Anda di halaman 1dari 10

RUPTUR UTERI

Disusun oleh:
Nurul Hidayah Hasanah Farida
Pembimbing:
dr. Bambang W, Sp.OG

PENGERTIAN

Ruptur uteri adalah robekan pada uteri, dapat


meluas ke seluruh dinding uteri dan isi uteri
tumpah ke seluruh rongga abdomen (komplit),
atau dapat pula ruptur hanya meluas ke
endometrium
dan
miometrium,
tetapi
peritoneum di sekitar uterus tetap utuh
(inkomplit).

KLASIFIKASI

Menurut waktu terjadinya


Ruptur
Ruptur

uteri gravidarum

uteri durante partum

Menurut lokasinya
Korpus

Serviks

uteri

uteri

Kolpoporeksis-

kolporeksis

LANJUTAN

Menurut robeknya peritoneum


Kompleta
Inkompleta
Menurut etiologinya
Ruptur uteri spontanea
Ruptur uteri violenta
Menurut gejala klinisnya
Ruptur uteri imminens
Ruptur uteri sebenarnya.

TANDA DAN GEJALA

Ruptur uteri mengancam


Partus berlangsung lama.
Pasien gelisah, ketakutan, disertai
perasaan nyeri diperut.
Pada setiap datangnya kontraksi,
pasien memegang perutnya dan
mengerang
kesakitan
bahkan
meminta
supaya
anaknya
secepatnya dikeluarkan.
Denyut nadi lebih cepat dari biasa,
Mulut kering, lidah kering, haus,
demam.

LANJUTANNYA
His

lebih lama, lebih kuat, lebih sering


dan terus menerus.
Ligamentum rotundum teraba seperti
kawat listrik yang tegang, tebal dan
keras.
Pada waktu datang his, korpus uteri
teraba keras.
Tampak lingkaran Bandl.
Perasaan sering ingin berkemih.
Denyut jantung janin tidak teratur.

Ruptur uteri yang sebenarnya


Kontraksi persalinan menurun atau berhenti
mendadak.
Berhentinya denyut jantung janin.
Peningkatan tekanan akibat arah janin.
Gejala rangsangan peritoneal.
Keadaan syok peritoneal.
Perdarahan eksternal.
Perdarahan internal.

ETIOLOGI

Penyebab kejadian ruptur uterus, yakni:


Tindakan obstetri.
Ketidakseimbangan fetopelvik.
Letak
lintang
yang
diabaikan
(kasep).
Kelebihan dosis obat bagi nyeri
persalinan atau induksi persalinan.
Jaringan parut pada uterus.
Kecelakaan.

KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat timbul dari ruptur uteri
sendiri yakni perdarahan, syok, infeksi, trauma
kandung kemih atau ureter, tromboflebitis,
koagulasi intravascular diseminata, hipofungsi
hipofisis ataupun kematian.
Jika
pasien masih hidup, dapat terjadi
infertilitas atau sterilitas.

Thanks. .

Anda mungkin juga menyukai