Anda di halaman 1dari 22

M.

Arif Rahman
Meta Emilia S.D
Ratih Kusuma Putri
Devioka Preselly A.
Riri Monica
Desi Elfira
Deby Pitricia

Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal


dengan elephantiasis adalah penyakit menular
dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing
filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai
spesies nyamuk yang terinfeksi

Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori

Cacing dewasa berbentuk silindris, halus seperti


benang putih serta berukuran panjang 55 100
mm dan tebal 0,16 mm.
Cacing jantan lebih kecil, 55 mm 0,09 m.
Larva mikrofilaria sekali keluar jumlahnya bisa
puluhan ribu larva bersarung berukuran 200-600
mikron x 8 mikron.

1. Selama memakan darah, nyamuk yg terinfeksi


mengijkesikan larva filaria stadium 3 kedalam tubuh
manusia melalui gigitan
2. Cacing berkembang menjadi dewasa biasanya
tinggal di limfatik
3. Cacing dewasa menghasilkan mikrofilaria yang
terbungkus. Mikrofilaria bergerak ke saluran limfa
dan darah
4. Nyamuk menghisap darah manusia yang
terinfeksi dan memakan mikrofilaria

5. Setelah termakan nyamuk , mikrofilaria


kehilangan pembungkusnya dan masuk kedalam
dinding lambung dan bersarang di otot toraks
(dada) nyamuk
6. Mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium 1
Selanjutnya, berkembang menjadi larva stadium 3
yang infektif
Larva bermigrasi mula mula ke rongga perut
(Abdomen) kemudian pindah ke kepala dan alat
tusuk nyamuk.

Gejala Akut :
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam
dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah
bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada
luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis)
yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa
panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki
atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde
lymphangitis)

Filarial abses akibat seringnya menderita


pembengkakan kelenjar getah bening, dapat
pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (early lymphodema)

Gejala Kronis :
Pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada
tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti)

Identifikasi mikrofilaria dalam darah dengan


pemeriksaan mikroskopis
Mikrofilaria yang menyebabkan filariasis limfatik
beredar dalam darah pada malam hari
(periodisitas nokturnal). Pengambilan darah harus
dilakukan pada malam hari bertepatan dengan
munculnya mikrofilaria, dan diwarnai dengan
Giemsa atau hematoxylin dan eosin.

Teknik serologi
Pasien dengan infeksi filaria aktif biasanya
mengalami peningkatan kadar IgG4 antifilarial
dalam darah dan ini dapat dideteksi dengan
menggunakan tes rutin.
Karena edema pada limfa dapat berkembang
bertahun-tahun setelah infeksi, tes laboratorium
dimungkinkan memberikan hasil yang negatif

Limfocintigrafi
Mendeteksi pelebaran dan lika-liku pembuluh limfe
USG Doppler
Mendeteksi pergerakan cacing dewasa di tali
sperma pria atau di kelenjar mamae wanita
PCR
Mendeteksi DNA parasit

Diethylcarbamazine (DEC)
Mekanisme kerja :
1.Menurunkan aktivitas otot, parasit mengalami
paralisis, dan mudah dikeluarkan dari hostnya
2.Menyebabkan perubahan pada permukaan
membran mikrofilaria sehingga lebih mudah
dihancurkan
Efek samping : pusing, malaise, nyeri sendi,
anoreksia, dan muntah.
Reaksi alergi : sakit kepala, edema kulit, gatal, nyeri
sendi, takikardia , papular rash (3-7 hari)
Mengurangi gejala alergi dapat diberikan
antihistamin atau kortikosteroid

Dosis : 6mg/kg BB selama 12 hari

Ivermektin
Efektivitasnya sama dengan DEC dalam
memberantas mikrofilaria namun ivermektin lebih
lambat kerjanya dan menyebabkan reaksi sistemik
dan reaksi terhadap mata yang lebih ringan.
Efek samping : demam, pruritus, sakit otot dan sendi,
sakit kepala, hipotensi, dan nyeri di kelenjar limfa.
Kontra indikasi : wanita hamil, barbiturat,
benzodiazepin, dan asam valproat
Dosis : 150 g/kg BB

Albendazole
Mekanisme kerja : Menghambat polimerisasi
mikrotubula dengan berikatan dengan -tubulin
sehingga memblok pengambilan glukosa sehingga
ATP berkurang
Efek samping : nyeri ulu hati, diare, sakit kepala,
mual, lemah, pusing, insomnia.
Kontra Indikasi : anak < 2th, hamil, sirosis hati
Dosis : 400mg 2 kali sehari selama 2minggu

Edukasi dan promosi kepada masyarakat dalam


menegakkan higienitas
Hindari gigitan nyamuk :
1. Ventilasi rumah dipasang kawat kasa nyamuk
2. Tidur pakai kelambu
3. Memakai obat nyamuk bakar/semprot/oles

Berantas nyamuk :
1.3M : menguras, menimbun , mengubur tempat
perkembangbiakan nyamuk
2.Bersihkan selokan agar air tak tergenang
3.Bersihkan semak-semak dan tanaman-tanaman
air
Dibeberapa tempat perlu diberikan DEC profilaksis
secara massal sekali setahun selama 5-6 tahun

Brunton, Laurence, et al. 2008. Goodman and


Gilmans, Manual of Pharmacology and
Therapeutics. United States : McGraw-Hill
Departemen Farmakologi dan Terapetik UI. 2011.
Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta : FKUI
The Medical Letter. 2005. Antimicrobial Therapy.
New York : The medical Letter, Inc.

Anda mungkin juga menyukai