STIMULASI
Stimulasi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap sumur
dengan tujuan meningkatkan laju produksi dengan jalan
memperbaiki dan atau meningkatkan harga permeabilitas batuan.
Ada dua cara untuk memperbaiki permeabilitas, yaitu :
Acidizing
Hydraulic Fracturing
DEFINISI ACIDIZING
ACIDIZING
Adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menanggulangi kerusakan
formasi/meningkatkan kemampuan formasi yaitu dengan
menginjeksikan asam ke formasi untuk melarutkan partikel-partikel
penyumbat pori atau meningkatkan permeabilitas batuan dengan
harapan laju produksi kembali meningkat.
KERUSAKAN
FORMASI
S 1.151
k
- log
3.23
2
C t rw
PROBLEM SCALE
Air formasi terdiri dari kation dan anion dimana keduanya terlarut
dalam air membentuk senyawa yang mengakibatkan terjadinya
proses kelarutan (solubility).
Proses terlarutnya ion-ion dalam air formasi dipengaruhi oleh
tekanan, temperatur serta waktu kontak.
Air mempunyai batas kemampuan dalam mempertahankan
senyawa ion-ion tersebut agar tetap dalam larutan sampai pada
tekanan dan temperatur tertentu.
IDENTIFIKASI SCALE
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi problem scale salah
satunya adalah dengan menghitung Scaling Index, dengan metode
Stiff & Davis.
Persaman :
SI pH - K pCa PAlk
Keterangan :
SI
= Scaling Index
pH = pH air sebenarnya
4
.5977
0.4327
ln
Ca
pCa =
pAlk =
4.8139 - 0.4375 ln CO 3
Jika SI >
HCO 3
terbentuk.
Jika
(setimbang).
JENIS ACIDIZING
Matrix Acidizing
Adalah proses penginjeksian asam kedalam formasi produktif pada
tekanan dibawah tekanan rekah formasi dengan tujuan agar reaksi
dapat menyebar secara radial.
Acid Fracturing
Adalah proses pelarutan yang bertujuan memperbesar rekahan
sehingga terjadi peningkatan permeabilitas. Acid Fracturing ini
hanya dapat diterapkan pada batugamping dan dolomit.
Acid Washing
Adalah proses untuk menghilangkan endapan scale yang terdapat
di pipa atau di perforasi dengan menempatkan asam di posisi scale
dan dibiarkan bereaksi.
MATRIX ACIDIZING
ACID FRACTURING
ACID FRACTURING
ACID FRACTURING
ACID WASHING
Acid washing adalah proses untuk menghilangkan endapan scale
yang terdapat di peralatan produksi dan di perforasi dengan
menempatkan asam di posisi scale berada dan membiarkan
bereaksi
Tingkat
pengasaman:
keberhasilan
JENIS ACID
4HCl + CaMg(CO3)2
2HCl + FeCO3
2HCl + FeS
FeCl2 + H2S
2FeCl3 + 3H2O
Dolmite
Siderite
Ferrous sulfide
Ferric oxide
6HCl + Fe2O3
GELLED ACIDS
Stuichiometry () :
Jumlah mol setiap komponen yang bereaksi (asam dan batuan)
Contoh :
2HCl + CaCO3
4HF + SiO2
SiF4 + 2H2O
SiF4 + 2HF
H2SiF6
asam x MWasam
Contoh :
Dissoving power pada reaksi antara 100% HCL
dengan CaCO3 sbb
lbmCaCO 3
(1)(100.1)
100
1.37
(2)(36.5)
lbmHCl
Untuk konsentrasi asam 15%
15 = 0.15 (100) = 0.21 lbm CaCO3/lbm HCl
asam
X
min eral
Contoh : Reaksi antara 15% HCl dengan CaCO3
(SG asam = 1.07, densitas CaCO3 =169lb/cuft)
lbcaco3
X 0.21
lb15% HCL
X 0.082
ft 3CaCO3
ft 315% HCl
169(lbCaCO3 ) /( ft 3CaCO3 )
Batuan
Asam
= 100 %
X =5 %
X =10 %
X =15 %
X =30 %
HCl
1,37
0,026
0,053
0,082
0,175
CHOOH
1,09
0,020
0,041
0,062
0,129
CH3COOH
0,83
0,016
0,031
0,047
0,096
HCl
1,27
0,023
0,046
0,071
0,152
CHOOH
1,00
0,018
0,036
0,054
0,112
CH3COOH
0,77
0,014
0,027
0,041
0,08
Limestone
(CaCO3)
=2,71 gr/cc
Dolomite
CaMg(CO)3)2
=2,87 gr/cc
Volume Konsentrat
(Vol .laru tan )(% HCl )( SGlaru tan )
Vol .Consentrate
(% HClconcentrate )( SGconcentrate )
Contoh:
Untuk mendapatkan 1000 gal 15% dari concentrate
32% mula-mula maka diperlukan.
(1000)(15)(1.075)
Vol .concentrate
434 gal
(32)(1.16)
; Jadi perlu penambahan 566 gal air
SG larutan didekati dengan; SG larutan =(fraksi HCl/2)+1
Misalkan untuk 32% SG = (0.32/2)+1 = 1.16
15% SG = (0.15/2)+1 = 1.075
JENIS ACID
ADDITIVE
ADDITIF UNTUK
ACIDIZING
1. Surfactant
2. Aromatic Solvent
3. Alcohol
4. Clay Stabilizer
5. Corrosion Inhibitor
6. Mutual Solvent
7. Nitrogen
8. Diverting Agent
SURFACTANT
Berfungsi sebagai :
Emulsifiers dan Non-emulsifiers (membuat dan mencegah
emulsi)
Emulsion breakers (pemecah emulsi 5%)
Antisludging agents (sebagai stabilizer pencegah
terbentuknya sludge. Konsentrasi yang umum digunakan
0.1-1 %.)
Wetting agents
Foaming agents
Interfacial tension reducers (merubah tegangan pemukaan
0.05%)
SURFACTANT
Dari fungsinya tersebut, kegunaan surfactants dalam acidizing yaitu
mempercepat pembersihan, mencegah sludge (lumpur) dan emulsi pada
formasi, membuat formasi menjadi water wet, dan meningkatkan aliran
minyak dan gas.
1.
2.
3.
4.
Water soluble
Group
Oil soluble
Group
Molekul Surfactan
AROMATIC SOLVENT
Xylene
Toluene
A-Sol
Solvent
Aplikasi
Melarutkan segala endapan hidrokarbon seperti
sludge, asphaltenes, oily coatings. Digunakan
untuk preflush pada pengasaman. Dengan
penambahan surfactant bisa larut di asam.
Pembersih perforasi dan batuan yang dilapisi
minyak sehingga asam bisa bereaksi.
Campuran bermacam alcohol dan membantu
pengasaman dengan membersihkan lapisan
(coating) hidrokarbon, menurunkan surface
tension, dan membuat formasi water wet.
Tergantung jenisnya sampai 80 % volume bisa
dipakai di HCl, juga bisa dipakai sendiri sebagai
preflush.
Aplikasi
Tersebar di asam. Digunakan dengan sekaligus
pada asamnya untuk melarutkan coating
N.L.
Checkers hidrokarbon dan scale dan material lain yang
akan bereaksi dengan asam. Maksimum 5 %
ol
volume.
Dapat dipakai di asam maksimum 5 % volume
Paravon atau sebagai additif untuk menggiatkan
G-5
kelarutan xylene dan toluene.
Targon
ALCOHOL
CLAY STABILIZER
CORROSION INHIBITOR
MUTUAL SOLVENT
Meminimalisir adsorpsi oil-wetting surfactant pada
padatan formasi.
2. Mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air.
3. Bertindak sebagai pelarut untuk melarutkan minyak dalam
air.
4. Bertindak sebagai deterjen yang mampu menghilangkan
material oil wet dari permukaan.
1.
NITROGEN
DIVERTING AGENTS
Ball Sealers
Sumur
Tempat
Rock Salt
Air,
Air garam,
HCl dilute
Minyak
Gas
Injeksi
Formasi
Perforasi
Perforasi
Benzoic Acid
Flakes (BAF)
Air
Air garam,
Minyak
Minyak
Injeksi
Gas
Formasi
Perforasi
Perforasi
Wax Beads
(Unibeads)2
Minyak
Minyak
Formasi
Oil Soluble
Resin (OSR)
Ball Sealers
(tak
mengapung)
Ball Sealers4
(mengapung)
Foam
Minyak
Minyak
Gas
Formasi
Minyak
Gas
Perforasi
Minyak
Gas
Injeksi
Perforasi
Minyak
Gas
Injeksi
Formasi
PERENCANAAN PENGASAMAN
Gf Gob
Gf
Gob
Pr
D
a ln re / rw
h = tebal formasi, ft
re = jari-jari pengurasan, ft
rw = jari-jari sumur
Gf = gradient rekah formasi, psi/ft
G = gradient hidrostatik, psi/ft
D = Kedalaman, ft
Q maks dalam bb;/mnt
V 7.4805 h rp - rw
2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DISAIN
PENGASAMAN
Batuan Pasir
1. Berapa temperatur tertinggi? (Bottom hole temperature)
< 250o F; gunakanHCl:HF
> 250o F; gunakan Acetic:HF; Formic:HF
2. Sumur minyak atau gas?
Sumur minyak: Gunakan nonemulsifyer berdasarkan emulsion
testing /pengalaman
Sumur gas : Gunakan emulsifyer kalau ada kondensate; kalau tanpa
kondensate tidak perlu emulsifyer
3. Panjang interval?
Untuk panjang interval < 20 ft tidak perlu diversion
4.
Batuan Carbonate
1. Berapa temperatur dasar sumur (BHT)?
> 250 o F gunakan campuran HCl :organic retarder HCl.
< 250 o F gunakan sampai 28% Hcl
4. Overflush Stage, bertujuan untuk membersihkan sisasisa pengasaman dengan menempatkan asam di perforasi.
Umumnya menggunakan air sebagai overflush fluid.
Untuk sumur minyak, biasanya menggunakan diesel,
untuk sumur gas biasanya menggunakan gas nitrogen.
ACIDIZING
TAHAPAN
PREFLUS
H
SPOTTIN
G
AFTER FLU
SH
Acid Fracturing
1. Preflush, bertujuan untuk membuka rekahan awal dan
menurunkan temperatur disekitar rekahan.
Acid Fracturing
2. Viscous acid Stage,
memperbesar rekahan.
dan
Acid Fracturing
3. Overflush, bertujuan untuk memindahkan asam dari lubang
sumur dan mendorong asam masuk ke dalam formasi.
ACID FRACTURING
TAHAPAN
FLUSH
PAD
MAIN FRACTURING ACID
AFTER FLUSH
Cleanup Additive
Cleanup Additive
Cleanup Additive
Additive
Cleanup Additive
Cleanup Additive
EVALUASI
EVALUASI ACIDIZING
1. Berdasarkan Kurva IPR
EVALUASI ACIDIZING
2.
3.
0,007082 k h
Bo o ln (re )
rw
PI aktual
q
Ps - Pwf
q
PI ideal
Ps - Pwf P skin )
EVALUASI ACIDIZING
4.
ACID FRACTURING
HYDRAULIC FRACTURING
KEUNTUNGAN
ACID FRACTURING
HYDRAULIC FRACTURING
KEKURANGAN
ACID FRACTURING
HYDRAULIC FRACTURING
SCREENING
CRITERIA
MATRIX
ACIDIZING
1.
2.
3.
Dapat dilakukan
di formasi
karbonat dan
batupasir.
Dilakukan jika
formasi
mengalami
kerusakan hanya
1-2 ft disekitar
lubang sumur.
Permeabilitas
yang dihasilkan
maksimal sama
dengan
permeabilitas
awal sebelum ada
kerusakan.
ACID FRACTURING
1.
2.
3.
4.
Hanya dapat
diapliklasikan pada
formasi karbonat
(heterogen ataupun
rekahan alami).
Permeabilitas alami kecil
dan terdapat kerusakan
formasi jauh dari lubang
sumur.
Secara mekanik, rekahan
tersebut memang tidak
memerlukan proppant
untuk menutup rekahan.
Permeabilitas yang
dihasilkan mampu
melebihi permeabilitas
awal sebelum ada
kerusakan.
HYDRAULIC
FRACTURING
1.
2.
3.
4.
5.
TERIMA KASIH