ANTIVIRUS
KIMIA MEDISINAL
SRI TEGUH RAHAYU
Replikasi virus
1. Pelekatan Virus
Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara
partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan
sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara
molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus.
2. Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah
pelekatan virus pada reseptor di membran sel.
3. Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid
virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke
dalam sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus
terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein.
4.
6. Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana
virus bersifat infeksius. pada tahap ini terjadi perubahan struktur
dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh
pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk
yang matang. protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya
terlibat dalam proses ini.
7. Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang
melalui dia mekanisme :
a. untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan
merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi
terbuka dan virus keluar.
b. untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika
virus keluar dari sel melewati membran, proses ini dikenal
sebagai budding.
Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi,
tropisme dan cara penyebaran, genomik
fungsional dan ciri-cirinya .
1. Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan
jenis asam nukleat dan juga protein membran
terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu
:
a.Virus DNA
b.Virus RNA
c.Virus berselubung
d.Virus non-selubung
4.
:
a. Kandungan asam nukleat (DNA atau RNA)
b. Morfologi virus (heliks atau ikosahedral)
c. Tempat replikasi di dalam sel (sitoplasma
atau nukleus)
d. Pembungkus (berselubung atau tidak
berselubung)
e. Tipe serologi (tanda antigenik)
f. Tipe sel yang terinfeksi (limposit B, limposit
T atau monosit)
Penggolongan Obat
Rimantadin
Amanta
din
sebagai respon :
1. adanya tantangan adanya virus
2. adanya sitokin lain, seperti adanya
interleukin-1 dan inretleukin-2
3. adanya faktor tumor
IFN- dihslkan oleh limfosit dan makrofag, IFN-
dihslkn oleh fibrolast dan sel epitel dan. IFN-
dihlskn limposit T dan sel pembunuh alami.
IFN- dan IFN- dikode oleh kromosom 9
sedangkan IFN- dikode oleh kromosom 12.
Aktivitas antivirus IFN- lebih rendah tetapi poten
sebagai imunoregulatori dan dalam mengaktifkan
makrofag.
ANTIMETABOLIT NUKLEOSIDA
Inhibitor DNA Polimerase
Idoksuridin, 5-iodo-2-deoksiuridin diperkenalkan pada tahun
1963 utk pengobatan herpes simplek keratitis, merupakan
analog dari timin yang menghambat replikasi sejumlah virus
DNA secara in-vitro . Virus yang rentan terhadap obat ini
herper virus dan poxvirus.
idoksuridin masuk kedalam sel dan mengalami fosforilasi pada
O-5 oleh timidilat sintetase virus dan menghslkn monofosfat
yang selanjutkan akan mengalami biotransformasi sehingga
dihslkn trifosfat. Trifosfat ini yang diduga merupakan substrat
dan inhibitor DNA polinerase virus dan memudahkan sintesis
DNA yang teriodinasi, DNA pirimidin teriodinasi ini sangat
rentan dan mudah putus.
Gugus iodin dari idoksuridin dan gugus metil dari timin
memiliki jarak /radius van der wall yang mirip (2,15 dan 2,00
)
Idoksuridi
n
Triflluridin, 5-fluorometil-2-deoksiuridin,
merupakan pirimidin nukleosida terfluorinasi yang
memperlihatkan aktivitas penghambatan
terhadap HSV 1 dan 2, CMV, vaccinia dan
beberapa adenovirus secara in-vitro .
Trifluorometil dari trifluridin sebagai pengganti
iodin pada posisi 5 cincin pirimidin memiliki radius
van der wall 2,44 sedikit lbh lebar dari iodin.
Vidarabin, 9--D-arabinofuronosiladenin,
merupakan isomer epimer 2 adenosin alami.
Obat ini digunakan sebagi antikanker tetapi
memiliki aktivitas dengan spektrum luas melawan
virus-virus DNA
Asiklovir, 9-[2-(hidroksietoksi)metil]-9H-guanin,
merupakan senywa paling afektif dai seri asiklik
nukleosida yang memiliki aktivitas antivirus.
Berbeda dengan nukleosida sejati (memiliki gula
ribosa atau deoksiribosa) yg terikat pada basa
pirimidin atau purin. Gugus yg terikat pada basa
asiklovir adalah gula dengan rantai terbuka.
Digunakan sebgai antivirus pada herpesvirus,
bekerja dengan menghambat sintesis DNA virus.
Afinitas asiklovir terhadap timidilat sintetase
virus 200 kali lbh besar daripada terhdp timidilat
sintetase pada manusia, sehingga lbh selektif.
Zidovudi
n
Inhibitor Protease
Protease HIV adalah enzim yang
memecah propeptida gag-pro untuk
menghasilkan enzim aktif yg berfungsi
dalm pematangan dan perbanyakan
virus baru.
Inhibitor Proteaseditujukan untuk
menghentikan replikasi virus pada tahap
pematangan dan untuk mencegah
penyebaran infeksi seluler maka
senyawa-senyawa ini harus memiliki
ketersediaan hayati oral yang baik dan
Virion
FLU BURUNG
Flu burung (bahasa Inggris: avian influenza) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A
yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian
ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus influenza tipe A memiliki beberapa subtipe yang
ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase
(N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung
yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1
yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.
INFLUENZA
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu,
merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus
influenza), yang menyerang unggas dan mamalia.
Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah
menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot,
nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa
tidak nyaman secara umum