Anda di halaman 1dari 31

PRESENTASI KASUS

UJIAN BEDAH PLASTIK

SEORANG ANAK LAKI-LAKI USIA 1 TAHUN


DENGAN KONTRAKTUR DIGITI III-V MANUS
DEXTRA

Penyaji
Dessy Puteri H
Pembimbing

:
G99141086

: dr. Amru Sungkar, Sp. B. Sp.BP-RE

LAPORAN KASUS

Identias Pasien

Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Jawa Timur
No CM
MRS
Tanggal Periksa

: An. Z
: 1 tahun 3 bulan
: Laki-laki
: Islam
: Ngancar Pitu, Ngawi,
: 01 30 12 46
: 8 Juli 2015
: 10 Juli 2015

Anamnesis
Keluhan Utama
Jari tangan kanan sulit untuk diluruskan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengeluhkan jari tengah hingga kelingking
sulit untuk diluruskan, apabila dipaksa untuk
diluruskan pasien merasa sakit. Ibu pasien mengaku
sebelum jari tengah sampai kelingking tangan kanan
sulit diluruskan, 6 bulan yang lalu pasien pernah
mengalami luka bakar akibat terkena bara api pada
tangan kanan. Setelah luka sembuh lama kelamaan
pasien sulit untuk meluruskan jari tangan kanannya.
Pasien kemudian dibawa ke RSUD Ngawi, karena di
RSUD Ngawi tidak ada ahli bedah plastic pasien
dirujuk ke RSDM dengan diagnosis rujukan
kontraktur digiti III-V manus dekstra.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat operasi
Riwayat Trauma
yang lalu
Riwayat Perawatan
Riwayat alergi
Riwayat penyakit jantung

: disangkal
: luka bakar, 6 bulan
: disangkal
: disangkal
: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat sakit serupa
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal

Pemeriksaan Fisik
Primary Survey (10 Juli 2015)
Airway
: Bebas
Breathing
: Pernapasan spontan,
thoracoabdominal RR: 20x/menit
Circulation : N: 84x/menit.
Disability
: GCS: E4V5M6, reflek cahaya
(+/+), pupil isokor (3 mm/3 mm)
Exposure
: t: 36,6 oC,

Status Generalis

Kepala
Leher
Thoraks
Abdomen Pervic Inguinal
Uro Genital
Genital
Anal Perianal
Extremitas atas Manus
digiti III-V manus dekstra
Extremitas bawah

: tak
: tak
: tak
: tak
: tak
: tak
: tak
: kontraktur (+)
: tak

Status Lokalis
Regio Manus Dekstra
Look
: Tampak kontraktur pada digiti III-V
Feel
: Nyeri bila digerakkan (+)
Move
: ROM aktif dan pasif terbatas.

Diagnosis Kerja
Kontraktur digiti III-V manus dextra
Penatalaksanaan
Pro Release kontraktur.
Intramedullary pinning
Tutup defek bertahap

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Kontraktur
Kontraktur adalah hilangnya atau kurang
penuhnya lingkup gerak sendi secara pasif maupun
aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan
penyokong, otot dan kulit.

Luka Bakar
kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan
yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu
dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan
kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi.
Kontraktur Akibat Luka Bakar
Luka bakar derajat tiga yang dibiarkan sembuh
sendiri akan mengalami kontraktur. Jaringan
parut sering terjadi setelah luka bakar dapat
mengakibatkan kontraktur. Bila terjadi di
persendian, fungsi sendi akan berkurang atau
hilang.

Klasifikasi Kontraktur
berdasarkan derajat keparahan
I: gejala berupa keketatan namun tanpa penurunan gerakan
ruang lingkup gerak maupun fungsi.
II: sedikit penurunan gerakan ruang lingkup gerak atau sedikit
penurunan fungsi namun tanpa mengganggu aktivitas seharihari secara signifikan, tanpa penyimpangan arsitektur normal
daerah yang terkena.
III: terdapat penurunan fungsi, dengan perubahan awal
arsitektur normal pada daerah yang terkena..
IV: kehilangan fungsi dari daerah yang terkena.

Etiologi
Tidak ada atau kurangnya mobilisasi sendi
akibat suatu keadaan antara lain imbalance
kekuatan
otot,
penyakit
neuromuskular,
penyakit degenerasi, luka bakar, luka trauma
yang luas, inflamasi, penyakit kongenital,
ankilosis dan nyeri

Diagnosis Kontraktur akibat Luka Bakar

Patofisiologi
congenital, didapat, atau idiopatik
Diawali dengan aktifnya miofibroblas (sebuah
sel dengan fibroblas dan dengan karakteristik
seperti otot polos yang terdistribusinya granulasi
di seluruh jaringan yang ada pada luka)
Kontraksi dari miofibroblas menyebabkan luka
menyusut. Hal ini juga diikuti dengan deposisi
kolagen dan saling berhubungan untuk
mempertahankan kontraksi.

Pada embryogenesis, kegagalan diferensiasi jarijari menyebabkan terbentuknya jaringan parut


yang menyebakan fleksi proksimal sendi
interfalang yang mengakibatkan camptodactyly.

Pencegahan dan Tatalaksana


Konservatif:

Posisi yang mencegah kontraktur


Bidai
Peregangan dan mobilisasi awal
Melakukan aktivitas sehari-hari
Pijat dan pemberian moisturiser
Terapi tekanan
Pemanasan
Silicon

Posisi yang mencegah kontraktur


Leher depan

Kontraktur pada Leher Depan

Posisi ekstensi yang


Mencegah Terjadinya
Kontraktur

Leher Belakang

Kontraktur pada Leher Belakang

Posisi yang Mencegah


Terjadinya Kontraktur

Aksila anterior, aksila posterior, maupun lipatan


aksila

Kontraktur pada Aksila

Posisi yang Mencegah Terjadinya


Kontraktur

Siku Depan

Kontraktur pada Siku

Posisi yang Mencegah


Terjadinya Kontraktur

Punggung Tangan

Kontraktur pada
Punggung Tangan

Posisi yang Mencegah Terjadinya


Kontraktur pada Punggung Tangan

Telapak Tangan

Kontraktur pada Telapak


Tangan

Posisi yang Mencegah Terjadinya


Kontraktur pada Telapak Tangan

Groin

Posisi yang Menyebabkan


Kontraktur

Posisi yang Mencegah


Terjadinya Kontraktur

Belakang Lutut

Kontraktur pada Belakang Lutut

Posisi yang Mencegah


Terjadinya Kontraktur

Kaki

Kontraktur pada Kaki

Posisi yang
Mencegah Terjadinya
Kontraktur

Wajah

Posisi yang Mencegah Terjadinya


Kontraktur

cont

Operatif
o Z-Plasty / S-Plasty
oBertujuan memperpanjang garis luka sehingga dapat
mencegah kontraktur terutama pada persendian,
dilakukan dengan cara transposisi flap sehingga
didapatkan garis luka yang lebih panjang.
o Skin graft
oMerupakan teknik dengan penutupan kulit. Dapat
menggunakan Full Thickness Skin Graft (FTSG) atau
Split Thickness Skin Graft (STSG).
o Flap
oSkin flap digunakan jika pembebasan kontraktur
kemungkinan membuka persendian terutama tangan
dan kaki.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai