua tekanan di atas dikombinasikan
menjadi sudut friksi internal, , tan = T/N

Dalam aliran butir, butir kasar mengalir


lebih cepat dan lebih tebal daripada
butiran halus.
Aliran butir pasir ketebalannya < 2cm
dan memiliki kecepatan < 1m/s.
Butiran subaqueous mengalir dengan
ketebalan kurang dari beberapa cm.

Debris Flow (Aliran


Lumpur)

Aliran lumpur merupakan pergerakan


menuuruni lereng dari material-material
yang dialiri oleh air intergranular.
Partikel-partikel yang lebih besar ada
pada arus dengan kemampuan
mengapungnya dan dengan kekentalan
yang tinggi.

Reverse grading merupakan karakteristik


dari lapisan basal dari endapan arus
debris.
Arus debris yang lain berasal dari bawah
air.
Hubungan antara ukuran klastik
maksimum dan ketebalan dari aliran
massa dapat berfungsi untuk
membedakan antara kohesif arus debris
dan kohesi dari aliran butiran.

Mekanisme Pengendapan Arus


Turbid

Middleton (1967) menyatakan bahwa


arus turbid merupakan
salah satu tipe dari arus kerapatan (density

current), dimana arus bergerak secara gaya


berat, karena adanya perbedaan kerapatan
antara arus dengan cairan di sekeliingnya,
yang disebabkan oleh adanya dispersi
sedimen pada suatu tempat, dimana sedimen
banyak terakumulasi karena adanya faktor
pemicu bergerak dan meluncur secara tibatiba ke arah bawah cekungan.

Saat sedimen tersebut mulai meluncur ke

bawah akan membentuk slump. Slump


tersebut bergerak perlahan-lahan dan
berangsur-angsur menjadi lebih cepat
disebabkan adanya pengurangan
viskositas.
Selanjutnya massa sedimen akan bergerak
sampai pada lereng yang curam, maka
terjadilah kenaikan kecepatan dan
pergerakan selanjutnya berubah menjadi
arus turbid, sehingga butiran kasar akan
terkonsentrasi pada bagian kepala arus,
sedangkan yang lebih halus di bagian ekor.

Karena pengaruh gravitasi maka arus


turbid akan bergerak ke bawah
mengikuti ngarai di bawah samudera.
Pada saat mendekati daerah
pengendapannya, kecepatan arus mulai
berkurang karena penurunan gravitasi
akibat kemiringan lereng yang semakin
landai. Dalam kondisi seperti ini maka
bagian kepala dari arus akan mengerosi
lapisan dibawahnya membentuk struktur
sedimen scour mark.

Sesuai dengan sifat-sifat kerapatan


arus, maka pengendapan akan terjadi
sekaligus, sehingga sedimen yang
diendapkan mempunyai pemilahan yang
sangat buruk.
Dalam hal ini material-material yang
lebih berat akan terkumpul pada bagian
depan arus turbid, sedangkan material
halus akan terperangkap bersamasama.

Endapan yang pertama terbentuk


adalah batupasir berstruktur perlapisan
bersusun.
Selanjutnya arus akan semakin lemah
dan sedimen yang halus akan
diendapkan.
Apabila kecepatan arus telah hilang,
maka akan terjadi pengendapan
lempung pelagik dalam suasana
suspensi yang menunjukan kondisi
lingkungan bernergi rendah.

Sekuen Bouma
Bouma (1962) memberikan urutan ideal
endapan turbidit yang dikenal dengan Sekuen
Bouma :
1) Gradded Interval (Ta)
Merupakan perlapisan bersusun dan bagian
terbawah dari urut-urutan ini, bertekstur pasir
kadang-kadang sampai kerikilatau kerakal.
Struktur perlapisan ini menjadi tidak jelas atau
hilang sama sekali apabila batupasir penyusun
ini terpilah baik. Tanda-tanda struktur lainnya
tidak tampak.

2) Lower Interval of Parallel Lamination (Tb)


Merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih
atau batulempung, kontak dengan interval dibawahnya
umumnya secara berangsur.
3) Interval of Current Ripple Lamination (Tc)
Merupakan struktur perlapisan bergelombang dan
konvolut. Ketebalannya berkisar antara 5-20 cm,
mempunyai besar butir yang lebih halus daripada kedua
interval dibawahnya. (Interval Tb).
4) Upper Interval of Parallel Lamination (Td)
Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari
pasir sangat halus sampai lempung lanauan. Interval
paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan
antarabatupasir halus dan lempung, kadang-kadang
lempung pasirannya berkurang ke arah atas. Bidang
sentuh sangat jelas.

5) Pelitic Interval (Te)


Merupakan susunan batuan bersifat
lempungan dan tidak menunjukan
struktur yang jelas ke arah tegak,
material pasiran berkurang, ukuran
besar butir makin halus, cangkang
foraminifera makin sering ditemukan.
Bidang sentuh dengan interval di
bawahnya berangsur. Diatas lapisan ini
sering ditemukan lapisan yang bersifat
lempung napalan atau yang disebut
lempung pelagik

Hubungan Facies Arus turbid


dan Submarine Fans

Fasies adalah suatu lapisan atau


kumpulan lapisan yang memperlihatkan
karakteristik litologi, geometri dan
sedimentologi tertentu yang berbeda
dengan batuan di sekitarnya. Suatu
mekanisme yang bekerja serentak pada
saat yang sama.

Asosiasi fasies didefinisikan sebagai


suatu kombinasi dua atau lebih fasies
yang membentuk suatu tubuh batuan
dalam berbagai skala dan kombinasi.
Asosiasi fasies ini mencerminkan
lingkungan pengendapan atau proses
dimana fasies-fasies itu terbentuk.

Menurut Walker (1972) fasies arus turbidit adalah


sebagai berikut.
Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidite, CT)
Fasies ini pada umumnya terdiri dari
perselingan antara batupasir dan
serpih/batulempung dengan perlapisan sejajar
tanpa endapan channel. Struktur sedimen yang
sering dijumpai adalah perlapisan bersusun,
perlapisan sejajar, dan laminasi, konvolut atau
a,b,c Bouma (1962), lapisan batupasir menebal
ke arah atas.

Fasies Batu Pasir Massive (Massive Sandstone, MS)


Fasies ini terdiri dari batu pasir masif, kadang-kadang
terdapat endapan channel, ketebalan 0,5-5 meter,
struktur mangkok/dish structure. Fasies ini
berasosiasi dengan kipas laut bagian tengah dan
atas.

Batu Pasir Kerikil Batupasir Kerakalan (Pebbly


Sandstone, PS)
Fasies ini terdiri dari batupasir kasar, kerikil-kerakal,
struktur sedimen memperlihatkan perlapisan
bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 5 meter.
Berasosiasi dengan channel, penyebarannya secara
lateral tidak menerus, penipisan lapisan batupasir ke
arah atas dan urutan Bouma tidak berlaku.

Fasies Konglomerat Konglomeratan (Clast Supported


Conglomerate, CGL)
Fasies ini terdiri dari batupasir sangat kasar,
konglomerat, dicirikan oleh perlapisan bersusun, bentuk
butir menyudut tanggung-membundar tanggung,
pemilahan buruk, penipisan lapisan batupasir ke arah
atas, tebal 1-5 m. Fasies ini berasosiasi dengan
sutrafanlobes dari kipas tengah dan kipas atas.

Batu Lempung Kerikilan, Aliran debu, Slump dan


SlideFasies Lapisan yang didukung oleh aliran lumpur
dan lengseran (Pebbly mudstone, debris flow, slump
and slides, SL).Fasies ini terdiri dari berbagai kumpulan
batuan, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah-bongkah
yang terkompaksi. Fasies ini berasosiasi dengan
lingkungan pengendapan kipas atas (upper channel fill).

Anda mungkin juga menyukai