Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWAT
AN KLIEN
DENGAN
TUMOR
OTAK
Pengertian
TUMOR OTAK adalah suatu lesi
ekspansif yang bersifat jinak (benigna)
ataupun ganas (maligna), membentuk
massa dalam ruang tengkorak kepala
(intra cranial) atau di sumsum tulang
belakang (medulla spinalis).
Neoplasma pada jaringan otak dan
selaputnya dapat berupa tumor primer
maupun metastase.
HEREDITER
Riwayat dalam satu
anggota keluarga
jarang ditemukan
kecuali pada
meningioma,
astrositoma dan
neurofibroma dapat
dijumpai pada
anggota- anggota
sekeluarga.
RADIASI
Jaringan dalam sistem
saraf pusat peka
terhadap radiasi dan
dapat mengalami
perubahan degenerasi,
namun belum ada
bukti radiasi dapat
memicu terjadinya
suatu glioma.
SUBSTANSI-SUBSTANSI
KARSINOGENIK
Kini telah diakui bahwa ada substansi
yang karsinogenik seperti
methylcholanthrone, nitroso-ethylurea. Ini berdasarkan percobaan
yang dilakukan pada hewan.
Virus
Banyak penelitian tentang
inokulasi virus pada binatang kecil
dan besar yang dilakukan dengan
maksud untuk mengetahui peran
infeksi virus dalam proses terjadinya
neoplasma tetapi hingga saat ini
belum ditemukan hubungan antara
infeksi virus dengan perkembangan
tumor pada sistem saraf pusat.
TRAUMA
Trauma yang berulang
menyebabkan terjadinya
meningioma (neoplasma
selaput otak). Pengaruh
trauma pada
patogenesis neoplasma
susunan saraf pusat
belum diketahui.
Lobus parasentralis
Kelemahan pada ekstremitas bawah
Lobus Oksipitalis
Kejang, gangguan penglihatan
Lobus temporalis
Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik,
kelumpuhan otot wajah
Lobus Parietalis
Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan
lokalisasi sensorik, gangguan penglihatan
Cerebulum
Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik,
hipotonia, hiperekstremitas sendi
Lobus frontalis
Gangguan mental / gangguan kepribadian
ringan : depresi, bingung, tingkah laku
aneh, sulit memberi argumenatasi/menilai
benar atau tidak, hemiparesis, ataksia,
dan gangguan bicara.
Trias Klasik ;
Nyeri kepala
Papil oedema
Muntah
Pemeriksaan Diagnostik ;
Rontgent tengkorak anteriorposterior
EEG
CT Scan
MRI
Angioserebral
Perjalanan Penyakit
(Patoflow)
Tumor otak menyebabkan gangguan
neurologis. Gejala-gejala terjadi
berurutan. Hal ini menekankan
pentingnya anamnesis dalam
pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya
sebaiknya dibicarakan dalam suatu
perspektif waktu.
Gejala neurologik pada tumor otak
biasanya dianggap disebabkan oleh 2
faktor gangguan fokal, disebabkan oleh
tumor dan tekanan intrakranial.
Klasifikasi
a. Berdasarkan jenis tumor
1) Jinak
- Acoustic neuroma
- Meningioma
- Pituitary adenoma
- Astrocytoma (grade I)
2) Malignant
- Astrocytoma (grade 2,3,4)
- Oligodendroglioma
- Apendymoma
b. Berdasarkan lokasi
1) Tumor intradural
a) Ekstramedular
- Cleurofibroma
- Meningioma
b) Intramedular
- Apendymoma
- Astrocytoma
- Oligodendroglioma
- Hemangioblastoma
2) Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi
primer, biasanya pada payudara,
prostal, tiroid, paruparu, ginjal dan
lambung.
Penatalaksanaan Medis
a. Operasi
Pembedahan merupakan pilihan utama untuk mengangkat
tumor. Pembedahan pada tumor otak bertujuan utama untuk
melakukan dekompresi dengan cara mereduksi efek massa
sebagai upaya menyelamatkan nyawa serta memperoleh
efek paliasi. Dengan pengambilan massa tumor sebanyak
mungkin diharapkan pula jaringan hipoksik akan terikut serta
sehingga akan diperoleh efek radiasi yang optimal.
b. Radiotherapy
Radioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam
penatalaksanaan proses keganasan. Berbagai penelitian klinis
telah membuktikan bahwa modalitas terapi pembedahan akan
memberikan hasil yang lebih optimal jika diberikan kombinasi
terapi dengan kemoterapi dan radioterapi.
c. Chemotherapy
Pada kemoterapi dapat menggunakan
powerfull drugs, bisa menggunakan satu atau
dikombinasikan. Tindakan ini dilakukan
dengan tujuan untuk membunuh sel tumor
pada klien. Diberikan secara oral, IV, atau bisa
juga secara shunt. Tindakan ini diberikan
dalam siklus, satu siklus terdiri dari treatment
intensif dalam waktu yang singkat, diikuti
waktu istirahat dan pemulihan. Saat siklus dua
sampai empat telah lengkap dilakukan, pasien
dianjurkan untuk istirahat dan dilihat apakah
tumor berespon terhadap terapi yang
dilakukan ataukah tidak.
Pengkajian
a. Identifikasi faktor resiko paparan dengan
radiasi atau bahan bahan kimia yang bersifat
carcinogenik.
b. Identifikasi tanda dan gejala yang dialami:
sakit kepala, muntah dan penurunan
penglihatan atau penglihatan double.
c. Identifikasi adanya perubahan perilaku klien.
d. Observasi adanya hemiparase atau hemiplegi.
e. Perubahan pada sensasi: hyperesthesia,
paresthesia.
i.
Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan otak b/d
kerusakan sirkulasi akibat penekanan
oleh tumor.
b. Nyeri b/d peningkatan tekanan
intrakranial.
c. Kurang pengetahuan mengenai
kondisi dan kebutuhan pengobatan
b/d ketidakmampuan mengenal
informasi
Rencana Tindakan
Perubahan perfusi jaringan otak b/d
kerusakan sirkulasi akibat penekanan
oleh tumor.
Data penunjang: peruabahan tingkat
kesadaran, kehilangan memori, perubahan
respon sensorik/motorik, gelisah, perubahan
tanda vital.
Kriteria hasil: Tingkat kesadaran stabil atau
ada perbaikan, tidak adan tanda tanda
peningaktan TIK.