Andhika
2.Safrin Puji Rahayu
3.Dian Arfitasari
4.Arifa Dwi Rahmawati
LATAR
BELAKANG
Solid lipid nanopartikel (SLN) terdiri dari lipid dan
surfaktan dengan ukuran nano
Keuntungannya melindungi bahan obat, sifat oklusif,
pelepasan obat terkontrol .
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh perbedaan komposisi lipid beeswax :
gliseril monostearat (0: 100 %, 50% : 50%, 100% : 0 ) terhadap
aktifitas dan profil penetrasi sistem SLN asam p-metoksisinamat
(APMS) pada membran kulit tikus.
Tujuan Penelitian
Menentukan aktifitas dan laju penetrasi sistem SLN Asam PMetoksisinamat (APMS) pada membran kulit tikus.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
ilmiah sebagai dasar pengembangan formulasi sediaan
topikal dalam system solid lipid nanopartikel khususnya
penetrasi asam p-metoksisinamat (APMS) yang lebih baik
sehingga efektif sebagai analgesik dan antiinflamasi
METODE PENELITIAN
APMS
Tween 80
Beeswax
BAHAN
Gliseril Monostearat
Propilen Glikol
Etanol
As Asetat Glasial
Na Asetat
NaCl
Na2HPO4
NaH2PO4 1H2O
Aquades
Spectrofotometer UV-Vis
Alat uji disolusi
Ketamin
ALAT
FTIR
Karagenan
Normal
DTA Salin 0,9 %
SEM
Alat Sentrifugasi
Sel difusi
Membran kulit tikus
Neraca analitik
pH meter
Waterbath
Membran filter Whatman
Jangka sorong
Skema kerja
Pemeriksaan kualitatif
(APMS, Beeswax, Gliseril Monostearat, Tween 80)
Pembuatan kurva baku APMS
Pembuatan SLN APMS Beeswax : GMS : Tween 80
(100:0 ; 50:50 ; 0:100)
Uji penetrasi
Lanjutan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Uji penetrasi
Pembuatan Kurva Baku
Fosfat pH 7,4 0,05
Preparasi membran kulit
tikus
Preparasi alat uji penetrasi
dan sel difusi
Pengukuran jumlah APMS
yang terpenetrasi
Pembuatan
kurva
profil
penetrasi APMS
Perhitungan
fluks
dan
permeabilitas membran
Analisa Data
Lipid
Dilelehkan suhu 800 C
+ APMS
Tween 80
Panaskan di atas hot plate
suhu 800 C ad APMS larut
+ Propilen Glikol
CARA PEMBUATAN
FORMULA
+ Dapar Asetat ad 20 ml
Diaduk dengan ulltra
turax kecepatan 3400
rpm 2 menit
Lanjutan
Kecepatan pengadukan
ditingkatkan hingga 24000 rpm
aduk ad 8 menit
Lipid
Dilelehkan suhu 800 C
Tween 80
Propilen Glikol
Dapar Asetet ph 4,2
0, 2
Dipanaskan suhu 900 C
Cara Pembuatan
Blanko
Kriteria Tikus
Jenis : Wistar Jantan
Berat : 115-180 gram
Usia : 2-3 bulan
UJI AKTIFITAS
Protokol Penelitian
Kelompok I
perbandingan
Kelompok II
perbandingan
Kelompok III
perbandingan
Kelompok IV
beeswax :
Kelompok V
beeswax :
Kelompok VI
beeswax :
Pembuatan Karagenan 1%
0,05 gram karagenan dilarutkan dengan larutan garam fisiologis
(NaCl 0,09%) ad5 mL
EVALUASI ANTIINFLAMASI
Tikus ditempatkan pada papan (posisi terlentang)
PREPARASI MEMBRAN
Menimbang berat badan tikus yang akan digunakan
16
18
18
(n-1)(k-1) 15
(n-1) (6-1) 15
(n-1) 5 15
n 4 ekor
FORMULA
APMS
BM
: 178.1846
Titik Didih : 3170 C
Titik Leleh : 173 175o C
Log P
: 2,37
Kelarutan : 0.712 mg/mL pada
25o C (Human Metabolome
Database, 2005)
pKa
: 4,04
Dosis
: 0,6 kali Natrium
diklofenak (1,67%)
(Rahmatika,2012)
Permukaan
kulit
Terapi
Rute Penetrasi
Kamuflase
Protective layer
Penolak serangga
Antimikroba
Antijamur
Transepidermal
Stratum
korneum
Appendages
Viable
epidermis
Dermis
Sirkulasi
Partisi, difusi
Stratum korneum
Transapendageal
Pilosebaseus
Partisi, difusi
Viable epidermis
Partisi, difusi
Dermis
Masuk sirkulasi
Kelenjar
ekrin
Emolien
Eksfolien
Antiperspiran
Eksfolien
Antibiotik
Antijamur
Depilatori
Antiinflamasi
Anestesi
Antipruritik
Antihistamin
Sistem transdermal
Nitrogliserin
(Benson, 2005)
PRINSIP DIFUSI
J : Fluks
dM/dt
: Jumlah obat yang melewati membran tiap satuan waktu
S : Luas permukaan
h : Tebal membran (stratum korneum)
D : Koefisien difusi zat aktif dalam membran
C1 : Konsentrasi obat pada membran di daerah donor
C2 : Konsentrasi obat pada membran di daerah reseptor
Perbedaan (C1-C2)/h harus dianggap konstan.
Koreksi Wurster
a N 1
Cn C ' n Cs
b s 1
Keterangan :
Cn : Kadar sebenarnya setelah dikoreksi (ppm)
Cn : Kadar terbaca (hasil perhitungan dari nilai absorbansi
sampel yang terbaca pada spektrofotometer) dalam ppm
Cs : Kadar terbaca dari sampel sebelumnya
a
: Volume sampel yang diambil
b
: Volume media
UKURAN PARTIKEL
TABEL PERHITUNGAN
Wakt
u
Absorban
Jumlah
kumulatif per
satuan luas
(g/cm2
10
15
20
25
Dst
ANALISIS DATA
Waktu
(jam)
1,5
2,5
1,5
0,5
Keterangan :
Ctn-1 : rata-rata tebal udem pada tn-1
Ctn :
Keterangan :
AUCk
: AUC kurva tebal udem rata-rata
terhadap waktu untuk kontrol negatif
AUCp
: AUC kurva tebal udem rata-rata
terhadap waktu untuk kelompok
perlakuan pada tiap individu
KURVA PENETRASI