Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Marleen
07120110032
Pembimbing : Dr. Saleh Al Mochdar, SpBS, MHKes.
DEPARTEMEN BEDAH
PERIODE 30 Maret 2015 7 Juni 2015
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I RADEN SAID SUKANTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
*LATAR BELAKANG
Nyeri muka / trigeminal neuralgia merupakan
keluhan serangan nyeri wajah satu sisi yang
berulang.
Disebut Trigeminal neuralgia, karena:
* Nyeri di wajah ini terjadi pada 1 atau lebih saraf
dari tiga cabang saraf Trigeminal.
* Nyeri disebabkan terganggunya fungsi saraf
Trigeminal sesuai dengan daerah distribusi
persarafan salah satu cabang saraf Trigeminal
yang diakibatkan oleh berbagai penyebab
* Dapat berlangsung beberapa detik - 2 menit. Bisa
dirasakan sakit ringan, kadang seperti ditusuk.
Bisa jugamerasakan nyeri yang cukup berat,
seperti nyeri seperti saat terkena setrum listrik
DEFINISI
Definisi Trigeminal Neuralgia menurut IASP
( International Association for the study of Pain )
dan HIS (International Headche Society)
EPIDEMIOLOGI
* 60% penderita neuralgia adalah wanita
* Insidensi kejadian untuk wanita sekitar 5,9 per
ETIOLOGI
3 etiologi paling populer
1. Penyakit yang berhubungan, seperti : gangguan
dari vaskularisasi, multipel sklerosism, diabetes
melitus, rematoid, dan lain-lain
2. trauma langsung pada saraf trigeminal, dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
-trauma pada bagian perifer (allergic hypothesis) :
infeksi periodontal, (compression syndrome) :
penyempitan osseous canals
- trauma pada bagian sentral (neurovaskular
compression hypothesis) : kompresi krn avm, tumor
3.
N.Trigeminus/Nervus
N.Trigeminus/Nervus 5
5
bersifat
bersifat campuran
campuran terdiri
terdiri
dari
dari komponen
komponen sensorik
sensorik &
&
motorik
motorik
Keluar
Keluar dari
dari permukaan
permukaan
anterolateral
anterolateral bagian
bagian
tengah
tengah pons
pons ->
-> anterior
anterior
dasar
dasar fossa
fossa kranialis
kranialis
posterior
posterior ->
-> petrosa
petrosa tulang
tulang
pelipis
pelipis ->
-> fossa
fossa kranialis
kranialis
media
media ->
-> bergabung
bergabung
didalam
didalam ganglion
ganglion
trigeminus/gaseri
trigeminus/gaseri ->
->
berjalan
berjalan sbg
sbg nervus
nervus 5
5 ->
->
mempersyarafi
mempersyarafi dahi
dahi &
&
mata
mata (V1
(V1 optalmikus),
optalmikus), pipi
pipi
(V2
(V2 maksilaris)
maksilaris) serta
serta
wajah
wajah bagian
bagian bawah
bawah &
&
rahang
rahang (V3
(V3 mandibularis).
mandibularis).
Cabang Oftalmikus
Cabang Maksilaris
Cabang Mandibularis
* Cabang
* Cabang
* Cabang
PATOFISIOLOGI
* Patofisiologis
KLASIFIKASI
Menurut klasifikasi IHS
( International Headache
Society )
NT klasik
semua kasus yang etiologinya belum diketahui
( idiopatik )
1.Nyeri bersifat paroksimal dan terasa diwilayah
sensorik cabang maksilaris, sensorik cabang
maksilaris dan atau mandibularis.
2.Timbulnya serangan bisa berlangsung sampai 30
menit yang berikutnya menyusul antara beberapa
detik sampai menit.
3.Nyeri merupakan gejala tunggal dan utama.
4.Penderita berusia lebih dari 45 tahun , wanita
lebih sering terkena dibanding laki-laki.
NT simptomatik
akibat tumor, multipel sklerosis atau kelainan di
basis kranii.
1.Nyeri berlangsung terus menerus dan terasa
dikawasan cabang optalmikus atau nervus infra
orbitalis.
2.Nyeri timbul terus menerus dengan puncak nyeri
lalu hilang timbul kembali.
3.Disamping nyeri terdapat juga
anethesia/hipestesia atau kelumpuhan saraf
kranial,
4.Tidak memperlihatkan kecendrungan pada wanita
atau pria dan tidak terbatas pada golongan usia.
MANIFESTASI KLINIS
Karakteristik
Lokasi
Onset
Pencetus
1. nyeri
1. di daerah
1. berlangsung
1. stimulus nonneuropatik,
dermatom
singkat beberapa
noksius seperti
yaitu nyeri berat
nervus
detik sampai
perabaan ringan,
paroksimal,
trigeminus dan
beberapa menit
getaran, atau
tajam, seperti
unilateral
tetapi kurang
stimulus
menikam,
2. Tersering nyeri
dari dua menit,
mengunyah
tertembak,
didaerah
tiba-tiba dan
2. Stimulus termal
tersengat listrik,
distribusi nervus
berulang
dapat
terkena petir,
mandibularis
2. Diantara
menimbulkan
atau terbakar
(V2) 19,1% dan
serangan
nyeri berdenyut
2. peningkatan
nervus maksilaris
biasanya ada
sehingga sering
frekuensi &
(V3) 14,1% atau
interval bebas
dianggap sebagai
beratnya
kombinasi
nyeri, atau
nyeri dental
serangan nyeri
keduanya 35,9%
hanya ada rasa
secara progresif
(tersering rasa
tumpul ringan.
sesuai dengan
nyeri pada
berjalannya
setengah wajah
waktu
bawah)
ANAMNESIS
* Lokalisasi nyeri,
Menilai sensasi
pada ketiga cabang
nervus trigeminus
bilateral
(termasukrefleks
kornea).
Menilai fungsi
mengunyah
(masseter) dan
fungsi pterygoideus
(membuka mulut,
deviasi dagu).
Pemeriksaan
Fisik
Bertujuan :
membedakan trigeminal
neuralgia yang idiopatik
atau simptomatik
CT scan
CT Scan : melihat
keberadaan tumor
MRI : multiple sklerosis,
digunakan sebelum
tindakan pembedahan
untuk melihat kelainan
pembuluh darah
Pemeriksa
Pemeriksa
an
an
Penunjang
Penunjang
MRTA (highdefinition
MRI
angiography)
MRI
*Diagnosa Banding
Diagnosis
Banding
Persebaran
Karakteristik
Klinis
Faktor yang
Meringankan/
Penyakit yang
Dihubungkan
Neuralgia
Daerah
Laki- laki/
Memperburuk
Titik-titik rangsang Idiopatik
Trigeminal
persarafan
perempuan = 1:3
Tata Laksana
Carbamazepine
Phenytoin
cabang 2 dan 3 Lebih dari 50 tahun senyum, bicara, dan pada dewasa muda Gabapentin
nervus
Kelainan
Injeksi alkohol
trigeminus,
detik), nyeri
pembuluh darah
Koagulasi atau
unilateral
bersifat menusuk-
Tumor nervus V
dekompresi bedah
Neuralgia Fasial
Unilateral atau
Lebih banyak
Atipik
bilateral, pipi
Tidak ada
ditemukan pada
depresi
anti depresan
atau angulus
Histeria
nasolabialis,
tahun
Idiopatil
hidung bagian
Nyeri hebat
dalam
berkelanjutan
umumnya pada
daerah maksila
Neuralgia Post
Unilateral
Riwayat herpes
herpetikum
Biasanya pada
daerah
terbakar, berdenyut-
persebaran
denyut
cabang
Parastesia, kehilangan
oftalmikus
sensasi sensorik
nervus V
keringat
Sikatriks pada kulit
Sentuhan, pergerakan
Herpes Zoster
Carbamazepin, anti
depresan dan sedatif
Sindrom
Unilateral,
Nyeri berat
Mengunyah,
Ompong,
Perbaikan geligi,
Costen
dibelakang
berdenyut-denyut
tekanan sendi
arthritis
operasi pada
atau di depan
diperberat oleh
temporomandibul
rematoid
beberapa kasus
telinga,
proses mengunyah ar
pelipis, wajah
Tidak ada
Ergotamin sebagai
temporomandibul
a
Maloklusi atau
ketiadaan molar
Neuralgia
Orbito-frontal,
Nyeri kepala
Alkohol pada
Migrenosum
pelipis, rahang
sebelah
beberapa kasus
atas, angulus
nasolabial
profilaksis
*Penatalaksanaan
ssaa
o
.
t
o
AA. ennt
e
m
m
a
a
ddiikk
e
M
Me
Drugs
eficiency
Side effect
Initial dose
Dose increments
Target daily
dose
carbamazepin
+++
+++
100 mg
perhari
oxcarbazepin
+++*
++
300mg
perhari
Gabapentin
++*
++
300 mg
perhari
baclofen
++*
+++
10
mg
perhari
First line
Second line
50-60 mg
TERAPI PEMBEDAHAN
INDIKASI :
* (1) Ketika pengobatan farmakologik tidak
menghasilkan penyembuhan yang berarti,
* (2) Ketika pasien tidak dapat mentolerir
pengobatan dan gejala semakin memburuk,
* (3) Adanya gambaran kelainan pembuluh darah
pada MRI
Jenis-jenis operasi
* Dekompresi Mikrovaskular
untuk mengurangi gejala nyeri yang disebabkan oleh
kompresi saraf oleh arteri / vena
Prosedur : pembedahan membuka tengkorak (kraniotomi)
dan mengekspos saraf pada pangkal batang otak untuk
memasukkan spons kecil antara pembuluh darah yang
mengompresi dan saraf yang terkompresi
Spons ini mengisolasi saraf dari denyutan pembuluh darah
sehingga menghilangkan efek tekanan pada saraf yang
terlibat.
spons ditempatkan antara saraf trigeminal dan arteri
serebelum superior atau cabang petrosus vena. Dengan
menghilangkan kompresi, gejala nyeri pun diharapkan
akan hilang
*PROGNOSIS
Pada banyak kasus, neuralgia trigeminal memiliki
prognosis yang baik. Kira- kira 80 % pasien
nyerinya menghilang dengan pengobatan. Ketika
pengobatan gagal atau terjadi efek samping
yang tidak diinginkan maka, pilihan pengobatan
yang lain juga tersedia dan memiliki angka
kesuksesan yang tinggi.
*TERIMA KASIH