Anda di halaman 1dari 39

Budidaya Tanpa Tanah

EDIBLE MUSHROOM

Jamur
Merang
KELOMPOK 2 (Kelas D)
Delvi Violita Ekowati 115040201111173
Nadya Fatmayanti 115040201111174
Diah Latifah
11504020
Ajeng 11504020
Cindriany Pakaya 11504020
Afifah Endri L. 11504020
Disti
11504020

* Jamur merang (Volvariella volvacea) atau kulat

jumpung dalam bahasa Aceh adalah salah satu


species edible mushroom atau jamur konsumsi
yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan
Asia Tenggara.
* Kandungan protein jamur ini cukup tinggi,
dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar
3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah
menjadi 16 gr jika dalam keadaan kering.

Apakah Jamur
Merang itu?

Kumbung Jamur
Persiapan &
Sterilisasi Media
Inokulasi

Panen

*Budi
da
y
a

Inkubasi & Pemeliharaan

T
e
k
n
i
s

Pasca Panen

Analisis Usaha Tani

Manfaat

BagianBagian
Kumbung

Pemilihan
Lokasi

Kumbung Jamur
Contoh
Desain

Atau rumah jamur merang, merupakan tempat


pelaksanaan budidaya jamur merang dengan sistem semi
permanen.
Sistem semi permanen yang dimaksud adalah bahan
yang digunakan untuk membuat rumah jamur
menggunakan bahan yang sederhana, sehingga akan
mudah dipindahkan.
Investasi untuk membuatnya kecil.

Pemilihan Lokasi Untuk Jamur


Merang
harus bersih, jauh dari
pabrik atau
pembuangan
limbah berbahaya
tempat budi daya
dekat dengan
sumber bahan baku.

dekat
dengan
sumber air

sesuai
dengan
syarat
tumbuh
jamur

mudah akses
ke instalasi
listrik

Manfaat Kumbung
Melindungi

jamur
dari
kondisi
lingkungan
luar
yang
kurang
mendukung,
misalnya
angin
yang
terlampau kencang.
Memudahkan pengelolaan suhu di
dalam kumbung.
Menghemat lahan karena dapat
disusun dengan menggunakan rak.
Saat budi daya tidak tergantung pada
musim

* Bagian-bagian dari rumah kumbung


*Dindingnya terbuat dari bilik bambu dilapisi plastik untuk

lebih menstabilkan suhu dalam kumbung. Dibagian paling


luar dinding bisa dilapisi lagi dengan steroform
*Permukaan lantai sebaiknya disemen untuk memudahkan
dalam merawat kebersihan kumbung. Apabila tidak
disemen tanah sebaiknya dilapisi dengan pasir dan kapur
*Di dalam kumbung harus dilengkapi dengan pipa yang
diberi lubang-lubang kecil. Jarak antar lubang sekitar 20
cm. Kegunaan dari pipa tersebut adalah untuk
mengalirkan uap air panas pada saat proses sterilisasi
*Atap bangunan dapat terbuat dari rumbia yang dilapisi
plastik pada bagian dalamnya
*Untuk mengatur sirkulasi udara, kumbung harus
dilengkapi vertilasi berupa jendela.

Desain Denah Kumbung


Posisi Rak kumbung dan
Kumbung Dari Depan

* Persiapan dan

Sterilisasi Media
Jamur Merang

*Media Tanam Jamur Merang


* Syarat

* Tersedia di lingkungan budidaya jamur

* Macam media yang dapat digunakan

* Limbah Pertanian (kapas bekas pemintalan benang, ampas aren,


ampas tebu, kardus bekas, dan eceng gondok)

* Media Tambahan

* Bekatul, kapur, dan kotoran ayam atau pupuk

Media Tanam

Media Tambahan

*Contoh Komposisi

Media 450 kg

Jerami kering dipotong


10 cm

Jerami dicuci dengan air


mengalir selama 1 jam

Jerami ditiriskan

Ditutup dengan plastik

Pembalikan media pada


hari ke 4 dan 8.
Pengomposan selesai
pada hari ke 10

Jerami ditumpuk
setinggi 1,5 m dengan
langkah:
Jerami disusun setebal 10 cm
Ditaburi bekatul, kapur,
kotoran ayam, dan urea yang
telah dicampur

Tahapan Pembuatan Media


dari Jerami Padi

Ciri Jerami Padi yang Telah


Menjadi Kompos

*Tidak beraroma amoniak


*Berwarna cokelat hingga hitam
*Teksturnya lunak
*Kadar airnya 65%
*pH kompos 7-7,5

*Sterilisasi Media
Penyusunan Media

Sterilisasi

Media yang telah


dikomposkan

Menutup seluruh celah


pada kumbung

Disusun setebal 20 cm pada


rak-rak dalam kumbung

Sterilisasi

Mengalirkan uap air panas


dengan suhu 70oC selama 8
jam ke kumbung

*Bagan Sterilisasi

*Proses Sterilisasi

* Inokulasi

Bersih, rapat,
tidak ada udara
masuk

Ruan
g
inoku
lasi
haru
s
steril

Pelet
akan
baglo
g

jangan ditumpuk
terlalu tinggi

Baglo
g
suda
h
dingi
n

Disarankan 24 jam
setelah turun dari
steamer

*Syarat Pelaksanaan

Inokulasi

* Persiapan Alat & Bahan


* Baglog (berisi media) yang

sudah disterilisasi dan sudah


dingin
* Spiritus/bunzen
* Alcohol 96%
* Kertas koran, cincin, karet
untuk penutup baglog

*La

ng
ka
h
In
ok
ul
as

Semprot
tangan, kaki,
badan dengan
alkohol sebelum
memasuki
ruang inokulasi
Nyalakan bunzen dan
usahakan selama proses
inokulasi bibit selalu dekat
dengan nyalaapibunzen

Buka baglog, lalu


masukkan bibit
jamur merang
secukupnya
pasang cincin,
dan tutup
dengan kertas
koran dan
rapatkan
dengan karet

*Peletakan
baglog

* Baglog yang sudah berisi bibit dapat ditumpuk hingga 3 tumpukan,


setelah itu simpan dalam ruang inokulasi dengan menjaga
kelembaban dan suhu yang hangat, karena dapat memacu
pertumbuhan miselium

Click icon to add picture

* Ketika miselium muncul, dan

jaringan akar mulai terbentuk,


buat suhu ruangan menjadi lebih
dingin dibandingkan sebelumnya

*Miselium mulai
tumbuh

* Inkubasi &

pemeliharaan

Proses inkubasi bibit jamur merang


dilakukan didalam rumah kumbung jamur
Suhu yang dibutuhkan antara 32-35 C
Kelembaban 65%,
Bantuan cahaya lampu TL sebesar 60
watt
Untuk mempercepat pertumbuhan
misellium, kumbung jamur harus tetap
ditutup selama 3-4 hari setelah 4-8 hari
biasanya misellium akan tumbuh
membentuk primordia jamur

*INKUBASI

Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah


tanam
Untuk mengubah masa vegetatif menjadi
masa generatif.
-Karena penyiraman dilakukan pada siang
hari sehingga
-jamur menjadi stress dan mengubah fase
tanam.
Temperatur ruangan 34-36C.
Temperatur media 34- 38C.
Bila temperatur media mencapai 38C atau
lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia

*PEMELIHARAAN

*Panen Jamur Merang

* Pemetikan (panen) jamur harus hati-hati, supaya tidak

merusak miselium maupun calon tubuh buah yang lain.


* Panen dilakukan pada pagi hari dan sore hari selama 3 hari
berturut-turut. Setelah 1 minggu kemudian, dapat dilakukan
panen lagi
* Dalam 2 periode, hasil panen yang diperoleh sekitar 25 40 %
dari total produksi. Total pemanenan dapat berlangsung
selama 1 bulan.

Teknik Pemanenan Jamur


Merang

* Rata-rata

produksi satu kumbung berukuran 4 m x 7 m


sekitar 200 250 kg.
* Banyak sedikitnya hasil panen dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain kualitas dari bibit termasuk didalamnya
sifat genetik bibit yang digunakan, kualitas media, proses
sterilisasi, dan kondisi lingkungan.

Rata rata produksi jamur


merang dalam satu kumbung

*Hasil Panen
*Hasil

panen umumnya sangat bervariasi dalam


kualitasnya
*Jamur merang yang dikatakan baik, bila masih dalam
stadia kancing, berdiameter sekitar 3 5 cm,
berwarna putih coklat muda, dan bentuknya tidak
rusak, karena terserang mikroorganisme.
*Jamur dengan mutu yang baik ini dapat dipasarkan di
pasar swalayan, tetapi sebelumnya bagian bawah yang
kotor diiris dengan pisau, agar bersih dan kemudian
dikemas dalam plastik.
*Adapun jamur yang kurang berkualitas dapat
dipasarkan di pasar tradisional.

*Pasca Panen Jamur

Merang

* Jamur hasil

panen ini sebaiknya segera dipasarkan, karena


daya tahannya tidak lama.
* Pada suhu kamar, jamur merang hanya
* bertahan 1 2 hari, sedangkan bila disimpan dalam lemari
pendingin dapat bertahan 3 4 hari.

JENIS PENANGANAN PASCA PANEN JAMUR MERANG

Jamur
Segar

Penyimpanan Pada Suhu Dingin


Masukkan jamur segar kedalam refrigator pada suhu
15C, tujuannya agar kesegaran jamur terjaga.
Penambahan Bahan Kimia
Bahan kimia yang dapat digunakan untuk
memperpanjang kesegaran jamur adalah Na-bisulfit
0,2% (2.000 ppm), larutan asam sitrat 0,5%, garam
dapur 15%, SO2 0,1% dan K-bikarbonat 0,1%.

Jamur
Kering

Pengeringan bertujuan mengurangi kandungan air yang


ada di dalarn tubuh buah jamur sehingga mikroba
pembusuk tidak dapat hidup.
Jamur yang telah ditiriskan disusun di atas rak, lalu
dimasukkan ke dalam pengering. Awalnya suhu panas yang
dialirkan sebesar 40C dan perlahan-lahan dinaikkan
sampai 45C.
Pengeringan dilakukan 3-1 jam jika dijemur langsung dan
delapan jam jika dijakukan di dalam ruang pengering.

Daya tahan jamur merang sangat singkat,bisa bertahan maksimal hanya 2 hari, oleh
karena itu perlu penanganan yang maksimal agar jamur merang tidak rusak

Analisis Usaha Tani

N
o

Jenis Biaya

Jumlah (Rp/UT)

Biaya Tetap

112.514,90

Pajak

1.740,35

Penyusutan Alat

110.774.55

Biaya Tidak Tetap

6.849.800.00

Bahan Kumbung

607.800,00

Tenaga Kerja

1.062.000,00

Bibit

5.180.000,00

Total

6.962.314.90

Total Biaya Produksi


Jamur Merang

No

Uraian

Jumlah

Produksi (Kg/Ut)

650,00

Harga jual (Rp/kg)

20.000,00

Penerimaan (Rp/Ut)

13.000.000,00

Biaya Produksi (Rp/Ut)

6.962.314,90

Pendapatan (Rp/Ut)

6.037.685,10

Tabel 2. Rata-rata penerimaan dan Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Di Desa Watas Marga II
Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong. Tahun 2011.
Produksi rata-rata yang dihasilkan adalah 650 kg/ut dengan harga jual rata-rata adalah Rp.20.000,00/kg, sehingga
rata-rata penerimaan adalah Rp.13.000.000,-/ut dengan biaya produksi rata-rata Rp. 6.962.314,90/ut dan rata-ratapendapatan Rp.6.037.685,10/ut. Besarnya kecilnya penerimaan dan pendapatan sangat dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya harga jual dan banyak sedikitnya produksi jamur. Semakin tinggi harga jual maka semakin besar
penerimaan dan pendapatan petani begitu juga sebaliknya.

Penerimaan & Pendapatan

*R/C RATIO =

Total penerimaan/Total biaya=

1,87
*Rata-rata total penerimaan yang diterima adalah
Rp. 13.000.000,0/ut dan rata-rata biaya
produksi adalah Rp. 6.962.314,90/ut sehingga
R/C ratio pada usahatani jamur di desa Watas
Marga II adalah 1,87.
*Nilai R/C ratio yang diperoleh adalah >1,
sehingga usahatani jamur tiram terserbut
menguntungkan dan efisien.

*Analisis R/C Ratio

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai