PENGKODEAN DIAGNOSIS

MORTALITAS

PORMIKI
Medan, 7Juli 2015

Perlu Menjadi Perhatian

Para Coder (Pengkode)
Bahwa:
Putusan para praktisi dokter
tidak boleh diubah
di
luar izin/sepengetahuan
dari
yang bersangkutan !
2

Latihan: Kesalahan yang terjadi bila tidak

menggunakan ICD-10 Vol. 1 & 2
1. Polyneuritis akibat kekurangan vitamin B12
[293; 275; 265] E53.8. (Def. Vit. B12)
(448; 488; 522) E56.9 G63.4* (Polyneuritis due
to lack of vitamin NEC)
(Vol. 2, 26; 29) G63*.
Maka E53.8 G63.4*
2. Ascariasis dengan komplikasi usus [173; 157; 157]
B77.0
(61; 64; 65) [596; 567; 529] B77.0 K93.8*
(Vol 2, 26; 29; 26 ) dan [549; 567; 529] K93*
3

Latihan (Lanjutan-1)

3. TB dengan komplikasi anemia (45; 47; 48 )

A18.8 D63.8*
[117; 104; 109]
Di volume 1 tidak ada, ditemukan lewat Vol. 3,
[257; 238] D63.8* Anemia in other chronic
diseases classified elsewhere.
4. Anemia pada neoplasma (44; 46; 46)
Anemia in neoplastic disease NEC (M8000/1) (see
also Neoplasm) [1029] Neoplasm, uncertain ...
(M8000/1)
[247; 230] [257; 238; 225; 233] D48.9 D63.0*
4

Latihan (Lanjutan-2)

5.

Buta senja komplikasi defisiensi vitamin A

(74; 79; 79) [292; 275; 264 ] E50.5
(136; 149; 178) Deficiency vitamin A with night
blindness E50.5 H58.1*
Untuk xerophthalmia due vit. A deficiency.
(659) E50.7 H19.8* (tanpa buta)
Pada volume 1 hanya tertulis: E50.5

Latihan (Lanjutan-2)

6. DM dengan decubitus (135; 145; 174 )

Decubitus (ulcer) L89
Diabetes (157-158; 171-172; 200-201 )
Bila disertai Ulcer (553-554; 602; 640) E14.5
Gangrene (242; 263-264; 294-295) diabetic, any site)
code to E10-E14 with 4 (fourth) character .5
[276-280; 259-262; 252]
.5 With peripheral circulatory complications
Diabetic: - gangrene
- peripheral angiopathy
- ulcer
6

ATURAN PENGKODEAN MORTALITAS

ICD-10

Kutipan dari ICD-10 Volume 2

MORTALITY CODING
oleh
dr Mayang Anggraini Naga
2013
7

International Form of Medical

Certification of Cause od Death (MCCD)
WHO, dalam ICD-10 menetapan format isian
pelaporan data
diagnose sebab suatu Mortalitas sebagai berikut: (Vol.2 halaman 31,
1992, 32, 2010)
I

Cause of death
Approximate
Disease or condition (a) ....
directly leading to
due to (or as a
to death
consequence of)
Antecedent causes
Morbid conditions,

(b) ....
....
due to idem -

if any, given rise to (c) ....

....
the above cause,
due to idem stating the underlying (d) ....
....
condition last
due to idem -

interval between
onset of death
....

Cause of Death (lanjutan)

II
Other significant
conditions contributing
to the death, but not
related to the disease
or condition causing
it

....

....

....

....

This does not mean the mode of dying,

e.g. heart failure, respiratory failure,
it means the disease, injury, or
complication that caused death

Format Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK)

(usia di atas perinatal) Dinkes Propinsi DKI
Adaptasinya sama seperti yang ada di ICD-10 Vol. 2,
hal. 31, (1992; 2010: 31)
Dokter harus menggunakan pertimbangan klinis ketika
melengkapi SMPK tersebut.
Sistem otomatis tidak memasukkan daftar atau saransaran lain untuk memandu pembuat sertifikat sebagai
pembahasan rentang diagnosis yang diperlukan dan
karenanya mengakibatkan efek balik pada ketepatan
dan kegunaan laporan.*
(* kutipan dari Buku Panduan Penentuan kode penyebab
kematian menurut ICD-10, Badan LitBangKes, Depkes
RI)

Cara mengisi Sertifikat Sebab Kematian

I.
(b)
(c)
(d)

(a)
Penyebab langsung kematian
Penyebab antara dari (a)
penyebab antara dari (b)
Penyebab dasar dari (c) (UCOD)

(UCOD = Underlying cause of death)

Tidak semua kode dalam ICD-10 dapat digunakan untuk mengisi
(d) (UCOD).
Contoh: di antaranya: kode ber *.
(Jumlah kode ber * dapat dilihat di ICD-10 Vol. 2.
(Jumlah 236 kode yang tidak dibenarkan sebagai sebab kematian
sudah tercantum di Appendices 7, ICD-10 Vo. 2, 2004 - 2010)

MORTALITY CODING (ATURAN ICD-10)

GENERAL PRINCIPLE:
Aturan umum menentukan, bahwa apabila ada lebih
dari satu kondisi direkam pada butir (I) sertifikat
kematian, maka kondisi yang direkam di baris paling
bawah ditentukan sebagai penyakit penyebab
kematian (UCOD).
Contoh: I.
(a) Gagal hati
(b) Obstruksi saluran empedu
(c) Icteric
(d) Kanker pankreas
Maka pilih: Kanker Pankreas sebagai penyakit
penyebab kematian.

12

MORTALITY CODING
Pilih satu penyebab tunggal bagi tabulasi data
kematian sesuai MORTALITY GENERAL PRINCIPLE
1.

Laki, 4 tahun
I: - Sinus tachydardia
- Anomalous pulmonary venous drainage
- Postoperrative subacute bacterial endocarditis
II: Kondisi lain-2: Rawat 5 minggu oleh spesialis Bedah Jantung Anak
Bedah: Repair of anomalies of pulmonary valve
Reseleksi: penyebab kematian: Postoperative
subacute bacterial endocarditis
13

CONTOH

2.

Wanita, 15 tahun
I: - Gagal nafas
- Abses paru
- Lobar Pneumonia
II: Kondisi lain-2: Reseleksi penyebab kematian: Lobar pneumonia.
Perhatikan contoh lain-lain yang ada di hal. 37
ICD-10, Vol. 2 (2010)
14

RULE 1
If there is a reported sequence terminating in the
condition first entered on the Certificate, select the
underlying cause of this sequence.
If there is more >1 such sequence, select the
underlying cause of the first mentioned sequence.

1.

Wanita, 71 tahun
I. (a) Cerebral infraction & hypostatic penumonia
(b) Hypertension & DM
(c) Atherosclerosis
Reseleksi: Pilih: Arterosclerosis
15

CONTOH
2.

Wanita, 65 tahun
I.
(a) Pericarditis
(b) Uremia dan pneumonia
II. Pilih: Uremia

16

Rule 2
If there is no reported sequence terminating in the
condition first entered on the certificate, select the
first mention
1.

I (a) Rematik dan sakit jantung koroner

II Reseleksi: Penyakit jantung rematik

2.

I (a) Anemia perniciosa dan gangrene kaki

(b) Atherosclerosis
II Reseleksi: Anemia perniciosa.
17

CONTOH
3

I (a) Nephritis akut, demam kuning

II Reseleksi: Nephritis akut
Bisa juga dengan Rule 3:
Pilih: Nephritis komplikasi dari Demam kuning
Perhatikan contoh lain-lain yang ada di hal. 38-39
ICD-10, Vol. 2 (2010)
18

RULE 3
If the condition selected by General Principle,
Rule 1 or 2
is obviously a direct consequence of another
reported condition, whether In Part I or II,
select this primary condition
1.

I
II

(a) Tuberculosis
AIDS

Reseleksi: HIV resulting in Tuberculosis

Perhatikan nomor kode yang tersedia bagi HIV/AIDS
19

CONTOH Rule 3 (Lanjutan-1)

2.

(a)
(b)
(c)
II: -

Cerebral haemorrhage
Hipertensi
Pyelonefritis kronik & prostate obstruksi

Reseleksi: Prostate obstruksi

Bila menggunakan Rule 1 pilih: Pyelonefritis kronik.

20

CONTOH: Rule 3 (Lanjutan-2)

3.

I. (a) Cerebral toxoplasmosis & herpes zoster

(b) Burkitts lymphoma, HIV disease
Reseleksi: HIV disease resulting in multiple
disease.
Bila menggunakan Rule 2 pilih Cerebral
toxoplasmosis
Di sini Cerebral toxoplasmosis dianggap sebagai
akibat
langsung dari HIV disease)
21

CONTOH Rule 3 (Lanjutan-3)

4.

5.

(a) Pneumonia
(b) Virus infection
II Reseleksi: Viral pneumonia.
I
II

(a) Nephrectomy
Clear cell carcinoma ginjal
Reseleksi: Clear cell carcinoma of kidney.

22

Perhatikan keterangan di
hal. 29-45, ICD-10 Vol. 2, 2010
Assumed direct consequences of another
condition
Bagan pada hal. 41-42, ICD-10 Vol. 2, 2010
tentang: Code(s);
Description;
Conditional response;
Qualifier
Contoh: Examples 22 32.

23

The Modification Rules

Baca ICD-10 Volume 2 halaman (42-50; 46-77)
4.1.9 The modification rules
Rule A: Senility and other ill-defines conditions
Rule B: Trivial conditions
Rule C: Linkage
Rule D: Specificity
Rule E: Early and late stages of disease
Rule F: Sequelae
4.1.10. Examples of the modification rules.
24

Certificate of cause of Perinatal Death

ICD-10, Volume 2, hal. 118.
- Model sertifkat mengandung data Ibu dan Bayi
- Cause of Death
a. Main disease or conditions in fetus or infant
b. Other diseases or conditions in fetus or infant
c. Main maternal disease or condition affecting fetus
or infant.
d. Other maternal diseases or conditions affecting
fetus or infant
25

(Lanjutan)

e. Other relevant circumstances

O The certified cause of death has been confirmed
by autopsy
O Autopsy information may be available later
O Autopsy not being held
I certify .....
......
Signature and qualification
26

CODING RULES (120-122)

Rules P1
Mode of death or prematurity entered in
section (a)

Rules P2
Two or more conditions entered in section (a)
or (c)

27

(Lanjutan)

Rules P3
No entry in sections (a) or (c)

Rules P4
Conditions entered in wrong section.

Keterangan:
- masih belum jelas apakah akan diberlakukan lagi.
- sampai saat ini belum ada penataran.
28