Anda di halaman 1dari 40

IMUNOLOGI

Diana Chusna Mufida

PENDAHULUAN
Imunologi

: ilmu tentang imunitas


dalam arti luas
mencakup
aspek
seluler dan molekuler
dan terjadi setelah suatu
organisme terekspos oleh
mikroba atau makromolekul
asing.

Imunitas

: reaksi/ respon tubuh


( host )
terhadap benda
atau
substansi asing (
mikroba,
makromolekul,
protein,
makromolekul polisakarida )
tanpa membedakan apakah
reaksi tersebut dalam batas
fisiologis atau patologis.

Terminologi
Sistem

imun:
sel dan molekul yang
bertanggung jawab pada proses
imunitas
Respon imun :
tanggapan sistem imun
secara kolektif dan terkoordinasi atas
paparan benda asing
Antigen
:
substansi yang dapat
bereaksi dengan antibodi

Imunogen

: substansi yang menginduksi


antibodi
Hapten :substansi nonimunogenik
tetapi dapat bereaksi dengan
antibodi
atau
molekul kecil yang tidak dapat
menginduksi respon imun apabila
sendirian, tetapi dapat menginduksi
respon imun bila berikatan dengan
molekul karier yang mempunyai sifat
antigenik

Epitop

:
bagian dari Ag yang
berikatan dgn produk R.I spesifik ( Ab )
Antibodi: protein spesifik yang
dihasilkan
pada R.I dan bereaksi
dengan Ag.
Sitokin :
protein yang diproduksi oleh
beberapa sel yang memediasi
inflamasi dan reaksi imun/ R.I

SISTEM IMUN
Fungsi :
1. Sebagai pertahanan terhadap
antigen dari luar
2. Fungsi homeostasis, terjadi proses
degradasi dan katabolisme yang
bersifat normal, agar unsur-unsur
seluler yang telah rusak dapat
dibersihkan dari tubuh

3. Fungsi surveillance, untuk


memantau pengenalan terhadap selsel yang berubah menjadi abnormal
melalui mutasi

Macam sistem imun


Non spesifik / alamiah
2. Spesifik :

humoral
Ig

seluler
sel T
1.

Sistem Imun Alamiah


In-nate
Tidak

spesifik
Sudah ada/ siap pakai sebelum pemaparan
dengan benda asing
Tidak diperbanyak
Tidak ada memori
Merupakan tanggapan pertama tubuh
terhadap benda asing melalui mekanisme
yang stereotipik, yang terdiri dari mobilisasi
unsur-unsur fagositik ke daerah tempat
benda asing.

Komponen Sistem Imun


Alamiah
1. Fisik / mekanik
- kulit
- reflek batuk
- silia
- selaput lendir
2. Larut / kimia
- glandula sebasea dikulit
menghasilkan sebum , bersifat
antiseptik

-Air mata dan saliva


mengandung lizozim yang dapat
membunuh bakteri
- Asam lambung, membunuh bakteri
- Vagina wanita bersifat asam, untuk
mengurangi patogen
- Komplemen

3. Seluler
- fagosit, mononuklear dan
polinuklaer
- sel NK
- sel mast
- Basophil

Faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem imun
alamiah
Spesies.
Terdapat resistensi
terhadap

mikroorganisme
Faktor keturunan dan usia
Suhu
Hormon
Nutrisi
Flora normal

Fungsi Respon Imun Alamiah


1.Merupakan respon imum awal
terhadap mikroba sehingga dapat
mencegah infeksi dan dalam banyak
keadaan dapat membersihkan mikroba.
2. Merangsang respon imun didapat dan
dapat mempengaruhi efektivitas dan
jenis respon tersebut menghadapi
infeksi.
3. Digunakan untuk membersihkan
mikroba pada imunitas didapat.

Pertahanan Seluler Respon Imun


Alamiah
1.

NK sel :
- 5-15% dari limfosit sirkulasi
- membunuh sel yang terinfeksi virus,
sel
terkena cacing
- diaktifkan oleh sitokin yang berasal
dari makrofag ( IFN , dan IL-12 )
sehingga sel target, lisis dengan efektif

2. Makrofag
monosit yang bermigrasi dari darah
dan berkembang menjadi makrofag
Makrofag dibeberapa jaringan :
- sel kupffer
hepar
- mikrogial CNS
- alveolar makrofag paru
- sel Langerhans
kulit
- histiosit jaringan

Dapat

diaktivasi oleh bermacammacam stimuli ( DNA bakteri, LPS ,


sitokin )
Melepas berbagai bahan yaitu
lisozim, komplemen, interferon dan
sitokin
Fungsi : fagositosis dan pinositosis

3. Neutrophil
Membunuh

bakteri
Jumlah meningkat ;
- exercise extrem
- infeksi
- stress
- inflamasi
Sel Efektor utama dari innate S.I
Merupakan sel yang pertama menuju ke
tempat inflamasi.

4. Eosinophil
Berperan

pada sel yang diinfeksi oleh

parasit.
Diaktivasi oleh alergen/ mediator
inflamasi dengan IgE.

5. Basophil dan Sel mast


Basophil

< 5% dari sel darah putih


Diduga sebagai sel fagosit
Sebagai sel mediator, karena
melepas banyak mediator
Sel mast, mrp basophil di jaringan

SISTEM IMUN SPESIFIK


Sifat

:- membaik oleh infeksi yang


berulang
- Mempunyai memori
- Spesifik untuk mikroorganisme yang
telah mensensitisasi sebelumnya
- diperbanyak

Sistem imun spesifik Humoral


Sifat

:-membaik oleh infeksi yang


berulang
-mempunyai memori
-spesifik untuk mikroorganisme
yang
sudah mensensitisasi
sebelumnya
-diperbanyak

Sistem imun spesifik humoral


yang

berperanan limfosit B
memproduksi Ab
Ab, pertahanan terhadap infeksi
ekstraseluler, virus maupun bakteri
serta menetralkan toksin
Terdapat 5 kelas Ab yaitu IgG, IgA,
IgM, IgD,IgE

IgG
Komponen

utama imunoglobulin serum


BM 160.000 D
75 % dari seluruh IgG
Dapat menembus plasenta
Meningkat pada infeksi kronis, autoimun
Imunitas bayi sampai berumur 6-9 bulan
Bersama dengan komplemen saling
membantu sebagai opsonin dalam
pemusnahan Ag
Opsonin efektif pada sel fagosit, monosit
dan m.o punya R untuk fraksi Fc dr IgG.

IgG
Mengaktivasi

komplemen jalur klasik


Terdiri 4 subkelas IgG1, IgG2, IgG3,
IgG4

IgA
Terdapat

2 bentuk, yaitu serum IgA dan


sekresi IgA ( sIgA )
sIgA merupakan bagian terbanyak, terdapat
di ASI, sekresi saluran pencernaan, saluran
kemih, saluran pernapasan , air mata,
keringat, ludah
Dapat bereaksi dengan molekul adhesi dari
patogen potensial dan mencagah adhesi dan
kolonisasi pada sel host.
Opsonin
Menetralkan toksin
Imunitas cacing pita

IgA
Meningkat

pada infeksi kronis sal


napas, cerna,TBC, sirosis alkoholic,
penyakit crone
bentuk s IgA- dimer

IgM
BM

900.000D terbesar
Pentamer
Predominan untuk fetus
Komplemen jalur klasik
Pertanda infeksi sedang berlangsung
Tdk menembus plasenta
Mencagah gerakan mikroorganisme
patogen, memudahkan fagositosis,
aglutinator poten Ag

IgD
Kadar

rendah dalam sirkulasi


Rentan terhadap degradasi oleh
proses proteolitik
Tidak mengaktivasi komplemen
Ab terhadap Ag berbagai makanan
dan auto Ag.

IgE
meningkat pada alergi, cacing,
skistosomiasis
Paling sedikit di serum
mudah diikat oleh sel mast, basophil
dan eosinophil yang pada
permukaannya punya reseptor Fc IgE
Dibentuk oleh sel plasma dalam
mukosa saluran napas dan saluran
cerna

SISTEM IMUN SPESIFIK


SELULER
Fungsi

:
Pertahanan terhadap :
bakteri intraseluler
virus
jamur
parasit
keganasan

1. APC
Presentasi

Ag, proses supaya Ag


dikenal oleh sel T
APC : - makrofag zona marginal
- sel dendrit folikuler
- monosit/ makrofag
- sel langerhans

2. Sel T
Hanya

bereaksi dengan benda asing, krn


adanya TCR
Dimatangkan di timus
Fungsi : - membantu sel B memproduksi
Ab.
- mengenal dan menghancurkan
sel yang terinfeksi oleh virus
- mengaktivasi makrofag dalam
fagositosis
- mengontrol ambang dan kualitas
sistem imun

Subset Sel T
Th ( T helper )
membantu sel B berdiferensiasi dan
produksi Ab.
2. Ts ( Tsupresor )
menekan aktivitas sel T yang lain dan
sel B
3. Tdth ( T delayed type hipersensitive )
pengerahan makrofag dan sel inflamasi
ke tempat terjadinya reaksi hipersensitif.
1.

Subset sel T
4. Sel Tc ( T cytotoxic )/ CTL
mengeliminasi sel yang terinfeksi
virus sel ganas dan sel
histoinkompatibel.
5. Sel limfosit naif ( virgin )
belum pernah terpajan Ag dan
menunjukkan molekul permukaan CD
45 RA

Sel T
Sel

T:

regulator : Th dan Ts
Efektor
: Tdh dan Tc

Anda mungkin juga menyukai