Attack)
Nur Ilma
Maria Yosefinca da Cunha
Pendahuluan
Antara 200.000 dan 500.000 penderita TIA
didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat.
Emergency Departement ( ED ) mengunjungi
penderita TIA yang terjadi pada perkiraan 1,1
per 1.000 penduduk AS, dan TIA didiagnosis
pada 0,3 % dari kunjungan ED. TIA memiliki
risiko jangka pendek yang sangat tinggi pada
stroke, dan sekitar 15 % dari stroke yang
didiagnosis selalu didahului oleh TIA.
Sistem Saraf
Stroke
Stroke
menurut
WHO
adalah
manifestasi klinis dari gangguan
fungsi cerebral, baik fokal maupun
global
(menyeluruh),
yang
berlangsung
dengan
cepat,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau
berakhir dengan kematian, tanpa
ditemukannya
penyebab
selain
daripada gangguan vaskular.
Klasifikasi stroke
Berdasarkan kelainan patologis :
1. Stroke non hemoragik
Gangguan suplai darah ke otak akibat adanya
obstruksi atau penyempitan pembuluh darah
otak yang dapat menyebabkan gangguan
neurolik mendadak dan dapat dilihat melalui CT
Scan kepala berupa gambaran infark.
Penyumbatan pada stroke iskemik dapat terjadi
disepanjang jalur pembuluh darah arteri yang
menuju ke otak.
2. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke
yang terjadi karena pecahnya
pembuluh darah di otak, sehingga
menyebabkan perdarahan di otak.
Penyebab
umum
pada
stroke
hemoragik adalah tekanan darah
yang
sangat
tinggi.
Stroke
hemoragik
meliputi
perdarahan
intracerebral
dan
perdarahan
subarachnoid.
Etiologi
Faktor resiko
Penyakit Jantung
Patofisiologi
TIA ditandai dengan penurunan atau
penghentian aliran darah serebral
pada
distribusi
neurovaskular
tertentu dimana hal ini disebabkan
oleh aliran darah kurang pada
pembuluh darah yang tersumbat
misal adanya tromboemboli, stenosis
arteri
Gejala
Pemeriksaan Fisik
Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah
untuk
mengungkap
setiap
defisit
neurologis, mengevaluasi faktor risiko
kardiovaskuler dan mencari trombotik
atau emboli.
Dismotilitas okularasimetri
Kerutan Dahi
Penutupan kelopak mata yang tidak lengkap
Asimetris mulut retraksi
Kehilangan lipatan nasolabial
Kesulitan menelan
Gerakan lidah Lateral
Lemah mengangkat bahu bahu
Defisit lapang pandang
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan neurologis meliputi :
Penilaian saraf kranial
Penentuan kekuatan motorik somatik
Penilaian sensorik somatik
Penilaian bicara dan bahasa
Penilaian sistem serebelar
Diagnosis
Pada
TIA
diagnosa
ditegakkan
berdasarkan gejala dan belum terjadi
kerusakan otak, maka diagnosis tidak
dapat ditegakkan dengan CT scan
maupun MRI. Kalaupun dilakukan CT scan
atau MRI hanya untuk mengetahui
apakah terjadi perdarahan atau tidak.
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Pencegahan
Pengendalian faktor resiko
Komplikasi
Komplikasi dari TIA adalah stroke.
Sekitar
18%
pada
pasien
tidakdiobati, dan sekitar 10%
pasien yang diobati.
Risikonya adalah tertinggipada
pertama (4-8%), dan 12-13% pada
pertama
yang
pada
bulan
tahun
Prognosis
Prognosis untuk TIA adalah baik, hal ini
jika penanganan yang benardan adanya
usaha dari penderita untuk mengurangi
faktor resiko.
Kesimpulan