OLEH
Dr. ROMMY PATRA, SH, MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
KONTRAK PERKULIAHAN
1.
2.
3.
4.
ILMU PERUNDANG-UNDANGAN
Ilmu
pengetahuan
perundang-undangan
(Gesetzgebungswissenschaft) merupakan suatu
cabang ilmu yang pada mulanya berkembang di
Eropa Barat, terutama di Jerman.
Tokoh-tokoh utamanya: Peter Noll, Jurgen Rodig,
Burkhardt krems, dan Werner Maihofer. Di
Belanda tokoh-tokohnya antara lain S.O Van
Poelje dan W.G. Van der Velden.
2.
2.
perundang-undangan
merupakan
proses
pembentukan/proses membentuk peraturan-peraturan
negara, baik di tingkat pusat, maupun di tingkat
daerah.
Perundang-undangan adalah segala peraturan negara,
yang merupakan hasil pembentukan peraturan2, baik
di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Apabila kita membicarakan Ilmu perundangundangan, maka kita membahas pula proses
pembentukan/pembuatan
membentuk
peraturanperaturan negara, dan sekaligus seluruh peraturan
negara yang merupakan hasil dari pembentukan
peraturan-peraturan negara, baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah.
Norma Agama
Norma
Moral
Norma
Adat
Norma
Hukum Negara
NORMA AGAMA
NORMA ADAT/KEBIASAAN
NORMA MORAL/ETIKA
GRUNDNOR
M
TEORI JENJANG
TATA HUKUM
(STUFENBAU)
TEORI ASALNYA
SUMBER HUKUM
Norm
Norm
Norm
Norm
Norm
Norm
Norm
Norm
Norm
Norma
Dasar
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
2
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
Norma
1. Dinamik Vertikal
2. Dinamik Horizontal
Norma
Norma
NORMA
HUKUM
Masa
Relatif
Rechtskraft
Berlaku
NORMA
HUKUM
Rechtskraf
t
Masa
Relatif
NORMA
HUKUM
Berlaku
Staatgrundgese
tz
Formele
Gesetz
Verordnung
&
Autonome Satzung
KELOMPOK
NORMA
KELOMPOK I
Staatsfundamentalnorm
Fundamental Negara).
KELOMPOK II
Staatsgrundgesetz
(Aturan,
Dasar/Pokok Negara).
KELOMPOK III
Formell
formal).
KELOMPOK IV
Gesetz
(Norma
Norma
(Undang-undang
H
U
Hukum
merupakan
produk
pengambilan
keputusan yg ditetapkan
oleh fungsi2 kekuasaan
negara yang mengikat
subjek hukum
K
U
M
Hak
dan
Kewajiban
dalam substansi Norma
Hukum :
-Larangan (prohibere)
-Keharusan (obligatere)
-Kebolehan (permittere)
Produk
pengambilan
keputusan
hukum di Pengadilan atas suatu
perkara hukum yaitu berupa vonnis
atau putusan hakim
Peraturan Perundang-undangan
adalah
peraturan
tertulis
yang
memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam
Peraturan Perundang-undangan.
Fungsi/substansi
ALGEMENE MAATREGEL
van BESTUUR (AMvB)
ORDONNANTIE
REGERINGSVERORDENIN
G (Rv)
Era Reformasi
Mengacu
kepada TAP
MPRS No. XX/MPRS/1966
yaitu UUD 1945, TAP MPR,
UU,
PERPU,
PP,
KEPPRES,
Peraturan
Menteri, Instruksi Menteri,
dan lain-lainnya
UUD 1945
TAP MPR
UU/PERPU
PP
KEPPRES
PERATURAN
PELAKSANA,
- Peraturan Menteri
- Instruksi Menteri
- Dan lain-lainnya
UUD 1945
TAP MPR
UU
PERPU
PP
KEPPRES
PERDA
UU NO. 10 TAHUN
2004
UUD 1945
UU/PERPU
PP
PERPRES
PERDA
UUD 1945
TAP MPR
UU/PERPU
PP
PERPRES
PERDA PROVINSI
PERDA
KABUPATEN/KOTA
menjalankan
Golkar
PPP
PDI
ABRI
Jumlah
Kursi
Kursi
Kursi
Kursi
1971
236
51
94
20
30
100
22
460
1977
232
50
99
22
29
100
22
460
1982
242
53
94
20
24
100
22
460
1987
299
60
61
12
40
100
20
500
1992
282
62
62
12
56
11
100
20
500
1997
325
65
89
18
11
75
15
500
Sebelum Amandemen
UUD 1945
A
M
A
N
D
E
M
E
N
U
U
D
1.
HISTORIS
2.
SUBSTANTIF
3.
FILOSOFIS
4.
TEORETIS
5.
YURIDIS
6.
POLITIKPRAKTIS
S
I
S
T
E
M
P
E
M
E
R
I
N
T
A
H
A
N
P
R
O
D
U
K
Perubahan
dan
Penetapan
UUD
P
U
T
U
S
A
N
Ketetapan
MPR
(TAP MPR)
M
P
R
a.
b.
a.
Implikasi
dari
amandemen UUD 1945
menyebabkan
MPR
tidak
lagi
memiliki
kewenangan
untuk
menetapkan peraturan
di
luar
melakukan
perubahan UUD.
b.
Oleh
karena
itu
dilakukan
review
terhadap status hukum
TAP MPR yang ada.
c.
Berdasarkan UU No. 10
Tahun
2004
keberadaan TAP MPR
dihilangkan dari hirarki
tata urutan peraturan
perundang-undangan
regeling
a.
Mengikat
majelis
b.
Bersifat beschiking
Keputusan
MPR
ke
dalam
a.Dasar hukum pembentukan Ketetapan MPR N0. I/MPR/2003 adalah Pasal I Aturan
Tambahan dan, Pasal I dan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, yang ditetapkan oleh
MPR dalam sidang Tahunan pada bulan Agustus 2002.
b.Tujuan pembentukan TAP MPR No. I/MPR/2003 adalah menentukan hal-hal yang
berhubungan dengan materi dan status hukum setiap TAP MPRS dan TAP MPR yang
masih ada saat ini, serta menetapkan bagaimana eksistensi dari TAP MPRS dan TAP
MPR tersebut untuk saat ini dan masa yang akan datang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.