OM AMITABA BHUDA
ASSALAMWALAIKUM
SALAM SEJAHTERA
(LPD)
DESA PEKRAMAN
BANYU ALIT
Ilustrasi
Kewenangan
MUDP Tk I,
MMDP Tk II
DESA ADAT/
PAKRAMAN
(PRAJURU)
LPD, bpr,
koperasi,
BANK
Kewenangan
Pemerintah
TK I/ II
DESA DINAS
( KELURAHAN )
Undang- Undang
Pemerintah Desa Nomor 5 /
PENGGAGAS, PENDIRI
LEMBAGA PERKREDITAN DESA
DI BALI
VISI LPD
Terwujudnya industri LPD yang sehat, kuat,
produktif dan dipercaya sebagai produk
kearifan lokal(local genius), untuk
mendukung pembangunan pedesaan, serta
pelestarian budaya dan adat daerah Bali
berlandaskan Tri Hita Karana dan
Catur Purusa Artha
MISI LPD
Menciptakan kondisi yg kondusif, untuk mendorong
peningkatan Kinerja dan Pelayanan KeuanganLPD yg
berkelanjutan pada Warga Desa Adat/ Desa
Pakraman, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan Krama
desa di wilayah Bali
ACEH
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatra Barat
Jawa Timur
NTB
LPD
Bali
8 LPD
1990
24 LPD
1995
143 LPD
2000
930 LPD
2009
1.339 LPD
Nov. 2013
1.418 LPD
Dari 1.482 seluruh Desa
Pekraman
yang ada
di Bali
LPD
se-Bali hingga
tahun
Total aset
2013 tercatat Rp 10,5 triliun
KASIR
TATA USAHA
STAF KARYAWAN
LPD
BPR
Landasan
pendirian
Inisiatif
Krama/Warga
desa adat
Koperasi
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun
1992/Undang-Undang
Perkoperasian
Pribadi/Kelomp Pribadi/Kelompok
ok
pembentukan
Cara
Sumbangan
Melalui dana
memperoleh
pemerintah dan dari para
modal
sumbangan
pemegang
sukarela dari
saham dan
warga desa adat sektor-sektor
sesuai
lain yang sah
keikhlasan
Modal koperasi
terdiri dari modal
sendiri dan modal
pinjaman.
Perangkat
organisasi
Perangkat
organisasi LPD :
Perangkat
organisasi BPR :
Perangkat organisasi
koperasi :
1.Paruman Desa
Pakraman
1.Rapat Umum
Pemegang
Saham
1.Rapat anggota
2.Prajuru atau
bendesa adat
(ketua badan
pengawas)
3.Ketua LPD
2.Komisaris
2.Pengurus
3.Pengawas
3.Direksi
4.Staf-staf
pendukung
4.Kasir
5.Tata Usaha
6.Staf
Lingkup wilayah Hanya sebatas di
operasional
lingkungan desa
pakraman
Orientasi Usaha Lembaga nonprofit, yang
bersifat saido
kultural
Pembagian
40% untuk modal,
Keuntungan
60% untuk masy.
desa adat
Seluruh wilayah
Negara Republik
Indonesia
Profit
Seluruh wilayah
Negara Republik
Indonesia
Bersifat profit untuk
mensejahterakan
anggota-anggotanya
para pemegang
saham
FALSAFAH
tri hita karana
&
Catur Purusa Artha
PAWONGAN
PALEMAHAN
PARAHYANGAN
(HUB. MANUSIA
DENGAN
TUHAN)
PAWONGAN
(HUB. MANUSIA
DENGAN
MANUSIA)
PALEMAHAN
(HUB. MANUSIA
DENGAN
LINGKUNGAN)
Pawongan
Legitimacy Theory :
Setiap entitas/lembaga mempunyai kontrak
dengan masyarakat berdasarkan nilai-nilai
keadilan dan bagaimana entitas/lembaga
menanggapi berbagai kelompok untuk
melegitimasi tindakan entitas/lembaga.
Jika terjadi ketidakselarasan nilai entitas/
lembaga dan sistem nilai masyarakat, maka
entitas/lembaga kehilangan legitimasinya
shg dpt mengancam kelangsungan hidup
entitas/lembaga itu sendiri.
Stakeholder theory :
Mempertimbangkan berbagai kelompok
(stakeholders) yg terdapat dlm masyarakat
dan
bagimana harapan kelompok stakeholder
memiliki dampak yg > / < thp strategi
entitas.
Teori ini berimplikasi thp kebijakan manajemen
dalam mengelola harapan stakeholder.
Stakeholder entitas pada dasarnya memiliki
ekspektasi yang berbeda mengenai bagaimana
entitas dioperasikan.
Entitas akan berusaha untuk mencapai
harapan stakeholder yg berkuasa dgn
penyampaikan pengungkapan, termasuk
DHARMA
LPD
ARTHA
MOKSA
dipenuhi
Moksa, adalah kebahagiaan
Penjelasan.
SESI
TANYA DAN
JAWAB
OM SWASTIASTU
OM AMITABA BHUDA
ASSALAMWALAIKUM
SALAM SEJAHTERA
LAPORAN
KEUANGAN
LPD
SUMBER
DANA
Krama/Warga Desa
Dana Hibah
Pihak Lain
Laba Tahun Lalu
Laba Tahun Berjalan
PROSES
AKUNTANSI
DISTRIBUSI
DANA
Krama/Warga Desa
Pihak Lain:
Bank, Tabungan,
Deposito, LPD dll
LPD BANYU
ALIT
LAPORAN
KEUANGAN
Penata
Bukuan
Standar Akuntansi ??
- Untuk keseragaman laporan keuangan
- Memudahkan penyusun laporan keuangan
karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
- Memudahkan auditor
- Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan
laporan keuangan entitas yang berbeda.
- Pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna
LAPORAN NERCA
LAPORAN LABA
RUGI
LAPORAN
PERUBAHAN
MODAL
LAPORAN ARUS
KAS
Cat LAPKEU
PELAPORAN LPD
(PERDA PROVINSI BALI No.11/2013)
LPD harus menyampaikan laporan keuangan kpd Desa
Pakraman melalui Pengawas Internal dan kpd Gubernur,
Bupati/Walikota serta MUDP melalui LPLPD.
60 %;
20 %;
10 %;
5 %;
5 %.
Laporan Keuangan
SAK ETAP
Neraca
Kewajiban
Laporan Laba Rugi
Laporan
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas
Laporan Keuangan
PSAK 1 R 2009
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas
Laporan Laba Rugi
komprehensif
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
Laporan Posisi Keuangan
pada awal periode
komparatif untuk
penyajian kembali
LAPORAN NERACA
LEMBAGA PERKREDITAN DESA
( LPD )
ASET
ASET
TAK
LANCAR
ASET
LANCAR
UTANG
UTANG
Jk Pd
UTANG
Jk Pj
EKUITA
S
Modal
Disetor
Laba/
Rugi
AKTIVA
Aktiva Lancar
JML
Rp
Kewajiban Lancar
Tabungan Wajib
Tabungan Sukarela
Tabungan Program
Simpanan Berjangka
Pinjaman Luar/ Utang
Titipan Lain
Kewajiban Lain
Rp
Rp
Rupa-Rupa Pasiva
Dana Sosial
Dana Desa Pakraman
Lain-Lain
Rp
Aktiva Lain-Lain
Kas bon
Materai
Rupa-rupa aktiva
Rp
Modal
Modal Disetor
Modal Donasi
Cad. Umum(Modal)
Cad. Tujuan(Khusus)
Cad. Dana Sosial
Cad. Dana Perlindungan
Cad. Dana Desa Pakraman
Rp
Kas
Bank
Giro
Tabungan BPD
Deposito
Kredit Yg Diberikan
Cad. Pinjaman Ragu-ragu
SESI
TANYA DAN
JAWAB
PENDAPATAN &
BEBAN
LPD
PENGHASILA
N
PENDAPATAN
/ REVENU
KEUNTUNGA
N atau
RUGI
Ilustrasi
CASH
BASIS
Saat Kas
Diterima
PERLAKUAN
AKUNTANSI
PENDAPATAN
ACCRUAL
BASIS
PENGAKUAN
PENGUKURAN
Saat Terjadi
PENDAPATAN
Transaksi
Aktiva Produktiv
digolongkan NPL
Pendapatan bunga tdk diakui dlm
periode berjalan
Pendapatan bunga yg telah dibayar tdk
perlu adjusment
PENDAPATAN LPD
Pengertian Pendapatan(Revenue)
Mrpkan arus kas masuk dan keluar
dari manfaat ekonomi, yang timbul
dari aktivitas normal LPD, yang
mengakibatkan kenaikan equitas
selama suatu periode.
Pendapatan dari kegiatan dapat
diklasifikasikan dari kegiatan
opersional LPD dan non-operasional .
PENDAPATAN
Pendapatan Utama :
Pend. Bunga Pinjaman
Pend. Bunga Simpanan/Giro
Pend. Bunga Deposito
Pendapatan Bunga Tabungan
Ongkos Administrasi
Provisi
Pendapatan Lain-lain
Denda Kredit
Simpanan Pasif
Lain-lain (listik,telp, air, PBB dll)
AKUNTANSI PENDAPATAN .
Pengakuan pendapatan
pada dasarnya adalah secara
accrual basis mengakibatkan
pertambahan pendapatan LPD
pada saat jatuh waktu bunga.
Jika terjadi kredit
bermasalah dari debitur !!!
Kecuali
Untuk aktiva produktif yang
digolongkan sebagai Non-Performing
Loans (NPL) diakui secara cash basis.
Pengakuan pendapatan secara cash basis
menyebabkan bertambahnya rekening
administratif (tunggakan bunga) pd
saat jatuh waktu pembayaran bunga dan
pendapatan akan bertambah pada saat
uang benar-benar telah diterima oleh bank
dari nasabah non-performing tsb.
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga dari aktiva produktif
NonPerforming Loans (NPL), tidak diakui
sebagai
pendapatan periode berjalan sejak aktiva tsb
Bank tidaknon
perlu
melakukan
dinyatakan
performing.
penyesuaian terhadap pendapatan
bunga yang telah diakui sebelum aktiva
produktif tsb dinyatakan nonperforming.
Bunga dan aktiva non-performing
yang tidak diakui sbg pendapatan
akan dicatat dalam rekening
administrative karena merupakan
peristiwa kontinjensi.
Jurnalnya
KETERANGAN
Accrual Basis
Pendapatan YMH Diterima
Pendapatan Bunga Debitur
Pd saat menerima hasil bunga
Cash Basis
Rek. Adm. - Tunggakan Bunga
Kas
Pendapatan Bunga Debitur
DEBIT KREDI
T
100 Jt
100 Jt
23 Jt
23 Jt
23 Jt
Contoh 1
Rp.1.200.000
Rp1.200.000
Contoh 2
Rp.20.000
Pengertian Beban(Expenses)
Beban mrpkan
Beban mrpkn
penurunan manfaat
pengeluaran yg
ekonomi selama suatu
dilakukan oleh
periode akunansi dalam
suatu perusahaan
bentuk arus keluar
dlm rangka
/berkurangnya aktiva /
menciptakan atau
terjadinya kewajiban dan
memperoleh
tidak menyangkut
pendapatan.
pembagian kepada
penanam modal.
Maksud dari beban disini adalah biaya
yang secara langsung atau tidak
langsung telah dimanfaatkan untuk
menciptakan pendapatan dalam suatu
periode tertentu.
Ilustrasi
PERLAKUAN AKUNTANSI
BIAYA/BEBAN
CAHS
BASIS
Saat telah
Dilakukan
Pembayaran
PENGAKUAN
ACCRUAL
PENGUKURAN
BASIS
BIAYA/BEBAN
Saat Terjadi
Transaksi
(Starting Point)
Penyusutan
BIAYA/COST
Biaya Bunga
Biaya Bunga Pinjaman Luar
Biaya Bunga Simpanan
Biaya Bunga Tab.Sukarela
Biaya Bunga Tab.Wajib
Biaya Bunga Simp. Berjangka
Biaya Bunga Tab.Program
Beban Pegawai
Gaji
Pendidikan
Pakaian Seragam
THR
Lembur
Jamsostek
Beban Kantor
SPJ/Perjalanan
Penyusutan Aktiva
Pinjaman Ragu-Ragu
Upacara
Beban Lain-lain
Listrik / PLN
Air / PDAM
Telepon
Koran / Majalah
Alat-alat Tulis Kantor
Barang Cetakan
Service Kendaraan
Premium
Dana Promosi
Insentif
Lain-lain
SESI
TANYA DAN
JAWAB
Ilustra
si
AKTIVA
JUMLAH
Aktiva Lancar
Rp
100
PASIVA
JUMLAH
Utang
Lancar
PENERIMAAN:
-Tagihan
-Bunga, Investasi
-Pinjaman/Utang
dll
PENERIMAAN:
-Pinjaman
Diberikan
-Penjualan
Ak.Tetap
-dll
PENERIMAAN:
-Penjualan Saham
-Pinjaman Dana
-dll
AKTIVITAS USAHA
AKTIVITAS
OPERASI
AKTIVITAS
INVESTASI
CASH OUTFLOW
PENGELUARAN:
-Pemasok
-Bunga
-Beban Op.Lainnya
PENGELUARAN:
-Pembelian
Ak.Tetap
-Perolehan Investasi
bukan setara kas
PENGELUARAN:
AKTIVITAS
-Pembelian saham
PENDANAAN -Pembyaran
Dividen
-Pmbyrn Pokok
METODE
ARUS KAS
METODE
LANGSUNG
METODE TDK
LANGSUNG
Metode Langsung
Laporan Arus Kas
Kas Masuk
Aktivitas
Operasional
Kas Masuk
Aktivitas
Investasi
Kas Masuk
Aktivitas
Pendanaan
Kas Keluar
Aktivitas
Operasional
Kas Keluar
Aktivitas
Investasi
Kas Keluar
Aktivitas
Pendanaan
Kas Bersih
Aktivitas
Operasional
Kas Bersih
Aktivitas
Investasi
Kas Bersih
Aktivitas
Pendanaan
Kas Masuk
Aktivitas
Investasi
Kas Masuk
Aktivitas
Pendanaan
Penyesuaian
Terhadap
Laba Neto
Kas Keluar
Aktivitas
Investasi
Kas Keluar
Aktivitas
Pendanaani
Kas Bersih
Aktivitas
Operasional
Kas Bersih
Aktivitas
Investasi
Kas Bersih
Aktivitas
Pendanaan
NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2013 DAN
2012
2013
2012
Aktiva
-Kas
-Piutang usaha
-Persediaan
-Beban dbyr Dmuka
-Tanah
-Gedung
-Akm Peny Gedung
-Peralatan
-Akm Peny. Peralatan
Total
Kewajiban dan Ekuitas
- Utang Usaha
- Utang Obligasi
- Saham Biasa
R/E
MUTASI -/+
20.000.000
10.000.000
10 jt/naik
17.000.000
15.000.000
2 jt/naik
10.000.000
8.000.000
2 jt/naik
5.000.000
6.000.000
1 jt/turun
50.000.000
60.000.000
10 jt/turun
65.000.000
65.000.000
(15.000.000)
(10.000.000)
35.000.000
25.000.000
10 jt/naik
(15.000.000) (10.000.000)
5 jt/naik
172.000.000 169.000.000
3 jt/naik
0
5 jt/naik
82.000.000
85.000.000
2 jt/turun
44.000.000
42.000.000
2 jt/naik
26.000.000
20.000.000
6 jt/naik
20.000.000
22.000.000
2 jt/turun
45.000.000
10.000.000
Beban Operasi
8.000.000
Beban Bunga
6.000.000
24.000.000
21.000.000
3.000.000
18.000.000
METODE LANGSUNG
43.000.000
(12.000.000)
( 6.000.000)
( 3.000.000)
22.000.000
- Penjualan tanah
- Pembelian perlatan
Kas bersih dari Aktivitas Investasi
10.000.000
(10.000.000)
- Penebusan obligasi
- Penjualan saham biasa
- Pembayaran deviden tunai
Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan
Kenaikan Bersih Kas
2.000.000
6.000.000
(20.000.000)
18.000.000
10.000.000
( 2.000.000)
-Kenaikan persediaan
( 2.000.000)
1.000.000
( 3.000.000)
4.000.000
22.000.000
10.000.000
(10.000.000)
2.000.000
6.000.000
(20.000.000)
SESI
TANYA DAN
JAWAB
Standar Akuntansi
ETAP
LPD
TIGA PILAR
SAK INDONESIA
SAK
UMUM
(IFRS)
SAK ETAP
UKM/
BPR
LPD
SAK
SYARIAH
UKM
Secara umum persoalan lembaga keuangan
di perdesaan dapat diidentifikasikan menjadi
tiga aspek berikut:
1. Masalah akses kredit
2. Posisi tawar dan informasi masyarakat
perdesaan yg sangat rendah
menyebabkan
rawan terhadap praktik manipulasi dari
lembaga keuangan formal/ semi-formal
3. Informasi yang asimetris (asymmetric
information) dari pemberi pinjaman/kredit
terhadap peminjam (borrower).
IFRS FOR
SMEs
SAK
ETAP
LPD
?
Tujuan untuk memenuhi kebutuhan standar akuntansi:
1. Pengguna (User) Pelaporan Keuangan Entitas swasta
2. Meringankan beban Pelaporan Keuangan Entitas swasta
melalui suatu pendekatan biaya manfaat.
NAMA ENTITAS
MEMILIKI AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN:
Jenis SAK
SAK UMUM
1 Entitas GO PUBLIK
2 Entitas menguasai aset dlm kapasitas
Modal
4 BUMN
B
1. Koperasi
2. BPR
3. UKM
SAK ETAP
PERDA
PROVINSI BALI
NO. 3/ 2007
NO. 11/2013
Faktor yang
mempengaruhi praktik
akuntansi
Lingkungan
Ekonomi:
sosial
Politik
Budaya
-Tingkat Pertumbuhan/
Pembagunan,
-Sumber Pendanaan
-Tingkat Inflasi,
-Sistem Perpajakan
SESI
TANYA DAN
JAWAB
OM SWASTIASTU
ASSALAMWALAIKUM
SALAM
SEJAHTERA
Standar Akuntansi
ETAP
UNTUK
LEMBAGA KEUANGAN
OVERVIEW
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS
PUBLIK
(SAK ETAP)
SAK ETAP BERLAKU SEJAK TGL 1-12011
Berlaku bagi Lembaga Keuangan
dan Perusahaan menengah ke
bawah (UMKM).
Akuntansi
Akuntansi mengidentifikasi, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi keuangan.
Akuntansi suatu sistem dgn input data/
informasi dgn output informasi dan laporan
keuangan.
Informasi keuangan terkait suatu entitas
shg informasi dikomunikasikan untuk
pemakai dlm pengambilan keputusan
SAK ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan
untuk Entitas
SAK ETAP:
Ketentuan Transisi
SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif
diperkenankan prospektif.
Prospektif:
- Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK ETAP
- Tdk mengakui aset dan kewajiban jika tdk diijinkan oleh SAK
ETAP
- Mereklasifikasi pos-pos yg sebelumnya menggunakan PSAK
lama menjadi pos-pos sesuai SAK ETAP
- Menerapkan pengukuran aset dan kewajiban yg diakui sesuai
SAK ETAP.
ISI
BA
B
ISI
Ruang Lingkup
16
17
Sewa
18
Neraca
19
Ekuitas
20
Pendapatan
21
Biaya Pinjaman
22
23
Imbalan Kerja
Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi
Kesalahan
24
Pajak Penghasilan
10
25
11
Persediaan
26
134
Transaksi dalam Mata Uang
Bab 1
Ruang lingkup
SAK ETAP, dimaksudkan untuk
digunakan oleh Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu
entitas yang:
1. Tidak memiliki akuntabilitas
publik
signifikan; dan
2. Menerbitkan laporan keuangan
untuk
Bab 2
Konsep dan prinsip pervasif
KDPPLK-nya untuk SAK ETAP
1. Tujuan laporan keuangan
2. Karakteristik kualitatif informasi
dalam
laporan keuangan
3. Posisi keuangan: aset, kewajiban,
dan ekuitas
4. Kinerja keuangan: penghasilan dan
beban
5. Pengakuan unsur-unsur laporan
keuangan
6. Pengukuran unsur-unsur laporan
keuangan
Prinsip Pervasif
Prinsip Pengakuan
Aset diakui jika manfaat ekonomi dikemudian
hari besar kemungkinan akan mengalir
kepada entitas dan nilainya dapat diukur
secara andal.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan
entitas harus mentransfer sumber daya
dikemudian hari akibat peristiwa masa lalu
dan nilainya dapat diukur dengan andal.
Pengakuan penghasilan dan beban sebagai
akibat langsung pengakuan aset dan
kewajban
Bab 3
Penyajian Laporan Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penyajian wajar
Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Kelangsungan usaha
Frekuensi pelaporan
Penyajian yang konsisten
Informasi komparatif
Materialitas dan agregasi
Identifikasi laporan keuangan
Penyajian Konsisten
Laporan Keuangan
SAK ETAP
Neraca
Kewajiban
Laporan laba rugi
Laporan perubahan
ekuitas
Laporan arus kas
Catatan atas laporan
keuangan
Penyajian
Laporan laba rugi dan saldo laba
(digabung) dapat disajikan sebagai
pengganti laporan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas, jika
perubahan ekuitas hanya muncul
karena:
*Laba atau rugi
*Pembayaran dividen
*Koreksi kesalahan periode lalu
*Perubahan kebijakan akuntansi
Uang Pelaporan;
>Pembulatan angka yg digunakan dlm penyajian
laporan
keuangan.
Neraca
*Penyajian
Klasifikasi aset lancar, aset tidak
lancar
Klasifikasi kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang
*Kecuali jika memberikan informasi
yang andal dan relevan dapat
berdasarkan likuiditas
Aset Lancar
ekuitas
d. laba rugi neto.
. 3. Analisis beban dapat disajikan
dalam
penyusunan LapKeu.
7. Kebijakan akuntansi lain yg
digunakan
Kebijakan Akuntansi
7. Perubahan kelompok:
a. Dinilai pada nilai wajar pada saat perubahan
b. Dari trading ke kelompok lain, maka unrealised
boleh dihapus.
c. Ke kelompok trading, maka unrealised gain loss
Persediaan
1. Bab 10 tidak diterapkan untuk WIP kontrak
konstruksi dan efek tertentu
2. Mencakup: aset utk dijual dlm kegiatan usaha
normal, termasuk aset dlm proses produksi,/ bahan/
perlengkapan untuk proses produksi/pemberian jasa.
3. Cost mencakup seluruh biaya pembelian, biaya
konversi dan biaya lain yg terjadi untuk membawa
persediaan ke lokasi dan kondisi sekarang.
4. Diukur pada nilai yg lebih rendah cost atau NPV.
Biaya pembelian:
harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yg
kemudian dpt ditagih kembali kpd otoritas pajak), biaya
pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya yg
secara langsung dpt diatribusikan pd perolehan barang
jadi, bahan, dan jasa. Diskon dagang, potongan, dan
lainnya yg serupa dikurangkan dlm menentukan biaya
pembelian.
Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel
Alokasi biaya overhead produksi tetap berdasarkan kapasitas normal.
Joint product dan by product: biaya overhead dialokasikan secara
rasional dan konsisten,.
Jika by product tidak material dinilai pada harga jual
dikurangi biaya penyelesaian dan dikurangkan ke biaya
produk utama.
PBO:
PBA:
Para venturer melakukan pengendalian
bersama dan kepemilikan bersama atas
satu atau lebih aset yg diserahkan oleh
venturer, atau dibeli untuk digunakan dlm
melaksanakan kegiatan joint venture.
Pengendalian bersama dan kepemilikan
bersama atas satu/lebih aset setiap
venturer membukukan bagian aset,
kewajiban, bagian pendapatan dan beban
PBE:
Joint venture yg melibatkan pendirian suatu
perusahaan, persekutuan/entitas lain dimana
setiap venturer memiliki bagian.
Entitas beroperasi dgn cara yg sama dgn entitas
lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antar
venturer untuk membuat pengendalian bersama
atas aktivitas ekonomi tersebut.
Investor mencatat investasi pada PBE at cost
dikurangi rugi penurunan nilai.
Properti Investasi
Properti Investasi: tanah dan atau bangunan yg
dikuasai pemilik/lessee sewa pembiayaan yg
disewakan/untuk kenaikan nilai dan bukan untuk
digunakan untuk proses produksi/ penyediaan
jasa/ tujuan administasi/ dijual dlm kegiatan
sehari-hari.
PI dicatat pd nilai perolehan yaitu harga
pembelian dan setiap pengeluaran yg dpt
diatribusikan secara langsung.
Setelah perolehan awal maka PI dicatat pada nilai
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan nilai (cost model).
Aset Tetap
Aset tetap:
aset berwujud yg dimiliki untuk digunakan dlm
produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk
disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan digunakan lebih dari
satu periode.
Diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan.
Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar:
>biaya perolehan
>harga beli,
>biaya-biaya yg dpt diatribusikan secara langsung
atas perolehan aset tetap dan
>estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya
pemindahan dan biaya restorasi lokasi.
Sewa
Klasifikasi sewa tergantung pada substansi
transaksi dan bukan bentuk hukumnya.
Sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan
secara substansi seluruh manfaat dan
risiko kepemilikan aset kepada lessee,
jika tidak maka sebagai sewa operasi.
Klasifikasi sewa dilakukan pada awal sewa dan
tidak berubah selama masa sewa kecuali
lessee dan lessor sepakat mengubah
persyaratan sewa sehingga klasifikasi sewa
harus dievaluasi ulang.
Sewa Operasi
Lessee:
Tidak mencatat aset sewaan
Mencatat beban sewa secara straight line
Lessor:
Mencatat aset sewaan (termasuk
depresiasi)
Mencatat penerimaan secara straight line
Ekuitas
Pendapatan
Macam :
- Penjualan barang:
- Penyediaan jasa
- Kontrak kontruksi
- Penggunaan aset oleh pihak lain yg menghasilkan
dividen, bunga atau royalti
Pendapatan diukur pada nilai wajar atas pembayaran
Pendapatan Jasa
Diakui jika hasil transaksi penyediaan jasa dapat
diestimasi secara andal, dgn metode persentase
penyelesaian pada akhir periode pelaporan.
Estimasi secara andal jika memenuhi semua kondisi
sbb:
-Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
-Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yg
berhubungan dgn transaksi akan mengalir kpd entitas
-Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode
pelaporan dapat diukur secara andal
-Biaya yg terjadi dlm transaksi dan biaya penyelesaian
transaksi dapat diukur secara andal.
Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman diakui sebagai beban
pada periode terjadinya.
Termasuk:
- Bunga cerukan bank dan pinjaman
jangk apendek panjang
- Amortisasi diskonto atau premi
pinjaman
- Amortisasi biaya tambahan pinjaman
- Beban pembiayaan sewa pembiayaan
- Perbedaan nilai tukar dari pinjaman
mata uang asing yang dianggap
sebagai penyesuaian terhadap biaya
bunga.
Impairment
Penurunan nilai pinjaman dan piutang
dinilai sebesar estimasi kerugian yg tidak
dapat ditagih.
Persediaan: harga jual dikurangi biaya
menyelesaikan dan menjual
Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal
sebesar rugi yg telah diakui.
Entitas harus menilai pada setiap tanggal
laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada
aset yg turun nilainya.
Indikasi: sumber informasi eksternal atau
sumber informasi internal.
Imbalan Kerja
Diakui sebagai kewajiban dikurangi jumlah yg
telah dibayar.
Diakui sebagai beban, kecuali disyaratkan
lain.
Imbalan paska kerja jangka panjang dihitung
berdasarkan projected unit credit, jika
tidak mampu dpt menggunakan yg
disederhanakan dgn mengabaikan beberapa
faktor yaitu tingkat kenaikan gaji, jasa yg
akan datang, dan mortalitas pekerja.
Pajak Penghasilan
Diakui berdasarkan kewajiban
pajak periode berjalan dan periode
sebelumnya yg belum dibayar.
Jika terdapat kelebihan bayar maka
diakui sebagai aset.
Pajak tangguhan tidak diatur.
Akuntansi pajak
SPT tetap menggunakan kebijakan
sesuai peraturan perpajakan.
SAK ETAP:
Mata Uang Pelaporan
-Menggunakan mata uang rupiah.
-Entitas dapat menggunakan mata uang lain
sepanjang memenuhi sbg mata uang
fungsional.
-Mata uang pencatatan harus sama dgn mata
uang pelaporan.
-Mata uang fungsional: indikator arus kas,
indikator harga jual, indikator biaya.
-Penentuan saldo awal untuk pencatatan
akuntansi dilakukan dgn mengukur seolaholah mata uang fungsional telah digunakan
sejak terjadinya transaksi.
-Laporan keuangan harus disajikan kembali
jika entitas merubah mata uang pelaporan.
SAK ETAP:
Pihak Hubungan Istimewa
Pengungkapan ralated party termasuk
hubungan entitas induk dgn anak.
Pengungkapan kompensasi personel
manajemen kunci
Pengungkapan transaksi pihak yg
mempunyai hubungan istimewa.
Entitas tidak boleh menyatakan: transaksi
tsb dilakukan setara dgn pihak yg faham
dan berkeingingan untuk melakukan
transaksi kecuali syarat tsb dapat
dibenarkan.
Rerangka konseptual
KDPPLK
SAK ETAP
Sama
Sama
Konsep pengakuan
Sama
Konsep pengukuran:
biaya historis
biaya kini
nilai realisasi bersih
nilai sekarang
Konsep pemeliharaan modal
Konsep pengukuran:
biaya historis
nilai wajar
Sama
Tidak ada
Penyajian Laporan
Keuangan
SAK UMUM
SAK ETAP
Kepatuhan
Tidak ada
Sama
SAK UMUM
Neraca
Pos minimal yang disajikan
Klasifikasi aset dan liabilitas
Pengungkapan
SAK ETAP
Neraca
Pos minimal yang disajikan
lebih sedikit
Sama
Pengungkapan lebih
sederhana
Laporan laba rugi komprehensif Laporan laba rugi
Laba rugi dan pendapatan
Laba rugi
kompresensif lain
Pos minimal
Pos minimal lebih sedikit
SAK UMUM
SAK ETAP
SAK UMUM
SAK ETAP
Laporan Keuangan
Konsolidasian
SAK UMUM
Laporan keuangan
konsolidasian
Laporan keuangan tersendiri
(lampiran dari laporan
keuangan konsolidasian)
Konsolidasi entitas bertujuan
khusus
SAK ETAP
Tidak menyusun laporan
keuangan konsolidasian
SAK ETAP
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
PSAK serupa
Conceptual framework
Other pronouncements,
literatur dan praktik
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
Bagian SAK serupa
Conceptual framework
SAK umum
Other pronouncements,
literatur dan praktik
Dampak penerapan PSAK yang Tidak ada
akan berlaku
Estimasi akuntansi
Sama
Kesalahan
Sama
Instrumen Keuangan
SAK UMUM
Instrumen keuangan
SAK ETAP
Efek yang diperdagangkan
(marketable securities)
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Maksud
Persediaan
SAK UMUM
SAK ETAP
Sama
Persediaan pialang-pedagang
komoditi menggunakan fair
value
Persediaan pemberi jasa
Tidak ada
Sama
Sama
SAK ETAP
Pengaruh signifikan
Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif dan kualitatif Faktor kuantitatif
Hak suara potensial
Tidak ada
Metode ekuitas
Metode biaya
SAK ETAP
SAK ETAP
Pengendalian, tidak mengatur entitas
bertujuan khusus
SAK ETAP
Properti investasi
Model biaya
Model nilai wajar
Properti investasi
Model biaya
Aset tetap
Model biaya
Model revaluasi
Aset tetap
Model biaya (revaluasi
harus ada izin pemerintah)
SAK ETAP
Goodwill
Tidak ada
Model biaya
Sewa
SAK UMUM
SAK ETAP
Tidak ada
Tidak ada
SAK ETAP
Sama
Sama
SAK ETAP
Penurunan nilai
Instrumen keuangan:
incurred loss
Penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging
schedule)
Tidak ada
Tidak ada
Imbalan Kerja
SAK UMUM
SAK ETAP
Tidak ada
Pajak Penghasilan
SAK UMUM
SAK ETAP
Laba fiskal
Utang pajak
SAK ETAP
SAK ETAP
SESI
TANYA DAN
JAWAB