Anda di halaman 1dari 39

PROSES PEMBUTAN SEMEN

DISUSUN OLEH :
LUKMAN NUL HAKIM
ROIDATUN NISWATI
GALIH HANDIANA
All about Cement

• Pengertian Semen
• Manfaat Industri Semen
• Bahan Baku Pembuatan Semen
• Proses Pembuatan Semen
• Diagram Alir Proses Pembuatan
Semen
PENGERTIAN SEMEN
Semen berasal dari kata caementum yang
berarti bahan perekat yang mampu
mempersatukan atau mengikat bahan-bahan
padat menjadi satu kesatuan yang kokoh atau
suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai
bahan perekat antara dua atau lebih bahan
sehingga menjadi suatu bagian yang kompak
atau dalam pengertian yang luas adalah material
plastis yang memberikan sifat rekat antara
batuan-batuan konstruksi bangunan.
MANFAAT INDUSTRI SEMEN
1) BAHAN BANGUNAN SETENGAH JADI, SEPERTI :
• MORTAR
• BETON
2) BAHAN BANGUNAN SEPERTI :
• ETERNIT
• TEGEL SEMEN
• PIPA-PIPA BETON
• BATU BETON
BAHAN BAKU PEMBUATAN SEMEN

1. Batu kapur
2. Tanah liat
3. Pasir besi dan Pasir Silika
4. Gypsum (bahan Tambahan)
Batu kapur

• Batu kapur merupakan Komponen yang


banyak mengandung CaCO3 dengan sedikit
tanah liat, Magnesium Karbonat, Alumina
Silikat dan senyawa oksida lainnya.
• Senyawa besi dan organik menyebabkan
batu kapur berwarna abu-abu hingga
kuning
Tanah Liat
• Komponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa
Alumina Silikat Hidrat
• Klasifikasi Senyawa alumina silikat berdasarkan
kelompok mineral yang dikandungnya :
– Kelompok Montmorilonite
• Meliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite,
dan nitronite
– Kelompok Kaolin
• Meliputi : kaolinite, dicnite, nacrite, dan
halaysite
– Kelompok tanah liat beralkali
• Meliputi : tanah liat mika (ilite)
Gypsum ( CaSO4. 2H2O )

• Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat


proses pengerasan dari semen
• Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan
hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum
sebagai retarder.
Pasir Besi dan Pasir Silikat
• Bahan ini merupakan Bahan koreksi pada
campuran tepung baku (Raw Mix)
• Digunakan sebagai pelengkap komponen
kimia esensial yang diperlukan untuk
pembuatan semen
• Pasir Silika digunakan untuk menaikkan
kandungan SiO2
• Pasir Besi digunakan untuk menaikkan
kandungan Fe2O3 dalam Raw Mix
PROSES PEMBUATAN
SEMEN
Proses pembuatan semen terbagi
empat :
•PROSES BASAH
•PROSES SEMI BASAH
•PROSES SEMI KERING
•PROSES KERING
Perbedaannya hanya terletak
pada proses penggilingan dan
homogenisasi
Reaksi Pembentukan Semen

CaCO3 + Al2O3. 2SiO2. XH2O + Fe2O3 + SiO2


3CaO. SiO2(C3S) + 2CaO.SiO2
(C2S)+ 3CaO.Al2O3 (C3A)+ 4CaO. Al2O3.
Fe2O3(C4AF)
Persiapan Bahan Baku
QUARRY ( PENAMBANGAN )

Bahan tambang berupa batu kapur, batu


silika,tanah liat,dan material-material lain
yang mengandung kalsium, silikon,
alumunium, dan besi oksida yang diekstarksi
menggunakan drilling dan blasting.
Penambangan Batu Kapur

• Pengupasan ( stripping )
Membuang lapisan atas tanah
• Pengeboran
Membuat lubang dengan bor untuk tempat
Peledakan
• Blasting ( peledakan )
Dengan teknik electrical detonation.
Pasir silika dan Pasir Besi
Penyediaan bahan-bahan ini hanyalah
dengan cara pelepasan (loosening) dan
pengangkutan. Karena batuan silika
merupakan butiran yang saling lepas dan
tidak terikat satu sama lain. Penambangan
dilakukan dengan pendorongan batu silika
menggunakan dozer ke tepi tebing dan
jatuh di loading
Penambangan Tanah Liat
Dilakukan dengan pengerukan pada
lapisan permukaan tanah dengan excavator
yang diawali dengan pembuatan jalan
dengan sistem selokan selang seling.
Untuk tanah liat penggilingan dilakukan
sebelum proses pencampuran bahan baku
BAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
NAMA RUMUS
KOMPONEN
SIMBO SIFAT PERBANDINGAN
BERAT (%)
L REAKSI
KAPUR
CaO C BASA 80-85
SILIKA
SiO3 S ASAM 6-10
ALUMUNIA
Al2O3 A ASAM 6-10
BESI OKSIDA
Fe2O3 F ASAM 1
Crushing
Pemecahan material
material hasil
penambangan menjadi
ukuran yang lebih
kecil dengan menggunakan
crusher.

Batu kapur dari ukuran < 1


m → < 50 mm
Batu silika dari ukuran <
40 cm→ < 200 mm
CONVEYING
Bahan mentah
ditransportasikan dari
area penambangan ke
lokasi pabrik untuk
diproses lebih lanjut
dengan menggunakan
belt conveyor.
RAW MILL
( PENGGILINGAN BAHAN
BAKU )
• Proses Basah
Penggilingan dilakukan dalam
raw mill dengan menambahkan
sejumlah air kemudian dihasilkan
slurry dengan kadar air 34-38 %.
Material-material ditambah air
diumpankan ke dalam raw mill.
Karena adanya putaran, material
akan bergerak dari satu kamar ke
kamar berikutnya.Pada kamar 1
terjadi proses pemecahan dan
kamar 2/3 terjadi gesekan
sehingga campuran bahan mentah
menjadi slurry.
Proses Kering
Terjadi di Duodan Mill yang
terdiri
dari Drying Chamber,
Compt 1, dan Compt 2.
Material-material dimasukkan
bersamaan dengan
dialirkannnya gas panas yang
berasal dari suspension
preheater dan menara
pendingin. Pada ruangan
pengering terdapat filter yang
berfungsi untuk mengangkut
dan menaburkan material
sehingga gas panas dan
material berkontaminasi
secara merata sehingga
efisiensi dapat tercapai. Terjadi
pemisahan material kasar dan
halus dalam separator.
HOMOGENISASI
Proses Basah
Slurry dicampur di
mixing basin,kemudian
slurry dilairkan ke
tabung koreksi; proses
pengoreksian.
Proses Kering
Terjadi di blending
silo dengan sistem
aliran corong.
Pembakaran/ Pembentukan
Clinker
Terjadi di dalam kiln. Kiln
adalah alat berbentuk
tabung yang di dalamnya
terdapat semburan api.
Kiln di design untuk
memaksimalkan efisiensi
dari perpindahan panas
yang berasal dari
pembakaran bahan
bakar.
Persiapan Bahan Bakar

Penggilingan

Pengeringan
PEMBENTUKAN CLINKER

Proses yang terjadi di dalam kiln:


•Pengeringan Slurry
•Pemanasan Awal
•Kalsinasi
•Pemijaran
•Pendinginan
•Penyimpanan Klinker
PENGERINGAN SLURRY

Terjadi pada daerah 1/3


panjang kiln dari inlet pada
temperatur 100-500◦C
sehingga terjadi pelepasan air
bebasdan air terikat untuk
mendapatkan padatan tanah
kering.
Pemanasan Awal

Terjadi pada daerah 1/3 setelah


panjang kiln dari inlet. Selama
pemanasan tidak terjadi perubahan
berat dari material tetapi hanya
peningkatan suhu yaitu sekitar 600°C
dengan menggunakan preheater.
KALSINASI
Penguraian kalsium karbonat
menjadi senyawa-senyawa
penyusunnya pada suhu 600 C.
CaCO3 → CaO + CO2
MgCO3 → MgO + CO2
PEMIJARAN

Reaksi antara oksida-oksida


yang terdapat dalam material
yang membentuk senyawa
hidrolisis yaitu C4AF, C3A,
C2S pada suhu 1450° C
membentuk Clinker.
PENDINGINAN

• Terjadi pendinginan Clinker secara


mendadak dengan aliran udara
sehingga Clinker berukuran 1150-
1250 gr/liter.
• Clinker yang keluar dari Cooler
bersuhu 150-250° C.
TRANSPORTASI & PENYIMPANAN
CLINKER

Klinker kasar akan jatuh kedalam


penggilingan untuk dihaluskan.
Kemudian dengan drag chain, klinker
yang telah dihaluskan diangkut menuju
silo klinker atau langsung ke proses
cement mill untuk diproses lebih lanjut
menjadi semen.
CEMENT MILL
Merupakan proses penggilingan akhir
dimana terjadi pebghalusan clinker-
clinker
bersama 5 % gipsum alami atau
sintetik.
Secara umum, dibagi menjadi 3 proses:
•Penggilingan clinker
•Pencampuran
•Pendinginan
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
PROSES BASAH
Keuntungan Kerugian
• Umpan lebih • Bahan bakar yang
digunakan lebih banyak,
homogen, semen
butuh air yang cukup
yang diperoleh lebih banyak
baik • Tanur yang digunakan
• Efisiensi peggilingan terlalu panjang karena
lebih tinggi dan tidak memerlukan zone
memerlukan suatu dehidrasi yang lebih
panjang untuk
unit homogenizer mengendalikan kadar air.
• Debu yang timbul • Biaya produksi lebih
relatif sedikit mahal.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
PROSES KERING
Keuntungan Kerugian
• Tanur yang digunakan • Kadar air sangat
relatif pendek. mengggangu proses,
• Panas yang dibutuhkan karena material
rendah, sehingga bahan menempel pada alat.
bakar yang dipakar relatif
sedikit, dan • Campuran umpan
membutuhkan air yang kurang homogen.
relatif sedikit pula. • Banyak debu yang
• Kapasitas produksi relatif dihasilkan sehingga
besar. dibutuhkan alat
penangkap debu.
TAHAP – TAHAP REAKSI YANG TERJADI PADA SAAT
PEMBUATAN SEMEN
REAKSI TEMPERATUR ºC PERUBAHAN PANAS

Penguapan air bebas 100-200 Endotermik


Pelepasan air dari tanah liat 100-400 Endotermik
Pengkristalan tanah liat bebas air 900 Eksotermik
(amorphous)

Pelepasan karbon dioksida dari 900 Endotermik


kalsium karbonat
Reaksi utama antara batu kapur 900-1200 Eksotermik
dengan tanah liat
CaCO3 CaO+CO2
Dekomposisi tanah liat menjadi
Al2O3+SiO2+H2O
Pelelehan bahan (Sintering) 1250-1280 Endotermik
Pembentukan dan 1280 Kemungkinan Endotermik
penyempurnaan dari komponen- pada kesetimbangan
komponen pembentuk
semen(C2S,C3A,C4AF,C3S,dll)
DIAGRAM ALIR PROSES BASAH

• PASIR AIR
KAPUR
PEMECAH PEGGILING TANGKI PENCUCI
TANAH TANAH LIAT
LIAT
TANGKI TANGKI
BUBUR CAMPUR TANAH
LIAT
UMPAN
GIPSUM
TENGKU PENYIMPANAN PENGGILING SILO SEMEN
PUTAR KLINGKER KLINGKER
GIPSUM
DIAGRAM ALIR PROSES KERING
KAPUR
PENGGILING

PENYIMPAN
BAHAN PENGGILING
PEGGILING PENGERING PUTAR
TANAH
TANAH LIAT
LIAT

PENYIMPAN PEMANAS TENGKU PUTAR PENYIMPANAN


UMPAN SUSPENSI + PENDINGIN KLINGKER

GYPSUM

PENGGILING
KLINGKER SILO SEMEN
Polution Controlling Device
• Polusi yang dihasilkan berupa polusi udara dalam
bentuk:
– debu
– sisa pembakaran tidak sempurna (CO)
• Pemisahan Debu
– Filtrasi (Fabric Filter)
– Electrostatic (Precipitator)
• CO
– Penggunaan Catalytic converter (Mengoksidasi
CO menjadi CO2)
Thanks tO
The Creator of the World, Allah
SWT.
Bpk. Purnomo Pranggono, Ir.,
M.Sc.
All Friends for the support and
attention
See you around...!
wassalam

Anda mungkin juga menyukai