DEFINISI
OPERA
SI
pemaparan
ini
adalah
untuk
memberikan penjelasan tentang operasi jaringan
irigasi melalui proses kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan di lapangan secara benar pada
peserta pelatihan OP jaringan irigasi.
LANDASAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2007
Tentang
Pedoman
LATAR BELAKANG
Merupakan kelanjutan dari proses pembangunan irigasi.
Fungsi pelayanan irigasi dapat memberikan manfaat
lapangan hrs
memahami dan dapat
melaksanakan RPA yang ditetapkan pd rapat Komir.
Penyebab
buruknya
pelaks
operasi
jaringan
irigasi
PENGERTIAN-PENGERTIAN
1.
Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah
permukaan tanah, termasuk pengertian air permukaan, air tanah, air
hujan, dan air laut yang berada di darat.
2.
Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan
yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah.
3.
4.
Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi.
5.
6.
7.
8.
9.
dengan perhitungan :
1. Perkiraan ketersediaan air atau debit andalan.
2. Perkiraan kebutuhan air.
3. Neraca air.
ORGANISASI
PELAKSANA
DILAPANGAN
Kepala
Ranting/Pengamat/UPTD/
Cabang
Dinas/Korwil/Pengamat
Staf
Ranting/Pengamat/
UPTD/Cabang
Dinas/Korwil
Petugas
Mantri / Juru
Pengairan
Petugas
Mantri / Juru
Pengairan
Petugas
Mantri / Juru
Pengairan
petani P3A/GP3A/IP3A
Menetapkan besarnya faktor-K untuk pembagian air jika debit
sungai menurun
Rapat di kantor Ranting/Pengamat/UPTD/Cadin/Korwil setiap
kegiatan Operasi
Membantu proses pengajuan bantuan biaya operasi yang
diajukan P3A/GP3A/IP3A.
Membuat laporan kegiatan operasi ke Dinas Pengairan
Memberi instruksi kpd PPA utk mengatur pintu air sesuai debit
yang ditetapkan;
Memberi saran ke petani tentang awal tanam & jenis tanaman;
Pengaturan giliran
Mengisi papan operasi
Pengumpulan data debit , data tanaman dan kerusakan
tanaman, data curah hujan (sesuai kebutuhan daerah)
Menyusun data mutasi baku sawah (sesuai kebutuhan)
Mengumpulkan data usulan Rencana Tata Tanam
Melaporkan kejadian banjir kepada Ranting/ Pengamat
Melaporkan jika terjadi kekurangan air yang kritis kpd Pengamat
Staf Ranting/Pengamat/UPTD/Cadin/Korwil
Membantu Kepala Ranting/Pengamat/UPTD/Cadin/Korwil
dalam pelaksanaan operasi jaringan irigasi
Petugas Operasi Bendung (POB)
Melaks pengaturan pintu penguras bendung thd banjir
yang datang
Melaksanakan pengurasan kantong lumpur
Membuka/menutup pintu pengambilan utama, sesuai
debit dan jadwal yang direncanakan.
Mencatat besarnya debit yang mengalir / atau masuk ke
saluran induk pada blangko operasi
Mencatat elevasi muka air banjir
(04-O)
Penentuan renc kebut air di pintu pengambilan
(05-O)
Pencatatan debit saluran
(06-O)
Penetapan pembagian air pd Jar Sek dan Primer
(07-O)
Pencatatan debit sungai /bangunan pengambilan
(08-O)
Perhitungan Faktor K atau faktor palawija relatif (FPR) (09-O)
Pencatatan Realisasi luas tanam per daerah irigasi
(10-O)
Pencatatan Realisasi Luas Tanam per Kabupaten
(11-O)
Pencatatan Realisasi Luas Tanam per Prov per-DAS (12-O)
Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi
petak dgn data pembagian dan pemberian air mulai dari petak tersier,
sal sekunder, induk dan bendung/sumber air.
Gambar Purna konstruksi (as built drawing) utk saluran dan bangunan
Dokumen dan Data Lain :
a. Manual operasi bendung, bang ukur debit, bang khusus lainnya.
b. Data seri dari catatan curah hujan
c. Data debit sungai
d. Data klimatologi
atau
dpt dilakukan dng melibatkan P3A/GP3A/IP3A utk
melaksanakannya.
Perhitungan
Neraca Air
3
2
Usulan Rencana Tanam
dan Kebut Air
Tersier/Sekunder/DI
1
Hak Guna Air
Tingkat Daerah Irigasi
Rencana
Penyediaan Air
(Tahunan)
6
Penetapan Renc
Tata Tanam
per DI/Sekunder
7
Penetapan Rencana
Tata Tanam
Detail/Tersier
8
Pembuatan Rencana
Pembagian Air
Detail (Tahunan)
Pengaturan
Pembagian Air
dalam DI/Sek
14
Penyediaan
Air Irigasi
per DI
11
13
Perhit
Faktor K
(Bd)
12
10
9 Lap tanaman &
Kebutuhan Air
(2 Mingguan)
Pembuatan Renc
Penyediaan Air
(2 Mingguan)
Debit Tersedia
di Sumber Air
(2 Mingguan)
Langkah ke 1
Pencatatan debit sungai
1. Pencatatan debit sungai normal.
2. Pencatatan debit sungai banjir.
b)
Langkah ke 2
Melakukan pengumpulan debit sungai
rata2 setengah bulanan.
c)
Langkah ke 3
Menyusun urutan debit setengah bulanan dari
terbesar ke terkecil.
KEBUTUHAN AIR
UNTUK TANAMAN LADANG DAN TEBU
Masa pra irigasi diperlukan guna menggarap lahan
untuk ditanami dan untuk menciptakan kondisi
lembab yang memadai untuk persemaian yang baru
tumbuh.
Banyaknya air yang dibutuhkan bergantung kepada
kondisi tanah dan pola tanam yang diterapkan.
Jumlah air 50 sampai 100 mm dianjurkan untuk
tanaman ladang dan 100 sampai 120 mm untuk
tebu, kecuali juka terdapat kondisi-kondisi khusus
(misalnya ada tanaman lain yang ditanam segera
sesudah padi)
tanam tahunan.
SK Bupati/Walikota/Gubernur tentang rencana tata
tanam tahunan
mengenai :
Rencana tata tanam (termasuk pola tanam)
Rencana penyediaan air dan rencana pembagian air
tanaman lain
Pengurangan luas daerah yang diairi /
dilayani
rotasi teknis/golongan
Kompetensi
Pendidikan
Kepala Ranting/
Mampu
Fasilitas
Minimal
Sarjana Muda / D- Mobil pick up
pengamat/ UPTD/
melaksanakan
irigasi
Juru / Mantri
Ha
Mampu
Pengairan
melaksanakan
Rumah dinas
Alat komunikasi
5.000-7.500
STM Bangunan
Sepeda motor
Alat komunikasi
irigasi 750-1.500 Ha
Operasi Mampu
Bendung
melaksanakan
tupoksi
Mampu
melaksanakan
tupoksi
ST, SMP
Sepeda
Alat komunikasi
ST, SMP
Sepeda
Alat komunikasi
SISTIM GOLONGAN
Pada sistim golongan didalam menilai apakah sistem
rotasi teknis diperlukan, tergantung dari beberapa hal :
Dilihat dari pertimbangan sosial, apakah sistem tsb
BANYAKNYA GOLONGAN
Jumlah bagian golongan tidak terlalu mengikat
Disesuaikan dengan kondisi berkembang setempat
Jumlah golongan yang efektif antara dua sampai enam
Bila jumlah golongan ditetapkan lebih banyak,
JENIS-JENIS GOLONGAN
Jenis Rencana
Golongan
Tingkat
kemudahan
operasi
Tingkat
efisiensi
penggunaan
air
Tingkat
keadilan
pembagian air
Vertikal
Mudah
Efisien
Tidak adil
Horizontal
Agak sulit
Agak efisien
Kurang adil
Tersebar
Sulit
Tidak efisien
Adil
Terima Kasih
LKMD
LKMD