Identitas Pasien
Identitas Pasien
Identitas Suami
Nama : Ny. LF
Nama : Tn. B
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat :Godangmanis, RT
Alamat :Godangmanis, RT
Anamnesa
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal
: 29 Maret 2014 jam 10.45 WIB
Keluhan Utama
Keluar darah prongkol-perongkol dari jalan
lahir
Riwayat Obstetri
Anak Tahun
Jenis
ke
Persalinan Kelamin
Hamil
ini
(2014)
Umur
Jenis
kehamilan persalinan
Penolong Hidup/mati
(-) wasir
(-) malaria
(-) campak
(-) diabetes
(-) pneumonia
(-) sifilis
(-) disentri
(-) alergi
(-) psikosis
(-) hernia
(-) tonsilitis
(-) gastritis
(-) difteri
(-) gonoroe
(-) neurosis
(-) hepatitis
(-) tumor
(-) tuberculosis
(-) hipertensi
(-) tifus
Lain-lain :
(-) kecelakaan
(-) operasi usus buntu
Riwayat KB
Keadaan Umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
Keadaan Gizi : baik
Tinggi badan : 150cm
Berat badan : 45 kg
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,50C
Pernapasan
: 20x/menit
Keadaan Gizi : baik
Sianosis : tidak tampak
Edema umum : tidak tampak
Kepala : normocephal
Mata
: CA -/-, SI -/-, RC +/+, pupil isokor
3mm/3mm
Telinga : tidak tampak kelainan
Hidung : tidak tampak kelainan
Mulut/gigi
: tidak tampak kelainan
Leher
: tidak tanpak pembesaran KGB dan
tiroid
Dada
: simetris
Jantung : bunyi jantung I & II regular, murmur
(-), gallop (-)
Paru-paru
: suara nafas vesikuler, ronkii -/-,
wheezing -/ Abdomen: bising usus (+), tak tampak membesar
Alat gerak
: akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan
Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Wajah
Payudara
(+), putting
Abdomen
operasi (-)
:
: Chloasma gravidarum (-)
: pembesaran payudara (+), hiperpigmentasi areola mammae
susu menonjol (+), pengeluaran ASI (-)
: Linea nigra (-), striae livids (-), striae albicans (-), bekas
Palpasi :
TFU 2 sulit dinilai
Pemeriksaan Dalam
VT
Flx (+), fluor (-)
V/U/V : tak ada kelainan
Portio : sesuai jempol tangan
OUE terbuka 1 jari tangan , teraba
jaringan
Corpus uteri sebesar telur bebek
Adnexa : tak ada kelainan
CP : tak ada kelainan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Hasil
11,8 gr/dl
11.0
RESUME
Ny. LF 19 tahun GIP0A0 hamil 14 minggu datang
dengan keluhan pada pukul 5 pagi keluar darah
prongkol-prongkol melalui jalan lahir. Os juga
merasakan perutnya sakit. Os belum pernah
keguguran sebelumnya.
HPHT
: 6 januari 2014
TD
: 100/70 mmHg
N : 80x/menit
T : 36,50C
RR
: 20x/menit
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Payudara
: pembesaran payudara (+), hiperpigmentasi areola mammae
(+), putting
susu menonjol (+)
Abdomen
Palpasi :
TFU sulit dinilai
Pemeriksaan Dalam
VT :
Diagnosa
GIP0Ao Umur 19 tahun, Hamil 14
minggu
Dengan abortus inkomplet
Dasar diagnosa :
Keluar daram mengumpal per vaginam
usia kehamilan 14 minggu
Pemeriksaan Anjuran
USG
Rencana Pengelolaan
Rencana Pengelolaan:
IVFD RL+ induksin 20 tpm
Puasa
Pro curetage
Prognosis
Follow Up
S : (-)
O : TD : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,50C
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Mata : CA-/-, SI -/Cor : BJ I/II reguler, gallop (-), murmur (-)
Pulmo : SN vesikuler, wheezing (-), ronki (-)
Abdomen : BU (+), NT (-)
ppv: ((+) darah
A : P0A1, 19 tahun, post kuret a/i H1 abortus inkomplet
P : pulang
Tinjauan Pustaka
Abortus Inkomplet
Pengertian
Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram.
Etiologi
Etiologi
Penyebab Genetik
Sebagian besar abortus spontan
disebabkan oleh kelainan kariotip
embrio. Paling sedikit 50 % kejadian
abortus pada trimester pertama
merupakan kelainan sitogenetik.
Penyebab Anatomik
Defek anatomik uterus diketahui
sebagai penyebab komplikasi
obstetrik, seperti abortus berulang,
prematuritas, serta malpresentasi
janin. Insiden kelainan bentuk uterus
berkisar 1/200 sampai 1/600
perempuan. Pada perempuan dengan
riwayat abortus, ditemukan anomali
uterus pada 27 % pasien
Penyebab Autoimun
Terdapat hubungan yang nyata antara
abortus berulang dan penyakit autoimun.
Misalnya, pada Systemadc Lupus
Erythematosus (SLE) dan Antiphospholipid
Antibodies (aPA). aPA merupakan antibodi
spesifik yang didapati pada perempuan
dengan SLE. Kejadian abortus spontan di
antara pasien SLE sekitar 10 %, dibanding
populasi umum.
Bila digabung dengan peluang terjadinya
pengakhiran kehamilan trimester 2 dan 3,
maka diperkirakan 75 % pasien dengan SLE
akan berakhir dengan terhentinya kehamilan
Penyebab Infeksi
Beberapa jenis organisme tertentu
diduga berdampak pada kejadian
abortus antara lain:
Bakteria
Listeria rionositogenes
Klamidia trakomatis
Ureaplasma urealitikum
Mikoplasma hominis
Bakterial vaginosis
Virus
Sitomegalovirus
Rubela
Herpes simpleks virus (HSV)
Human immunodeficiency virus (HIV)
Parvovirus
Parasit
Toksoplasmosis gondii
Plasmodium falsiparum
Spirokaeta
Treponema pallidum
Faktor Lingkungan
Diperkirakan 1 - 10 % malformasi
janin akibat dari paparan obat, bahan
kimia, atau radiasi dan umumnya
berakhir dengan abortus, misalnya
paparan terhadap buangan gas
anestesi dan tembakau.
Faktor Hormonal
Ovulasi, impiantasi, serta kehamilan
dini bergantung pada koordinasi
yang baik system pengaturan
hormon matemal Oleh karena itu,
perlu perhatian langsung terhadap
system hormon secara keseluruhan,
fase luteal, dan gambaran hormon
setelah konsepsi terutama kadar
progesteron
Faktor Hematologik
Beberapa kasus abortus berulang
ditandai dengan defek plasentasi dan
adanya mikrotrombi pada pembuluh
darah plasenta berbagai komponen
koagulasi dan fibrinolitik memegang
peran penting pada implantasi embrio,
invasi trofoblas, dan plasentasi. Pada
kehamilan terjadi keadaan
hiperkoagulasi dikarenakan:
Peningkatan kadar faktor prokoagulan
Penurunan faktor antikoagulan
Penurunan aktivitas fibrinolitik
Abortus inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri dan sebagian lagi masih
tertinggal.
Batasan ini juga masih terpancang pada
umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram.
Perdarahan biasanya masih terjadi
jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit
bergantung pada jaringan yang tersisa, yang
menyebabkan sebagian placental site masih
terbuka sehingga perdarahan berjalan terus
Macam-macam Abortus
Abortus Iminens
Abortus Insipiens
Abortus Kompletus
Missed Abortion
Abortus Habitualis
Abortus Infeksiosus, abortus
septik
Kehamilan anembrionik ( blighted
ovum)
Macam-macam abortus
Immin
en
Insipien
Inkompl
it
Komplit
Habitua
lis
Missed
Perdaraha
n
OUE
Tetutup
Terbuka
Terbuka
Terbuka
Terbuka
Tertutup
Urin
Terapi
Konser
Kuret
Kuret
Kuret
Kuret
Kuret
Uterus
<
<
<
Penatalaksanaan Abortus
Inkomplit
Pengelolaan pasien harus diawali dengan
perhatian terhadap keadaan umum dan
meng-atasi gangguan hemodinamik yang
terjadi untuk kemudian disiapkan tindakan
kuretase
Bila terjadi perdarahan yang hebat,
dianjurkan segera melakukan pengeluaran
sisa hasil konsepsi secara manual agar
jaringan yang mengganjal terjadinya
kontraksi uterus segera dikeluarkan,
kontraksi uterus dapat berlangsung baik
dan perdarahan bisa berhenti.
Komplikasi
Terima kasih