Anda di halaman 1dari 25

Kor Pulmonal Kronik

Yessy Ayudica Adinda (1407101030145)


Pembimbing :
dr. Fouzal Aswad, Sp.JP - FIHA

DEFINIS
I
Kor
Kor pulmonal
pulmonal merupakan
merupakan suatu
suatu
keadaan
keadaan timbulnya
timbulnya hipertrofi
hipertrofi dan
dan
dilatasi
ventrikel
kanan
akibat
dilatasi
ventrikel
kanan
akibat
hipertensi
hipertensi pulmonal
pulmonal yang
yang disebabkan
disebabkan
oleh
oleh penyakit
penyakit yang
yang menyerang
menyerang
struktur,
struktur, fungsi,
fungsi, atau
atau pembuluh
pembuluh darah
darah
pulmonal
pulmonal yang
yang dapat
dapat berlanjut
berlanjut
menjadi
menjadigagal
gagaljantung
jantungkanan.
kanan.

EPIDEMIOLOG

Diperkirakan insidens kor


pulmonal adalah 6% - 7%
dari
seluruh
penyakit
jantung.

Di Inggris terdapat sedikitnya


0,3% populasi dengan resiko
terjadinya kor pulmonal pada
populasi usia >45 tahun dan
sekitar 60.000 populasi telah
mengalami hipertensi pulmonal
yang membutuhkan terapi oksigen
jangka panjang.

ETIOLOGI
Penyakit yang mendasari
terjadinya kor pulmonal dapat
digolongkan menjadi 4
kelompok

1.

Penyakit pembuluh darah paru.

2. Penekanan pada arteri pulmonal oleh tumor mediastinum,


aneurisma, granuloma atau fibrosis.
3. Penyakit neuro muskular dan dinding dada.
4. Penyakit yang mengenai aliran udara paru, alveoli, termasuk
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), penyakit paru
interstisial dan gangguan pernafasaan saat tidur.

LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. MR
Umur
: 31 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
Alamat

: Aceh
: Sigli

CM : 1-05-17-47
Tanggal Masuk
: 12 Mei 2015
Tanggal Pemeriksaan
: 29 Mei 2015

Keluhan Utama
: Sesak Nafas
Keluhan Tambahan : Batuk, kaki bengkak
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan sejak 3 bulan SMRS dan memberat sejak 2 hari
SMRS. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca dan tidak
dipengaruhi oleh aktivitas, sesak tidak berkurang dengan
perubahan posisi. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 1
bulan SMRS, batuk berdahak namun tidak ada batuk darah,
demam (-), keringat malam (-), penurunan BB (+), Nyeri ulu
hati (+), bengkak pada kaki dan (+)
RPD : Riwayat menderita TB Paru 2 tahun yang lalu
RPO: OAT selama 9 bulan
RPK : Disangkal

VITAL SIGN

PEMERIKSAAN
FISIK
Kulit
Kepala
Wajah
Mata

: sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), edema (-)


: rambut hitam, distribusi normal, sukar dicabut
: simetris, edema (-), deformitas (-)
: Cekung (-), Refleks cahaya (+/sdn),
Sklera ikterik (-/sdn), Konj.palpebra inf pucat

(-/-)
Telinga
: kesan normotia, sekret (-/-)
Hidung
: sekret (-/-), hiperemis (-), NCH(-)
Mulut
: mukosa kering (-), sianosis (-)
Leher
: retraksi suprasternal (-), pembesaran
KGB (-), kaku
kuduk (-), TVJ: R+4 cmH2O.

Thoraks
Inspeksi
Bentuk dan Gerak
: Normochest, pergerakan asimetris
Tipe Pernafasan
: Thoraco Abdominal
Retraksi
: (-)
Palpasi
Pergerakan dada asimetris
Nyeri tekan (-/-)
Suara fremitus taktil kanan suara fremitus taktil kiri
Perkusi
Terdengar suara sonor di hemithoraks kiri dan redup di
hemithoraks kanan.
Auskultasi
Vesikuler (/+), ronkhi (+/+) di bagian basal paru, wheezing
(-/-)

Jantung
Inspeksi
Palpasi

: Ictus Cordis tidak terlihat


: Ictus Cordis teraba di ICS V, 1 cm Linea Mid
clavicula Dextra

Perkusi
Kiri atas
: ICS III-IV linea parasternalis sinistra
Kiri bawah
: ICS IV linea parasternalis sinistra
Kanan atas
: ICS III linea parasternalis dextra
Kanan bawah : ICS V-IV, 1cm linea mid clavicularisdextra
Auskultasi

: BJ I > BJ II, regular, bising (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-), scar (-)


Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (+/-) Undulasi (-)
Lien/ Renal tidak dapat diraba, Hepar teraba 3
jari dibawah arcus costae dan 2 jari dibawah proc.
xiphoideus
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi
: peristaltik kesan normal

Ekstremitas
Sianosis (-), clubbing finger (-), edema (+/+) pada ekstremitas
inferior

LABORATURIU
M

Jenis Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hematokrit

Hasil

Nilai rujukan

13,2*

14 -17 gr/dl

31,5*

4,5-10,5 x 103/ul

5,4
270
40*

4,7 6,1 x 103/ul


150 450 x 103/ul
45 - 55 %

Eosinofil

0-6%

Basofil

0-2%

90*

50 - 70 %

Limfosit

4*

20 - 40 %

Monosit

2-8%

Neutrofil Segmen

Ur

39

13-43 mg/dL

Cr

0,58*

0,67-1,17 mg/dL

GDS

123

<200

Natrium

136

135-145 mmol/L

Kalium

2,6*

3,5-4,5 mmol/L

Clorida

87*

90-110 mmol/L

EKG

Interpretasi
Irama : sinus
Heart Rate : 97 x/ menit
Axis : RAD
P-wave : 0,08 s , 0,3 mV
Interval PR : 0,16 s
ST elevasi : negatif
ST depresi : negatif
Q patologis : negatif
T inverted : negatif
Kesimpulan: Irama sinus, heart rate 97 x/i, RAD, P
Pulmonal

FOTO
THORAKS
Efusi pleura kanan
-Hemithoraks kanan lebih kecil
dibandingkan kiri
-Perselubungan di hemithoraks
kanan disertai deviasi trakhea
dan organ mediastinum ke
kanan
-Fibrokalsifikasi di paru kiri
Kesimpulan
Lung

Destroyed

DIAGNOSA
KERJA
Cor Pulmonal Kronik
Pneumonia dd TB Relaps dengan
Destroyed Lung

TATALAKSA
NA

Non-Medikamentosa

-Bed rest
-Oksigen 2 L/menit
-Kurangi asupan lemak
-Meningkatkan konsumsi buah dan
Medikamentosa
sayur
-Drip Dopamin 5 meq / KgBB /
Jam
- Inj.Lasix 1 amp / 12 jam
-Sildenafil 2 x 6,25 mg
-Spironolakton 1 x 100 mg
Dari Pulmo
-IVFD RL 15 gtt / i
-Inj.Lovofloxacin 750 mg / 12
jam
-Inh. Combivent / 8 jam
-Inh.Pulmicort / 12 jam

PLANNI
NG
Pemeriksaan laboratorium lengkap
Foto Thorax AP
Echocardiografi

PROGNO
SIS
Quo ad vitam
: dubia ad
malam
Quo ad fungsionam : dubia ad
malam
Quo ad sanactionam : dubia ad
malam

PEMBAHASAN

Menurut WHO, definisi kor pulmonal


adalah keadaan patologis dengan
ditemukannya hipertrofi ventrikel kanan
yang disebabkan oleh kelainan fungsional
dan struktur paru, tidak termasuk
kelainan karena penyakit jantung primer
pada jantung kiri dan penyakit jantung
kongenital (bawaan).

PATOGENE
SIS

Penyakit paru kronis

Kerusakan paru &


semakin terdesaknya
pembuluh darah oleh
paru yang mengembang

Asidosis dan
hiperkapnia

Hipoksia
alveolar

Berkurangnya vascular
bed paru

Vasokonstrik
si

Hipertensi Pulmonal
kronis
Hipertrofi dan dilatasi
ventrikel kanan

Kor pulmonal

Polisitemia dan
hiperviskositas
darah

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Penyakit paru yang mendasari.
Tanda-tanda sudah ada gagal jantung kanan akibat
pembesaran ventrikel kanan : Edema dan nyeri parut kanan
atas.
Dispnea, karena adanya peningkatan kerja pernapasan akibat
adanya perubahan dalam elastisitas paru-paru (fibrosis penyakit
paru) atau adanya over inflasi pada penyakit PPOK.
Nyeri dada atau angina juga dapat terjadi. Hal ini terjadi
disebabkan oleh iskemia pada ventrikel kanan atau teregangnya
arteri pulmonalis.
Hemoptisis, karena rupturnya arteri pulmonalis yang sudah
mengalami arteroslerotik atau terdilatasi akibat hipertensi
pulmonal juga dapat terjadi.
Bisa juga ditemukan variasi gejala-gejala neurologis, akibat
menurunnya curah jantung dan hipoksemia
Dilatasi vena jugularis, hepatomegali, splenomegali,
asites dan efusi pleura merupakan tanda-tanda terjadinya
overload pada ventrikel kanan

PENATALAKSANA
AN
Tirah Baring dan Pembatasan Garam
Terapi Oksigen
Diuretik
Vasodilator
Antikoagulan
Digitalis

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai