Penyebab :
Gangguan hati
Infeksi
Infestasi parasit
Obat hepatotoksik
Cholestasis
Idiopatik
Akut(A,B,C ) fulminan
Hepatitis
Kronik (B,C) sirosis
Ca hepatoseluler ( B)
Stadium Prodromal
Gejala tidak spesifik :
Hepatitis A :
Stadium Ikterik
Gejala klinik berkurang (kecuali yang
berkembang fulminan)
Ikterus pada sklera (90%), mukosa (kadang
anikterik)
Hepatitis B : p. u anikterik, 1/3 ikterik
asimtomatik (walaupun dapat memberat)
Hepatitis C : 2/3 kasus anikterik, asimtomatik
Pem. fisik :
Nyeri kudran kanan atas (85%)
Hepatomegali (70%)
Splenomegali (20%)
8
Diagnosis :
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik :
KU, ikterus + / -, hepatomegali nyeri kuadran kanan atas.
Pemeriksaan penunjang
Lab :
Urine : - kuning tua / gelap
- bilirubinuaria
tinja
: - pucat
- sterkobilirubinuri
darah : a. Peningkatan enzim aminotransferase & gangg.
fx hati, bilirubin SGOT, SGPT, ALP, GT
b. Mencari penyebab : petanda serologis
10
HEPATITIS A
Virus Hepatitis A (VHA)
Virus ss RNA ; famili picornaviridae
Berbeda dgn virus hepatitis B,C dan D tidak memiliki
selubung lipid stabil diekskresi empedu ke usus fecal
oral
MI : 15 45 hari , lama viremia 3 minggu
Dalam tinja ditemukan 4 hari setelah infeksi
Viremia singkat sepanjang virus (+) tinja
Mengadakan replikasi di sel hati dan usus
Viremia singkat kronis ( - )
Kadar tertinggi virus : masa inkubasi
awal fase prodromal
12
Gambar 2.
13
Lanjutan Hepatitis
A
Penularan :
fecal oral : higiene santasi buruk
Endemik : pemukiman padat
kontak dengan penderita hepatitis A
Sembuh 3 minggu
Manifestasi klinis :
Gejala awal tidak spesifik
Ikterus : stlh Bi serum > 25-30 mg/L
SGPT > SGOT ; Berat : > 100 x
Abnormalitas tsb jarang > 6 bulan dan
Tidak pernah > 1 tahun.
14
Diagnosis Hepatitis A :
VHA tinja : ( isolasi virus ) menjelang akhir inkubasi
16
Pencegahan :
I. Terhadap sumber penularan
Cegah penularan fecal oral.
Peningkatan higiene & sanitasi
Cegah kontak dengan penderita
II. Immunoprofilaksi
Pasif : Globulin Serum Imun
Aktif : Vaksin
17
HEPATITIS B
Virus Hepatitis B (VHB)
19
Partikel Dane :
Virion VHB paling lengkap & infeksius terdiri atas :
1. Pembungkus luar : HBsAg
2. Nukleokapsid : Core yang t.a :
Ensim DNA Polimerase
DNA VHB: 2 rantai ganda & tunggal
Antigen : HBc Ag
HBe Ag
Bag.inti (HBcAg) dlm darah tidak dlm bentuk
bebas, terdeteksi setelah partikel Dane dilisis.
20
Partikel Dane
21
Imunogenetik
22
23
HBsAg(+
)Akut :
Terdeteksi : beberapa hari minggu sebagian tanda
klinis (+)
Capai kadar puncak : klinik (+), aminotransferase
Pengidap asimtomatik
Menetap beberapa minggu s/d 3 bulan
Pengidap karier / persisten:
Menetap > 6 bulan
Pengidap infeksius:
HbsAg (+)
HBeAg (+)
Partikel Dane DNA(P) & DNA VHB
24
25
26
Anti
HBs
Sembuh dari VHB, Anti-HBc (+)
Pasca imunisasi Hepatitis B, Anti HBc (-)
Kebal terhadap VHB
IgG timbul setelah kontak dengan HBsAg
Anti HBs(+) eliminasi virus
(+) setelah beberapa minggu HBsAg (-)
Kadang-kadang (-) sampai waktu lama
28
HBcA
gTidak dapat dideteksi dalam serum
BM : 19.000 ( P.19 )
29
31
Anti
HBe
Serokonversi
Pengurangan replikasi virus
Aktifitas penyakit
Tidak berarti penyembuhan yang terus menerus
Tidak mencegah penyakit progressif (tidak menular)
Enzym DNA Polimerase :
- Merupakan hasil langsung replikasi VHB
- Berguna melengkapi rantai pendek VHB
- Aktivitas DNA Polimerase : petanda langsung replikasi
VHB.
32
DNA VHB
- Molekul rantai ganda terdiri atas :
rantai panjang (L) yg lengkap
rantai pendek (S) yang tidak lengkap
- Indikator > baik drpd HBeAg
- Derajat DNA VHB partikel virus yg
menginfeksi, deteksinya dgn PCR
33
34
35
36
37
TRANSMISI HEPATITIS B
Darah
Semen
Saliva
Sekret Vagina
Keringat
Air mata
Penularan : parenteral
non parenteral
Cara penularan : horizontal
vertikal
38
39
40
42
43
44
45
46
Petanda Serologik :
HBsAg, HBeAg, Anti HBs, anti HBc (IgM anti
HBc, IgG anti HBc), Anti HBe, DNA VHB, DNA
Polimerase (E), Ag Pre-S
Tatalaksana Hepatitis B :
Hepatitis akut karena virus Hepatitis B :
Hepatitis akut pada umumnya.
47
PENCEGAHAN
Terhadap sumber penularan :
kontak dengan penderita / karier VHB
Imunoprofilaksis
Pasif antibodi protektif : HBIG
Aktif vaksinasi : Plasma Rekombinan (isi
HBsAg)
48
49
HEPATITIS D (VHD)
Virus yang tidak lengkap & butuh virus lain untuk
dapat hidup pada pejamu butuh VHB untuk
membentuk kapsul polisakarida yang melindungi
genom RNA VHD
Tidak dapat bertahan hidup diluar hepatosit
Pencegahan : VHB
50
51
53
54
HEPATITIS C
Virus Hepatitis C (VHC)
Virus ss RNA beruntai tunggal
Famili Flaviviridae, ukuran < 60 nm
Masalah kesehatan serius dunia disamping hepatitis B
Hepatitis kronik di dunia = 100 juta
Genom virus ada 3 bagian yaitu :
2 bag. UTR (Untranslation Region) = 5 UTR & 3UTR
1 bag. ORF (Open Reading Frame)
Keterangan :
UTR : tempat baca kode genetik
ORF : tempat simpan kode genetik utk sintesa protein
antigen virus
5UTR : bagian yang dimiliki hampir semua HCV
55
Virus Hepatitis C
56
57
58
Penularan HCV :
VHB & VHC memiliki selubung lipid
59
Genotip HCV :
Berdasarkan urutan nukleotidanya dikenal minimal 6
61
Diagnosis Hepatitis C :
1. Risiko penularan
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium :
Antibodi terhadap VHC
Untuk skrining donor & Dx. penderita simtomatis
Dengan metode EIA generasi 1,2,3 ternyata
masih beri hasil positif palsu
Pd populasi yg berisiko rendah butuh
Metode konfirmasi Recombinant Immuno Blot
Assay ( RIBA)
Kdg masih meragukan perlu metode PCR
62
63
64
Monitoring Terapi :
Terapi Interferon : menghilangkan atau menurunkan
jumlah virus dan menghentikan / memperlambat
perjalanan penyakitnya.
Monitor kadar VHC RNA sebelum, selama & sesudah
terapi.
Pada umumnya perubahan kadar VHC RNA paralel
dgn SGPT . SGPT merupakan tes rutin tetapi kurang
spesifik, karena ada yang SGPT nya normal VHC
RNA masih ( + )
Hal ini yang menyebabkan SGPT sudah normal dapat
kambuh
65
Pencegahan :
Seleksi donor transfusi darah
Cegah kontak intim dengan penderita VHC
Imunoprofilaksi ()
66
HEPATITIS E
Virus Hepatitis E
virus RNA untaian tunggal
famili Calciviridae
Sebelum ditemukan penanda VHC, jika tidak ditemukan
penanda hepatitis A & B Hepatitis non A dan non B
(NANB)
Merupakan virus non A non B (NANB) yang
penularannya yg pertama melalui kontak darah ( blood
borne), yang kedua secara enterik melalui air
(waterborne) fecal oral epidemi
Angka kejadian cukup tinggi di negara berkembang &
dewasa > tinggi.
67
68
HEPATITIS G
Virus hepatitis G (VHG) ditemukan tahun 1964-1995
virus RNA, untaian tunggal, famili Flaviviridae.
Semula diduga mirip VHC, tetapi banyak beda. Infeksi
VHG terdapat pada hepatitis akut (35%), hepatitis kronik ( 39
%).
Penularan : parenteral
Ada koinfeksi dgn VHC ttp tdk memperberat infeksi VHC
Perkembangan hepatitis kronik / sirosis belum jelas
Petanda serologis :
Berbeda dgn VHC yang mempunyai epitop imunoreaktif, HGV
imun responnya sangat berbeda-beda sahigga sulit.
Dengan EIA : bag. Envelope (E2) genom VHG : Bila antibodi
terhadap E2 ( + ) penyembuhan
Antibodi thd E2 ( - ) viremia menetap
Diagnosis : PCR dgn memakai bag. 5 UTR sbg primer
70
71
Daftar Pustaka :
1. Vaughan, VC. Nelson Textbook of Pediatrics. WS
Saunders
2. Walker A etc, Pediatrics Gastrointestinal Disease 2 nd
1991, Mosby
3. Wylllie R & Hyams. JS Pediatric Gastrointeroe Disease,
1st edition 1993, WB. Saunders.
4. Mowat AP, Iwer disorders in childhood, 2nd 1987,
Butterworth
5. Roy CC, Silverman A, Alagille D. Ed 1985, Mosby.
6. Suchy FY .Liver Disease in Children.1 st Ed. Mosby,1994.
72