Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Kasus hydrocephalus banyak ditemukan di


masyarakat. Hydrocephalus yang terjadi
diperkirakan kurang lebih dua diantara
1000 kelahiran hidup.

DEFINISI

Hydrocephalus berasal dari bahasa Yunani


yang terdiri dari kata hydro yang berarti
air dan cephalus yang berarti kepala.
Hydrocephalus terjadi oleh karena adanya
akumulasi abnormal dari cairan
cerebrospinal di ruang-ruang ventrikel yang
berada di dalam otak.

fungsi penting CSS

1. Cairan serebrospinal mengelilingi otak dan


spinal cord sehingga dapat melindungi otak dari
benturan.
2. Cairan serebrospinal mengandung nutrisi dan
protein yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan fungsi otak normal.
3. Cairan serebrospinal juga mambawa produk
buangan meninggalkan jaringan otak.

ANATOMI DAN PATOFISIOLOGI

Ventrikel : rangkaian dari empat rongga dalam


otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh
ependima (semacam sel epitel dan medula
spinalis) dan mengandung cairan serebrospinal.
Pada setiap hemisfer serebri terdapat :
- Ventrikel lateral.
- Ventrikel ketiga terdapat dalam diensefalon,
- Ventrikel keempat dalam pons dan medila
oblongata.

Pleksus Koroideus
-

Setiap ventrikel terdapat struktur sekresi khusus


Pleksus ini terdiri dari :
jalinan pembuluh darah piamater yang
mempunyai hubungan langsung dengan
ependima.
Pleksus koroideus inilah yang mensekresi cairan
serebrospinal yang jernih dan tidak berwarna
yang merupakan bantal cairan pelindung disekitar
SSP.

Cairan serebrospinal

Terdiri dari : air, elektrolit, gas oksigen dan


karbondioksida yang terlarut, glukosa, beberapa
leukosit (terutama limfosit) dan sedikit protein.
Cairan ini berbeda dari cairan ekstroselular
lainnya karena cairan ini mengandung kadar
natrium dan klorida yang lebih tinggi, sedangkan
kadar glukosa dan kaliumnya lebih rendah.
Ini menunjukkan bahwa pembentukannya lebih
bersifat sekresi dibandingkan hanya filtrasi.

CSS

Diproduksi dan reabsorbsi terus menerus dalam


SSP.
Volume total serebrospinal sekitar 125 ml,
sedangkan kecepatan sekresi pleksus koroideus
sekitar 500 sampai 750 ml per hari.
Tekanan serebrospinal merupakan fungsi
kecepatan pembentukan cairan dan resistensi
reabsorbsi oleh vili araknoidalis.
Tekanan serebrospinal sering diukur waktu
dilakukan fungsi lumbal dan pada posisi telentang
biasanya berkisar antara 130 mm H2O (013mm
Hg).

Gambar

ALIRAN CSS

Arah sirkulasi :
(foramen monro) ventrikel ketiga
akuaduktus serebri (sylvius) ventrikel
keempat 1 foramen magendi +2foramen
luscka ruang subaraknoid vili
araknoidalis

Tekanan CSS normal


Berbeda-beda tergantung usia.
bayi 40-50 mms air
anak-anak 40-100 mms air.
lebih tua sekitar 150 mm air atau 15 mm
merkuri.
Tekanan diatas 200 mm air atau 20 mm
merkuri dikatakan abnormal.

Perubahan tekanan serebrospinal


dipengaruhi oleh ventilasi dan kontraksi
jantung.
Tekanan serebrospinal turun pada saat
inspirasi dan naik saat expirasi. Perubahan
tersebut berkisar 40 mms air.
Kontraksi jantung perubahan berkisar 20
mm air dengan kontraksi ventrikel.

PENYEBAB

1.
2.
3.

Tiga kelompok utama:


Pembentukan cairan serebrospinal
berlebihan oleh plexus khoroidalis
Blokade dari sirkulasi cairan serebrospinal
Penurunan sekresi cairan cerebrospinalis
ke dalam sinus venosus

KLASIFIKASI

Menurut patofisiologinya :
- Hydrochepalus non komunikans
- Hydrocephalus
komunikans.
hydrocephalus kongenital
dan hydrocephalus didapat
Menurut saat terjadinya :
- Hydrocephalus kongenital
- Hydrocephalus didapat

GEJALA KLINIK

Gejala klinik Hydrocephalus dapat


dibedakan menjadi :

Gejala awal pada bayi


Gejala yang timbul setelah terjadi
Hydrochepalus
Gejala pada bayi dan anak yang lebih tua

FAKTOR RESIKO
A Pada anak-anak :

1. Infeksi yang didapat sebelum kelahiran

2. Infeksi pada sentral nervus sistem seperti meningitis


dan encephalitis

3. Trauma sebelum, selama dan sesudah kelahiran yang


akan
menyebabkan perdarahan subaracnoid

4. Defek kongenital

5. Tumor di sentral nervus sistem


B pada remaja dan dewasa :

1. Riwayat defek kongenital

2. Riwayat kelainan perkembangan

3. Tumor otak

4. Perdarahan

5. Trauma

PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT scan
Skull X ray
Spinal tab
Transluminasi kepala
Radioisotop brain scan
Echoencephalogram
USG otak

PENATALAKSANAAN

A. Penatalaksanaan non operatif


1. HEAD WRAPPING
2. Terapi MEDICINE
B. Penatalaksanaan Operatif
1. INTRAKRANIAL SHUNT
2. EXTRAKRANIAL SHUNT

KOMPLIKASI

Kerusakan otak yang luas dan disabilitas


fisik
Gangguan intelektual dan kerusakan
saraf.
Kegagalan mekanik
Infeksi

PROGNOSIS
dipengaruhi oleh adanya :
gangguan penyerta lain
waktu penegakan diagnosis
kesuksesan dari terapi.

Anda mungkin juga menyukai