Pengertian
Kelembaban udara menggambarkan
kandungan uap air di udara yang dapat
dinyatakan sebagai kelembaban mutlak,
kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit
tekanan uap air.
Kelembaban nisbi membandingkan antara
kandungan/tekanan uap air aktual dengan
keadaan jenuhnya atau apda kapasitas
udara untuk menampung uap air.
v = mv /V
v = kerapatan uap air (kg m-3)
Mv= massa uap air (kg) pada volume udara
sebesar V
V = volume udara (m3)
ea = mv RT/(18.016 V)
= 0.056 v RT
Berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan
uap ditentukan oleh kerapatan uap air (v ) serta
suhu udara (T)
Kelembaban Spesifik
Specific humidity (q)
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan
massa udara lembab, yaitu massa udara kering
(md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
NIsbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air
dibandingkan dengan massa udara kering
r = mv/md
Kelembaban Relatif
Relative humidity (RH)
Perbandingan antara kelembaban aktual dengan
kapasitas udara untuk menampung uap air.
RH = 100 ea / es
ea = kelembaban aktual/tekanan uap air
aktual
es = kapasitas udara untuk menampung
air/tekanan uap jenuh
uap
Temperature
DegreesCelsius
50
40
30
20
10
0
Vapor(g)per
KilogramofDry
Air
88.12
49.81
27.69
14.85
7.76
3.84
vpd = es - ea
Sebaran Kelembaban
ea yang tetap antara siang dan malam, menyebabkan RH
akan lebih rendah pada siang hari ytetapi lebih tinggi
pada malam hari
RH lebih tinggi pada malam hari dam mencapai
maksimum pada pagi hari sebelum matahari terbit.
Hal tersebut menyebabkan proses pengembunan bila
udara bersentuhan dengan bidang/permukaan yang
suhunya lebih rendah dari suhu titik embun.
Embun terbentuk pada tempat-tempat yang terbuka atau
tidak ternaungi seperti bagian terluar dari tajuk pohon dan
di rumput (tidak terlindungi benda lain.
Tempat tersebut memiliki suhu terendah karena paling
banyak kehilangan energi melalui pancaran radiasi
gelombang panjang.
Sebaran
Kelembaban
Pengukuran Kelembaban