PELAKSANAAN
STRUKTUR BAWAH
STUDI KASUS:
PROYEK LA MAISON BARITO
DISUSUN OLEH:
AHMAD SYIBLI QUSYAIRI (4014020002)
JULIAWATI BONITA (401402000)
MARTIKA FITRI YURIANTONO (401402000)
TKG LANJUTAN
PENDAHULUAN
Pekerjaan struktur bawah pada proyek La Maison Barito
terbagi menjadi 3, yaitu:
Pekerjaan Pondasi Bor Pile
Pekerjaan Pile Cap
Pekerjaan Mass Foundation
Cleaning Bucket
Pipe Tremie
Theodolite
Ready Mix (Truck Mixer)
Tremie Pipe Cone
TEMPORARY CHASING
CLEANING BUCKET
Pekerjaan Pengecoran
1 Pesan beton ready mix sesuai spesifikasi, ke
Batching Plan
3 Pasang pipa tremi
PIPA TREMI
TEMPORARY CHASING
KERANJANG PEMBESIAN
TEMPORARY CHASING
KERANJANG PEMBESIAN
TANAH KERAS
EXISTING
TEMPORARY
CHASNG DI CABUT
SETELAH COR
SELESAI
PIPA TREMI
OVER POUR
WILL BE
CUT OFF
KERANJANG BESI
BORE PILE
PENDAHULUAN
Pile cap merupakan konstruksi penggabung antara tiangtiang bor pile sehingga menjadi tiang kelompok (pile
group) dan penghubung antara tiang bor pile dengan
kolom. Pile cap mempunyai fungsi untuk menyebarkan
beban-beban ke pile grup.
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pekerjaan Mass Foundation direncanakan
dalam waktu berturut-turut yang dimulai pada hari jumat
malam dan selesai pada hari minggu pagi hari. Pemilihan
hari berdasarkan kondisi lalu lintas disekitar site agar tidak
mengganggu pengguna jalan yang melintas.
Diharapkan kondisi lalu lintas sekitar pada hari tersebut
tidak terlalu ramai sehingga tidak mengganggu lalu lintas
alat untuk pekerjaan pengecoran.
Pengecoran menggunakan 4 buah concrete pump dan 1
cadangan dengan kapasitas 1 Concrete
Pump = 25
m3/jam dan dibantu dengan menggunakan TC.
Pengecoran Mass foundation dilakukan secara berkelanjutan dalam satu area dengan
jumlah
volume
yang
sangat
besar
dan
tidak
terputus,
sehingga
diperlukan
pengawasan yang sangat ketat untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai
mutu yang diharapkan.
Pada dasarnya pengontrolan beton dikonsentrasikan pada suhu beton,karena apabila
terjadi perbedaan suhu yang sangat besar antara lapisan bawah dengan lapisan atas
melebihi 20 C maka akan menyebabkan retak ( thermal cracking) ACI 229 1293-7
Hal yang penting lainnya adalah terjadinya cold joint yang tidak direncanakan
sehingga antara beton yang lama dan yang baru tidak menyatu ( tidak monolite ).
Untuk mengatasi hal tersebut haruslah diantisipasi dari awal mulai dari persiapan dan
metode pelaksanaan serta metode curing yang dilakukan.
P1
POS 3
SLUM, SUHU, SAMPLE
PAR
KIR
ANT
R
MIXE IAN TRU
R
K
CP4+TEND
A
CP3+TEND
A
P2
P3
POS 2
PULANG
MIXER
KEDATANGAN
MIXER
1
2
Volume Beton Fc 30
Alat
SATU
AN
m3
Unit
Unit
Unit
4
5
12
- Kompresor Angin
Unit
- Pompa Air
Unit
-Thermocouple
Buah
- Lampu Sorot
Buah
12
NO
DAFTAR ALAT
DAN BAHAN
URAIAN
VOLUME
KETERANGAN
3300
Full Area
-Tenda
- Mesin Trowel
Unit
- Genset
Unit
- Concrete Bucket
Buah
- Lori
Buah
- Trafo Las
Buah
- Styrofoam
M2
1170
- Blower fan
Unit
Pipa
40
- Ban Bekas
Buah
25
- Apar
Buah
1 Pipa = 3 m
TENDA MASSFOUND
B
Air di alirkan ke
zone 3
Dinding Batako
Parimeter Tenda
Air di alirkan ke
Sumpit
Penampun
gan Air
Sementara
TENDA MASSFOUND
Air Hujan
Batako
Potongan A - A
r
Ai
Gutter
Potongan B - B
TENDA MASSFOUND
Proses Pengecoran
Catatan :
1. Kolom dibungkus dengan plastik sheet
2. Area Pengecoran ditutup blue sheet
dan dibuat tenda pelindung
SIKLUS PENGECORAN
Siklus pengecoran dimulai dari arah gardu PLN (barat) menuju ke
Tower Crane (timur).
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) buah
concrete pump (CP), dengan 1 concrete pump sebagai cadangan.
Kapasitas cor setiap concrete pump + 25 m3/jam
Volume massfond yang akan dicor :
Area plat basement + pile cap = + 400.0 m3
Area pit lift (t=4.7m)
Area massfond (t=2m)
= + 1600.0 m3
= + 1300.0 m3
SIKLUS
PENGECORAN
1. PERIODE JAM
KE : 0 ~ 4
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
84.6 m3
100.0 m3
100.0 m3
89.1 m3
Total = 373.7 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
2. PERIODE JAM
KE : 4 ~ 8
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
100.0
100.0
100.0
100.0
m3
m3
m3
m3
Total = 400.0 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
3. PERIODE JAM KE
: 8 ~ 12
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
96.2 m3
100.0 m3
100.0 m3
96.2 m3
Total = 392.4 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
4. PERIODE JAM
KE : 12 ~ 16
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
100.0
100.0
100.0
100.0
m3
m3
m3
m3
Total = 400.0 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
5. PERIODE JAM KE
: 16 ~ 20
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
100.2
100.0
100.0
101.0
m3
m3
m3
m3
Total = 401.2 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
6. PERIODE JAM KE
: 20 ~ 24
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
101.2 m3
100.0 m3
99.8 m3
102.0 m3
Total = 403.0 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
7. PERIODE JAM KE
: 24 ~ 28
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
102.0
100.0
108.0
107.6
m3
m3
m3
m3
Total = 417.8 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
8. PERIODE JAM KE
: 28 ~ 32
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
117.5 m3
117.5 m3
117.5 m3
66.2 m3
Total = 418.7 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
9. PERIODE JAM KE
: 32 ~ 33
Volume Cor :
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
25.2
25.2
25.2
25.2
m3
m3
m3
m3
Total = 100.7 m3
Note :
Kapasitas cor 1 CP =
25m3/jam
CP
CP
CP
CP
1
2
3
4
=
=
=
=
826.9
842.7
850.5
787.3
m3
m3
m3
m3
TITIK PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan dalam 1 arah yaitu arah vertikal yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran bagaimana keadaan beton yang berbeda.
Secara vertikal beton akan diamati pada 3 titik, yaitu :
- Titik lapisan atas 300 mm dibawah lapisan permukaan beton
- Titik lapisan tengah
- Lapisan tengah
suhu panas
- Lapisan bawah
DENAH PENEMPATAN
THERMOCOUPLE
PEMBACAAN SUHU
Hal penting lainnya adalah cold joint yang tidak direncanakan sehingga
antara beton yang lama dan yang baru tidak menyatu (tidak monolite).
Untuk mengatasi hal tersebut haruslah diantisipasi sejak awal mulai dari
persiapan dan metode pelaksanaan serta metode curing yang dilakukan.
Persiapan Lapangan
DESAIN BETON
Spesifikasi :
- Mutu beton = fc 30 Mpa.
- Slump on site = 12 2 cm.
- Suhu beton segar = 24 - 38C.
- Initial seting time lebih dari 5 jam 48 menit
- Tidak terjadi retak yang diakibatkan temperatur
PEMBERAT
STYROFOAM
PLASTIC
SHEET
Styrofoam dengan
pemberat
KESIMPULAN