ADAPTASI TUMBUHAN
Kelompok 6
Pendahuluan
Plastisitas fenotipik adalah kemampuan
organisme merubah fenotipenya dalam
merespon perubahan lingkungan (Price
et al, 2003). Plastisitas demikian dalam
beberapa kasus tampak sebagai
beberapa hasil yang sangat berbeda
secara morfologis; dalam kasus lainnya,
sebuah norma reaksi yang
berkesinambungan menunjukkan saling
hubung antara jangkauan lingkungan
dan jangkauan fenotipe.
Pendahuluan
Pada umumnya plastisitas fenotipik lebih penting untuk
organisme tidak bergerak (misalnya tanaman) daripada
organisme bergerak (misalnya hewan). Ini karena
organisme tidak bergerak harus beradaptasi pada
lingkungan mereka atau mereka mati, sementara
organisme bergerak mampu berpindah dari lingkungan
yang merusak (Schlichting, 1986). Contoh plastisitas
fenotipik tanaman adalah alokasi sumber daya yang lebih
banyak pada akar di tanah yang mengandung konsentrasi
nutrisi yang rendah dan perubahan ukuran dan ketebalan
daun (Sultan, 2000). Protein transpor yang ada di akar
juga berubah tergantung pada konsentrasi nutrisi dan
salinitas tanah (Alemanaet al,2009). Beberapa tanaman,
seperti
Mesembryanthemum
crystallinum,
mampu
merubah jalur fotosintesisnya untuk memakai air lebih
Dasar Teori
Plastisitas adalah kemampuan organisme merubah
fenotipenya dalam merespon perubahan lingkungan
(Price et al, 2003). Plastisitas demikian dalam
beberapa kasus tampak sebagai beberapa hasil yang
sangat berbeda secara morfologis; dalam kasus
lainnya, sebuah norma reaksi yang berkesinambungan
menunjukkan saling hubung antara jangkauan
lingkungan dan jangkauan fenotipe. Istilah ini apda
awalnya dibahas dalam konteks perkembangan,
namun sekarang lebih luas lagi diterapkan dengan
melibatkan perubahan yang terjadi pada kehidupan
dewasa sebuah organisme, seperti perilaku.
Foto
Spesifikasi
Kegunaan
Jumlah
Mistar
Terbuat dari
stainless
Untuk
mengukur
panjang
Kamera
Produk
Canon
Untuk
2
medokument
asikan
kegiatan
ATK
Alat-alat tulis
kantor
berupa
kertas dan
bollpoint
Untuk
mencatat
hasil
observasi
secukupnya
Alat
Nama Alat
Foto
Spesifikasi
Kegunaan
Jumlah
Mikroskop
Mikroskop
cahaya
Untuk
mengamati
bentuk sel
tumbuhan
Object glass
Terbuat dari
kaca jernih
berukuran
sekitar 75 x
25 x 1
(0,+0,2) mm.
Untuk
menyimpan
preparat
yang akan
diamati
Cover glass
Terbuat dari
kaca jernih.
untuk
menutup
objek yang
akan diamati
dengan
mikroskop.
Bahan
Nama Bahan
Foto
Spesifikasi
Kegunaan
Jumlah
Bunga Kertas
(Bougainville
a spp.)
Bunga dari
suku
Nyctaginace
ae
Tanaman
untuk
pengamatan
Plastisitas
Eceng
Gondok
(Eichhornia
crssipes)
Tanaman
dari suku
Butomaceae
Tanaman
untuk
pengamatan
Adaptasi
Kaktus
Tanaman
dari suku
Cactaceae
Tanaman
untuk
pengamatan
Adaptasi
Bahan
Nama Bahan
Mengkudu
(Morinda
citrifolia)
Foto
Spesifikasi
Kegunaan
Jumlah
Tanaman
dari suku
Rubiaceae
Tanaman
untuk
pengamatan
Adaptasi
Langkah Kerja
Plastisitas
1) Memilih suatu tempat yang memperlihatkan adanya
perubahan kondisi lingkungan secara teratur, misalnya
berdasarkan perbedaan keadaan penyinaran atau kadar
air tanahnya dan sebagainya. Kemudian tentukan dua
tempat di tempat terbuka, di bawah naungan pohon
dan tempat di antara keduanya.
2) Memperhatikan dan mencari beberapa jenis tumbuhan
yang hidup di kedua tempat tersebut dan masingmasing tempat pilih satu jenis tumbuhan.
3) Melakukan pengamatan pada ke dua tanaman tersebut.
Dengan melihat organ yang memperlihatkan
perbedaan.
Langkah Kerja
Adaptasi
1) Mencari tumbuhan yang termasuk hidrofita, mesofita dan xerofita.
2) Memilih masing-masing satu atau dua jenis tumbuhan . Misalnya
eceng gondok atau kayambang untuk hidrofita, kaktus atau karet
munding untuk xerofita dan tumbuhan kebun lainnya untuk
mesofita
3) Memperhatikan dan melakukan pengamatan pada daunnya,
kemudian ukurlah ketebalan dan lebarnya.
4) Membuat irisan melintang dari daun-daun tersebut, dan perhatikan
penampang melintangnya di bawah mikroskop. Buatlah
gambarnya
5) Mengamati lebih cermat: apakah ada perbedaan struktur daun dari
masing-masing kelompok tumbuhan tersebut.Kalau ada perbedaan
uraian secara deskriptif (Berdasarkan ilmu anatomi tumbuhan)
atau kuantitatif.
Pembahasan Plastisitas
Plastisitas adalah kemampuan tumbuhan untuk berubah bentuk atau morfologi tetapi tidak
menurunkan kepada keturunannya. Berdasarkan hasil pengamatan, salah satu contoh dari
plastisitas adalah ada atau tidaknya braktea dan bunga pada tanaman Bougainvillea
spp..Bougainvillea spp. yang merupakan tanaman tropis sangat menyukai cahaya matahari.
Bougainvillea spp. akan banyak menumbuhkan braktea dan bunganya ketika tumbuh di
daerah yang terkena cahaya matahari langsung. Apabila tanaman ini tumbuh di daerah yang
ternanung dari cahaya matahari, tanaman ini sedikit sekali menumbuhkan bunganya bahkan
hingga tidak ada bunga dan braktea yang tumbuh.
Plastisitas yang terjadi pada tanaman Bougainvillea spp. ini dipengaruhi oleh faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yang mempengaruhi adalah gen, hormon, dan
pigmen anthocyanin. Hormon yang paling berpengaruh adalah hormone auksin. Hormon ini
ada pada ujung batang dan akar, serta pada pembentukan bunga. Braktea Bougainvillea
spp. yang berwarna-warni ini disebabkan karena adanya pigmen anthocyanin. Anthocyanin
merupakan pigmen pada tumbuhan yang tidak bewarna hijau. Anthocyanin pada braktea
Bougainvillea spp. akan banyak diproduksi apabila tanaman ini tumbuh di tempat yang
terkena cahaya matahari langsung. Anthocyanin bekerja seperti penghalang agar sinar
matahari tidak semuanya terserap oleh daun. Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi adalah
tanah, air, cahaya matahari, dan suhu. Tanah yang sesuai agar Bougainvillea spp. yang agak
asam dengan pH 5,5-6,0. Untuk air, tanaman ini tidak perlu sering disiram. Tanaman ini
sangat menyukai cahaya matahari langsung, sangat cocok untuk ditanam di halaman pada
daerah tropis.
Hidrofita
Enceng gondok merupakan tanaman yang masuk kedalam tanaman
Hidrofit. Tanaman Hidrofit adalah tanaman yang bisa beradaptasi dengan
kondisi air yang berlebihan. Secara morfologi, tanaman enceng gondok
memiliki batang yang berongga dan mempunyai kantong akar pada ujung
akarnya. Daun enceng gondok tipis dan lebar, hal tiu bermanfaat untuk
mempercepat penguapan. Daun yang lebar juga berguna untuk menjaga
keseimbangan antara masuknya air dengan besarnya pengeluaran air
melalui evapotranspirasi. Tanaman ini memiliki akar yang pendek karena
akar tersebut dengan mudah mencari air untuk tumbuh. Enceng gondok
memiliki kutikula yang tipis yang berfungsi untuk menahan banyaknya air
yang masuk ke dalam sel. Kemudian kantong akar bisa mencegah
banyaknya air yang masuk agar tidak berlebihan dan mencegah
pembusukkan akar karena selalu berada dalam air.
Hidrofita
Mesofita
Mengkudu merupakan tanaman yang masuk kedalam tanaman mesofit.
Tumbuhan mesofita merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan yang
kandungan airnya, kandungan kelembaban dan temperatur yang cukup.
Hidup di habitat dengan tanah yang beraerasi baik. Bentuk adaptasi pada
tumbuhan mesofit umumnya sangat sederhana karena lingkungan tempat
tumbuhnya sudah cocok untuk pertumbuhannya. Dilihat dari segi
morfologi daun mengkudu memiliki daun yang lebar dan hijau. Dilihat dari
akar, mengkudu memiliki akar yang berkembang dengan baik, memiliki
akar sekunder. Pada batang umumnya padat dan tumbuh cabang.
Mesofita
Petiolus
Mengkudu
Daun
Mengkudu
Xerofit
Kaktus merupakan tanaman yang masuk kedalam tanaman xerofit.
Tanaman xerofit adalah tanaman yang bisa beradaptasi dengan kondisi
air yang sedikit. Secara morfologi tanaman kaktus memiliki batang yang
berdaging tebal dan berwarna hijau. Batang yang hijau memiliki fungsi
khusus yaitu bias dijadikan sebagai tempat berlangsungya fotosintesis.
Daun yang terreduksi menjadi duri merupakan suatu adaptasi tumbuhan
ini untuk mengurangi evapotrasnpirasi di tempat yang kering. Disampig
itu juga tanaman kaktus mempunyai suatu siklus pembukaan secara
temporal yaitu membuka stomata pada malam hari dan menutup siang
hari. Akar tanaman ini tunggang yang berguna untuk menjangkau air
yang berada pada jarak yang jauh dari tempat tumbuhan tersebut.
Xerofita
Daun
Kaktus
Bahan Diskusi
1.
2.
3.
4.
Hasil Diskusi
1. Pada prinsipnya, setiap tumbuhan memiliki kisaran tertentu
terhadap factor lingkungannya. Prinsip tersebut dinyatakan
sebagai Hukum Toleransi Shelford, yang berbunyi Setiap
organisme mempunyai suatu minimum dan maksimum
ekologis, yang merupakan batas bawah dan batas atas dari
kisaran toleransi organism itu terhadap kondisi factor
lingkungannya (Dharmawan, 2005). Setiap makhluk hidup
memiliki range of optimum atau kisaran optimum terhadap
factor lingkungan untuk pertumbuhannya. Kondisi di atas
ataupun di bawah batas kisaran toleransi, makhluk hidup akan
mengalami stress fisiologis. Pada kondisi stress fisiologis ini,
populasi akan menurun. Apabila kondisi stress ini terus
berlangsung dalam waktu yang lama dan telah mencapai
batas toleransi kelulushidupan, maka organism tersebut akan
mati.
Hasil Diskusi
2. Karena reaksi tumbuhan itu sangat tergantung
bagaimana kondisi lingkungannya. Peristiwa ini
bisa disebut dengan adaptasi, dimana
didalamnya ada faktor-faktor yang berpengaruh,
di antaranya :
Hasil Diskusi
3. Karena adanya adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungan. Sehingga bentuk morfologi tumbuhan
berbeda diantara lingkungan satu dengan yang lainnya.
Dalam suatu contoh : eceng gondok mempunyai
tangkai daun yang sekaligus menjadi batang. Struktur
morfologi ini sangat berbeda dengan struktur morfologi
tangkai daun tumbuhan lain yang tidak mengapung di
air. Berdasarkan teori , perbedaan ini disebabkan oleh
penyesuaian diri (adaptasi) terhadap fungsi dan
lingkungannya, yaitu berfungsi sebagai pelampung di
habitatnya, daerah perairan. Parenkim batang eceng
gondok mempunyai rongga-rongga udara yang disebut
jaringan aerenkim sehingga dapat mengapung di air.
Hasil Diskusi
3. Karena adanya adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungan. Sehingga bentuk morfologi tumbuhan
berbeda diantara lingkungan satu dengan yang lainnya.
Dalam suatu contoh : eceng gondok mempunyai
tangkai daun yang sekaligus menjadi batang. Struktur
morfologi ini sangat berbeda dengan struktur morfologi
tangkai daun tumbuhan lain yang tidak mengapung di
air. Berdasarkan teori , perbedaan ini disebabkan oleh
penyesuaian diri (adaptasi) terhadap fungsi dan
lingkungannya, yaitu berfungsi sebagai pelampung di
habitatnya, daerah perairan. Parenkim batang eceng
gondok mempunyai rongga-rongga udara yang disebut
jaringan aerenkim sehingga dapat mengapung di air.
Hasil Diskusi
4. Ciri tumbuhan :
Kesimpulan
Daftar Pustaka