Skenario 3
Kelompok A-12
Sasaran Belajar
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Masalah Gizi Kurang
dan lebih pada anak
LI.2. Memahami dan menjelaskan Penilaian status gizi
pada anak dan ibu hamil
LI.3. Memahami dan menjelaskan Perilaku hidup bersih
dan Sehat (PHBS) pada keluarga dan institusi
Pendidikan
LI.4. Memahami dan menjelaskan Bebarapa gaya
hidup anak yang tidak mencermikan perilaku sehat
LI.5. Memahami dan menjelaskan Perilaku hidup bersih
dan Sehat (PHBS) dan Perkembangan masyarakat
dalam islam
Gizi
Ilmu yang mempelajari atau mengkaji
masalah makanan yang dikaitkan dengan
kesehatan.
Fungsi zat gizi dalam tubuh :
1. Memberi energi
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
3. Mengatur proses tubuh
. Penyakit Gizi :
1.
Kekurangan Gizi
2. Kelebihan Gizi
2) Marasmus:
gambaran KKP dengan
defisiensi energi yan ekstrem
Tampak sangat kurus.
Wajah seperti orang tua.
Cengeng/rewel/apatis.
Iga gambang, perut cekung.
Otot pantat mengendor.
Pengeriputanotot lengan dan
tungkai.
3) Marsmikwashiorkor
merupakan kombinasi
defisiensi kalori dan protein
pada berbagai variasi.
2. Penyakit Defisiensi
Vitamin A
Penyakit ini disebabkan karena
kekurangan konsumsi vitamin A
dalam tubuh. Gejala gejala
penyakit ini yang menyangkut
kondisi mata, disebut Xerophtalmia
banyak kasus Xerophthalamia yang
berakibat gangguan penglihatan
yang permanen bahkan sampai
menjadi buta, terutama pada
kelompok umur dewasa muda.
3. Penyakit Defisiensi
Yodium
Zat yodium merupakan zat gizi esensial bagi
tubuh karena merupakan komponen dari
hormon thyroxin. Zat ini dikonsentrasikan dalam
kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang
dipergunakan dalam sintesis hormon thyroxin.
Kekurangan zat yodium ini berakibat kondisi
Hypothyroidisme dan tubuh akan mencoba
untuk mengkompensasi dengan menambah
jaringan kelenjar gondok yang akhirnya akan
menjadi hypertropi dan disebut dengan
penyakit gondok.
Tanda Obesitas
Obesitas pada anak ditandai dengan beberapa ciri sebagai berikut:
pertumbuhan atau pertambahan berat badan di atas rata-rata
mulai tampak gemuk sejak usia dini
asupan makan berlebih
ada riwayat keturunan obesitas
tidurnya mengorok
aktivitas sehari-hari hanya ringan-ringan saja/ sedentary life
muka tembem, dagu rangkap, leher pendek
terdapat bagian tubuh yang berlipat-lipat
perut buncit
pada anak lelaki penis tenggelam (tertutup lipatan tubuh), nak laki-laki
sering merasa malu karena payudara seolah olah tumbuh,menggantung
dan sering disertai strie
Anak lebih cepat mencapai pubertas. Kematangan sexsual lebih cepat,
pertumbuhan payudara, menarke, pertumbuhan rambut kelamin dan ketiak
juga lebih cepat
Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variable
tertentu, merupakan indeks yang statis dan
agresif sifatnya kurang peka untuk melihat
terjadinya perubahan dalam waktu pendek
misalnya bulanan.
Status gizi terbaik ialah kesehatan gizi
optimum. Kondisi ini tubuh bebas dari
penyakit dan mempunyai daya tahan tubuh
yang baik sehingga memiliki daya kerja dan
efisiensi yang sebaik-baiknya.
Faktor Internal
1. Pendidikan dan
Pendapatan
2. Pekerjaan
3. Budaya
1. Usia
2. Kondisi fisik
3. Infeksi
Penilaian Tidak
Langsung
1.
2.
3.
4.
1. Survei Konsumsi
Makanan
2. Statistik Vital
3. Faktor Ekologi
Antropometri
Klinis
Biokimia
Biofisik
Antropometri
Indeks antropometri adalah
pengukuran dari beberapa
parameter. Indeks antropometri bisa
merupakan rasio dari satu
pengukuran terhadap satu atau lebih
pengukuran atau yang dihubungkan
dengan umur dan tingkat gizi. Salah
satu contoh dari indeks antropometri
adalah Indeks Massa Tubuh (IMT)
atau yang disebut dengan Body Mass
Klasifikasi
Kategori IMT
menurut CDC
Menghitung
SBB
Hasil pengukuran
NIS NMBR
Skor Baku Rujukan
NSBR
NIS
: Nilai Induvidual
Subjek
NMBR : Nilai Median Baku
Rujukan
NSBR: Nilai Simpang Baku
Rujukan
dikategorikan sbb
1. BB/U
Gizi Kurang Bila SSB < - 2 SD
Gizi Baik
Bila SSB -2 s/d
+2 SD
Gizi Lebih
Bila SSB > +2
SD
2. TB/U
Pendek Bila SSB < -2 SD
Normal Bila SSB -2 s/d +2 SD
Tinggi Bila SBB > +2 SD
3. BB/TB
Kurus
Bila SSB < -2
SD
Normal
Bila SSB -2 s/d +2
SD
Gemuk
Bila SSB > +2 SD
Interpretasi
Definisi PHBS
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif mewujudkan kesehatan
masyarakat (Depkes. RI. 2006)
PHBS adalah wujud pemberdayaan masyarakat yang sadar,
mau, dan mampu mempraktekkan PHBS.
Program PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menetapkan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Masyarakat diharapkan
dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing dan masyarakat agar dapat
menerapkan cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara,
dan meningkatkan kesehatannya. (DEPKES RI. 2006)
Indikator PHBS
Indikator diperlukan untuk menilai
apakah aktivitas pokok yang
dijalankan telah sesuai dengan
rencana dan menghasilkan dampak
yang diharapkan. Dengan demikian
indikator merupakan suatu alat ukur
untuk menunjukkan suatu keadaan
atau kecenderungan keadaan dari
suatu hal yang menjadi pokok
perhatian. (DEPKES RI. 2006)
Tatanan PHBS
Tatanan adalah tempat dimana
sekumpulan orang hidup, bekerja,
bermain, beinteraksi dan lain-lain.
Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS
yaitu rumah tangga, sekolah, tempat
kerja, sarana kesehatan, dan tempat
umum. (DEPKES RI 2006)
Tatanan PHBS
1.
2.
3.
4.
5.
PHBS
PHBS
PHBS
PHBS
PHBS
di
di
di
di
di
Rumah Tangga
Sekolah
Institusi Kesehatan
Tempat Kerja
Tempat Umum
PHBS di Sekolah
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta
berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat.
Ada beberapa
indikator yang dipakai
sebagai ukuran untuk
menilai PHBS di
Institusi Kesehatan
yaitu:
1.Menggunakan air bersih
2.Menggunakan Jamban
3.Membuang sampah
pada tempatnya
4.Tidak merokok di
institusi kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
Melewatkan sarapan
Kurang makan buah dan sayur
Tidak rutin berolahraga
Kurang tidur
Malas mencuci tangan
Sesungguhnya Allah mencintai orang
orang yang bertaubat dan orang orang
yang mermbersikan diri. ( QS. Al
baqarah:222 ).
Daftar Pustaka
Notoatmodjo, Soekidjo;2011;Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni; Jakarta: Rineka Cipta
Abunain Djumadias. 1990. Aplikasi Antropometri sebagai Alat Ukur Status Gizi. Puslitbang
Gizi Bogor.
Arsad. RA, 2006. Perbedaan Hemoglobin, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak SD Wilayah
Gunung dan Pantai di Kabupaten Polewali Mandar tahnu 2006. FKMUNHAS. Makassar.
Depkes, RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI
Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei.
Jakarta : Rineka Cipta. 2010.