1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
untuk
masalah
well
control.
Masalah
1. Fluida
Setiap materi yang tidak solid dan dapat mengalir.
Dalam kondisi tertentu, garam, baja dan batu bisa
menjadi fluida dan fakta hampir semua materi /
padatan dapat menjadi fluida di bawah tekanan dan
suhu yang ekstrim.
berhenti
3. Kontrol dari tekanan annulus
4. Pelumas dan pendingin dari rangkaian pipa
pemboran
5. Penyediaan untuk menunjang dinding sumur
6. Mengirimkan energi hidrolik
casing
8. Menjadi media yang cocok untuk wireline logging
2. Tekanan
Penekanan di matematika dan perhitungan, well
control sangat sederhana seperti permainan jungkatjungkit. Selanjutnya kita belajar menghitung BHP
(Bottom Hole Pressure=Tekanan di Dasar Lubang),
Tekanan Hidrostatik (Tekanan lumpur pada Kondisi
Diam), Gradien, Volume dan Gaya Ingatlah gambar
di bawah ini !
0psi
0psi
Tekanan /
pressure
Total gaya ke bawah sebesar 3 lbs tapi apakah ini tekanan / pressure?
1 lb
1 lb
1 lb
BUKAN!
23
0 lb
1
Tekanan
Gaya ke bawah sebesar 3 lbs
dirasakan oleh total area permukaan
1 in2. Apakah ini tekanan?
1 lb
Gaya
Luas
1 lb
1 lb
1
1
3
2 lb
0
3 lbs
1 in2
YA!
= 3 psi
1
1
Berat
lumpur
0
lb
12
12
Apakah 0.052?
1
12 X 12 = 144 in2
Gradie
n
Kerapatan lumpur diukur dalam pound per galon (ppg) kalikan dengan 0.052
didapatkan tekanan hidrostatik (psi). Tekanan hidrostatik untuk tiap satu kaki
lumpur disebut gradien tekanan (G) lumpur atau perubahan tekanan per kaki
(psi/ft).
TVD vs MD
Kerapatan lumpur adalah fungsi
dari gaya gravitasi di mana
gravitasi merupakan komponen
vertikal, tekanan hidrostatik di
dasar adalah jumlah seluruh
komponen vertikal.
Sketsa sebuah lubang miring
menjelaskan bagaimana fakta ini
benar. Terlihat bahwa kolom
lumpur dapat diibaratkan sebagai
susunan kotak, di mana berat tiap
kotak menekan vertikal blok di
bawahnya.
Di sini kita lihat tinggi vertikal
(kedalaman) kolom lumpur, bukan
panjang terukur, yang harus
digunakan dalam perhitungan
tekanan.
10
11
Persamaan Tekanan
Tekanan Hidrostatik (psi) = MW (ppg) X 0.052 X Kedalaman (ft)
HP = PPG X 0.052 X TVD
Tekanan Hidrostatik(psi) = Gradien (psi/ft) X Kedalaman (ft.)
HP = G X TVD
Gradien (psi/ft) = Berat Lumpur (ppg) X 0.052
G = MW X 0.052
Berat Lumpur Ekuivalen (ppg) = Gradien (psi/ft) 0.052
EMW = G 0.052 or EMW = Press. TVD 0.052
Gradien (psi/ft.) = Tekanan (psi) Kedalaman (ft.)
G = P TVD
Kapasitas
Untuk menghitung kapasitas lumpur di antara pipa dan casing (Kapasitas
Annulus), persamaan yang digunakan: (ID2 - OD2) 1029.4 = bbl/ft
8.68 ID Casing
5 OD pipa
1 ft bbl
0.0489
lumpur
of pipe
Segitiga Persamaan
Tekanan psi = MWppg X 0.052X TVDft
Tekananpsi
MWppg X 0.052
X TVDft
Segitiga Persamaan
Jika anda ingin mencari MW, masukkan
informasi yang diketahui dan gunakan
persamaan.
1) SIDPP sebesar 500 psi. TVD sebesar
11,000 ft.
MW = 11.2 ppg. Berapa kenaikan MW
diperlukan untuk mematikan sumur?
Berapa besar KWM baru?
Pressure
500 psipsi
0.87
MWppg =
0.052 x 11000 ft
MWppg =
MW
? ppg X 0.052
12.1
_______ppg KWM
= ______ppg
500
psi
X 11000
TVDft ft
500
572
Segitiga Persamaan
Jika anda ingin mencari TVD, masukkan
informasi yang diketahui dan gunakan
persamaan.
100psi
Pressurepsi
FT =
100 psi
9.6ppg x 0.052
FT =
? ft
MW
9.6ppg
.052 X TVD
ppg X 0.052
100
0.5
Tekanan Formasi
Tekanan dari fluida (air, minyak atau gas) yang
mengisi ruang pori pada batuan.
Tekanan formasi normal dalam setiap satuan geologi
akan sama dengan tekanan hidrostatik air dari
permukaan sampai bawah permukaan. Besar
tekanan hidrostatik sama dengan 0,465 psi/ft.
Tekanan Formasi
Setiap tekanan formasi di atas atau di bawah
gradient ini disebut dengan tekanan abnormal
(abnormal pressure).
Penyimpangan ini dapat lebih kecil dari 0,465 psi/ft
(subnormal pressure) atau lebih besar dari 0,465
psi/ft (over pressure).
Pada umumnya tekanan subnormal tidak banyak
menimbulkan problema pemboran jika dibandingkan
dengan over pressure.
TEKANAN FORMASI
8.4-8.9 ppg adalah Tekanan Formasi Normal
Tekanan Formasi Over Pressure lebih besar dari 8.9 ppg
Tekanan Formasi Subnormal lebih kecil dari 8.4 ppg
Meningkatnya berat spons, lumpur
tertekan ke luar.
Jika dibuat lubang di dasar spons,
tidak ada sesuatu terjadi.
form
asi
=4
500
psi
CHARGED
SANDS
KOMUNIKASI DI
PERMUKAAN
BERBAHAYA PADA
SUMUR ANDA!
SUMUR B
SUMUR C
SUMUR D
SEMUA ZONA
GRADIEN NORMAL
3600
D
C
3900
4000
4100
N
PU
M
LE
SI R
PA
UN
P
M
LE
S
GA
KONTAK GAS/AIR
MW b = 8.9 ppg
MW a = 8.9 ppg
MW C = 9.2 ppg
Pipa U
Ketika mengebor sumur, kita menghadapi efek Pipa U.
Workstring dan
annulus membentuk
U-tube.
10,000 kaki
Pembaca tekanan =
Tekanan di Dasar.
Pipa U
Jika kita mengisi tabung
kaca dengan lumpur
beratnya 9.6 ppg ke
mana lumpur bergerak
dan berapa pembaca
tekanan?
10 ft
Pipa U
Dua kolom lumpur yang berhubungan di dasar akan seimbang pada
kondisi statik.
Praktek Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!
AIR
6000 ft
6000 ft TVD
Praktek Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!
1,000 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 1000 = 520
5,500 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 5,500 = 2860
6000 ft
500 ft - 6 ppg
6 x 0.052 x 500 = 156
= 2860 + 156
6000 ft TVD
Pengisian Slug
Praktek
Pipa U
Praktek
Pipa U
1,200 ft - 12 ppg
12 x 0.052 x 1200 = 749 psi
6000 ft
6000 ft TVD
3276
Praktek
Pipa U
= Pembaca Tekanan.
6,000 ft - 10 ppg
6000 ft
BHP =
6000 ft TVD
780
Pembaca Tekanan Permukaan =
3900 - 3120 = 780 psi
6,000 ft - 10 ppg
JIKA:
10 x 0.052 x 6000 =
3120 psi
JIKA:
12.5 x 0.052 x 6000 =
3900 psi
6000 ft
Ingat !
0psi
780psi
Ekspansi Tak
Terkontrol
0
PANJANG 600-1200
500
PANJANG 40
1000
PANJANG 20
1500
PANJANG 13.5
LUMPUR
2000
PANJANG 10
EKSPANSI GAS
P 1 X V1 = P2 X V2 or V2 = (P1 X V1) P2
P1 = 5000 psi
V1 = 10 bbl
Hidrostatik Baru =
(9.6 X 0.052) X 5000 =
2500 psi
Hidrostatik =
(9.6 X 0.052) X 10,000 =
5000 psi
? bbl Gas
P2 = Where?
2500 psi
Bagian atas
bbl
V2 = ?20bbls
gas 5000
10 bbl gas
Hidrostatik Baru = (9.6
X 0.052) X 1000 = 500
psi
? bbl Gas
Bagian atas
gas 1000
P2 = Where?
500 psi
bbl
V2 = 100
? bbls
Hidrostatik Baru =
(9.6 X 0.052) X 100 =
50 psi
? bbl Gas
Bagian atas
gas 100
P2 = Where?
50 psi
V2 = ?1000
bblsbbl
INVERSI TEKANAN
250
INVERSI TEKANAN
2680
5180 psi di shoe
- 2500 Hidrostatik di shoe
2680 Pembaca Tekanan.
Hidrostatik =
5000 X 0.052 X 9.6 = 2500
psi
5180
143 ft
Hidrostatik =
(5000 143) X 0.052 X 9.6
= 2430 psi
INVERSI TEKANAN
5180
143 ft
5180
10000
ft
APAKAH L.O.T ?
L.O.T. (Leak-Off Test) dilakukan dengan mengebor shoe
dan 10 - 50 formasi baru. Tutup annular dan pompakan
ke dalam sumur sampai anda meretakkan formasi dengan
lumpur yang digunakan.
Tujuan dari L.O.T adalah untuk memperkirakan tekanan
dan berat jenis lumpur maksimum yang digunakan.
Kita
sekarang
dapat
menghitung
Tekanan
Rekah
Teknik L.O.T 1
1. Sumur ditekan dengan penambahan 100 psi atau
fluida dipompa ke dalam sumur sekitar 1,5 bbls
penambahan.
2. Setelah setiap kenaikan tekanan, pompa dihentikan
dan tekanan ditahan selama sekitar 5 menit. Jika
tekanan bertahan (holding), dumur ditekan lagi.
3. Test dianggap selesai jika tekanan tidak akan bertahan
(holding) setelah dicoba beberapa kali atau sumur
tidak mengalami kenaikan lebih lanjut.
3500
P 3000
R
E
S 2500
S
U
2000
R
E
1500
P
S
I 1000
500
1
0
0
7
8
9
BBL PUMPED
10
10
TIME (MIN)
Pump Stopped
12
14
16
18
Data LOT
DATA INPUT:
Well Name (max 8 characters)
Date:
WELL Data:
Rotary Table:
Water Depth:
Casing Size:
Casing Shoe Depth:
Casing Shoe Vertical Depth:
LOT Data:
Mud Weight:
10 sec. Casing Pressure:
Pump Rate:
Trat A-06
19 Nov. 1998
106 ft above MSL
240 ft
7 inch
10441 ft MD
8232 ft TVD
11.3 ppg
2090 psi
1.0 BPM
Teknik L.O.T 2
1. Choke di manifold dibuka dan pompa dihidupkan pada
posisi idle.
2. Choke ditutup untuk menaikan tekanan. Setiap
pertambahan 100 psi untuk setiap interval tekanan
volume fluida di pit diawali sampai kondisi tertentu
bahwa tidak ada fluida hilang ke formasi.
3. Test dianggap selesai pada tekanan dimana fluida
secara terus menerus hilang ke formasi. Beberapa
fluida akan hilang disetiap kenaikan tekanan.
APAKAH F.I.T?
F.I.T. (Formation Integrity Test) dilakukan dengan
mengebor shoe dan 10 - 50 formasi baru. Tutup annular
dan naikkan tekanan sampai nilai tertentu dengan lumpur
anda. Jika formasi dapat menahan tekanan ini, tes
dinyatakan bagus.
Kita sekarang dapat menghitung EMW (Equivalent Mud
Weight / Berat Lumpur Equivalen). F.I.T. mirip seperti
pengetesan tekanan pada jalur semen atau BOP.
LOT vs FIT
LOT
Sumur
FIT
explorasi
Pengembangan
sumur
di platform baru
Pengembangan
sumur
Pengembangan
sumur
dapat melakukan
LOT
Penempatan Shoe
Penempatan shoe di batuan keras, kompeten,
dengan sedikit atau tanpa permeabilitas,
memastikan tekanan retak yang tinggi dan
memberikan desain sumur yang lebih baik, dalam
hal ini lempung.
Apa yang bisa salah dari sini?
Penempatan shoe di batuan lemah dan
permeabel memberikan tekanan retak yang
rendah dan membatasi desain sumur anda,
dalam hal ini batuan pasir.
ECD
2300
SPM = 100
Annular Buka
BERAPA TEKANAN
YANG DIRASAKAN
DI DASAR?
2150
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi
Kehilangan Gesek
di bit = 1290 psi
Kehilangan Gesek di
Annulus (AFL) = 115 psi
115
1405
TVD = 10,000 ft
ECD
Sirkulasi Balik
2300
SPM = 100
Annular Tutup
Kehilangan Gesek
di Jalur Permukaan
= 150 psi
BERAPA TEKANAN
YANG DIRASAKAN
DI DASAR?
0
2150
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi
Kehilangan Gesek
di bit = 1290 psi
Kehilangan Gesek di
Annulus (AFL) = 115 psi
2035
745
TVD = 10,000 ft
Tekanan Swab
Pada kondisi statik, tekanan di dasar = tekanan hidrostatik.
Saat pipa dicabut, gesekan menyebabkan tekanan swab
yang arahnya ke atas.
10 ppg
Tekanan Swab
Tekanan Swab
Jika tekanan swab melebihi dari batas atas keadaan
seimbang, lumpur formasi akan masuk ke dalam sumur.
Pada contoh ini, tekanan swab lebih 50 psi dari batas atas
keadaan seimbang. Ini menyebabkan lumpur formasi
masuk sumur.
10 ppg
Tekanan Swab
Ketika gerakan pipa dihentikan, gesekan hilang dan
di atas seimbang kembali.
Meskipun di atas seimbang kembali, lumpur yang ter-swab
masih tetap ada di dalam sumur.
10 ppg
Tekanan Swab
Faktor yang menyebabkan tekanan swab:
Ruang bebas
Titik Leleh (yield point) dan Kekuatan Gel
Lumpur (gel strength)
10 ppg
10,000 ft
Tekanan Surge
Tekanan Surge adalah gaya ke bawah yang muncul
akibat diturunkannya drill string dan menyebabkan
gesekan karena lumpur dibuang keluar lubang.
Tekanan surge meningkatkan BHP.
10 ppg
10,000 ft
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penyelesaian :
a. DPdisp = 0.00097 (52 4.2762) = 0.0065 bbl/ft
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Penyelesaian :
a. Vol = L x (Cas cap Ann cap DP cap)
= 10 x 91 x (0.08033 - 0.0561 0.0177)
= 5.94 bbl
b. h = Vol / (Ann cap + DP cap)
= 5.94 / (0.0561 + 0.0177)
= 80.48 ft
c. Ph = MW x 0.052 x h
= 11 x 0.052 x 80.48
= 46.03 psi
Penyelesaian :
1. Ph = MW x 0.052 x h
h = Ph : (MW x 0.052)
h = 65 : (11 x 0.052) = 113.6 ft
2.
3.
4.
L = 1289.23 : 90 = 14 stands
Kesimpulan
1.
2.
Tekanan Swab
Pada kondisi statik, tekanan di dasar = tekanan hidrostatik.
Saat pipa dicabut, gesekan menyebabkan tekanan swab
yang arahnya ke atas.
10 ppg
Tekanan Swab
Tekanan Swab
Jika tekanan swab melebihi dari batas atas keadaan
seimbang, lumpur formasi akan masuk ke dalam sumur.
Pada contoh ini, tekanan swab lebih 50 psi dari batas atas
keadaan seimbang. Ini menyebabkan lumpur formasi
masuk sumur.
10 ppg
Tekanan Swab
Ketika gerakan pipa dihentikan, gesekan hilang dan
di atas seimbang kembali.
Meskipun di atas seimbang kembali, lumpur yang ter-swab
masih tetap ada di dalam sumur.
10 ppg
Tekanan Swab
Faktor yang menyebabkan tekanan swab:
Ruang bebas
Titik Leleh (yield point) dan Kekuatan Gel
Lumpur (gel strength)
10 ppg
10,000 ft
Tekanan Surge
Tekanan Surge adalah gaya ke bawah yang muncul
akibat diturunkannya drill string dan menyebabkan
gesekan karena lumpur dibuang keluar lubang.
Tekanan surge meningkatkan BHP.
10 ppg
10,000 ft
Kick
PENYEBAB
KONDISI UTAMA YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
KICK:
TEKANAN DI LUBANG SUMUR MENJADI LEBIH KECIL
DARI TEKANAN DI FORMASI
2.
3.
pula
tinggi
tinggi
yang
Ketika Mengebor
Jika anda mengamati salah satu:
1. Peningkatan aliran balik.
2. Peningkatan perolehan pit.
Prosedur
Menutup Sumur
1. Tarik dari dasar dan naikkan tool joint ke atas rotary table.
2. Stop rotary dan stop pompa.
3. Cek aliran.
TIDAK
YA
Apa sumur
mengalir?
Ketika Tripping
Jika anda mengamati salah satu:
1. Lubang tidak mengambil volume yang benar.
2. Peningkatan aliran balik.
Prosedur
Mematikan Sumur
LATIHAN KICK
Driller/Crew
LATIHAN TRIP
Aksi
Penanggung Jawab
Memulai Latihan
Drilling Supervisor/Manajer Rig
Angkat sensor aliran atau Trip tank float untuk indikasi kick
Immediately record start time.
Mengetahui adanya Kick
Driller/Logger
Logger memberitahu Driller mengenai indikasi kick.
Lakukan cek aliran.
Memulai Aksi
Drilling Supervisor/Manajer Rig
Beritahu drill crew bahwa sumur mengalir (Latihan)
Simulasi Menutup Sumur
Driller/Crew
Posisikan tool joint di atas rotary dan pasang slip.
Pasang FOSV dan tutup valve.
Ikatkan pada elevator atau make-up top drive dan lepaskan slip.
Pergi ke Panel BOP.
Waktu distop. Catat waktu ini di laporan Drilling.
LATIHAN CHOKE
1. Sebelum mengebor setiap casing shoe. Tinggalkan sedikit
tekanan terhadap choke. Lakukan bagian awal yang benar dari
Metode Driller dengan menjaga tekanan tetap konstan.
2. Pindah ke Pembaca Tekanan Drill Pipe dan biarkan tekanan di
sumur stabil, lakukan penyesuaian di Pembaca Tekanan
Casing (50 -100 psi) dengan membuka/menutup choke.
3. Catat waktu yang diperlukan untuk penyesuaian yang terlihat
di Pembaca Tekanan Drill pipe. Inilah PLT (Pressure Lag
Time/Waktu Jeda Tekanan)
Pressure Lag
Time
Perubahan
perubahan
di
ukuran
tekanan
choke
di
akan menyebabkan
dasar
(BHP).
12,000 ft
0 sec
12,000 ft
0 sec
12,000 ft
12 sec
0 sec
24 sec
12,000 ft
12 sec
Alasan Mengukur
PLT (Pressure Lag Time/Waktu Jeda Tekanan)
Tipe Lumpur
Kompresibilitas lumpur Sintetik
Geometri Sumur
. Sumur yang Lebih Dalam
. O.D yang Lebih Besar
>
Memahami PLT
Pada Metode Driller kontrol sumur, BHP dijaga konstan dengan
mengatur choke menggunakan pembaca tekanan di permukaan.
Karena PLT dari penyesuaian choke ke Pembaca Tekanan Drill pipe
lama sekali, ini menjadi sulit dikontrol
Latihan
Latihan Choke akan memudahkan menentukan PLT
dari sumur anda dan membiasakan penggunaan choke
sebagaimana mestinya.
Langkah 1
CASING
DRILLPIPE
2000
2000
1000
300
1000
3000
300
3000
SPM
0
0
TOTAL STROKES
3/4
7/8
OPEN
CLOSED
Sisakan sedikit
tekanan di sumur.
Langkah 2
CASING
DRILLPIPE
2000
2000
1000
1000
1000
3000
300
3000
SPM
50
500
TOTAL STROKES
3/4
7/8
OPEN
CLOSED
Naikkan kecepatan
pompa ke
kecepatan Kill
dengan menjaga
tekanan Casing
konstan dengan
membuka choke.
Setelah sirkulasi
stabil, teruskan
memompa
dengan menjaga
tekanan Drill
pipe 1000 psi.
Langkah 3
CASING
DRILLPIPE
2000
2000
1000
1000
1100
1000
3000
400
3000
SPM
50
550
650
TOTAL STROKES
3/4
7/8
OPEN
CLOSED
Lakukan
penyesuaian
choke
100 psi,
catat waktu yang
diperlukan
yang
direfleksikan lewat
Pembaca Tekanan
Drill pipe
Diperlukan 100
stroke untuk
tekanan berubah
direfleksikan pada
Pembaca Tekanan
DP. Pada 50 spm
diperlukan 2
menit. Inilah PLT.
Drillers Method
SIRKULASI PERTAMA (Membuang Influks)
Monitor sumur yang ditutup sambil bersiap mulai sirkulasi menggunakan
lumpur awal. Catat tekanan Drill pipe (SIDPP) & tekanan Casing (SICP).
Jaga tekanan Casing konstan sambil mempercepat pompa ke
kecepatan kill. KECEPATAN INI DIJAGA AGAR TETAP KONSTAN.
Jaga tekanan Casing konstan beberapa menit sampai tekanan DP
stabil.
Baca tekanan DP dan jaga tekanan ini konstan sampai kick tersirkulasi
ke luar dari lubang.
Jaga tekanan Casing konstan dengan menurunkan kecepatan pompa.
Ketika kecepatan pompa turun sampai pompa hampir berhenti:
-Matikan pompa dahulu -Selesai menutup choke
Baca tekanan. Jika semua influks telah keluar dari sumur, tekanan
besarnya hampir sama.
Dalam stroke :
N = SBS / kolom tersedia atau nilai SPM
Plot ICP dan FCP terhadap stroke atau waktu dalam grafik
Data Sumur :
Casing 9-5/8 @ 4,500 ft, drill bit 8-1/2 dan mud weight 9.5 ppg
Drill Pipe 4-1/2 16.6 lbs/ft, capacity : 0.0142 bbl/ft
Drill Collar 6-1/2 x 2-3/4 625 ft, capacity : 0.0073 bbl/ft
Pompa Triplex 6-1/2 x 8-1/2, capacity : 0.0785 bbl/str
KRP @ 9,500 ft 50 SPM = 380 psi
Pada kedalaman 10,000 ft terjadi kick, dimana :
SIDPP
= 775 psi
SICP
= 950 psi
Pit Gain = 15 bbls
Annular capacity = 0.0542 bbl/ft
Concurrent Method
Disebut juga circulate and weight atau slow weight up method
Jalankan pompa sampai dengan kill rate speed dengan menjaga
P1 x V1 = P2 x V2
LANGKAH 3: Matikan sumur lagi dan ulangi LANGKAH 1 & 2 seperlunya sampai
gas di permukaan atau di atas bit dan sirkulasi mungkin dilakukan.
Tekanan casing haruslah mirip dengan contoh beirkut:
500 psi
MIGRASI
400 psi
300 psi
200 psi
GAS DI
PERMUKAAN
400 psi
300 psi
200 psi
BUANG LUMPUR
Pakai
volume annulus antara DP dan casing untuk menghitung
pemanjangan gelembung, agar menghindari pengurangan BHP yang tidak
diharapkan.
Jika sumur memiliki shoe yang terkespos, penggunaan faktor keamanan
harus disetujui oleh Drilling Superintendent.
3,000
5,000
10,000
TENTUKAN:
A. Tinggi dari X-lumpur berat yang dapat diganti oleh lumpur ringan
tanpa sumur menjadi di bawah seimbang:
H = 100 psi di atas seimbang/perbedaan gradien lumpur
H = 100 psi/(0.62-0.50)psi/ft = 833
B. Volume X-lumpur berat (akan dipindahkan, ke dalam trip tank):
V = tinggi X kapasitas annulus casing = 833 X 0.1254 bbl/ft =104.5 bbl
C. Panjang DP untuk memindahkan volume ini:
L = Volume lumpur yang terpindahkan
L= 104.5 bbl/0.0243 bbl/ft = 4,300
833
3,000
5,000
7,300
10,000
sekarang disirkulasi?
3,000
5,000
Seberapa jauh kita dapat melakukan trip di lubang?
7,300
10,000
550
Choke
Casing X DP
= 0.0489 bpf
10 ppg
BHP = Hidrostatik + CP
5200 = 4650 + 550
1,310 kaki
10,000 kaki
550
Choke
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
192 kaki
Casing X DP
= 0.0489 bpf
10 ppg
1,310 kaki
10,000 kaki
550
645
Choke
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
1,310 kaki
192 kaki
10 ppg
10,000 kaki
450
645
Choke
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
1,118 kaki
192 kaki
10 ppg
10,000 kaki
Lubrikasi &
Bleed
BHP = Hidrostatik
+ CP
450
545
Choke
925 kaki
10 ppg
10,000 kaki
350
545
Choke
925 kaki
10 ppg
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
10,000 kaki
445
350
Choke
735 kaki
10 ppg
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,395 = 4,950 + 445
10,000 kaki
230
50
Choke
348 kaki
10 ppg
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
5,380 = 5,150 + 230
5,200 = 5,150 + 50
10,000 kaki
110
50
Choke
156 kaki
10 ppg
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
5,380 = 5,150 + 230
5,200 = 5,150 + 50
5,360 = 5,250 + 110
10,000 kaki
Bullheading
Pertimbangan Awal Pekerjaan:
Kerapatan lumpur dan Volume
Kondisi Tubing
Kondisi Casing
Kecepatan Pompa vs Kecepatan Injeksi
Tekanan Injeksi vs Tekanan Retak
Gesekan Tubing
Bullheadi
ng
Tekanan Pompa =
+ Tekanan Gesek di jalur Permukaan
+ Tekanan Gesek di Tubing String
+ Tekanan Gesek Sepanjang Perforasi
+ Tekanan Gesek di Formasi
Tekanan Pori
- Hidrostatik Tubing
BULLHEADING
DENGAN PACKER DISET DI ATAS ZONA
(1)
Jika sumur memiliki tekanan Choke, buang sejumlah tekanan lewat annulus
(contoh 100 psi) dan lihat apakah kembali.
* (2)
Jika sumur tidak ada tekanan Choke, berikan sejumlah tekanan di annulus
(contoh 200 - 400 psi) dan lihat apakah tetap steady.
(3)
Estimasi tekanan di dasar (gunakan tekanan reservoir mati jika diketahui).
(4)
Hitung berat kill, menyertakan 0.3 ppg trip margin.
** (5)
Pompa satu volume tubing plus volume di bawah packer oleh KWM bersih
cukup cepat sehingga lumpur tidak jatuh ke gas.
*** (6) Stop pompa dan cek tekanan tubing.
(7) Buka sleeve (atau tutup lubang di atas packer).
(8) Sirkulasi sumur dengan KWM.
*
PROSEDUR BULLHEADING
**** CONTOH ****
800
Packer @ 9,500
Perforasi @ 10,,000
MEMATIKAN OPERASI
Operasi completion/workover yang biasa di mana prosedur
mematikan harus dibuat dan dipraktekan meliputi hal berikut,
namun tidak terbatas pada:
Sirkulasi/drilling/pembersihan (clean out)
Masuk/ke luar (Tripping)
Operasi wireline
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Sirkulasi di Dasar:
(1) Tarik & posisikan tool joint di atas rotary table
(2) Matikan pompa
(3) Cek adanya aliran
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Workover Supervisor di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Tripping:
(1) Set slip dengan tool joint di atas rotary table
(2) Pasang FOSV di posisi terbuka
(3) Tutup safety valve
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Workover Supervisor di rig floor
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
sumur
PERALATAN
Diverter
Peralatan Umum
Susunan BOP
Akumulator
Masalah Choke Manifold
Pemisah Lumpur/Gas
Hal lain yang perlu diperhatikan
Mengetes BOP
DIVERTER
Campuran gas/pasir melalui jalur diverter dipastikan
mengerosi baja dengan kecepatan 8 per jam.
SUSUNAN BOP
ANNULAR
PIPE
RAMS
BLIND
RAMS
KE KILL LINE
KE CHOKE LINE
PIPE
RAMS
WELLHEAD
HYDRIL
GK
CAMERON DL ANNULAR
Weepholes
SHAFFER SPHERICAL
Botol Surge
Wellbore
Pressure
CAIRAN TERPAKAI
Untuk menghasilkan energi, bladder lebih dulu diisi dengan Nitrogen
bertekanan 1000 psi.
Untuk menghasilkan cairan untuk menutup, Nitrogen harus dipompa
ke botol.
1,000
10 gal
N2
CAIRAN TERPAKAI
Diperlukan 1.6 galon cairan untuk menekan Nitrogen sampai ke
tekanan sistem minimum sebesar 1200 psi.
1,000
1,200
10 gal
N2
8.4 gal
N2
1.6 gal
cairan
CAIRAN TERPAKAI
Untuk mendapat cairan yang terpakai, harus terus memompa cairan
sampai diperoleh tekanan operasi sebesar 3,000 psi.
Diperlukan 6.6 galon cairan untuk memampatkan Nitrogen sampai
3,000 psi.
3,000
1,200
8.4 gal
N2
3.4 gal
N2
cairan
terpakai
1.6 gal
cairan
6.6 gal
cairan
Volume Akumulator
18 gal.
untuk tutup
3000 psi
Tekanan Atmosfir
Choke Manifold
CAMERON FLS
MANUAL GATE
VALVE
dan
seat-to-body
Simple gate and seat design enables quick and easy changeout without special tools and minimizes inventory requirements.
Gate and seat assembly features bidirectional sealing so it can
be reversed for increased service life.
One piece gate construction and two spring-loaded, pressureenergized, non-elastomeric lip-seals on each seat at the seat-tobody interface. This provides maximum protection against
intrusion of particle contaminants and optimum performance
under severe conditions such as mud, sand and low pressures.
Stem packing can be replaced while the valve is under
pressure since the shoulder on the stem can be backseated
against the bonnet to isolate the stuffing box.
Excessive force is not necessary to close the valve. The
handwheel should be backed off 1/4 turn after the valve is fully
closed.
CAMERON
TAILROD
HYDRAULIC GATE
VALVE
Swaco Superchoke
FOSV
GAS BUSTER
GAS
Jalur Vent
TIDAK ADA
VALVE!
Pembaca Tekanan
Impingement Plate
dari Choke
Baffle Plates
Siphon Breaker
d
ke Mud Degasser
Pemisah
Lumpur/Gas
MENGETES BOP
TES LAPANGAN YANG DIREKOMENDASIKAN:
Rendah
Tinggi
Ram Preventer
200-300 psi
WP atau CSG. Burst
Annular Preventer
70% WP
MASALAH KHUSUS
Udara
Udara
Lumpur Berat
Minyak
Udara
Zona produksi
PECAHNYA PIPA U
EFEK U-TUBE
COMPLETION DAN
WORKOVER
Completion Asal
Zona Tambahan
MEMATIKAN OPERASI
Operasi completion/workover yang biasa di mana
prosedur mematikan harus dibuat dan dipraktekan
meliputi hal berikut, namun tidak terbatas pada:
Sirkulasi/drilling/pembersihan (clean out)
Masuk/ke luar (Tripping)
Operasi wireline
LUMPUR COMPLETION/WORKOVER
DIPERLUKAN
Tekanan Formasi Seimbang
Memindahkan Padatan
Tidak Merusak Zona
TIPE
Mengandung Padatan
Berbahan dasar Minyak
Garam Terlarut
Brine
Dipilih karena Kerapatan tidak ada padatan
9.8
NaCl
KCl
10.9
11.7
12.4
KBr
CaCl2
NaBr
CaBr2
19.2
15.1
10.9 11.1
KCl NaCl
+KBr +CaCl2
12.7
NaCl
+NaBr
CaCl2
+CaBr2
ZnBr2
+CaBr2
+CaCl2
0.0017
9.1 - 11.0
0.0025
11.1 - 14.5
0.0033
14.6 - 17.0
0.0040
17.1 - 19.2
0.0048
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION / WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Sirkulasi di Dasar:
(1) Tarik & posisikan tool joint di atas rotary table
(2) Matikan pompa
(3) Cek adanya aliran
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan
membuka sumur untuk verifikasi masukan atau cek
kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Tripping:
(1) Set slip dengan tool joint di atas rotary table
(2) Pasang FOSV di posisi buka
(3) Tutup safety valve
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
MELEPAS TREE
MEMASANG & MENGETES BOPE
(1) Verifikasi sumur telah mati dengan:
Cek tekanan tubing dan casing
Buka sumur dan cek visual adanya aliran
*(2) Tutup manual valve di jalur aliran annulus
*(3) Tutup manual valve di jalur aliran tubing
(4) Pasang back-pressure valve di tubing hanger
(5) Lepaskan tree
(6) Verifikasi back pressure valve terpasang benar di hanger sebelum
meneruskan prosedur
**(7)Pasang BOPE
(8) Lepaskan back-pressure valve dan pasang two-way check valve
(9) Tes BOPE
(10)
Lepaskan two-way check valve
(11)Cek tekanan casing Verifikasi nilainya nol
(12)
Cabut tubing dan teruskan mencabut string produksi
*Jalur ini akan terbuka ketika sumur di-bullhead dan diisi oleh lumpur.
**BOP disusun oleh satu set pipe ram di bawah jalur choke.
PIPE
RAM
KE KILL LINE
PIPE
RAM
KE CHOKE LINE
BLIND
RAM
WELLHEAD