Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SEREBRAL
Aida Nurwidya
FK UNIZAR MATARAM
PENDAHULUAN
DEFINISI
Menurut WHO:
Koma
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Plasmodium Falciparum
MORFOLOGI
SIKLUS HIDUP
Parasit malaria memerlukan dua hospes untuk siklus
hidupnya, yaitu manusia dan nyamuk Anopheles betina
PATOGENESIS
Belum diketahui dengan pasti
Berdasar pada kelainan histologis:
Eritrosit
Eritrosit
MANIFESTASI KLINIS
LABORATORIUM
Pemeriksaan mikroskopis
Sediaan darah tebal dan hapusan darah tipis untuk
menghitung jumlah parasit dan identifikasi jenis parasit.
Bila hasil ( - ), diulang tiap 6-12 jam
DIAGNOSIS
TERAPI
Derivat artemisinin, ada 3 jenis :
A. Artesunate puyer, diberikan i.v atau i.m 2,4 mg/KgBB
hari pertama dibagi 2 dosis lanjut dosis 1,2 mg/KgBB
dibagi dalam 2 dosis pada hari ke 2-5
B. Artemeter dalam larutan minyak (i.m) dengan dosis 3,2
mg/KgBB dosis awal, dibagi dua dosis (tiap 12 jam)
1,6 mg/KgBB/24 jam selama 4 hari
C. Artemisinin (suposituria) yang ada adalah artesunat (10
mg/KgBB), dihidroartemisinin dan artemisinis
Kinidin
Isomer kina. Jika kina tidak tersedia dapat
diberikan kinidin dengan dosis loading 15
mg/mg basa/kgBB dilarutkan dalam 250
ml cairan isotonis selama 4 jam lanjut
7,5 mg basa/kgBB dalam 4 jam, tiap 8 jam
lanjut per oral setelah penderita sadar
Indikasi :
1. Parasitemia > 30% tanpa komplikasi berat
2. Parasitemia > 10% disertai komplikasi berat : malaria
serebral, gagal ginjal akut, edema paru, ikterik (bilirubin
>25 mg/dl) dan anemia berat
3. Parasitemia > 10% dengan gagal pengobatan setelah 1224 jam pemberian kemoterapi anti malaria yang optimal,
tatau terdapat skizon matang pada sediaan darah tepi
PROGNOSIS
TERIMA KASIH