GEOMETRI
SMA Negeri Unggul Hidayatul Ilmi
Trumon 2015
Yulia Hadi Metri, S.Pd
1.
2.
a.
Melukis Pembentukan
Bayangan
pada Cermin Datar
1. Lukis bayangan titik A
sehingga di hasilkan
Bayangan A.
2.Lukis bayangan
benda titik B dengan
cara yang sama,
sehingga di hasilkan
bayangan B.
Bayangan lilin AB adalah
A B
Jumlah Bayangan
360
n
1
Keterangan:
n = jumlah bayangan
= sudut antara dua
cermin
Cermin
Cekung
Bersifat
Cermin
Cembung
Bersifat menyebarkan
1. Sinar datang
Tiga sinar utama pada cermin cekung
sejajar sumbu
utama cermin
dipantulkan
melalui titik
fokus F
3. Sinar datang
melalui titik pusat
lengkung R
dipantulkan kembali
ke titik pusat
f
2. Sinar datang melalui
titik fokus F
dipantulkan sejajar
sumbu utama
Sifat Bayangan
Cekung
pada
Cermin
Pembentukan Bayangan
pada Cermin Cembung
Perbesar Bayangan
Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya
adalah peristiwa
pembelokan arah rambat
cahaya.
Pembiasan
cahaya
terjadi
jika
cahaya
merambat dari suatu
medium menembus ke
medium
lain
yang
memiliki kerapatan yang
berbeda. Misalkan dari
udara ke kaca, dari air ke
udara dan dari udara ke
air.
Hukum I Snellius
sinar datang, sinar bias, dan garis normal
terletak pada satu bidang datar
Hukum II Snellius
jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat maka sinar dibelokkan
mendekati garis normal, jika sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat
maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal
Pembiasan Cahaya
pada medium yang berbeda
N
renggang
rapat
N
rapat
renggang
Indeks
Bias
Indeks bias suatu zat
adalah perbandingan
cepat rambat cahaya di
ruang hampa dengan
cepat rambat cahaya
dalam zat tersebut
c
n =cn
Indeks bias suatu zat
dapat dicari dengan cara
metode snellius ( lihat
gambar)
B
A
OA
n=
OB
sin i n2 v1
sin r n1 v2
Dimana :
* n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium
1 dan 2
* v1 dan v2 menyatakan kecepatan
merambat cahaya
dalam medium 1
n2
Kaca plan-paralel
udara
r
kaca
udara
sin (i r )
sin i sin i '
n
i r ' x d
'
cos r
sin r sin r
Pembiasan pada
Prisma
Prisma adalah benda
optik berbentuk
segitiga atau piramit
r
r1 + i 2
Deviasi minimum :
i1 = r2 dan r1 = i2
sangat kecil
( < 150)
m = (n2/n1 1)
Dispersi cahaya
= u - m
= (nu nm).
prisma di udara,
deviasi minimum
dan kecil
Dispersi Cahaya
Dispersi cahaya adalah penguraian warna-warna
cahaya.
Suatu berkas sinar putih bila melalui prisma akan
terurai menjadi warna merah, jingga, kuning,
hijau, biru dan ungu (perhatikan gambar)
Lensa
cembung
(lensa positif)
Lensa cekung
(lensa negatif)
Sinar-sinar Istimewa
Melukis Pembentukan
Bayangan
pada Lensa
Keterangan:
f
= jarak fokus (cm)
S
= jarak benda (cm)
S
= jarak bayangan (cm)
h
= tinggi benda (cm)
h = tinggi bayangan (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
Kuat Lensa
Kuat Lensa
menggambarkan
kemampuan lensa
untuk membelokan
sinar
Lensa Gabungan
berlaku persamaan:
Keterangan:
fgab
= jarak fokus
lensa gabungan
(cm)
f1,2,3
= jarak fokus
lensa 1, 2, 3 (cm)
Pgab
= kuat lensa
gabungan
(dioptri=D)
P1,2,3
kuat lensa 1, 2,
3 (dioptri=D)
Alamiah : mata
Buatan
: alat bantu penglihatan
manusia untuk mengamati bendabenda yang tidak dapat dilihat
dengan jelas oleh mata: Kamera
dan Proyektor, Lup, Mikroskop ,
Teropong/Teleskop
MATA
a.Anatomi Mata
Kornea dan lensa
mata berfungsi
sebagai lensa
cembung dan
menghasilkan
bayangan pada
bagian retina yang
sensitif terhadap
cahaya disebut fovea.
Iris mengatur
JANGKAUAN PENGLIHATAN
PP = 25 cm
PR=
Jangkauan Penglihatan
Titik dekat = 25 cm
Persamaan untuk
meng hitung kuat
lensa yang
diperlukan
1
S
1
S
P =
1
f
1
f
Contoh Soal
Seorang penderita rabun jauh (miopi) dengan titik jauh 100 cm
ingin melihat benda yang sangat jauh. Berapa jarak fokus dan
kuat lensa yang harus digunakan?
Penyelesaian
f = -100 cm = -1 m
S =
S =
100
Kuat Lensa
1
1
-100
f
1
-1
= -1 dioptri
Persamaan untuk
meng hitung kuat
lensa yang
diperlukan
1
S
1
S
P =
1
f
S = - titik dekat
penderita
f =
P=
Contoh
Contoh
Soal
Soal
f = 100/3 cm =1/3 m
S =
100
Kuat Lensa
S = 25 cm
1
1
25
-100
f
1
1/3
= 3 dioptri
Astigmatista
Kamera
Bayangan yang dibentuk oleh lensa
kamera adalah nyata, terbalik,
diperkecil.
Berlaku
Persamaan:
1
S
1
S
1
f
KAMER
A
Film
Diafragm
a
Berubah,
sesuai dengan
jarak benda
Tetap
PERBEDAAN
MATA
Tempat
Bayangan
Retina
Pengatur
Cahaya
Iris
Jarak
Bayangan
Tetap
Jarak
Fokus
Berubah sesuai
dengan jarak
benda
PERSAMAAN ANTARA
MATA DENGAN KAMERA
LUP
Lup
PERBESARAN LUP
Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi pada
jarak x
+ Ma
M
S= -X
Sn
f
O
S
S = jarak benda
F = fokus lensa
S = jarak bayangan
Sn
x
Perbesaran Lup
untuk Mata
Berakomodasi
Maksimum
Perbesaran Lup
untuk Mata
Tidak
Berakomodasi
Ma =
Ma =
Sn
Sn
f
Mikroskop
Perbesaran Mikroskop
Panjang Mikroskop
Lensa
Okuler
2Fob Fob
Fob
2Fob Fok
Lensa
Obyektif
SIFAT
BAYANGAN
Lensa Obyektif :
Lensa Okuler :
TEROPONG
Disebut juga TELESKOP
JENISNYA
Teropong Panggung
(Galileo)
Teropong Pantul ynag
terdiri atas
beberapa cermin dan lensa
TEROPONG BINTANG
Lensa
Obyektif
Lensa
Okuler
d = f ob + f ok
f ob = f ok
Perbesaran
f ob
Sifat bayangan
Maya , Diperbesar,
Terbalik
f ok
f ob
Ma
=
S ok
CONTOH SOAL
1
sok
1
fok
1
sok
=
5
50
= 7,14
10
2
50
s'ok
1
d = fob+ sok
= 150 + 7,14 = 157,14 cm
25
=
7
50
Ma
fob
sok
150 cm
7,14 cm
21 kali
TEROPONG BUMI
Untuk mata tidak berakomodasi
Lensa
Obyektif
Lensa Okuler
d = f ob + 4 fp + f ok
Lensa Pembalik
f ob
Sifat bayangan
2fp
Maya
Diperbesar
Tegak
2fp
fok
Perbesaran
Ma=
f ob
S ok
TEROPONG PRISMA
Disebut
f ok
f ob = f ok
L. Obyektif
L. Okuler
f ob
Perbesaran
f ob
Ma=
S ok
cermin
datar
f ob
cermin
cekung
sebagai
obyektif
TEROPONG
TEROPONG PANTUL
PANTUL
lensa
okuler
PERISKOP
Biasa
Contoh soal
1. Seorang tukang arloji menggunakan
sebuah lup yang fokusnya 5 cm. a) Hitung
perbesaran maksimum yang dapat
diperoleh dari lup tersebut. b) Hitung juga
perbesaran lup jika mata tidak
berakomodasi . Abaikan jarak mata-lup
dan anggap mata normal.
Jawab :
a) Perbesaran maksimum terjadi ketika :
s d sn 25 cm (mata normal)
M ok
sn
25
1
1 6
f
5
Ma
sn
25
5
f
5
M ok
sn
25
6, 25
f
4
Lensa okuler
sok f ok 4 cm
f ob
s ob
s
ob
1
1
1
1
16
4
s ob
17
s ob
68
s ob 4, 25 cm
4
sob 4, 25
(tanda - menunjukkan bayangan terbalik)
Perbesaran total :
M M ob x M ok 4 x 6,25 25
Soal Latihan
1.
2.
3.
SEKIAN
TERIMA KASIH