Page 1
Dasar-dasar Struktur
Kayu
2. Bagian-bagian Kayu
Keterangan:
A = Kulit luar (outer
bark)
B = Kulit dalam (inner
bark)
C = Kayu gubal
D = Kayu teras
E = Lapisan kambium
F = Jari-jari teras
G = Hati kayu
Dasar-dasar Struktur
Kayu
3. Sifat-sifat Umum Kayu
A. Semua kayu
bersifat
anisotropik ;
memperlihatkan
sifat-sifat yang
berlainan jika diuji
menurut tiga arah
utamanya
(longitudinal,
radial dan
Dasar-dasar Struktur
Kayu
3. Sifat-sifat Umum Kayu
B. Semua kayu bersifat
higroskopis ;
dapat menyerap dan melepaskan
kadar
air (kelembaban) sebagai akibat dari
perubahan kelembaban dan suhu
udara
Dasar-dasar Struktur
Kayu
Dasar-dasar Struktur
Kayu
B.Keteguhan Tekan
Dasar-dasar Struktur
Kayu
C.Keteguhan
Tekan
kemampuan kayu
untuk menahan
gaya-gaya yang
membuat suatu
bagian kayu
tersebut turut
bergeser dari bagian
lain di dekatnya.
Dasar-dasar Struktur
Kayu
D.Keteguhan Belah
kemampuan kayu untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha
membelah kayu.
Dasar-dasar Struktur
Kayu
E. Kekakuan
kemampuan kayu untuk menahan
perubahan bentuk atau
lengkungan.
Dasar-dasar Struktur
Kayu
Dasar-dasar Struktur
Kayu
G.Keuletan
kemampuan kayu untuk menyerap
sejumlah tenaga yang relatif besar
yang melampaui batas proporsional
serta mengakibatkan perubahan
bentuk yang permanen dan
kerusakan sebagian.
Dasar-dasar Struktur
Kayu
H.Kekerasan
kemampuan kayu untuk menahan
gaya yang membuat takik atau
lekukan atau kikisan.
Dasar-dasar Struktur
Kayu
Dasar-dasar Struktur
Kayu
B. Lantai (parket)
Persyaratan teknis :
keras, daya abrasi tinggi, tahan asam,
mudah di paku dan cukup kuat.
Jenis kayu :
jati, bungur, bangkirai.
Dasar-dasar Struktur
Kayu
Kekuatan Kayu
1. Peraturan yang digunakan
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI)
SNI Kayu 2002
2. Peraturan tambahan
ASTM
SNI Pengujian
Kekuatan Kayu
3. Kelas Kuat Kayu
a. Aturan PKKI Lama (Kg/Cm2)
Kekuatan Kayu
b. Aturan SNI Kayu 2002 (MpaN/mm2)
Kekuatan Kayu
4. Modulus Elastisitas Kayu
a. Aturan PKKI Lama
Kekuatan Kayu
b. Aturan SNI Kayu 2002
Kekuatan Kayu
c.Apabila nilai G yang diketahui
bukan pada kadar air standar
tetapi pada kadar air m% (m
sebaiknya lebih kecil dari pada 30),
maka untuk menentukan berat
jenis kayu pada kadar air 15%
dilakukan prosedur berikut :
Kekuatan Kayu
Menghitung kadar air (%)
m = {(Wg Wd)/Wd} x 100%
Dimana :
Wg = Berat kayu basah
Wd = Berat kayu kering-oven
Kekuatan Kayu
Menghitung kerapatan kayu ()
dalam satuan kg/m3
= Wg/Vg
Dimana :
Vg = Volume kayu basah
Kekuatan Kayu
Menentukan berat jenis pada kadar
air m% (Gm)
Gm = /[1000(1+m/100)]
Dimana :
= Kerapatan kayu
m = Kadar air m%
Kekuatan Kayu
Menentukan berat jenis dasar (Gb)
Gb = Gm /(1+0.265aGm)
Dengan :
a = (30-m)/30
Kekuatan Kayu
Menentukan berat jenis pada kadar
air 15% (G)
G= Gb /(1-0.133Gb)
Dimana :
Gb
= Berat jenis dasar
Kekuatan Kayu
5. Nilai Rasio Tahanan
Kekuatan Kayu
6. Cacat Maksimum Untuk Kelas Mutu
Kayu
Dasar Perencanaan
1. Kode Pembebanan
Dasar Perencanaan
2. Faktor Tahanan ()
Dasar Perencanaan
3. Faktor Koreksi Layan Basah (CM)
Dasar Perencanaan
4. Faktor Koreksi Layan Basah (CM)
Perencanaan Batang
Tarik
1. Syarat Desain
Tu tT
Dimana :
Tu = Gaya tarik terfaktor
= Faktor waktu
Perencanaan Batang
Tarik
Dimana :
Ft= Kuat tarik sejajar serat terkoreksi
Ft= CM.Ct.Cpt.CF.Crt.Ft
An = Luas penampang netto