Anda di halaman 1dari 49

PERSALINAN

SUNGSANG

Definisi 2
Persalinan sungsang adalah
persalinan untuk melahirkan janin yang
membujur dalam uterus dengan bokong
atau kaki pada bagian bawah dimana
bokong atau kaki akan dilahirkan terlebih
dahulu daripada anggota badan lainnya.

Penyebab pasti terjadinya posisi yang tidak normal


pada bayi secara pasti belum diketahui,
namunbayi sungsang akan lebih banyak
ditemukan pada kasus kehamilan:
Kehamilan kembar.
Calon Ibu pernah melahirkanbayisecara prematur.

Air ketuban di dalam janin terlalu banyak sehingga


janin bebas bergerak bahkan untuk berputar-putar.
Ibu hamil Mengalami plasenta previa,
Ibu hamil memiliki Panggul sempit, sehingga
mendorong janin mengubah posisinya.

Etiologi

Klasifikasi

Complete breech(sungsang Janin sempurna),


posisi bokong janin berada di atas mulut rahim,
kedua kaki terlipat sempurna, menghadap ke atas
dan sejajar dengan telinga.
Frank breech,adalah janin sungsang dengan
posisi bokong berada di bawah, kedua tungkai
terangkat ke atas dan hampir menyentuh telinga,
sejajar dengan bahu atau kepala.
Incomplete breech(sungsang Janin tidak
sempurna), adalah kondisi ketika satu kaki janin
berada di atas sedangkan kaki lainnya berada di
bawah.

Patogenesis

Letak janin dalam uterus bergantung pada


proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang
lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin
bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam
presentasi kepala, letak sungsang atau letak
lintang.

Persalinan normal :
Proses persalinan di bagi 4 kala 5 :
Kala I : Kala pembukaan serviks
Kala II : Kala pengeluaran
Kala III : kala Uri
Kala IV : Hingga 2 jam setelah plasenta lahir

KALA I :

Proses pembukaan servik pada primigravida terdiri dari 2


fase yaitu :
Fase laten, berlangsung selama 8 jam sampai pembukaan
3 cm. His masih lemah dengan frekuensi his jarang.
Fase aktif :
Fase akselerasi : lamanya 2 jam, dengan pembukaan 2-3
cm
Dilatasi maksimal : Lamanya 2 jam dengan pembukaan 49 cm
Fase deselerasi : Lamanya 2 jam, pembukaan lebih dari 9
cm sampai pembukaan lengkap. His tiap 3-4 menit selama
45 detik.
Pada multigravida proses ini akan berlangsung lebih cepat.

PIMPINAN PERSALINAN KALA II :


Tanda-tanda kala II telah mulai
His lebih sering dan kuat
Penderita mulai mengejan
Show lebih banyak, kadang-kadang diikuti
sedikit perdarahan
Penderita merasa seperti ingin buang air
besar (hal ini disebabkan tekanan kepala
pada dasar panggul dan rektum .
Perineum mulai menonjol dan anus mulai
terbuka.

Persiapan menolong lahirnya bayi :

Vulva

di bersihkan dengan sempurna, penolong


menggunakan sarung tangan steril, pelindung baju,
tutup kepala dan masker.

Dengan

adanya pengejanan yang berulang kali,


kepala akan membuka vulva. Bila kepala akan terlihat
dengan diameter 6-8 cm perineum di tahan dengan
kain steril, supaya lahirnya dagu dapat dihambat.
Bersamaan dengan tindakan tersebut tangan lain
menahan belakang kepala (oksiput supaya tidak
terjadi defleksi yang cepat.

Dengan

cara ini laserasi vulva dapat dicegah, karena


lahirnya kepala diarahkan hingga lingkaran yang
melalui vulva adalah yang terkecil. Bila di perlukan
dapat juga dilakukan episiotomi.

Setelah kepala lahir bersihkan mulut dan hidung bayi dengan


kasa steril. Priksa apakah tali pusat melilit dileher. Apabila
terdapat lilitan dan yang terlalu erat guntinglah tali pusat
diantara dua klem.

Tidak lama setelah kepala lahir akan terjadi putaran paksi


luar, karena di vulva baru berada di jurusan muka belakang.
Kemudian akan diikuti dengan lahirnya bahu secara spontan,
mula-mula bahu belakang kemudian bahu depan. Kalau bahu
tak dapat lahir spontan perlu di bantu dengan kepala di
pegang secara biparietal dengan dua tangan dan kepala
ditarik ke belakang sampai bahu depan di bawah simfisis.
Dengan bahu depan sebagai hipomoklion kepala di tarik
kedepan untuk melahirkan bahu belakang. Tindakan ini
dalam keadaan normal dapat dilaksanakan.

Begitu bahu lahir, badan bayi akan segera mengikuti. Jangan


sekali-kali menggait ketiak dengan telunjuk, karena tindakan
ini dapat merusak saraf lengan.

Kepala di tarik kebelakang untuk melahirkan bahu depan

Kepala di tarik kedepan untuk


melahirkan bahu belakang

Mengikat tali pusat


Tali pusat di jepit dengan klem kelly di dua
tempat dan dipotong diantara nya
kemudian diikat dengan tali yang agak tebal
sejauh 5 cm dari pusar bayi.

Tanda-tanda lepasnya plasenta


Fundus uteri naik. Karena plasenta yang sudah lepas masuk
ke segmen bawah rahim dan vagina dengan demikian
fundus terdorong keatas.
Tali pusat yang terlihat lebih panjang sekitar 3 cm
menandakan plasenta telah turun.
Bentuk uterus menjadi membulat dan keras.
Kadang di sertai pengeluaran darah tiba-tiba.
Dengan perasat kustner tali pusat di regangkan dengan satu
tangan, tangan lainnya menekan perut di atas simfisis. Kalo
tali pusat masuk menandakan plasenta belum lepas. Kalau
tetap atau keluar berarti plasenta sudah lepas.
Tanda ini dapat terlihat 5- 10 menit setelah bayi lahir.
Tekanan pada fundus uteri hanya boleh dilakukan setelah
kontraksi uterus baik agar tidak tidak menimbulkan inversio
uteri . Jangan meremas-remas uterus, karena ini akan
menimbulkan kontraksi uterus yang tidak merata dan akan
mengganggu pelepasan plasenta.

PENGAWASAN KALA IV
Setelah plasenta lahir hendaknya plasenta
di periksa dengan teliti apakah lengkap.
Bila darah yang keluar melebihi 500 cc
menandakan adanya perdarah post partum.
Bila fundus uteri naik dan uterus
mengembang, perlu dipikirkan adanya
perdarahan akibat atonia uteri.

PENATALAKSANAAN PERSALINAN SUNGSANG1

Persalinan spontan pervaginam (spontan


Bracht) terdiri dari 3 tahapan :
1) Fase lambatpertama:
Mulai dari lahirnya bokong sampai
umbilikus (scapula).
Disebut fase lambat oleh karena tahapan
ini tidak perlu ditangani secara tergesagesa mengingat tidak ada bahaya pada ibu
dan anak yang mungkin terjadi.

2) Fasecepat:

Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.

Pada fase ini, kepala janin masuk panggul sehingga


terjadi oklusi pembuluh darah talipusat antara kepala
dengan tulang panggul sehingga sirkulasi uteroplasenta
terganggu.

Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini harus


terselesaikan dalam 1 2 kali kontraksi uterus (sekitar 8
menit).

3) Fase lambatkedua:

Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.


Fase ini disebut fase lambat oleh karena tahapan ini
tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa untuk
menghidari dekompresi kepala yang terlampau cepat
yang dapat menyebabkan perdarahan intrakranial.

Tehnik

pertolongan sungsang spontan pervaginam (spontan BRACHT )

Pertolongan

dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar 5 cm.


Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 12 his berikutnya fase cepat dalam
persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan.
Dengan

menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah, bokong janin dipegang
sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada pada bagian belakang pangkal paha dan
empat jari-jari lain berada pada bokong janin.
Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu ( gerak
hiperlordosis ) sampai kedua kaki anak lahir .

Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari sekarang berada pada
lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada pinggang janin(gambar 2)

Dengan pegangan tersebut dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan sedikit kearah kiri atau
kearah kanan sesuai dengan posisi punggung anak.
Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-hidung-dahi dan seluruh
kepala anak.

Pada

saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir dengan
tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin.
Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada persalinan
spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.

(spontan BRACHT

Gambar 1 :Pegangan panggul anak pada


persalinan spontan Bracht

Gambar 2Pegangan bokong anak pada


persalinan spontan Bracht

EKSTRAKSI PARSIAL PADA PERSALINAN


SUNGSANG PERVAGINAM
manual aid
Terdiri dari 3 tahapan :
Bokong sampai umbilikus lahir secara
spontan (pada frank breech).
Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh
penolong.
Persalinan kepala dibantu oleh penolong.

Cara lovset
Prinsip :

Memutar badan janin setengah


lingkaran (1800) searah dan berlawanan
arah jarum jam sambil melakukan traksi
curam kebawah sehingga bahu yang
semula dibelakang akan lahir didepan
(dibawah simfsis).

Gambar 4 Tubuh janin dipegang dengan


pegangan femuropelvik.
Dilakukan pemutaran 1800sambil
melakukan traksi curam kebawah sehingga
bahu belakang menjadi bahu depan
dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Gambar 5 Sambil dilakukan traksi curam


bawah, tubuh janin diputar 1800kearah
yang berlawanan sehingga bahu depan
menjadi bahu depan dibawah arcus pubis
dan dapat dilahirkan

Gambar 6. Tubuh janin diputar kembali
1800kearah yang berlawanan sehingga
bahu belakang kembali menjadi bahu depan
dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

2. Persalinan bahu dengan caraKLASIK


Disebut pula sebagai tehnik DEVENTER.
Melahirkan lengan belakang dahulu dan
kemudian melahirkan lengan depan dibawah
simfisis.
Dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas
panggul.
Prinsip :

Melahirkanlengan belakanglebih dulu


(oleh karena ruangan panggul sebelah
belakang/sacrum relatif lebih luas didepan
ruang panggul sebelah depan) dan kemudian
melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis

Gambar 7 Melahirkan lengan belakang pada tehnik melahirkan bahu


cara KLASIK

Gambar 8 Melahirkan lengan depan pada tehnik melahirkan bahu


cara KLASIK

Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung jari


tangan kanan penolong berada diantara kedua
pergelangan kaki anak , kemudian di elevasi sejauh
mungkin dengan gerakan mendekatkan perut anak pada
perut ibu.
Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan lahir, jari
tengan dan telunjuk tangan kiri menyelusuri bahu sampai
menemukan fosa cubiti dan kemudian dengan
gerakanmengusap mukajanin, lengan posterior bawah
bagian anak dilahirkan.
Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada
pergelangan kaki janin diubah.Dengan tangan kanan
penolong, pergelangan kaki janin dipegang dan sambil
dilakukan traksi curam bawah melakukan gerakan seolah
mendekatkan punggung janin pada punggung ibu dan
kemudian lengan depan dilahirkan dengan cara yang
sama.

Bila dengan cara tersebut pada no 3 diatas lengan


depan sulit untuk dilahirkan, maka lengan tersebut
diubah menjadi lengan belakang dengan cara:
Gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dicekap
dengan kedua tangan penolong sedemikian rupa
sehingga kedua ibu jari penolong terletak
dipunggung anak dan sejajar dengan sumbu badan
janin sedangkan jari-jari lain didepan dada.
Dilakukan pemutaran tubuh anak kearah perut dan
dada anak sehingga lengan depan menjadi terletak
dibelakang dan dilahirkan dengan cara yang sudah
dijelaskan pada no 2

Tehnik pertolongan persalinan bahu cara Muller


Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara mueller ialah melahirkan
bahu dan lengan depan terlebih dahulu dengan ekstraksi, baru
kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang.
Bokong dipegang dengan pegangan femuropelvik.
Dengan cara pegangan tersebut, dilakukan traksi curam bawah pada
tubuh janin sampai bahu depan lahir (gambar 9 ) dibawah arcus
pubis dan selanjutnya lengan depan dilahirkan dengan mengait
lengan depan bagian bawah.
Setelah bahu dan lengan depan lahir, pergelangan kaki dicekap
dengan tangan kanan dan dilakukan elevasi serta traksi keatas
(gambar 10),, traksi dan elevasi sesuai arah tanda panah) sampai
bahu belakang lahir dengan sendirinya. Bila tidak dapat lahir dengan
sendirinya, dilakukan kaitan untuk melahirkan lengan belakang anak
(inset pada gambar 10)

Gambar 9 (atas) Melahirkan


bahu depan dengan ekstraksi
pada bokong dan bila perlu
dibantu dengan telunjuk jari
tangan kanan untuk
mengeluarkan lengan depan

Gambar 10 (bawah) Melahirkan lengan belakang (inset :


mengait lengan atas dengan telunjuk jari tangan kiri
penolong)

MELAHIRKAN KEPALA
Pertolongan untuk melahirkan kepala pada presentasi sungsang dapat
dilakukan dengan berbagai cara :
1. CaraMOURICEAU( Viet Smellie)

Tehnik Mouriceau

Dengan tangan penolong yang sesuai dengan


arah menghadapnya muka janin, jari tengah
dimasukkan kedalam mulut janin dan jari
telunjuk serta jari manis diletakkan pada fosa
canina.
Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak,
seolah anak menunggang kuda.
Belakang leher anak dicekap diantara jari
telunjuk dan jari tengah tangan yang lain
Assisten membantu dengan melakukan tekanan
pada daerah suprasimfisis untuk
mempertahankan posisi fleksi kepala janin
Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh
tangan yang dileher.

C. Prosedur Ekstraksi sungsang


4

Teknik Ekstraksi Kaki


1. Setelah persiapan selesai, tangan yang searah dengan
bagian-bagian kecil janin dimasukkan secara obstetrik ke
dalam jalan lahir, sedang tangan yang lain membuka labia.
Tangan yang di dalam mencari kaki depan dengan
menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian
melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga
kaki bawah menjadi fleksi. Tangan yang di luar mendorong
fundus uterus ke bawah. Setelah kaki bawah fleksi
pergelangan kaki dipegang oleh jari kedua dan jari ketiga
dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.

2. Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua


ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang
betis, dan jari-jari lain di depan betis. Dengan pegangan ini,
kaki janin ditarik curam ke bawah sampai pangkal paha lahir.
3. Pegangan dipindahkan pada pangkal paha setinggi mungkin
dengan kedua ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu panjang
paha dan jari-jari lain di depan paha.
4. Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokanter
depan lahir. Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang
sama dielevasi ke atas sehingga trokanter belakang lahir. Bila
kedua trokanter telah lahir berarti bokong telah lahir.
5. Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dahulu,
maka yang akan lahir lebih dulu ialah trokhanter belakang dan
untuk melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik
terus curam ke bawah.

6. Setelah bokong lahir, maka untuk


melahirkan janin selanjutnya dipakai teknik
pegangan femuro-pelviks. Dengan
pegangan ini badan janin ditarik curam ke
bawah sampai pusar lahir. Selanjutnya
untuk melahirkan badan janin yang lain
dilakukan cara persalinan yang sama
seperti pada manual aid.

Teknik Ekstraksi Bokong

1. Ekstraksi bokong dikerjakan bila jenis letak sungsang adalah


letak bokong murni (frank breech), dan bokong sudah berada di
dasar panggul, sehingga sukar untuk menurunkan kaki.

2. Jari telunjuk tangan penolong yang searah dengan bagian


kecil janin, dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di
pelipatan paha depan. Dengan jari telunjuk ini, pelipatan paha
dikait dan ditarik curam ke bawah. Untuk memperkuat tenaga
tarikan ini, maka tangan penolong yang lain mencengkeram
pergelangan tangan tadi, dan turut menarik curam ke bawah.
3. Bila dengan tarikan ini trokanter depan mulai tampak di
bawah simfisis, maka jari telunjuk penolong yang lain segera
mengait pelipatan paha ditarik curam ke bawah sampai bokong
lahir.
4. Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara femuro-pelviks,
kemudian janin dapat dilahirkan dengan cara manual aid (bedah
kebidanan).

Komplikasi

Komplikasi persalinan sungsang pervaginam


Komplikasi ibu :

Perdarahan
Trauma jalan lahir
Infeksi

Komplikasi anak :
Sufokasi / aspirasi :
Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir,
terjadi pengecilan rongga uterus yang
menyebabkan gangguan sirkulasi dan
menimbulkan anoksia.

Fraktura / dislokasi:
Fraktura tulang kepala
Fraktura humerus
Fraktura klavikula
Fraktura femur
Dislokasi bahu

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai