KELOMPOK 3:
Ajeng Trio Pratiwi
1210811001
Andru zulya saputra
1210811006
Beni Safety Rahayu
1210812002
Vonny Yelvi Deswira
1210812015
Arisha Yovita
1210813002
Migazaki Azkia
1210813020
UNSUR KEWARGANEGARAAN
1. IUS SOLI
Ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak mendapatkan
kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan tempat lahir di wilayah
dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis (hak untuk darah).
Biasanya sebuah peraturan praktikal pemerolehan nasionalitas atau kewarganegaraan
sebuah negara oleh kelahiran di wilayah tersebut diberikan oleh sebuah hukum turunan
disebut lex soli. Banyak negara memberikan lex soli tertentu, dalam aplikasi dengan jus soli
yang bersangkutan, dan aturan ini yang paling umum untuk memperoleh nasionalitas.
Sebuah pengecualian lex soli diterapkan bila anak yang dilahirkan orang tuanya adalah
seorang diplomat dari negara lain, yang dalam misi di negara bersangkutan. Namun,
banyak negara memperketat lex soli dengan mengharuskan paling tidak salah satu orang
tua harus memiliki warga negara yang bersangkutan atau izin tinggal resmi lainnya pada
saat kelahiran anak tersebut. Alasan utama menerapkan aturan tersebut adalah untuk
membatasi jumlah orang bepergian ke negara lain dengan tujuan mendapatkan
kewarganegaraan untuk seorang anak.
Beberapa negara yang menerapkan ius soli adalah
Argentina
Brazil
Jamaika
Kanada
Meksiko
Amerika Serikat
2.IUS SANGUINIS
Ius sanguinis atau jus sanguinis (bahasa Latin untuk "hak untuk
darah") adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang
(individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya.
Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas
ini, seperti negara-negara di Eropa dan Asia Timur.
Yaitu di negara :
China
Kroasia
Jerman
India
Israel
Jepang
3.NATURALISASI
Naturalisasi adalah proses perubahan status dari penduduk asing
menjadi warga negara atau negara. Proses ini harus terlebih dahulu
memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan
kewarganegaraan negara yang bersangkutan. Hukum naturalisasi di
setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, masalah kewarganegaraan
diatur dalam Undang-Undang No. 62 tahun 1958.
Azas kewarganegaraan
Selain asas tersebut di atas, beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan UndanUndang tentang
Kewarganegaraan RI
a.Asas kepentingan nasional asalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan
mengutamanakn kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatan
sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita.
b.Asas perlindungan maksimum adalah asas ysng menentukan bahwa pemerintah wajib
memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara RI dalam keadaan apapun baik di
dalam maupun di luar negeri.
c.Asas persamaan si dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa setiap
warga Negara RI mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
d.Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat
administratif, tetapi jiga substansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakanperlakuan dalam segala hal awal yang
berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan
gender.
f.Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang sama dalam
segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi dan
memuliakan hak asasi manusia.
g.Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau
kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI agar masyarakat
mengetahuinya.
MASALAH STATUS
KEWARGANEGARAAN
1) APATRIDE
Apatride, yakni kasus dimana seorang anak tidak memiliki
kewarganegaraan. Keadaan ini terjadi karena seorang Ibu yang
berasal dari negara yang menganut asas ius soli melahirkan seorang
anak di negara yang menganut asas ius sanguinis. Sehingga tidak
ada negara baik itu negara asal Ibunya ataupun negara kelahirannya
yang mengakui kewarganegaraan anak tersebut.
Apartride ( tanpa Kewarganegaraan ) timbul apabila menurut
peraturan Kewarganegaraan, seseorang tidak diakui sebagai
warganegara dari negara manapun. Misalnya, Agus dan Ira adalah
suami istri yang berstatus warganegara B yang berasas ius-soli.
Mereka berdomisili di negara A yang berasas ius-sanguinis.
Kemudian lahirlah anak mereka Budi, menurut negara A, Budi tidak
diakui sebagai warganegaranya, karena orang tuanya bukan
warganegaranya. Begitu pula menurut negara B, Budi tidak diakui
sebagai warganegaranya, karena lahir di wilayah negara lain.
Dengan demikian Budi tidak mempunyai kewarganegaraan atau
apatride.
2)BIPATRIDE
Bipatride, yakni timbulnya 2 kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena seorang
Ibu berasal dari negara yang menganut asas ius sanguinis melahirkan seorang
anak di negara yang menganut asas ius soli. Sehingga kedua negara (negara asal
dan negara tempat kelahiran) sama-sama memberikan status
kewarganegaraannya.
Bipatride ( dwi Kewarganegaraan ) timbul apabila menurut peraturan dari dua
negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara itu.
Misalnya, Adi dan Ani adalah suami istri yang berstatus warga negara A namun
mereka berdomisili di negara B. Negara A menganut asas ius-sanguinis dan
negara B menganut asas ius-soli. Kemudian lahirlah anak mereka Dani. Menurut
negara A yang menganut asas ius-sanguinis, Dani adalah warga negaranya
karena mengikuti Kewarganegaraan orang tuanya. Menurut negara B yang
menganut ius-soli, Dani juga warga negaranya, karena tempat kelahirannya
adalah di negara B dengan demikian Dani mempunyai status dua
kewarganegaraan atau bipatride.
3) MULTIPATRIDE
Seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan Contoh : Seorang yang
BIPATRIDE juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia
telah dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak
melepaskan status bipatride-nya.
Misalnya ada seorang anak yang orangtuanya berasal dari negara yang
menganut paham Ius Soli dan Ius sanguinistetapi dia dilahirkan di negara netral
atau yang tidak menganut kedua paham tersebut.
Anak yang lahir di wilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya
10)Anak yang baru lahir yang di temukan di wilayah negara RI selama
ayah dan ibunya tidak diketahui
11)Anak yang lahir di wilayah negara RI apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak di ketahui keberadaanya
12)Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara RI dan seorang ayah
dan ibu WNI yang karena ketentuan dari negara tempat anak
tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan
13)Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan
kewarganegaraaanya,kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia
14)Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah,sebelum berusia
18 tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai WNI
15)Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai
anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui
sebagai WNI
9)
Daftar pustaka
Winarno.2006.Pendidikan
Kewarganegaraan.Jakarta:Bumi Aksara.
Erwin,Muhammad.2010.Pendidikan Kewarganegaraan
Republik Indonesia.Bandung:PT.Revika Aditama.
Endang Zaelani Zukaya,dkk.2000.pendidikan
kewarganegaraan untuk perguruan
tinggi.Yogyakarta:Paradigma.
Errol Sudibyo dkk.1992.kewiraan.Buku Pegangan
Kuliah.Surakarta:UNS Pres
http://bloghanydahlia.blogspot.com/2011/10/hak-hakdan-kewajiban-warga-negara.html
http://adigunwindows.blogspot.com/2012/05/unsurkewarganegaraan.html