Anda di halaman 1dari 28

UJI TOKSISITAS

& NILAI LD50


SJARIF ISMAIL
Laboratorium Farmakologi & Terapi
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Ada dua persyaratan penting yg


harus dipenuhi agar OBA dapat
diregistrasi di BPOM:
Berkhasiat uji farmakologi
Aman uji toksisitas

Sebelum

uji toksisitas dimulai


siapkan data OBA yg akan diuji,
yaitu:
identifikasi,
sifat OBA, dan
rencana penggunaan
penting utk meneliti berbagai
efek yg berhubungan dg cara
dan waktu pemberian suatu
sediaan obat

Rencana

lama dan cara


pemberian OBA pada manusia
bepengaruh pada lama dan
cara pemberian OBA pada uji
toksisitas

Lama Pemakaian
Klinis
Dosis sekali atau
berulang <1 mg

Lama Uji Toksisitas


pada Hewan
2 minggu 1 bulan

Pemberian dosis
4 mg s/d 3 bulan
berulang 1 s/d 4 mg
Pemberian dosis
berulang 1 s/d 6 bl

3 s/d 6 bulan

Pemberian dosis
berulang >6 bulan

9 s/d 12 bulan
BPOM RI, 2005

Berdasarkan lama waktu


1.

2.
3.

Uji toksisitas akut: dosis


tunggal atau berulang selama
24 jam
Uji toksisitas Sub akut: 2 mg
s/d 12 mg
Uji toksisitas jangka panjang :
>12 mg

Uji Toksisitas Khusus


Uji

mutagenisitas.
Uji karsinogenitas
Uji toksisitas sistem reproduksi &
perkembangan janin
Uji toksisitas lokal

Tujuan Uji Toksisitas:


Menentukan

dosis lethal 50% (LD50).


Mengetahui mekanisme dan target
organ dari zat toksik yang diuji
Menentukan rentang dosis (interval
dosis) untuk uji berikutnya (uji
farmakologi), toksisitas subakut dan
kronik.
Untuk mengklasifikasi zat uji, apakah
tidak toksik, toksik atau super toksik

Klasifikasi Zat Berdasarka Nilai LD50


Katagori
Extremely toxic
Highly toxic
Moderately toxic
Low toxic
Practically non toxic
Non Toxic

Nilai LD50
< 1 mg/KgBB
1 50 mg/KgBB
50 500 mg/KgBB
0.5 5 g/KgBB
5 15 g/KgBB
> 15 g/KgBB

Lanjutan Tujuan Uji Toksisitas


Mengidentifikasi

kemungkinan target
organ atau sistem fisiologi yang
dipengaruhi
Mengetahui hubungan antara dosis
dengan timbulnya efek seperti
perubahan prilaku, koma dan kematian.
Mengetahui gejala-gejala toksisitas
akut sehingga bermanfaat untuk
membantu diagnosis adanya kasus
keracunan.

Lanjutan Tujuan Uji Toksisitas


Untuk

memenuhi persyaratan regulasi,


jika zat uji akan dikembangkan jadi
obat.
Mencari zat-zat yang potensial sebagai
anti kanker, jika suatu zat memiliki
LD50 < 1.000 mg/kgBB atau 1.000
ug/mL karena potensial sitotoksik.
Untuk evaluasi keberbahayaan suatu
zat melalaui data yang diperoleh
seperti nilai slope dari grafik hubungan
antara log dosis versus nilai-nilai LD.

Lanjutan Tujuan Uji Toksisitas


Mengetahui

pengaruh umur, jenis


kelamin, cara pemberian dan faktorfaktor lingkungan terhadap toksisitas
suatu zat.
Mengetahui variasi respons antar
spesies dan antar strain serta
memberikan informasi tentang
reaktifitas suatu populasi hewan.
Dengan diketahui LD50 dan ED50 dapat
diperkirakan indeks terapi (untuk kurva
respons efek dan lethal sejajar/paralel,
jika tidak paralel LD1/ED50

Faktor-faktor yg
mempengaruhi toksisitas
Spesies

& strain ADME


Umur ADME
Status gizi enzim metabolisme
Lingkungan kolkisin & digitalis lebih
toksik pada lingkungan panas, sdgkan
antikolinesterase lebih toksik pada suhu
yg lebih rendah.
Jalur pemberian.
Lain-lain: ac, kondisi kandang, aklimasi,
penanganan, volume dosis, dll.

Uji Toksisitas Akut


Untuk

evaluasi keamanan dan


prasyarat untuk uji farmakologi klinik
atau uji klinik.
Dosis yang diberikan bisa tunggal atau
berulang dalam 24 jam dari suatu zat
yg secara statistik diharapkan dapat
membunuh 50% hewan uji.

Rancangan Uji Toksisitas Akut


Pemilihan

hewan uji
Orientasi dosis
Penentuan dosis
Cara pemberian
Frekuensi pemberian &
Jumlah zat yg diberikan
Pengamatan

Pemilihan Hewan Uji


Spesies
o
o

Hewan

Sekurang-kurangnya dua spesies, yaitu rodent &


non-rodent [BPOM, 2006].
Paling tidak 2 jenis hewan uji rodentia (mencit &
tikus putih) dan satu jenis non rodent (anjing &
kera) [Natijan, 2006].
Umumnya digunakan mencit & tikus ordo
mamalia yang paling rendah, murah, mudah
didapat & ditangani, terdapat banyak data
toksisitas tentang hewan ini sehingga mudah
untuk membandingkan toksisitas antar zat.
Dari satu galur, sehat, dewasa, BB mirip

Kelamin:

jantan & betina:


Jumlah Hewan: rodent minimal 5 ekor untuk
tiap sex, non rodent minimal 2 ekor tiap sex

Orientasi Dosis
Bertujuan

mencari dosis yg kira-kira


dapat mematikan 10% & 90% hewan uji.
Untuk mencit & tikus, umumnya 2 ekor,
diberi dosis 0.5, 5, 50, 500, 5000mg/kgbb.
Untuk anjing & kera digunakan 1 ekor,
berikan dosis tertentu berdasarkan
penggunaan empiris, tingkatkan dosis 10
kalinya setiap hari hingga mati.
Berikan dosis tsb utk anjing/kera lainnya
untuk memastikan dosis tsb dapat
mematikan.

Penentuan Dosis
Minimal

3 tingkatan dosis.
Dapat dihitung jika diketahui dosis hasil
orientasi mematikan sekitar 10 & 90%
hewan uji, dosis ke-2 atau dosis ke-3
diantaranya dapat dihitung dg rumus:
[log N/n =k.log a/n]
o
o
o
o

N: Dosis mematikan sekitar 90% hewan uji


N: Dosis mematikan sekitar 10% hewan uji
k: ragam 1 (k=jumlah kel. Tanpa kontrol)
a: Dosis setelah n, dosis berikutnya stl a
b=a2/n, dosis c=b2/n

Cara Pemberian
Pemberian

obat pada hewan


disesuaikan dg penggunaan pada
manusia.
Hewan dipuaskan 8-12 jam sebelum
pemberian zat uji, akses minum ad
libitum
Biasanya diberikan dg konsentrasi
yang tetap dengan bermacam-macan
dosis daripada berdasarkan volume
tetap.

Frekuensi Pemberian &


Jumlah Zat yang Diberikan
Dosis

tunggal atau berulang dalam


waktu 24 jam.
Jumlah Zat yg diberikan tergantung
jenis hewan yang digunakan.

Tikus

Rute Pemberian (Maks)


po
ip
sc
im
5 mL 2-5 mL 2-5 mL
0.05 mL

Mencit 1 mL 1 mL

0.5-1.5 mL

0.1 mL

Pengamatan
Pengamatan

hewan uji dilakukan pada jam


ke-1, 2 dan 4 setelah pemberian dan setiap
hari selama 7-14 hari.
Catat jumlah hewan yg mati selama 7-14 hari.
Mati < 3 hari faktor dosis langsung.
Mati > 3 hari akibat kerusakan organ.
Amati dan catat perubahan BB, pengurangan
konsumsi makanan jika ada.
Pemeriksaan kimia darah.
Jika ada yang mati periksa PA jaringan.
Buat grafik hubungan log dosis vs % respons
LD50 dapat diketahui.

Cara Menentukan Nilai LD50


Cara

Farmakope Indonesia III


Cara Weil
Cara Reed and Muench
Cara Probit Bagian yang tidak lurus,
respons kurang dari <16% atau >84
dapat diluruskan dg memprobitkan
sehingga memungkinkan untuk
mendapatkan nilai LD1 dan LD99

Penghitungan NIlai LD50


Berdasarkan Metode Probit
Diperlukan

Tabel Probit
Tentukan nilai probit dari % kematian tiap
kelompok uji.
Tentukan log dosis tiap-tiap kelompok.
Tentukan persamaan garis lurus
hubungan antara nilai probit dg log dosis,
Y= mX + b. (m=slope; b=intercept).
Masukan nilai 5 (probit 50% kematian
hewan uji) pada persamaan garis lurus,
pada nilai Y nilai LD50 dihitung dari
nilai antilog X pada saat Y=5.

LATIHAN PENGHITUNGAN
NILAI LD50
Input

data ini ke work sheet Excell


Log
DOSIS
DOSIS
(mg)
(X)

Nilai SUM

%
MATI

10

20

16

30

32

40

64

50

Nilai
PROBIT
(Y)

X2

Y2

XY

Slope =

intersep=

(X)* (Y)-n (XY)


[(X)]2 - (X2)
(X)* (XY)- (X2)* (XY)
[(X)]2 - (X2)
Log
DOSIS
DOSIS
(mg)
(X)

10
20
40
80

Nilai SUM

Nilai
% ( X X ) n 1
PROBIT
MATI
(Y)

SD

0
20
60
100

X2

Y2

XY

10

Nilai SUM

Log
DOSIS
DOSIS
(mg)
(X)

%
MATI

10

20

16

30

32

40

64

50

Nilai
PROBIT
(Y)

X2

Y2

XY

SD
Keterangan:
SE
SD: Standar deviasi
n
x: nilai tiap pengamatan
: rata-rata
: jumlah
n: jumlah pengamatan
SE: standar error

Anda mungkin juga menyukai