Anda di halaman 1dari 77

PENGERTIAN

Pengertian Yayasan :

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan


yang dipisahkan dan diperuntukkan dalam mencapai
tujuan tertentu dibidang social, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya
sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan.

Pengertian

Pihak-pihak yang terkait dengan yayasan:


1. Pengadilan Negri
Pendirian yayasan didaftarkan ke pengadilan negri
2. Kejaksaan
Kejaksaan Negri dapat mengajukan permohonan
pembubaran yayasan kepada pengadilan jika yayasan tidak
menyesuaikan anggaran dasar dalam jangka waktu yang
ditentukan.
3. Akuntan Publik
Laporan keuangan yayasan diaudit oleh akuntan
publik
yang memiliki izin menjalankan pekarjaan sebagai
akuntan publik

Pengertian

Kedudukan Yayasan :

Yayasan mempunyai tempat kedudukan dalam


wilayah Negara Republik Indonesia.
Kekayaan yayasan dapat diperoleh dari :
Sumbangan / bantuan yang tidak mengikat
Wakaf
Hibah
Hibah wasiat
Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan atau peraturan perundangan yang
berlaku

a. Pengertian
Yayasan Asing

Yayasan asing yang tidak berbadan


hukum Indonesia dapat melakukan
kegiatannya di wilayah Negara Republik
Indonesia, jika kegiatan yayasan tersebut
tidak merugikan masyarakat, bangsa,
dan Negara Indonesia

Syarat pendirian yayasan


Pendirian suatu Yayasan berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001
mengenai Yayasan, yang diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun
2004, diatur dalam pasal 9 UU No. 16/2001, yaitu:
1. Minimal didirikan oleh satu orang atau lebih.
Yang dimaksud Satu orang di sini bisa berupa orang perorangan,
bisa juga berupa badan hukum. Pendiri yayasan boleh WNI, tapi juga
boleh orang asing (WNA atau Badan hukum asing). Namun demikian,
untuk pendirian yayasan oleh orang asing atau bersama-sama dengan
orang asing akan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
(pasal 9 ayat 5).
2. Pendiri tersebut harus memisahkan kekayaan pribadinya
dengan kekayaan Yayasan.
Hal ini sama seperti PT, dimana pendiri menyetorkan sejumlah uang
kepada Yayasan, untuk kemdian uang tersebut selanjutnya menjadi
Modal awal/kekayaan Yayasan.
3. Dibuat dalam bentuk akta Notaris yang kemudian di ajukan
pengesahannya pada Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia,
serta diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia.

b. Syarat Pendirian
Syarat Pendirian :

1.yayasan terdiri atas Pembina pengurus dan


pengawas
2.yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih
dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendiriannya sebagai kekayaan
awal
3.pendirian yayasan dilakukan dengan akta
notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia
4.yayasan dapat didirikan berdasarkan surat
wasiat

b. Syarat Pendirian
5. yayasan yang didirikan oleh orang asing atau
bersama orang asing, mengenai syarat dan tata cara
pendiriannya diatur dengan peraturan pemerintah
6. yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta
pendirian yayasan memperoleh pengesahan dari
mentri
7. yayasan tidak boleh memakai nama yang :
telah dipakai secara sah oleh yayasan lain

bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau


kesusilaan

b. Syarat Pendirian
8. nama yayasan harus didahului kata yayasan
9. yayasan dapat didirikan untuk jangka waktu tertentu atau
tidak tertentu yang diatur dalam anggaran dasar

1.

Penyampaian
Dokumen-dokumen
yang
diperlukan
2. Penandatanganan Akta Pendirian Yayasan
3. Pengurusan Surat Keterangan Domisili Usaha
4. Pengurusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
5. Pengesahan Yayasan menjadi Badan Hukum di
Dep.Keh dan HAM
6. Pengumuman dalam BNRI.

KELENGKAPAN LEGALITAS
Untuk melengkapi legalitas suatu yayasan, maka
diperlukan ijin-ijin standard yang meliputi:
1. Surat keterangan domisili Perusahaan (SKDP) dari
Kelurahan/kecamatan setempat
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
Yayasan
3. Ijin dari Dinas sosial (merupakan pelengkap, jika
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
sosial) atau
4. Ijin/terdaftar di Departemen Agama untuk Yayasan
yang bersifat keagamaan (jika diperlukan).

pendirian yayasan pada saat ini harus di ikuti


tujuan yang benar-benar bersifat sosial.
Karena sejak berlakunya Undang-Undang No.
16/2001, maka yayasan tidak bisa digunakan
sebagai sarana kegiatan yang bersifat
komersial dan harus murni bersifat sosial.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan


oleh yayasan dalam menghadapi UU No.16 Tahun
2001 antara lain adalah :
1. Yayasan harus memastikan dirinya termasuk
sebagai yayasan yang tetap diakui sebagai badan
hukum oleh undang-undang ini. (Lihat Pasal 71
UU No.16/2001);
2. Yayasan harus menyesuaikan anggaran
dasarnya;
3. Yayasan harus merubah struktur organisasinya
(Lihat Bab VI UU No.16/2001);
4. Yayasan harus memastikan badan usaha yang
didirikannya memiliki kegiatan yang sesuai
dengan maksud dan tujuan yayasan;

5. Yayasan harus memastikan penyertaan yang


dilakukannya tidak melebihi 25% dari seluruh
nilai kekayaan yayasan;
6. Yayasan tidak boleh lagi menggaji organ
yayasan;
7. Anggota Pembina, Pergurus, dan Pengawas
yayasan dilarang merangkap sebagai Anggota
Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan
Komisaris atau Pengawas baik pada badan usaha
yang didirikan oleh yayasan ataupun pada badan
usaha dimana yayasan melakukan penyertaan;

8. Semua yayasan wajib membuat ikhtisar laporan


tahunan dan diumumkan pada papan
pengumuman di kantor yayasan;
9. Bagi Yayasan yang memperoleh bantuan negara,
bantuan luar negeri, atau pihak lain sebesar lima
ratus juta rupiah atau lebih; ataumempunyai
kekayaan di luar harta wakaf, sebesar dua puluh
milyar rupiah atau lebih,ikhtisar laporan
tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar
harian berbahasa Indonesia dan wajib diaudit oleh
Akuntan Publik;

10. Yayasan yang sebagian kekayaannya berasal


dari bantuan negara, bantuan luar negeri dan
atau sumbangan masyarakat yang
diperolehnya sebagai akibat berlakunya suatu
peraturan perundang-undangan wajib
memgumumkan ikhtisar laporan tahunan pada
papan pengumuman yang mencakup
kekayaannya selama 10 (sepuluh) tahun
sebelum Undang-undang ini diundangkan;
11. Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan
usaha kepada Pembina, Pengurus, dan
Pengawas;

12. Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang,


maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan
berdasarkan Undang-undang ini, dilarang
dialihkan atau dibagikan secara langsung atau
tidak langsung kepada Pembina, Pengurus,
Pengawas, karyawan, atau pihak lain yang
mempunyai kepentingan terhadap Yayasan.

Sesuai dengan UU RI No.28 tahun 2004


tentang yayasan, disebutkan bahwa organ
yayasan terdiri dari :
Pembina
Pengurus
Pengawas

Pembina ( pasal 28-30 )


=> adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang diserahkan
kepada pengurus atau pengawas oleh UU atau AD.
Anggota pembina adalah pendiri yayasan atau mereka yang
berdasarkan rapat anggota pembina dinilai memiliki dedikasi tinggi untuk
mencapai maksud dan tujuan yayasan

Pengurus ( pasal 31-39 )


=> adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan.
Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari : ketua, sekretaris, dan
bendahara.

Pengawas ( pasal 40-47 )


=> adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta
melakukan nasehat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan
pengurus.
Pengawas yayasan diangkat oleh pembina dan merupakan orang yang
mampu melakukan tindakan hukum.

Hak Pengurus
1. Menetapkan kebijaksanaan dalam

memimpin dan mengurus organisasi


2. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang
organisasi termasuk menetapkan iuran
tetap dan iuran wajib anggota organisasi
dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku
3. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya
baik mengenai pengurus maupun
pemilikan sesuai dengan ketentuanketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar Rumah Tangga ini dan ditetapkan
oleh rapat anggota berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Kewajiban Pengurus
1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya kegiatan
2.

3.
4.

5.
6.

organisasi sesuai dengan maksud dan tujuan serta


kegiatan organisasi.
Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan
organisasi, rencana kerja dan anggaran tahunan
organisasi termasuk rencana-rencana lainnya yang
berhubungan dengan pelaksanaan organisasi.
Mengadakan dan memelihara pembukuan dan
administrasi organisasi sesuai dengan kelaziman yang
berlaku bagi organisasi.
Memberi pertanggungjawaban dan segala kepentingan
tentang keadaan dan jalannya organisasi berdasarkan
laporan tahunan termasuk perhitungan kepada rapat
anggota.
Menyiapkan susunan organisasi lengkap dengan
perincian tugasnya.
Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar
Rumah Tangga dan ditetapkan oleh rapat anggota
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

D. Berakhirnya sebagai
badan hukum
PASAL 62
Alasan pembubaran:

a) Jangka waktu berakhir


b) Tujuan Yayasan telah tercapai / tidak tercapai
c)

Putusan pengadilan:
1.
2.
3.

Melanggar ketertiban umum


Tidak mampu membayar utang
Harta kekayaan tidak cukup untuk melunasi utang

D. Berakhirnya sebagai
badan hukum

PASAL 63
Likuidator:
pihak
untuk
membereskan
kekayaan Yayasan
Pembina menunjuk Likuidator (Ps. 62, a&b)
Pengurus selaku Likuidator
Selama proses likuidasi, untuk semua surat
keluar, dicantumkan frase dalam likuidasi di
belakang nama Yayasan

D. Berakhirnya sebagai
badan hukum

PASAL 68
Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan pada
Yayasan lain yang mempunyai kesamaan
kegiatan
Jika tidak, maka kekayaan sisa hasil likuidasi
tersebut diserahkan kepada Negara dan
penggunaannya dilakukan sesuai dengan
kegiatan Yayasan yang bubar

Tambahan:
apakah
ketua
yayasan
Berdasarkan contoh Anggaran Dasar yang kami dapat
melalui
menerima
gaji?
http://massofa.wordpress.com/2008/03/02/contoh-anggarandasar-yayasan/
, pada Pasal 12 tentang Kewajiban dan Kekuasaan Badan
Pengurus, di ayat 4 disebutkan bahwa Badan Pengurus tidak
mendapat gaji, akan tetapi segala biaya yang dikeluarkan
oleh Badan Pengurus untuk keperluan/ kepentingan Yayasan
ditanggung dan dibayar oleh Yayasan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ketua Yayasan tidak

mendapatkan gaji.

Sugeng Siang

OLEH
HERNAWAN HADI,SH MH

HERNAWAN HADI/DOC.

27

DIATUR DLM PS.1618 1652 KUH Pdt.


SUATU PERSETUJUAN DG MANA DUA ORANG

HERNAWAN HADI/DOC.

PERSEKUTUAN PERDATA:

ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRI UTK


MEMASUKAN SESUATU DLM PERSEKUTUAN DG
MAKSUD UTK MEMBAGI KEUNTUNGAN YG
TERJADI KRN NYA.

28

Harus bersifat kebendaan.


Harus memperoleh keuntungan.

HERNAWAN HADI/DOC.

Maksud Perseroan

Keuntungan itu harus dibagi bagikan antara

para anggota-anggotanya.
Harus mempunyai sifat yg baik dan dapat
diizinkan.

29

ADANYA LEBIH DARI SATU PIHAK/SUBYEK HK.


ADANYA KEHENDAK BERSAMA.

HERNAWAN HADI/DOC.

UNSUR-UNSURNYA:

UTK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU.


ADANYA KERJA SAMA.
MEMASUKAN SESUATU (INBRENG).

30

Bagian yg hrs dimasukan oleh tiap-tiap

HERNAWAN HADI/DOC.

Isi Perjanjian Perseroan.


peserta dlm perseroan.
Cara bekerja.
Pembagian keuntungan.
Tujuan kerja sama.
Lama (waktunya).
Hal-hal lain yg dianggap perlu.

31

Asas Keseimbangan (ps.1623 KUHPdt) :

HERNAWAN HADI/DOC.

Pembagian Keuntungan

Apabila tdk ada perjanjian sebelumnya,maka


keuntungan dibagikan berdasarkan besar
kecilnya pemasukan(Inbreng).
Thd pesero yg memasukan
kerajinan/pengetahuan/pengalaman,tenagany
a ,bagian keuntungannya disamakan dg
bagian pesero yg memasukan uang atau
barang yg paling sedikit.

32

HERNAWAN HADI/DOC.

Penuntutan Terhadap Peseroan

Kreditur hanya dpt menuntut piutangnya atas

harta yg merupakan bagian dr anggota


debitur,dan tdk dpt menuntut piutangnya atas
harta perseroan.

33

HERNAWAN HADI/DOC.

Penuntutan piutang atas harta perseroan


hanya dpt dilakukan:
Jika para anggota lainnya telah memberi

kekuasaan penuh kpd angota yg


bertindak atas tanggungan perseroan.
Jika tindakan anggota tsb memberi
keuntungan utk perseroan.

34

Ps.1630 KUHPdt : setiap anggota harus

HERNAWAN HADI/DOC.

Hubungan Intern Para Persero

menanggung penggantian kerugian kpd perseroan


apabila terjadi kerugian itu terjadi krn salahnya
sendiri.
Ps.1633 KUHPdt: keuntungan dan kerugian dibagi
menurut perbandingan besar kecilnya modal yg
disetor,kecuali diperjanjikan sebelumnya.
Ps.1639 KHUPdt: Semua anggota boleh
menyelenggarakan pemeliharaan
perseroan,kecuali sdh disepakati bahwa hanya
seorang dr mereka yg diserahi kewajiban itu.

35

HERNAWAN HADI/DOC.

PERSEKUTUAN FIRMA
PS.16 -35 KUHD
1618 1652 KUH Pdt

PESERIKATAN PERDATA UTK

MENJALANKAN PERUSAHAAN DG NAMA


BERSAMA DAN DLM MANA SETIAP
SEKUTU BERTANGGUNG JAWAB SECARA
PRIBADI DAN UTK SELURUHNYA BAGI
PERSEKUTUAN (PS.16 & 18 KUHD).

36

HERNAWAN HADI/DOC.

KEKHUSUSAN FIRMA
FORMIL : 1. MENJALANKAN PERUSAHAAN

2. MEMAKAI NAMA BERSAMA


MATERIIL: PERTANGGUNGAN JAWAB SETIAP
PESERTA SECARA PRIBADI DAN UTK
SELURUHNYA BAGI
PERJANJIAN2/PERIKATAN2 PERSEKUTUAN.

37

HERNAWAN HADI/DOC.

UNSUR MENJALANKAN
PERUSAHAAN
TERANG TERANGAN.
TERUS MENERUS.
MENCARI UNTUNG

38

UTK KESELURUHAN ADL KEKAYAAN PRIBADI


DISAMPING UTK MEMENUHI KEWAJIBAN2
DARI FIRMA JUGA AKIBAT DARI PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.

HERNAWAN HADI/DOC.

PERTANGGUNGAN JAWAB SECARA PRIBADI

WALAUPUN DLM AKTE PENDIRIAN SUATU

FIRMA PERTANGGUNGAN JAWAB PRIBADI ITU


DITIADAKAN,MAKA PERTANGGUNGAN JAWAB
TSB TETAP ADA,KRN MERUPAKAN UNSUR
MUTLAK.

39

BENTUK TERTENTU ARTINYA FIRMA BOLEH


DIDIRIKAN SECARA LESAN ATAU
TERTULIS,DG AKTE DIBAWAH TANGAN ATAU
AKTE AUTENTIK.
FIRMA DIANGGAP ADA DG ADANYA
KONSENSUS ANTAR PENDIRI.
AKTA AUTENTIK KEGUNAANYA ADL UTK
MEMBUKTIKAN PARA SEKUTU THD PIHAK
KETIGA BHW IA SBG FIRMANT.

HERNAWAN HADI/DOC.

PENDIRIAN FIRMA TDK TERIKAT OLEH SUATU

40

FIRMA BUKAN SBG BADAN HUKUM, KRN

HERNAWAN HADI/DOC.

STATUS HK FIRMA
TDK ADA PEMISAHAN KEKAYAAN.

41

HERNAWAN HADI/DOC.

FIRMA DIMUKA PENGADILAN


FIRMA DPT MENGGUGAT.
FIRMA DPT DIGUGAT, PIHAK KETIGA BOLEH

MEMILIH GUGATAN DITUJUKAN KPD


FIRMA,SALAH SEORANG ATAU BEBERAPA
ORANG FIRMANT NYA.

42

HERNAWAN HADI/DOC.

COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)


DIATUR PS 19 KUHD
SEORANG ATAU LEBIH YG MEMPERCAYAKAN

UANG/BARANG UTK DIPERGUNAKAN DLM


PERNIAGAAN/PERUSAHAAN KPD
SEORANG/LEBIH LAINYA YG MENJALANKAN
PERNIAGAAN ITU ATAS
PEMBIAYAAN BERSAMA.

43

1. SEKUTU KOMANDITER/PASIF
- SEKUTU YG BERKEWAJIBAN
MEMASUKAN
SESUATU (INBRENG) PD PERSEKUTUAN.
- TDK BOLEH MENCAPURI URUSAN SEKUTU
KOMPLEMENTER.
- TANGGUNG JAWAB TERBATAS PD MODAL YG
DISETOR.
- BERHAK MENGAWASI JALANNYA
PERUSAHAAN.
2. SEKUTU KOMPLEMENTER/AKTIF.
- AKTIF MENJALANKAN PERUSAHAAN.
- BERHIBUNGAN DAN BERTANGGUNG JAWAB
KPD PIHAK KETIGA.
-TANGGUNG JAWABNYA PRIBADI UTK
KESELURUHAN.

HERNAWAN HADI/DOC.

CV MEMPUNYAI DUA SEKUTU:

44

TERTENTU.
KEPAILITAN CV MERUPAKAN KEPAILITAN
SEKUTU KOMPLEMENTER.
JENIS CV:
1. CV DIAM DIAM :PERSEKUTUAN YG NAMPAK
DR LUAR ADL FIRMA TETAPI SEBENARNYA DI
DLMNYA ADA SEKUTU KOMANDITER.
2. CV TERANG TERANGAN
3. CV DENGAN SAHAM.

HERNAWAN HADI/DOC.

STATUS HK CV : BUKAN SBG BADAN HUKUM.


PENDIRIAN CV TDK MENGHARUSKAN BENTUK

45

PENGATURAN PT:
DULU TDK SECARA EKSPLISIT DINYATAKAN

HERNAWAN HADI/DOC.

PERSEROAN TERBATAS (PT)

SBG BADAN HK,PT DIAKUI SBG BADAN HK


HANYA DPT DISIMPULKAN DR PS 40,43,45
KUHD.
SEKARANG UU NO.1 TH.1995.PS 1: PT
ADL BADAN HK YG DIDIRIKAN
BERDASARKAN PERJANJIAN YG MELAKUKAN
KEGIATAN USAHA DG MODAL DASAR YG
SELURUHNYA DIBAGI DLM SAHAM.

46

MEMPUNYAI EKSISTENSI SENDIRI SBG

HERNAWAN HADI/DOC.

PT SBG BADAN HK/SUBYEK HK

PENYANDANG HAK DAN KEWAJIBAN


TERPISAH DR PARA PEMEGANG SAHAM.
DPT MEMILIKI HARTA KEKAYAAN,MENGIKAT
PERJANJIAN,MENJADI DEBITOR ATAU
KREDITOR DLM LALU LINTAS HK.

47

HERNAWAN HADI/DOC.

RAMBU2 PEMEGANG SAHAM


STL WAKTU 6 BLN SEJAK SAHAM DIMILIKI

KURANG DARI 2 ORANG,PEMEGANG SAHAM


WAJIB MENGALIHKAN SEBAGIAAN
SAHAMNYA KPD ORG LAIN.
SETELAH 6 BLN DR HAL TSB,PEMEGANG
SAHAM BERTANGGUNG JAWAB SECARA
PRIBADI ATAS SEGALA PERIKATAN DAN
KERUGIAN PT.

48

PT DIDIRIKAN DG AKTA AUTENTIK YG

HERNAWAN HADI/DOC.

CARA MENDIRIKAN PT
MEMUAT ANGGARAN DASAR (PS.7 AYAT 1
UU NO.1/1995). PT HRS MEPUNYAI MODAL
DASAR PALING SEDIKIT Rp.20.000.000,DIMANA PD SAAT PENDIRIAN PALING
SEDIKIT 25% DR MODAL DASAR HARUS
TELAH DITEMPATKAN.

49

PARA PENDIRI DATANG KEKANTOR NOTARIS

HERNAWAN HADI/DOC.

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN


UTK MINTA DIBUATKAN AKTA PENDIRIAN YG
MEMUAT ANGGARAN DASAR.

50

PARA PENDIRI BERSAM SAMA ATAU

HERNAWAN HADI/DOC.

PENGESAHAN
KUASANYA(NOTARIS) MENGIRIMKAN AKTA
PENDIRIAN TSB KPD KEPALA DIREKTORAT
PERDATA DEP KEHAKIMAN UTK MEMPEROLEH
PENGESAHAN DR MENTERI KEHAKIMAN.

51

PARA PENDIRI ATAU KUASANYA (DIREKSI)

HERNAWAN HADI/DOC.

PENDAFTARAN
MEMBAWA AKTA PENDIRIAN DAN SURAT
KEPUTUSAN PENGESAHAN ITU UTK
DIDAFTARKAN DI DAFTAR PERUSAHAAN
(P.21 Ay.1). PENDAFTARAN WAJIB
DILAKUKAN PALING LAMBAT 30 HARI.

52

PARA PENDIRI ATAU KUASANYA MEMBAWA

HERNAWAN HADI/DOC.

PENGUMUMAN

AKTA PENDIRIAN SURAT KEPUTUSAN


PENGESAHAN DAN SURAT PENDAFTARAN
KEKANTOR PERCETAAN NEGARA UTK
DIUMUMKAN DLM TAMBAHAN BERITA NEGARA
RI (PS.22 Ay.1).

53

PERSYARATAN PT SBG BADAN HK BELUM ATAU

TDK TEPENUHI.
PEMEGANG SAHAM BAIK LANGSUNG MAUPUN
TDK LANGSUNG DG ITIKAN TDK BAIK
MEMANFAATKAN PT UTK KEPENTINGAN
PRIBADI.
PEMEGANG SAHAM TERLIBAT DLM
PERBUATAN MELAWAN HK YG DILAKUKAN
OLEH PT.
PEMEGANG SAHAM BAIK LANGSUNG MAUPUN
TDK LANGSUNG SECARA MELAWAN HK
MENGGUNAKAN KEKAYAAN PERSEROAN YG
MENGAKIBATKAN KEKAYAAN PT MENJADI TDK
CUKUP UTK MELUNASI HUTANG.

HERNAWAN HADI/DOC.

PERTANGGUNGAN JAWAB PRIBADI PEMEGANG


SAHAM

54

APABILA PT BELUM DIDAFTARKAN DAN

DIUMUKAN (PS.30)
APABILA DOKUMEN PERHITUNGAN TAHUNAN
TDK BENAR ATAU MENYESATKAN (PS.60).
DIREKSI TDK MENJALANKAN MENJALANKAN
TUGASNYA DG ITIKAD TDK BAIK (PS.85).
APABILA BERSALAH DAN LALI MENJALANKAN
TUGASNYA (PS.85 Ay.2).
APABILA PT PAILIT YG DISEBABKAN
KESALAHAN DAN KELALAIAN DIREKSI.
APABILA PT BELUM MENDAPATKAN
PENGESAHAN DARI MENTERI
KEHAKIMAN(PS.11),PENDAFTARAN DAN
PENGUMUAN.

HERNAWAN HADI/DOC.

PERTANGGUNGAN JAWAB PRIBADI DIREKSI

55

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERSEROAN.


MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA PT.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PT.
BESARNYA JUMLAH MODAL DASAR,MODAL YG

HERNAWAN HADI/DOC.

ANGGARAN DASAR PT MEMUAT SEKURANG


KURANGNYA

DITEMPATKAN,DAN MODAL SETOR.


JUMLAH SAHAM,KLASIFIKASI SAHAM,HAK YG MELEKAT PD
SAHAM,NILAI NOMINAL SAHAM.
SUSUNAN,JUMLAH DAN NAMA ANGGOTA DIREKSI DAN
KOMISARIS.
PENETAPAN TEMPAT DAN TATA CARA RUPS.
TATA CARA PEMILIHAN,PENGANGKATAN,PENGGANTIAN DAN
PEMBERHENTIAN ANGGOTA DIREKSI DAN KOMISARIS.
TATA CARA PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DEVIDEN.

56

1. Pengertian Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua
orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya
terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
2. Ciri dan Sifat Firma :
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik
wajib melunasi dengan harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru
tanpa seizin anggota yang lainnya.
Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
Mudah memperoleh kredit usaha.

3. Dasar Hukum Tentang Firma diatur dalam Pasal 16 35 Kitab


Undang- Undang Hukum Dagang (KUHD).
Sementara Pasal 19, 20 dan 21 adalah aturan untuk
Persekutuan Komanditer. Pasal 19 (a) KUHD mengatur bahwa
Persekutuan secara melepas uang/Persekutuan komanditer,
didirikan atas satu atau beberapa orang yang bertanggungjawab secara pribadi untuk keseluruhan dengan satu atau
beberapa orang pelepas uang.
Terdapatnya aturan Persekutuan komanditer diantara/ didalam
aturan mengenai firma, karena Persekutuan komanditer juga
termasuk kedalam bentuk firma dalam arti khusus, yang
kekhususannya terletak dari adanya persekutuan komanditer,
sementara sekutu jenis ini tidak ada pada bentuk firma (yang
ada dalam firma hanya bentuk sekutu kerja atau Firman).

4. Prosedur Pendirian Firma


A. Pendirian Firma
Menurut Ketentuan Pasal 22 KUHD, Perseroan Firma harus didirikan
dengan akta Otentik, akan tetapi ketiadaan akta yang demikian tidak
dapat dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga.
B. Pendaftaran Firma
Menurut ketentuan Pasal 23 KUHD, mewajibkan pendiri Firma (yang
juga berlaku juga pada CV) untuk mendaftarkan akta pendiriannya
kepada Panitera Pengadilan Negeri yang berwenang dimana Firma
tersebut berdomisili; dan
Menurut ketentuan Pasal 24 KUHD, yang didaftarkan hanyalah akta
pendirian firma atau ihtisar resminya saja.
Adapun ihtisar isi resmi dari Akta Pendirian Firma meliputi :
a. nama lengkap, pekerjaan & tempat tinggal para pendiri;
b. penetapan nama Firma;
c. keterangan mengenai Firma itu bersifat umum atau terbatas untuk
menjalankan sebuah jenis usaha khusus;
d. saat mulai dan berlakunya Firma;
e. hal-hal lain dan clausula-clausula mengenai pihak ketiga terhadap
para
pesero.

C. Pengumuman
Diatur dalam Ketentuan Pasal 28 KUHD bahwa setelah
mendapat nomor dan tanggal pendaftaran dari kepaniteraan
Pengadilan Negeri, Akta Pendirian atau ikhtisar resminya
tersebut harus diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

5. Prosedur Pembubaran Firma


Firma dari suatu perseroan yang telah dibubarkan dapat
dilanjutkan oleh seorang atau lebih, baik atas kekuatan perjanjian
pendiriannya maupun bila diizinkan dengan tegas oleh bekas
pesero yang namanya disebut di situ, atau bila dalam hal adanya
kematian, para ahli warisnya tidak menentangnya, dan dalam hal
itu untuk membuktikannya harus dibuat akta, dan
mendaftarkannya dan mengumumkannya dalam surat kabar
resmi atas dasar dan dengan cara yang ditentukan dalam pasal
23 dan berikutnya, serta dengan ancaman hukuman yang
tercantum dalam pasal 29.

Pembubaran sebuah perseroan firma sebelum waktu yang


ditentukan dalam perjanjian, atau terjadi karena pelepasan diri
atau penghentian, perpanjangan waktu setelah habis waktu
yang ditentukan, demikian puia segala perubahan yang
diadakan dalam petikan yang asli yang berhubungan dengan
pihak ketiga, diadakan juga dengan akta otentik, dan terhadap
ini berlaku ketentuan-ketentuan pendaftaran dan pengumuman
dalam surat kabar resmi seperti telah disebut.
Kelalaian dalam hal itu mengakibatkan, bahwa pembubaran,
pelepasan diri, penghentian atau perubahan itu tidak berlaku
terhadap pihak ketiga. Terhadap kelalaian mendaftarkan dan
mengumumkan dalam hal perpanjangan waktu perseroan,
berlaku ketentuan-ketentuan pasiti 29. (KUHPerd. 1646 dst.;
KUHD 22, 26, 30.)

Pada pembubaran perseroan, para pesero yang tadinya


mempunyai hak mengurus harus membereskan urusan-urusan
bekas perseroan itu atas nama firma itu juga, kecuali bila dalam
perjanjiannya ditentukan lain , atau seluruh pesero (tidak
termasuk para pesero komanditer) mengangkat seorang
pengurus lain dengan pemungutan suara seorang demi scorang
dengan suara terbanyak. Jika pemungutan suara macet, raad
van justitie mengambil keputusan sedemikian yang menurut
pendapatnya paling layak untuk kepentingan perseroan yang
dibubarkan itu. (KUHPerd. 1652; KUHD 17, 20, 22, 31, 56; Rv. 650, 99.)

Bila keadaan kas perseroan yang dibubarkan tidak mencukupi untuk


membayar utang-utang yang telah dapat ditagih, maka mereka yang
bertugas untuk membereskan keperluan itu dapat menagih uang yang
seharusnya akan dimasukkan dalam perseroan oleh tiap-tiap pesero
menurut bagiannya masing-masing (KUHD 18, 22.). Uang yang selama
pemberesan dapat dikeluarkan dari kas perseroan, harus dibagikan
sementara. (KUHD 33.)
Setelah pemberesan dan pembagian itu, bila tidak ada perjanjian yang
menentukan lain, maka buku-buku dan surat-surat yang dulu menjadi
milik perseroan yang dibubarkan itu tetap ada pada pesero yang terpilih
dengan suara terbanyak atau yang ditunjuk oleh raad van justitie karena
macetnya pemungutan suara, dengan tidak mengurangi kebebasan para
pesero atau para penerima hak untuk melihatnya. (KUHPerd. 1801 dst.,
1652, 1885; KUHD 12, 56.)

1. Pengertian Commanditaire Vennootschap (CV)


ialah Persekutuan firma yang memiliki satu atau beberapa orang
sekutu komanditer. Sekutu Komanditer ialah sekutu yang hanya
menyerahkan uang, barang atau tenaga sebagai pemasukan
kepada Persekutuan, dan ia tidak ikut campur dalam
pengurusan atau-pun penguasaan dalam Persekutuan.
2. Sifat Dan Ciri Commanditaire Vennootschap (CV).
Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
Modal besar karena didirikan banyak pihak
Mudah mendapatkan kredit pinjaman
Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidakterbatas
dan ada yang pasif tinggal menunggu
keuntungan
Relatif mudah untuk didirikan
Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.

3. Dasar Hukum Pendirian Commanditaire Vennotschap (CV)


Pasal 19 35 KUHD.
Sementara Pasal 19, 20 dan 21 adalah aturan untuk Persekutuan
Komanditer. Pasal 19 (a) KUHD mengatur bahwa Persekutuan
secara melepas uang/Persekutuan komanditer, didirikan atas satu
atau beberapa orang yang bertanggung-jawab secara pribadi
untuk keseluruhan dengan satu atau beberapa orang pelepas
uang. Terdapatnya aturan Persekutuan komanditer diantara/
didalam aturan mengenai firma, karena Persekutuan komanditer
juga termasuk kedalam bentuk firma dalam arti khusus, yang
kekhususannya terletak dari adanya persekutuan komanditer,
sementara sekutu jenis ini tidak ada pada bentuk firma (yang ada
dalam firma hanya bentuk sekutu kerja atau Firman).

4. Prosedur Pendirian Commanditaire Vennotschap (CV)


Tata cara atau prosedur pendirian Perseroan Komanditer (CV)
dapat dilakukan dengan lisan ataupun tulisan, baik akta di bawah
tangan maupun akta notaris Pendataran serta pengumuman
pendirian Perseroan Komanditer (CV) tidak di atur di KUHD, tetapi
di dalam praktek di adakan juga pendirian, pendaftaran, dan
pengumumanberdasarkanakta notaris. Jadi pendirian CV
Mengenai hal tidak ada pengaturan khusus bagi CV, sehingga
dalam pendirian CV adalah sama dengan pendirian Firma, bisa
didirikan secara lisan (konsesuil diatur dala Pasal 22 KUHD
dikatakan bahwa tiap-tiap perseroan firma harus didirikan dengan
AKTA OTENTIK, akan tetapi ketiadaan akta demikian, tidak dapat
dikemukakan untuk merugikan publik / pihak ketiga).
Pada prakteknya di Indonesia telah menunjukkan suatu kebiasaan
bahwa orang mendirikan CV berdasarkan Akta Notaris (Otentik),
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang,
dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Karena
adanya kesamaan dalam pendirian tersebut dengan CV.

Para pendiri CV diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar resmi akta


pendiriannya dalam Tambahan Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD); kedua
pekerjaan ini bisa dilimpahkan kepada Notaris yang membuat akta.
Adapun ihtisar isi resmi dari Akta Pendirian CV meliputi :
a. Nama lengkap, pekerjaan & tempat tinggal para pendiri;
b. Penetapan nama CV;
c. Keterangan mengenai CV itu bersifat umum atau terbatas untuk
menjalankan sebuah perusahaan cabang secara khusus;
d. Nama sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas
nama persekutuan;
e. Saat mulai dan berlakunya CV;
f. Clausula-clausula lain penting yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap
sekutu pendiri;
g. Pendaftaran akta pendirian ke PN harus diberi tanggal;
h. Pembentukan kas (uang) dari CV yang khusus disediakan bagi penagih dari
pihak ketiga, yang jika sudah kosong berlakulah tanggung jawab
sekutu secara pribadi untuk keseluruhan;
i. Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya untuk bertindak
atas nama persekutuan.

5. Prosedur Pembubaran CV
Firma dari suatu perseroan yang telah dibubarkan dapat dilanjutkan
oleh seorang atau lebih, baik atas kekuatan perjanjian pendiriannya
maupun bila diizinkan dengan tegas oleh bekas pesero yang
namanya disebut di situ, atau bila dalam hal adanya kematian, para
ahli warisnya tidak menentangnya, dan dalam hal itu untuk
membuktikannya harus dibuat akta, dan mendaftarkannya dan
mengumumkannya dalam surat kabar resmi atas dasar dan dengan
cara yang ditentukan dalam pasal 23 dan berikutnya, serta dengan
ancaman hukuman yang tercantum dalam pasal 29.

Pembubaran sebuah perseroan firma sebelum waktu yang


ditentukan dalam perjanjian, atau terjadi karena pelepasan diri
atau penghentian, perpanjangan waktu setelah habis waktu yang
ditentukan, demikian puia segala perubahan yang diadakan dalam
petikan yang asli yang berhubungan dengan pihak ketiga,
diadakan juga dengan akta otentik, dan terhadap ini berlaku
ketentuan-ketentuan pendaftaran dan pengumuman dalam surat
kabar resmi seperti telah disebut.
Kelalaian dalam hal itu mengakibatkan, bahwa pembubaran,
pelepasan diri, penghentian atau perubahan itu tidak berlaku
terhadap pihak ketiga. Terhadap kelalaian mendaftarkan dan
mengumumkan dalam hal perpanjangan waktu perseroan, berlaku
ketentuan-ketentuan pasiti 29. (KUHPerd. 1646 dst.; KUHD 22,
26, 30.)

Pada pembubaran perseroan, para pesero yang tadinya


mempunyai hak mengurus harus membereskan urusan-urusan
bekas perseroan itu atas nama firma itu juga, kecuali bila dalam
perjanjiannya ditentukan lain , atau seluruh pesero (tidak termasuk
para pesero komanditer) mengangkat seorang pengurus lain
dengan pemungutan suara seorang demi scorang dengan suara
terbanyak. Jika pemungutan suara macet, raad van justitie
mengambil keputusan sedemikian yang menurut pendapatnya
paling layak untuk kepentingan perseroan yang dibubarkan itu.
(KUHPerd. 1652; KUHD 17, 20, 22, 31, 56; Rv. 6-50, 99.)
Bila keadaan kas perseroan yang dibubarkan tidak mencukupi
untuk membayar utang-utang yang telah dapat ditagih, maka
mereka yang bertugas untuk membereskan keperluan itu dapat
menagih uang yang seharusnya akan dimasukkan dalam
perseroan oleh tiap-tiap pesero menurut bagiannya masing-masing
(KUHD 18, 22.). Uang yang selama pemberesan dapat dikeluarkan
dari kas perseroan, harus dibagikan sementara. (KUHD 33.)

Setelah pemberesan dan pembagian itu, bila tidak ada perjanjian


yang menentukan lain, maka buku-buku dan surat-surat yang dulu
menjadi milik perseroan yang dibubarkan itu tetap ada pada pesero
yang terpilih dengan suara terbanyak atau yang ditunjuk oleh raad
van justitie karena macetnya pemungutan suara, dengan tidak
mengurangi kebebasan para pesero atau para penerima hak untuk
melihatnya. (KUHPerd. 1801 dst., 1652, 1885; KUHD 12, 56.)

Anda mungkin juga menyukai