Umpan balik
Teori Harapan
Teoriini menjelaskan bahwa kebutuhan
yg dirasakan akan mendorong tingkah
laku, dan tindakan itu akan lebih terdorong
meningkat lagi apabila orang tersebut
merasakan adanya hubungan yg positif
antara upaya dan hasilnya. Dia akan
berupaya lebih keras lagi apabila dia
merasa bahwa upayanya itu
mendatangkan hasil yg diharapkannya.
Teori Harapan
Faktor yg mendorong semangat kerja seseorang :
1. Hubungan positif antara upaya/prestasi dgn hasil yg
dicapai. Misal seorang karyawan berupaya utk
meningkatkan pemasaran produk, disis lain ia
mengharapkan bonus sebagai penghargaan atas
kerjanya tersebut.
2. Hubungan positif antara hasil dgn imbalan yg
diharapkan. Misal seorang direktur yg menghargai
waktu dan prestasi pindah ke perusahaan lain yg
memberikan gaji lebih tinggi, ia akan punya harapan
bahwa waktu dan prestasi yg dia berikan pd
perusahaan baru akan lebih dihargai daripada di
perusahaan lama.
Teori Harapan
3. Hubungan antara nilai imbalan dgn
kemungkinan diperolehnya imbalan
tersebut, artinya tingkat kesulitan
pekerjaan akan mempengaruhi
keputusan individu untuk melakukan
suatu pekerjaan. Misal seorang tenaga
kerja akan lebih memilih bekerja di
Jember daripada di Jakarta dgn tingkat
penghasilan yg sama.
Teori-Teori Motivasi
1. Teori motivasi Taylor.
2. Teori Hierarkhi Kebutuhan (Need Heirarchy
Theory). Dikemukakan oleh Abraham Maslow.
3. Teori Dua Faktor (Motivator Hygiene Theory).
Dikembangkan oleh Frederick Herzberg.
4. Teori X dan Teori Y. Dikemukakan oleh
Douglas Mc Gregor.
5. Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh
David McClelland.
Teori motivasi Taylor
Teorimotivasi Taylor merupakan teori
motivasi klasik atau teori motivasi
kebutuhan tunggal. Konsepnya didasari
oleh hubungan positif antara pemberian
imbalan meteri dengan hasil yang dicapai
karyawan dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Semakin banyak karyawan
melaksanakan pekerjaannya, maka
semakin besar penghasilan yang diterima
karyawan.
Teori Hierarkhi Kebutuhan
Abraham Maslow menyatakan bahwa
kebutuhan manusia mengandung unsur
yg bertingkat atau memiliki hierarkhi dari
kebutuhan yg rendah sampai yg memiliki
prioritas tinggi. Kebutuhan manusia yg
paling dasar adalah kebutuhan fisik
(sandang, pangan, papan), rasa aman,
kebutuhan sosial, penghargaan dan
aktualisasi diri.
Teori Hierarkhi Kebutuhan
Aktualisasi
diri
Penghargaan
Sosial
Rasa aman
Fisik
Teori Dua Faktor
Dikembangkan oleh Frederick Herzberg :
1. Faktor-Faktor Pemeliharaan
Merupakan faktor-faktor pemeliharaan yang
berhubungan dengan hakikat pekerja yang ingin
memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan ini
akan berlangsung terus menerus, seperti halnya lapar-
makan-kenyang-lapar. Dalam bekerja kebutuhan ini
misalnya gaji, kepastian pekerjaan dan supervisi yang
baik. Jadi faktor-faktor ini bukanlah sebagai motivator,
tetapi merupakan keharusan bagi perusahaan.
2. Faktor-Faktor Motivasi
Faktor-faktor ini merupakan faktor motivasi yang
menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan
dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara
langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya
ruangan yang nyaman, penempatan kerja yang sesuai
dan sebagainya.
Teori Dua Faktor dipengaruhi Oleh :
1. Faktor ekstrinsik merupakan suatu kondisi eksternal
yang memberikan makna positif bagi karyawan yang
dapat menggerakkan perilaku untuk mencapai tujuan.
Faktor ekstrinsik ini adalah sebagai berikut:
Gaji (salary) yang diterima karyawan.
Kedudukan (status) karyawan.
Kondisi tempat kerja (working conditions) karyawan.
Keselamatan kerja (job safety).
Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan
(bussiness policy and administration) khususnya
mengenai bidang personalia.
Penyelia (supervision) terhadap karyawan.
Kualitas hubungan interpersonal diantara teman
sejawat, atasan dan bawahan (personal relations).
Teori Dua Faktor dipengaruhi Oleh :
2. Faktor intrinsik merupakan suatu kondisi yang mendorong
individu berperilaku tanpa adanya faktor eksternal yang
memperngaruhi sehingga timbulnya perilaku semata-mata
karena individu menyukai apa yang dilakukannya, yaitu
karena adanya faktor-faktor sebagai berikut:
Pengakuan (recognition), artinya karyawan memperoleh
pengakuan dari pihak perusahaan (manajer) bahwa ia adalah
orang, berprestasi, dikatakan baik, diberi penghargaan, pujian,
dimanusiakan dan sebagainya.
Tanggung jawab (responsibility), artinya karyawan diserahi
tanggung jawab dalam pekerjaan yang dilaksanakannya, tidak
hanya melaksanakan pekerjaan semata-mata.
Prestasi (achievement), artinya karyawan memperoleh
kesempatan untuk mencapai hasil yang baik (banyak, berkualitas)
atau berprestasi.
Pertumbuhan dan pengembangan (growth and development),
artinya dalam pekerjaan itu ada kesempatan bagi diri karyawan
untuk tumbuh dan berkembang.
Pekerjaan itu sendiri (job it self), artinya memang pekerjaan yang
dilaksanakan itu sesuai dan menyenangkan bagi karyawan.
Teori X dan Teori Y
(Douglas Mc Gregor)
Teori X :
Rata-rata manusia mempunyai sifat tidak
menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya.
Kebanyakan manusia harus dipaksa,
dikendalikan, atau bahkan diancam agar
berupaya secara memadai menuju pencapaian
sasaran organisasi.
Rata-rata manusia malas, lebih suka diarahkan,
ingin menghindari tanggung jawab, relatif
mempunyai sedikit ambisi dan menginginkan
keamanan di atas segalanya.
Teori X dan Teori Y
Teori Y :
Karyawan diberi kebebasan dalam bekerja,
sehingga dalam bekerja seolah-olah sama
dengan pada waktu bermain atau istirahat.
Tidak dilakukan paksaan dalam bekerja akan
tetapi lebih banyak diadakan komitmen dan
kesepakatan bersama. Dengan kesepakatan itu
akan timbul dorongan dari dalam diri karyawan
itu sendiri untuk melakukan yg terbaik bagi
perusahaan.
Mengembangkan kreativitas karyawan dalam
penyelesaian persoalan-persoalan organisasi.
Teori kebutuhan McClelland
Dikemukakan oleh David McClelland. Teori ini fokus pada 3
(tiga) kebutuhan dasar seseorang yaitu :
1. Kebutuhan berprestasi (Need for Achievement)
Kebutuhan akan berprestasi merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat seseorang.
Karena kebutuhan akan berprestasi akan mendorong
seseorang mengembangkan kreativitas dan
mengaktualkan semua kemampuan serta energi yang
dimilikinya demi mencapai prestasi yang maksimal.
Seseorang menyadari bahwa dengan mencapai
prestasi yang tinggi akan memperoleh reward yang
besar.
Teori kebutuhan McClelland
2. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation)
Kebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang
akan memotivasi semangat seseorang, karena kebutuhan
afiliasi merangsang gairah seseorang untuk berkembang
dengan motif bahwa orang akan cenderung mempunyai
keinginan diterima, dihormati dan merasa dirinya penting
di hadapan orang lain. Lebih dari itu, orang juga
mempunyai dorongan ikut serta dalam tugas bersama
dengan motif pencapaian keinginan-keinginan tersebut.
3. Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power)
Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak
yang memotivasi semangat seseorang. Karena manusia
umumnya cenderung ingin lebih berkuasa dibandingkan
dengan manusia yang lain. Keinginan ini dalam praktek
kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan persaingan,
sehingga mendorong pada individu untuk berkompetisi.
Variabel yang mempengaruhi motivasi
dalam organisasi :
1. Karakteristik individu, merupakan penjabaran dari sikap
dan minat serta kebutuhan yg dibawa seseorang dalam
pelaksanaan pekerjaan. Contoh : individu yg
mementingkan gaji tinggi akan memilih bekerja pada
perusahaan yg memberikan gaji tertinggi.
2. Karakteristik pekerjaan, merupakan sifat dari
pelaksanaan tugas karyawan meliputi wewenang,
tanggung jawab serta bentuk tugas yg diembannya
dan juga tingkat kepuasan yg individu peroleh dari
karakteristik pekerjaan yg bersangkutan. Contoh :
canggihnya peralatan kerja akan meningkatkan
motivasi utk bekerja.
3. Karakteristik situasi kerja, merupakan variabel-variabel
suatu kondisi kerja yg akan mempengaruhi motivasi
kerja dari individu yg bekerja di dalam lingkungan
kerjanya. Contoh : kebijakan upah, pensiun.
Karakteristik Pokok Motivasi