Anda di halaman 1dari 89

TA3111 Mekanika Batuan

ANALISIS TEGANGAN

TA3111 Mekanika Batuan

Mengapa mempelajari
tegangan?
Pada massa batuan terdapat kondisi
tegangan awal yang harus dimengerti,
baik secara langsung maupun sebagai
kondisi tegangan yang diterapkan pada
analisis dan desain.
Selama dilakukan penggalian pada
massa batuan kondisi tegangan akan
berubah secara dramatik karena batuan
yang tadinya mengalami tegangan
telah digali sehingga tegangan akan
diredistribusikan.
Tegangan merupakan besaran tensor
dan tensor tidak dijumpai dalam
RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Skalar, Vektor, dan Tensor


Skalar merupakan besaran yang
hanya memiliki besar (contoh: suhu,
waktu, massa).
Vektor merupakan besaran yang
memiliki besar dan arah (contoh:
gaya, kecepatan, percepatan)
Tensor merupakan besaran yang
memiliki besar dan arah serta
bergantung kepada bidang tempat
bekerjanya (contoh: tegangan,
regangan, permeabilitas).
RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Definisi Tegangan
Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah titik O dalam suatu
benda dapat diterangkan sebagai berikut

Untuk setiap arah OP


melalui O dapat dianggap
bahwa benda dapat
dipotong melalui suatu
bidang kecil A melalui O
dan normal terhadap OP.
Permukaan pada sisi P
disebut sisi positif,
sedangkan pada sisi
lainnya disebut sisi
RKW
negatif.

TA3111 Mekanika Batuan

Definisi Tegangan (Lanjutan)


Efek dari gaya-gaya
internal di dalam
benda adalah sama
dengan gaya F yang
dialami benda pada
sisi positif. Juga akan
terdapat kopel yang
dapat dibaikan karena
A dianggap sangat
kecil.
Nilai limit dari rasio
F/A dengan A
mendekati nol adalah
vektor tegangan
pada titik O yang
RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Definisi Tegangan (Lanjutan)


Vektor tegangan ini adalah vektor pOP
yang didefinisikan sebagai:
p OP

F
lim
A 0 A

RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Konvensi Tanda
Gaya-gaya yang
dianggap positif
adalah gaya-gaya
tekan, yaitu yang
berarah seperti yang
ditunjukkan oleh F.
Hal ini berlawanan
dengan konvensi
yang digunakan
dalam teori
elastisitas dan
RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Konvensi Tanda (Lanjutan)


Dalam mekanika batuan, akan lebih
memudahkan untuk menggunakan
tegangan tekan bertanda positif karena:

Kondisi tegangan (tegangan in situ akibat


overburden, tekanan pemampatan dalam
peralatan-peralatan, dan tekanan fluida di
dalam pori) selalu berupa tegangan tekan.
Konvensi ini digunakan juga di dalam mekanika
tanah dan geologi struktur.
Banyak problem dalam mekanika batuan
menyangkut gesekan pada permukaan dan
dalam kasus ini tegangan normal pada
permukaan adalah postif.
RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Konvensi Tanda (Lanjutan)


Perhatikan sebuah
kubus dengan sisi
paralel dengan
sumbu x, y, dan z.
Tegangan-tegangan
yang bekerja pada
sisi kubus dapat
dinyatakan dengan:
Tiga tegangan normal
xx, yy, dan zz
Enam tegangan geser
xy, yx, yz, zy, zx,
dan xz
RKW

Konvensi Tanda (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Arti subscript pada tegangan:


Subscript pertama menunjukkan arah dari
normal bidang dimana tegangan tersebut
bekerja.
Subscript kedua menunjukkan arah dari
tegangan tersebut.

Catatan: Untuk tegangan normal,


kadang-kadang hanya digunakan satu
subscript.
Sebagai syarat kesetimbangan rotasional,
maka semua gaya yang bekerja pada sisi
kubus harus setimbang, sehingga: xy =
RKW = xz
yx, yz = zy, dan zx

10

TA3111 Mekanika Batuan

Konvensi Tanda (Lanjutan)


Konvensi tanda
untuk komponen
tegangan dapat
didasarkan pada
normal kedalam
(inward normal)
yaitu normal dari
muka kubus
yang berarah ke
pusat kubus.
Tegangan yang
searah dengan
normal kedalam
adalah positif.

RKW

11

TA3111 Mekanika Batuan

Konvensi Tanda (Lanjutan)


Pada muka
horisontal
bagian atas yang
paralel dengan
bidang x-y,
normal kedalam
berarah ke arah
sumbu z negatif.
Tegangan normal
zz yang bekerja
pada muka ini
searah dengan
arah normal
kedalam,

RKW

12

TA3111 Mekanika Batuan

Konvensi Tanda (Lanjutan)


+zx dan +zy
bekerja pada arah
negatif sumbu x
dan y.
Semua tegangan
pada muka yang
terlihat pada
gambar di samping
adalah positif.
Pada muka bagian
bawah, normal
kedalam berarah
ke arah sumbu z
positif, sehingga
+zz berarah yang

RKW

13

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua


Dimensi
Perhatikan sebuah
elemen bujursangkar
dengan sisi yang
sangat kecil pada
bidang x-y dan tebal
t.
Elemen ini
mengalami tegangan
normal x, y dan
tegangan geser xy =
RKW

14

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
Akan ditentukan
tegangan normal
dan tegangan geser
yang bekerja pada
sebuah bidang yang
normalnya
membentuk sudut
terhadap sumbu
x dimana x bekerja.
Perlu digunakan
prinsip
kesetimbangan gaya
dalam sebuah
RKW

15

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

Panjang sisi
segitiga:

AB = a
OA = a sin
OB = a cos

RKW

Untuk memenuhi
kondisi
kesetimbangan,
seluruh gaya
yang bekerja
pada arah dan
dalam keadaan
setimbang.
16

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

F = 0
at = x cos a cos t + xy sin a cos t
+ y sin a sin t + yx cos a sin
t
1
1x
cos2

=
cos2
+ y sin2 + 2xy sin cos
2

cos2

1 trigonometri:
cos2
Dari
2

sin2

cos2 sin2 1
2 sin cos sin 2

RKW

17

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
y
x
1 cos2 xy sin2 1 cos2

2
2
x x cos2 y y cos2

xy sin2
2
2
2
2
x y x y
cos2 xy sin2


2
2

RKW

18

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

F = 0
at = -x sin a cos t + xy cos a cos
t
+ y cos a sin t - yx sin a sin t
= (y-x)sincos + xy(cos2-sin2q)

1
sin 2
2
cos 2 sin2 cos2
sin cos

Dari trigonometri:

RKW

19

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
y x
sin2 xy cos2

2

x y
sin2 xy cos2

2

RKW

20

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

Persamaan persamaan :
x y x y
cos2 xy sin2

2
2

x y
sin2 xycos2

2

Memungkinkan kita untuk menentukan tegangan normal


dan tegangan geser pada setiap bidang yang
didefinisikan oleh untuk setiap kombinasi nilai x, y,
dan xy.
RKW

21

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
Persamaan-persamaan
yang diturunkan untuk
dan dapat juga
dilihat sebagai
persamaan untuk
menghitung x dan
xy pada sebuah
sistem sumbu O,x,y
yang merupakan hasil
rotasi sumbu O,x,y
sebesar .
Tegangan y dapat
dihitung dengan
RKW

22

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
Sehingga persamaan-persamaan untuk perubahan sumbu
menjadi:
x = xcos2 + 2xysincos + ysin2
y = xcos2(+90O) + 2xysin(+90O)cos(+90O) +
ysin2(+90O)
y = xsin2 2xysincos + ycos2

RKW

23

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

Dengan menjumlahkan
x = xcos2 + 2xysincos + ysin2 dan
y = xsin2 2xysincos + ycos2
diperoleh
x + y = x(cos2+sin2) + y(cos2+sin2)
x + y = x + y

Jadi, hasil penjumlahan komponen-komponen tegangan


normal yang saling tegak lurus adalah konstan atau
invariant dengan perputaran sumbu. Ini merupakan
sifat skalar dari tegangan dalam dua dimensi.
RKW

24

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

Ekspresi untuk tegangan geser tidak berubah:

x ' y '

1
x y sin2 xycos2
2

Arah-arah dimana =0 disebut sumbu-sumbu utama


(principal axes) dan komponen-komponen tegangan pada
arah ini disebut tegangan-tegangan utama (principal
stresses) dan dinotasikan dengan 1 dan 3.
Akan terdapat satu nilai untuk mana tegangan geser
tidak ada (=0).

RKW

25

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
x y
sin2 xycos2

2

x y
sin2 xycos2
0
2

x y

sin2 xycos2
2

2 xy
sin2

cos2 x y
tan 2

2 xy
x y
RKW

26

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
Sudut 2 merupakan sudut dari sumbu
x yang menunjukkan arah tegangantegangan utama 1 dan 3.
Karena tan 2 = tan (2+180O) maka
Sudut merupakan arah 1
Sudut +90 merupakan arah 3.

Setelah sudut diperoleh, 1 dan 3


dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan untuk menghitung di
depan.
RKW

27

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Dalam Dua Dimensi


(Lanjutan)
Tunjukkan bahwa 1 dan 3 dapat dinyatakan sebagai:

1
1
x y 2 2xy
1 x y
2
4
1
1
x y 2 2xy
3 x y
2
4

RKW

28

Lingkaran Mohr
TA3111 Mekanika Batuan

Lihat kembali persamaan untuk menghitung dan

x y
2

x y
cos2 xy sin2

2

x y
sin2 xy cos2

2

RKW

29

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


Kedua persamaan tersebut dapat ditulis kembali dengan
menempatkan semua 2 di sebelah kanan

x y
2

x y
cos2 xy sin2

2

x y
sin2 xy cos2

2

RKW

30

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Pengkuadratan persamaan yang mengandung menghasilkan:

x y

x y

cos2 xy sin2

x y

x y
cos2 2

x y
xy sin 2 cos 2
2

2xy sin2 2
RKW

31

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Pengkuadratan persamaan yang mengandung menghasilkan:

x y
sin2 xycos2

2 x y

sin2 2

x y
xy sin 2 cos 2
2

2xycos2 2
RKW

32

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Penjumlahan kedua persamaan hasil pengkuadratan menghasilkan:

x y

2 x y

2xy

Persamaan apa yang mempunyai bentuk seperti ini?

PERSAMAAN LINGKARAN
RKW

33

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Persamaan umum lingkaran berbentuk:

x a 2 y b 2 R2

RKW

34

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


x y
Persamaan :

2 x y

2xy

adalah Persamaan Lingkaran dengan:

Sistem sumbu ,
x y
Titik pusat :
,0
2

x y

Jari - jari :

RKW

2xy

35

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)

RKW

36

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


Untuk memplot tegangan geser pada
Lingkaran Mohr, digunakan konvensi
tanda positif dan negatif yang
hanya valid untuk keperluan
presentasi grafis.
Tegangan geser diplot positif jika
tegangan tersebut akan memutar
elemen berlawanan dengan arah
putaran jarum jam.
Tegangan geser diplot negatif jika
tegangan tersebut akan memutar
elemen searah dengan arah putaran
RKW

37

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)

+
+

+
+
+

+
RKW

38

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)

RKW

39

TA3111 Mekanika Batuan

Lingkaran Mohr (Lanjutan)


Lingkaran Mohr merupakan metode
grafis sederhana dan cepat yang
dapat digunakan untuk:
Menentukan besar tegangan normal dan
tegangan geser pada bidang tertentu.
Menentukan besar dan arah tegangantegangan utama.

RKW

40

TA3111 Mekanika Batuan

Latihan

Tentukan tegangan
normal dan tegangan
geser (ke arah mana?)
yang bekerja pada
Bidang C
Tentukan besar dan arah
tegangan utama mayor
(1) dan tegangan
utama minor (3)

TA3111 Mekanika Batuan

TA3111 Mekanika Batuan

Perhatikan Bidang C
Normalnya bersudut 30O counter clockwise dari arah bekerjanya x (sumbu
x)
ATAU
Bersudut 30O counter clockwise dari bidang tempat x bekerja (Bidang A)
PADA LINGKARAN MOHR DIUKURKAN
COUNTER CLOCKWISE 2 x 30O =4360O
RKW

TA3111 Mekanika Batuan

Perhatikan Bidang C
Normalnya bersudut 60O clockwise dari arah bekerjanya y (sumbu y)
ATAU
Bersudut 60O clockwise dari bidang tempat y bekerja (Bidang B)
PADA LINGKARAN MOHR DIUKURKAN CLOCKWISE 2 x 60O = 120O

TA3111 Mekanika Batuan

Jadi secara grafis:


= 23.2 MPa
=
3.9 MPa

Dengan menggunakan persamaanpersamaan terdahulu:

x y
2

x y
cos2 xy sin2

2

x y
sin2 xy cos2

2

TA3111 Mekanika Batuan

x y x y
cos2 xy sin2

2
2

22 6 22 6
O
0

cos60 6 sin60
2
2

14 4 5.196 23.196 MPa


x y
sin2 xycos2

22 6
O
O

sin60 6 cos60
2

6.928 3 3.928 MPa

TA3111 Mekanika Batuan

Secara grafis:
= 23.2 MPa
= 3.9 MPa

Dengan rumus:
OK

= 23.196 MPa

OK?

= -3.928 MPa

TA3111 Mekanika Batuan

1 = 24 MPa
Bekerja pada bidang yang normalnya bersudut 18.5O counter clockwise
dari arah bekerjanya x (sumbu x)
ATAU
Bekerja pada bidang yang bersudut 18.5O counter clockwise dari bidang
tempat bekerjanya x (Bidang A)

TA3111 Mekanika Batuan

3 = 4 MPa
Bekerja pada bidang yang normalnya bersudut 108.5O counter clockwise
dari arah bekerjanya x (sumbu x)
ATAU
Bekerja pada bidang yang bersudut 108.5O counter clockwise dari
bidang tempat bekerjanya x (Bidang A)

TA3111 Mekanika Batuan

Dengan menggunakan persamaanpersamaan terdahulu:


1

1
x y 1 x y 2 2xy
2
4

1
1
x y 2 2xy
3 x y
2
4

TA3111 Mekanika Batuan

1
1
2
1,3 x y
x y 2xy
2
4
1
1
22 6 2 62
1,3 22 6
2
4
1,3 14 10
1 24 MPa
3 4 MPa

TA3111 Mekanika Batuan

2 tan

2 xy

x y
1 2( 6)
2 tan
22 6
1 12
2 tan
16
21 36.87O 1 18.43O

22 180O 36.87O 2 108.43O

Latihan 1 (Lanjutan)
Dari rumus :

TA3111 Mekanika Batuan

Secara grafis :
1 24 MPa 1 18.5O
3 4 MPa 2 108.5O

OK

1 24 MPa 1 18.43O

OK

3 4 MPa 2 108.43O

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan dalam 3 Dimensi


TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan-tegangan yang
bekerja pada sisi kubus dapat
dinyatakan dengan:
Tiga tegangan normal xx,
yy, dan zz
Enam tegangan geser xy,
yx, yz, zy, zx, dan xz

Sebagai syarat
kesetimbangan rotasional :
xy = yx, yz = zy, dan zx
= xz
Tegangan-tegangan yang
bekerja cukup dinyatakan
dengan enam komponen

RKW

55

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan dalam 3 Dimensi (Lanjutan)


Jadi, kondisi tegangan pada sebuah
titik dapat dinyatakan dengan
matriks tegangan [], sebagai
x xy zx
berikut:

xy
zx

y
yz

RKW

yz
z

56

Transformasi Tegangan
TA3111 Mekanika Batuan

Sumbu-sumbu referensi untuk


penentuan kondisi tegangan
dapat dilakukan secara bebas.
Sistem sumbu asal (x,y,z)
Sistem sumbu baru (l,m,n)
Orientasi dari sumbu tertentu,
relatif terhadap sumbu-sumbu
asal didefinsikan oleh sebuah
vektor baris dari cosinus
arah.
Cosinus arah adalah proyeksi
dari vektor satuan yang
paralel dengan salah satu
sumbu baru (l, m, atau n)
pada salah satu sumbu lama
(x, y, atau z).
RKW

57

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Cosinus arah sumbu l: lx = cos l, ly = cos l, lz = cos


l

RKW

58

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Cosinus arah sumbu m: mx = cos m, my = cos m,


mz = cos m

RKW

59

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Cosinus arah sumbu n: nx = cos n, ny = cos n, nz =


cos n

RKW

60

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Tetrahedron OABC adalah


bagian dari kubus yang
digunakan untuk
menentukan kondisi
tegangan sebelum ini.
Untuk kesetimbangan,
material yang dihilangkan
digantikan oleh gaya
penyeimbang sebesar t
per unit luas yang bekerja
pada ABC.
Normal bidang ABC, yaitu
OP mempunyai cosinus
arah (x, y, dan z).
RKW

61

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Jika luas ABC adalah A,


maka proyeksi ABC pada
bidang-bidang dengan
normal sumbu-sumbu x, y,
dan z adalah:
OAC = Ax = Ax
OAB = Ay = Ay
OBC = Az = Az

Anggap komponenkomponen vektor traksi t


adalah tx, ty, tz.

RKW

62

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Syarat kesetimbangan gaya


pada arah x akan
menghasilkan:
txA xAx xyAy zxAz = 0
txA xAx xyAy zxAz
=0
atau
tx = xx + xyy + zxz
Dengan menggunakan
syarat kesetimbangan gaya
pada arah y dan z, diperoleh:

RKW

63

TA3111 Mekanika Batuan

Transformasi Tegangan (Lanjutan)

tx
t

t z

xy

xy

zx

yz

zx x

yz y
z z

atau

Dengan melakukan hal yang


sama untuk sumbu-sumbu l,
m, dan n diperoleh:

RKW

64

TA3111 Mekanika Batuan

Transformasi Tegangan (Lanjutan)


tl

t
m

t n

atau

lm

lm

nl

mn

nl l
mn m
n n

t * * *

[t], [t*], [l], dan [l*] adalah


vektor-vektor yang
dinyatakan relatif terhadap
sistem koordinat x,y,z dan
l,m,n.

RKW

65

TA3111 Mekanika Batuan

Transformasi Tegangan (Lanjutan)


Dari dasar-dasar analisis vektor (MA2132):
Suatu vektor [v] ditransformasikan dari satu sistem sumbu
x,y,z ke sistem sumbu l,m,n melalui persamaan
transformasi:

vl
v

v n

lx
mx

lx
my

nx

ny

ly v x

m z v y
nz v z

atau

v * R v
RKW

66

Transformasi Tegangan (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Matriks [R] adalah matriks rotasi yang baris-barisnya


dibentuk oleh vektor baris cosinus arah dari sumbu baru
terhadap sumbu asal.
Sifat khas matriks [R] adalah bahwa invers-nya sama
dengan transpose-nya, atau:

R 1 R T

Kembali ke persamaan-persamaan yang menghubungkan [t] dan [t*]


serta [] dan [*]:

RKW

67

Transformasi Tegangan (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

t * R t t R T t *
dan

* R R T *
sehingga

t * R t R R R T *
karena

t * * *

maka

* R R T
atau dalam bentuk yang diperluas :
RKW

68

TA3111 Mekanika Batuan

Transformasi Tegangan (Lanjutan)


l

lm
nl

lm
m
mn

nl l x

mn m x
n n x

ly
my
ny

lz

mz
nz

xy
zx

xy
y
yz

zx

yz
z

lx
l
y
lz

mx
my
mz

nx
n y
nz

Jadi, dengan melakukan perkalian matriks pada ruas kanan


persamaan di atas, maka komponen-komponen tegangan
akibat perputaran sumbu-sumbu dapat ditentukan

RKW

69

Tegangan Utama
TA3111 Mekanika Batuan

Seperti telah diuraikan sebelumnya, bidang utama


(principal plane) adalah bidang dimana tidak terdapat
tegangan geser.
Pada bidang ini hanya bekerja tegangan normal yang
merupakan tegangan utama (principal stress),
sedangkan normal dari bidang tersebut merupakan arah
dari sumbu utama (principal axis).
Karena terdapat tiga acuan arah yang harus
diperhitungkan, akan terdapat juga tiga sumbu utama.
Jadi, ada tiga tegangan utama dan tiga sumbu utama
yang harus ditentukan untuk menggambarkan
kondisi tegangan di sebuah titik.

RKW

70

Tegangan Utama (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Misalkan bahwa bidang ABC pada pembahasan terdahulu


mempunyai orientasi sedemikian rupa sehingga resultan
tegangan yang bekerja padanya hanya tegangan normal
p.
Komponen-komponen traksi pada bidang ABC adalah:
tx
x
t
p y
y
t z
z

Pada pembahasan terdahulu komponen-komponen traksi dapat


dihubungkan juga dengan kondisi tegangan dan orientasi bidang:

tx
t

t z

xy

xy

zx

yz
RKW

zx x

yz y
z z
71

Tegangan Utama (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Dengan mengurangkan kedua persamaan di atas,


diperoleh:

x p

xy
zx

xy
y p
yz

zx

yz
z p

x
0
y
z

Persamaan matriks ini menunjukkan satu set dari tiga persamaan


simultan yang homogen dalam x, y, dan z.
Persamaan di atas akan mempunyai solusi non-trivial jika determinan
dari matriks koefisien = 0, yang menghasilkan persamaan pangkat
tiga:

RKW

72

Tegangan Utama (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

p3 I1 p2 I2 p I3 0
dimana
I1 x y z

I2 x y y z z x 2xy 2yz 2zx

I3 x y z 2 xy yz zx x 2yz y 2zx z 2xy

I1 = Invariant tegangan (Stress invariant) pertama


I2 = Invariant tegangan (Stress invariant) kedua
I3 = Invariant tegangan (Stress invariant) ketiga

RKW

73

Tegangan Utama (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Solusi dari persamaan

p3 I1 p2 I2 p I3 0
adalah tiga tegangan utama, dengan urutan dari yang terbesar ke
terkecil sebagai berikut:
1 = Tegangan utama mayor (Major principal stress)
2 = Tegangan utama tengah (Intermediate principal stress)
3 = Tegangan utama minor (Minor principal stress)

RKW

74

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Utama (Lanjutan)


Setiap tegangan utama akan berhubungan dengan sumbu
utama, yang cosinus arahnya (x,y,z) dapat dicari
langsung dari persamaan matriks:

x p

xy
zx

xy
y p
yz

zx

yz
z p

x
0
y
z

dan sifat dasar dari cosinus arah, yaitu:

2x 2y 2z 1

RKW

75

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Utama (Lanjutan)


Brady & Brown (1993) mengusulkan bahwa untuk setiap
tegangan utama i (i =1,2,3), cosinus arahnya adalah:

2 12

2 12

2 12

xi A A B C
yi B A B C

zi C A B C

dengan A, B, dan C adalah:

RKW

76

TA3111 Mekanika Batuan

Tegangan Utama (Lanjutan)


y i
yz
A
yz
z i
xy
B
zx

xy
zx

yz
z i
y i
yz

RKW

77

Tegangan Utama (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Prosedur untuk menghitung tegangan-tegangan utama dan


orientasi dari sumbu utama secara sederhana adalah
penentuan nilai-nilai eigen (eigenvalues) dari matriks
tegangan dan vektor eigen (eigenvector) dari setiap nilai
eigen (Ingat: MA2132)
Karena ketiga sumbu utama saling tegak lurus, maka
hasil perkalian skalar (dot product) dari vektor cosinus
arahnya sama dengan nol:
x1 x 2 y1 y 2 z1 z2 0

x 2 x 3 y 2 y 3 z 2 z3 0
x3 x1 y3 y1 z3 z1 0
RKW

78

Tegangan Utama (Lanjutan)


TA3111 Mekanika Batuan

Karena penjumlahan komponen tegangan normal yang


saling tegak lurus bersifat invariant (ingat materi
terdahulu), maka:

1 2 3 x y z

Kedua hal ini dapat digunakan untuk memeriksa hasil perhitungan


besar dan arah tegangan utama

RKW

79

TA3111 Mekanika Batuan

Latihan 2
Tentukan besar dan arah tegangan-tegangan utama pada
suatu titik jika keenam komponen tegangan pada titik
tersebut adalah
x = 7.825 MPa
y = 6.308 MPa
z = 7.866 MPa

xy = 1.422 MPa
yz = 0.012 MPa
zx = -1.857 MPa

RKW

80

Latihan 2 (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

I1 x y z 22.0 MPa

I3 x y z 2 xy yz zx x 2yz y 2zx z 2xy 350.0 MPa


I2 x y y z z x 2xy 2yz 2zx 155.0 MPa

sehingga persamaan pangkat tiga untuk menghitung tegangan


utama menjadi:

p3 22.0 p2 155.0 p 350.0 0


yang menghasilkan:

1 10.0 MPa
2 7.0 MPa
3 5.0 MPa
RKW

81

Latihan 2 (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Mencari cosinus arah 1:


y 1
yz
6.308 10.0
0.012
3.682 0.012
A

7.857
yz
z 1
0.012
7.866 10.0
0.012 2.134
xy
B
zx
xy
C
zx

yz
1.422
0.012
1.422
0.012

3.012
z 1
1.857 7.866 10.0
1.857 2.134
y 1
1.422 6.308 10.0
1.422 3.692

7.38
yz
1.857
0.012
1.857 0.012

RKW

82

TA3111 Mekanika Batuan

Latihan 2 (Lanjutan)

2 12

2 12

x1 A A B C
y1 B A B C

7.857 10.843 0.7246 (cos 43.6 0 )

3.012 10.843 0.2778 (cos 73.9 0 )

12

2 2 2
2x1 2y1 2z1 (0.72462)2 (0.2778)
(-0.6307)2 1.0000

z1 C A B C

6.839 10.843 0.6307 (cos 129.10 )

Periksa:

RKW

83

Latihan 2 (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Mencari cosinus arah 2:


y 2
yz
6.308 7.0
0.012
0.692 0.012
A

0.599
yz
z 2
0.012
7.866 7.0
0.012 0.866

B xy
zx
xy
C
zx

yz
z 2

1.422

0.012

1.857 7.866 7.0

1.422

0.012

1.857 0.866

1.254

y 2
1.422 6.308 7.0
1.422 0.692

1.268
yz
1.857
0.012
1.857 0.012

RKW

84

TA3111 Mekanika Batuan

Latihan 2 (Lanjutan)

2 12

2 12

2 12

x2 A A B C
y2 B A B C

z2 C A B C

0.599 1.881 0.3186 (cos 108.6 0 )

1.254 1.881 0.6664 (cos 131.8 0 )

1.268 1.881 0.6740 (cos 132.4 0 )

2x2 2y2 2z2 ( 0.3186 )2 (-0.6664)2 (-0.6740)2 0.9999

Periksa:

RKW

85

Latihan 2 (Lanjutan)

TA3111 Mekanika Batuan

Mencari cosinus arah 3:


y 3
A
yz

B xy
zx
xy
C
zx

yz
6.308 5.0
0.012
1.308 0.012

3.749
z 3
0.012
7.866 5.0 0.012 2.866

yz
1.422
0.012
1.422 0.012

4.098
z 3
1.857 7.866 5.0
1.857 2.866
y 3
1.422 6.308 5.0
1.422 1.308

2.446
yz
1.857
0.012
1.857 0.012

RKW

86

TA3111 Mekanika Batuan

Latihan 2 (Lanjutan)

2 12

2 12

x3 A A B C
y3 B A B C

3.749 6.069 0.6177 (cos 51.80 )

4.098 6.069 0.6752 (cos 132.5 0 )

12

2
2
2 2 (0.4031)
2
2x3 2y3 2z3 (0.6177 )2
(-0.6752)
0.9999

z3 C A B C

2.446 6.069 0.4031 (cos 66.20 )

Periksa:

RKW

87

Latihan 2 (Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

Periksa ketegaklurusan sumbu utama 1 terhadap sumbu utama 2

x1 x 2 y1 y 2 z1 z2
(0.7246 )( 0.3186 ) (0.2778 )( 0.6664 ) ( 0.6307 )( 0.6740 )
0.009 0
Periksa ketegaklurusan sumbu utama 2 terhadap sumbu utama 3
x 2 x 3 y 2 y 3 z 2 z3
( 0.3186 )(0.6177 ) ( 0.6664 )( 0.6752) ( 0.6740 )(0.4031)
0.018 0
Periksa ketegaklurusan sumbu utama 3 terhadap sumbu utama 1
x3 x1 y3 y1 z3 z1

(0.6177 )(0.7246 ) ( 0.6752)(0.2778 ) (0.4301)( 0.6307 )


0.006 0
RKW

88

Latihan 2 (Lanjutan)
TA3111 Mekanika Batuan

Periksa sifat invariant tegangan-tegangan utama

1 2 3
10.0 7.0 5.0
22.0 MPa

x y z
7.825 6.308 7.866
21.999 MPa

RKW

89

Anda mungkin juga menyukai