Anda di halaman 1dari 21

Sofyan Ali Basit, dr

Sepsis : Kumpulan gejala klinis sebagai respon


inflamasi secara sistemik (SIRS) akibat
adanya infeksi oleh bakteri, virus, jamur,
protozoa, dll
Demam(

> 38 C) atau hipotermia (<36 C)


N > 90 X/menit
RR > 20 X/menit atau PaCO2 < 32 mmHg
Leukosit >12000/mm3 atau <4000/mm3)

SIRS : respon inflamasi sistemik yang dapat


dicetuskan oleh berbagai insult klinis yang
ditandai dengan dua atau lebih dari gejalagejala inflamasi
Severe sepsis : sepsis + disfungsi organ

Shock septik: severe sepsis + hipoperfusi dan


hipoksia jaringan atau hypotension (MAP < 65
mmHg atau SBP < 90 mmHg) yang menetap
setelah dilakukan tindakan resusitasi cairan
yang adekuat

Tannehill D. Treating Severe Sepsis & Septic Shock in 2012. J Blood Disord Transfus 2012, S4

Hubungan SIRS, Sepsis dan Infeksi

Kriteria SIRS dan Sepsis


1. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), memiliki
dua atau lebih :
Suhu tubuh > 38C atau < 36C
Denyut jantung > 90 kali/menit
Ratio pernafasan >20 x/ menit pada pasien dengan ventilasi
spontan, dengan PaCO2 < 32
Hitung leukosit > 12000 sel/mm3, atau < 4000 sel/mm3, atau >
10% sel imatur dalam SADT.

Kriteria SIRS dan Sepsis


2. Sepsis : SIRS dengan ditegakannya fokus infeksi yang jelas.
3. Severe Sepsis : Sepsis yang berhubungan dengan disfungsi
organ dan hipoperfusi.
4. Septic Shock, severe sepsis yang:
Tidak responsif terhadap resusitasi cairan intravena
Membutuhkan agen inotropik ataupun vasopresor untuk
mempertahankan tekanan darah sistol.

Kriteria organ disfunction :


1. Cardiovaskular disfunction:
- tekanan darah < 5 persentil
- tekanan darah normal namun tergantung kepada vasoactive
drug
- dua dari: BE > 5 mEq, lactat > 2x N, oliguri (<0.5 ml/j),
cap refill > 5 detik, gap suhu badan dgn suhu
perifer > 30C
2. Respiratory disfunction:
- PaO2/FiO2 < 300
- PaCO2 > 65
- Butuh FiO2 > 50 untuk mencapai saturasi > 92
- Butuh ventilator
3. Renal disfunction :
- kreatinin > 2x normal

Kriteria organ disfunction :


4. Hepatic disfunction
- bilirubin total > 4 mg/dl
- SGPT 2x normal
5. Hematologic disfunction
- angka trombosit < 80.000 atau turun > 50% dari nilai
tertinggi dalam 3 hari terakhir
6. Neurologic disfunction
- GCS < 11 atau turun 3 poin dari normal

Indikator dari hipoperfusi :

Tekanan darah sistol < 90 mmHg


menurun drastis >40 mmHg dari tekanan darah sistol
normal
Lactic acidemia
Oliguria
Perubahan status mental akut

Cunnington A, Nadel S. New Therapies for Sepsis. Current Topics in Medicinal Chemistry, 2008, 8, 603-614

Oksigenasi adekuat
Resusitasi cairan
Monitoring urine output
Evaluasi serum laktat
Kultur darah dan kultur pus, pertimbangkan
tindakan definitif untuk source control
Antibiotik empirik

1.
2.
3.
4.

Central venous Pressure (CVP) 8-12mmhg


Mean Arterial Pressure (MAP) > 65 mmHg
Urine Output (UO) > 0,5 ml/kgBB/jam
Mixed Venous Oxygen Saturation (ScvO2) > 70%

Titrasi cairan intravena dengan kristaloid dan


koloid terhadap tekanan vena sentral sampai
mencapai 8-12 mmhg memberikan hasil
akhir objektif terhadap optimalisasi preload
sambil mencegah terjadinya kelebihan
volume
Pada pasien dengan ventilasi mekanis atau
dengan riwayat penurunan compliance
ventrikel, target CVP yang lebih tinggi yaitu
12-15mmhg direkomendasikan untuk
menutup adanya gangguan pengisian

Diberikan setelah resusitasi cairan yang adekuat


Diperlukan untuk mempertahankan perfusi pada
hipotensi yang mengancam jiwa bahkan pada
hipovolemia yang belum teratasi
Norepinefrin : meningkatkan tekanan rata-rata arteri
terutama melalui efek vasokonstriksi; sebagain
melalui perubahan pada denyut jantung dan
peningkatan pada stroke volume
Dopamin : meningkatkan tekanan rata-rata arteri dan
cardiac output terutama dengan meningkatkan
stroke volume dan denyut jantung
Dobutamin : inotropik pilihan pertama untuk pasien
yang dicurigai mempunyai cardiac output yang
rendah

Pasien dengan sepsis atau syok septik mempunyai


gangguan respon sumsum tulang dan eritropoiesis
kekurangan kemampuan mengkompensasi untuk
meningkatkan konsentrasi hemoglobin
Kombinasi anemia dan terjadinya hipoksia jaringan
yang luas adalah sebuah alasan fisiologis yang
rasional untuk transfusi darah
Ambang batas transfusi diambil berdasarkan
pertimbangan fisiologis rasional seperti ScvO2 yang
rendah dan konsentrasi laktat yang meningkat
Target hemoglobin 7-9 g/dL dan hematokrit 30%

Diberikan sedini mungkin secara intravena


Dipilih secara empirik tergantung kumpulan
gejala klinis, penyakit penyerta, intoleransi
obat, dan pola kuman patogen di masyarakat dan
di rumah sakit
Harus berspektrum luas mencakup semua
kemungkinan bakteri patogen

Pemberian nutrisi merupakan terapi tambahan yang


sangat penting berupa makro dan mikronutrient.
Makronutrient terdiri dari omega 3 dan golongan
nukleotida yaitu glutamin, sedangkan mikronutrient
berupa vitamin dan trace element.

Anda mungkin juga menyukai