Anda di halaman 1dari 36

Fungsi Bilangan Kuantum

Herwidhi Tri Prabowo (4201412031)


Labitta Hareka Putri (4201412077)
Rizky Maulana Nurhidayat (4201412092)

Bilangan kuantum utama menentukan


energi total elektron
Bilangan kuantum orbital menentukan
besar momentum sudut elektron
terhadap inti
Bilangan kuantum magnetik
menentukan arah momentum sudut
Bilangan kuantum spin menentukan arah
spin elektron

Bilangan Kuantum Utama

Dari sudut model klasik atom, bilangan kuantum


atom- hidrogen bersesuaian dengan gerak planet
dalam sistem Tata Surya kecuali gaya yang
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang
memegang elektron bersifat listrik alih- alih gravitasi.

Terdapat dua kuantitas yang kekal (berharga tetap


untuk setiap waktu) dalam gerak planet. Kuantitas itu
ialah skalar energi total dan vektor momentum sudut
untuk tiap planet. Secara klasik energi total dapat
berharga berapa saja, tetapi harus negatif supaya
planet itu terperangkap selama- lamanya dalam
sistem surya.


Kuantisasi

Energi

Momentum sudut dan energi adalah kekal


dalam gerak orbital
Dalam

teori mekanika kuantum atom hidrogen,


energi elektron juga konstan, dapat berharga
positif berapa saja tetapi harga negatifnya dapat
ditentukan oleh rumus:

Kuantisasi

energi elektron dalam atom hidrogen


diberikan oleh bilangan kuantum utama n.

Energi elektron berbanding terbalik dengan lintasan (kulit)

Elektron berada dalam keadaan stasioner, tidak


memancarkan dan menyerap energi, ketika elektron
megorbit mengelilingi inti atom.

Apabila elektron berpindah dari tingkat energi rendah


menuju tingkat energi tinggi maka energi akan diserap
untuk melakukan proses tersebut. Elektron yang berpindah
dari tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang lebih
tinggi menyebabkan elektron tereksitasi. Akan tetapi
keadaan elektron tereksitasi ini tidak stabil sehingga
elektron kembali dari tingkta energi tinggi menuju tingkat
energi rendah yang disertai pelepasan energi dalam bentuk
radiasi.

Bilangan Kuantum Orbital


Interpretasi

bilangan kuantum orbital (l) dapat


dilakukan dengan melakukan tinjauan pada
persamaan differensial untuk bagian radial R(r)
dari fungsi gelombang dan memasukkan nilai

Ruas kanan dan kiri


dikalikan dengan
sehingga menjadi :

Persamaan ini hanya mempersoalkan aspek radial dari gerak


elektron, yaitu gerak mendekati atau menjauhi inti
Dapat dilihat terdapat E (energi total electron). Energi total E
mencakup energi kinetik gerak orbital yang tak berhubungan
langsung dengan gerak radial
Kontradiksi ini dapat dihilangkan dengan jalan pikiran sebagai
berikut :
Energi kinetik T elektron terdiri dari 2 bagian, yaitu :
1. Tradial yang ditimbulkan oleh gerakan mendekati atau menjauhi
inti
2. Torbital yang ditimbulkan oleh gerak mengelilingi inti
Energi potensial V dari elektron adalah energi listrik, yaitu :

Jadi, energi total elektron adalah :

Masukkan rumusan E tersebut ke dalam pers. X1,


sehingga diperoleh :

atau dapat ditulis

Pers.X2 berkaitan dengan arah radial dari gerak elektron


dalam atom, dan seharusnya tidak ada hubungannya dengan
gerak orbital
Hal ini terpenuhi apabila dua suku terakhir dari persamaan
yang berada dalam kurung kotak saling meniadakan.
Sehingga persamaan diferensial untuk R(r) tersebut hanya
bergantung pada r saja. Jadi, kita harus memberi syarat.
Untuk itu harus dipenuhi

Karena momentum sudut elektron


Maka, energi kinetik orbital menjadi :

Sehingga

bilangan

diperoleh :

kuantum orbital terbatas pada harga


l = 0 , 1 , 2 ,...., (n-1) sehingga

Dalam

gerak planet makroskopik, bilangan


kuantum yang memberikan momentum sudut
demikian besar sehingga pemisahan menjadi
keadaan momentum sudut yang diskrit tidak
dapat diamati secara eksperimen.
misal untuk elektron yang bilangan kuantum
orbitalnya 2 memiliki momentum sudut :

Biasanya,

kita memberi spesifikasi keadaan


momentum sudut orbital elektron dengan abjad s
untuk l=0, p untuk l=1 dan sebagainya sesuai
dengan skematik berikut :

Kombinasi bilangan kuantum total dengan abjad yang menyatakan


momentum sudut orbital menghasilkan notasi yang sering dipakai
untuk menyatakan keadaan atomic

Dalam notasi ini, suatu keadaan dengan n=2, l=0 ialah keadaan
2s dan n=4, l=2 ialah keadaan 4d dst

Bilangan Kuantum Magnetik


Bilangan kuantum orbital menentukan besar
momentum sudut elektron
Momentum sudut seperti juga momentum linier
merupakan kuantitas vector (selain besar juga
memerlukan arah )

Arti penting apakah


yang diberikan pada arah dalam
ruang untuk atom hidrogen ?

Jika kita pikirkan sebuah elektron mengelilingi inti merupakan


sosok arus kecil dan memiliki dwi kutub magnetik. Jadi
elektron atomik yang memiliki momentum sudut berinteraksi
dengan medan magnetik eksternal B
Bilangan kuantum magnetik (ml) memberi spesifikasi arah L
dengan menentukan komponen L dalam arah medan (gejala
kuantisasi ruang)
Jika kita ambil ruang arah medan magnetik sejajar dengan
sumbu z, komposisi L dalam arah itu adalah :
Kuantisasi ruang

Dengan terkuantisasinya nilai Lz, maka orientasi vector Lz


terkuantisasi dalam ruang. Dengan aturan kuantisasi ruang, maka :


Harga

ml yang mungkin untuk harga l berkisar


dari +l melalui 0 hingga l, sehingga banyaknya
orientasi yang mungkin dengan vektor
momentum sudut L dalam medan magnetik ialah
2l + 1.

Kita

lihat bahwa L tidak dapat tepat terarah


sejajar atau anti sejajar dengan B, karena ml
selalu lebih kecil dari besar momentum sudut

Bilangan kuantum magnetik (ml) merupakan


proyeksi vektor pada suatu sumbu z sembarang
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

ml akan
mengambil orientasi momentum sudut L yang bersesuaian relatif
terhadap medan magnetik eksternal dalam suatu kejadian dalam
medan itu. Jika tidak terdapat medan magnetik eksternal, arah z
yang tetap berlaku ialah komponen L pada setiap arah yang kita
pilih yaitu ml.
Sebuah atom yang mempunyai harga karakteristik

Mengapa

hanya

satu

komponen

dari

terkuantisasi?

Berdasarkan kenyataan bahwa L tidak menunjuk pada suatu arah z


tetapi bergerak membentuk suatu kerucut dalam ruang sedemikan
hingga proyeksi Lz adalah ml. Penyebab gejala tersebut adalah
Prinsip Ketaktentuan : Jika L tertentu dalam ruang sehingga Lx ,
Ly seperti juga Lz memiliki harga tertentu, elektron itu harus
terletak dalam bidang tertentu.

Misalnya jika L dalam arah z, elektronnya harus


terletak dalam biang xy pada setiap waktu.
Hal ini hanya bisa terjadi jika komponen
momentum dalam arah z yaitu pz tak tertentu.
Sama sekali hal ini tidak mungkin karena
elektron harus merupakan bagian dari atom
hidrogen. Namun dalam kenyataan, hanya satu
komponen dari L yaitu Lz bersama dengan besar
L mempunyai harga tertentu dan L>Lz.
Letak elektron itu tidak terbatas pada satu
bidang datar dan terdapat ketaktentuan dalam
koordinat elektron z terjadi secara otomatis. Arah
Lz terus menerus berubah, sehingga harga rata-

Prinsip Ketaktentuan melarang vektor momentum sudut L


mempunyai arah tertentu dalam ruang

Pada saat n=2, apakah ada 8 electron?


Aturan bilangan kuantum

Contoh Soal
Untuk bilangan kuantum n = 4 , tuliskan
fungsi eigen dengan semua nilai dan m
yang mungkin!

Penyelesaian

Dari uraian di depan didapatkan bahwa


untuk n tertentu terdapat n harga .
Untuk n = 4, maka
= 0, 1, 2, 3
Sedangkan untuk tertentu terdapat 2 + 1
harga m
Lengkapnya
diberikan
dalam
fungsi
gelombang
seperti tabel berikut

Bilangan Kuantum Spin

Percobaan Stern-Gerlach

[Kr]4d105s1

Elektron pada keadaan ground state,

Aturan Aufbau
Elektron

mengisi tingkat energi


yang lebih rendah

Aturan Hund
Setiap

orbital di subkulit diisi


elektron tunggal sebelum orbital
diisi pasangan elektron

Larangan Pauli
Tidak

ada dua elektron yang


memiliki empat bilangan
kuantum yang sama, dalam satu
orbital dapat ditemukan dua
elektron, memiliki spin yang
berlawanan

TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai