Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

GLOMERULONEFRITIS AKUT
PASCA STREPTOKOKUS
Pembimbing : dr. Vita Susianawati, M.Sc, Sp.A
Oleh :

Sinta Tri Ciptarini /


H2A011042

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2015

Pendahuluan
Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal
dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel
glomerulus. Peradangan tersebut terutama
disebabkan mekanisme imunologis yang
menimbulkan kelainan patologis glomerulus
dengan mekanisme yang masih belum jelas.
Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis
akut adalah pasca infeksi, paling sering infeksi
streptokokus beta hemolitikus grup A.

Glomerulonefritis akut pasca streptokokus


(GNAPS) merupakan sindrom nefritik akut
hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan
fungsi ginjal (azotemia)
setelah infeksi bakteri Streptokokus beta
hemolitikus grup A di saluran nafas bagian
atas atau di kulit

GNAPS sering menyerang anak usia sekolah


dan jarang menyerang anak usia <3 tahun.
Laki-laki lebih sering dibandingan
perempuan dengan perbandingan 2 : 1.

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Ginjal

Pada daerah korteks terdapat glomerulus, tubulus kontortus


proksimal dan distal

Fungsi Ginjal
Fungsi utama ginjal : mempertahankan
volume dan komposisi cairan ekstrasel
dalam batas-batas normal
Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini
dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi
dan sekresi tubulus

Sistem Glomerulus Normal

FILTRASI GLOMERULUS
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus,
plasma disaring melalui dinding kapiler glomerulus.
Hasil ultrafiltrasi mengandung semua substansi plasma
seperti elektrolit, glukosa, fosfat, ureum, kreatinin,
peptida, protein-protein dengan berat molekul rendah
kecuali protein yang berat molekulnya lebih dari 68.000
(seperti albumin dan globulin) Filtrat dikumpulkan
dalam ruang bowman dan masuk ke dalam tubulus
sebelum meninggalkan ginjal berupa urin

GLOMERULONEFRITIS
AKUT PASCA
STREPTOKOKUS

DEFINISI
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu
reaksi imunologis pada ginjal terhadap
bakteri atau virus tertentu
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
(GNAPS) merupakan sindrom nefritik akut
yang ditandai dengan timbulnya hematuria,
edema, hipertensi, dan penurunan fungsi
ginjal (azotemia).

Etiologi

Patofisiologi
Mekanisme yang terjadi pada GNAPS adalah suatu
proses kompleks imun dimana antibodi dari tubuh
akan bereaksi dengan antigen yang beredar dalam
darah dan komplemen untuk membentuk suatu
kompleks imun
Kompleks imun yang beredar dalam darah dalam
jumlah yang banyak dan waktu yang singkat
melekat pada kapiler-kapiler glomerulus perusakan
mekanis melalui aktivasi sistem komplemen, reaksi
peradangan dan mikrokoagulasi.

Terdapat 3 hipotesis :
Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang
melekat pada membrana basalis glomerulus dan
kemudian merusaknya.
Proses auto-imun kuman Streptococcus yang
nefritogen dalam tubuh menimbulkan badan
autoimun yang merusak glomerulus.
Streptococcus nefritogen dan membran basalis
glomerulus mempunyai komponen antigen yang
sama sehingga dibentuk zat anti yang langsung
merusak membrana basalis ginjal

Manifestasi Klinis
Lebih dari 50 % kasus GNAPS adalah asimtomatik
GNAPS simtomatik :
infeksi saluran napas atas dengan nyeri tenggorok
dua minggu mendahului timbulnya sembab

Periode laten 10 - 20 hari


Hematuria mikroskopis / makroskopis
Hipertensi
Edema
Oligouria sampai anuria karena penurunan LFG
Gejala umum : demam, malaise, nyeri, nafsu makan
menurun, nyeri kepala, atau lesu

Diagnosis

ANAMNESIS
Riwayat infeksi saluran pernapasan 1 2 minggu
sebelumnya atau infeksi kulit (pioderma) 3 6 minggu
sebelumnya
Hematuria makroskopis atau sembab (edema) di
kedua kelopak mata dan tungkai
Pada stadium lebih lanjut, dapat ditemukan komplikasi
kejang, penurunan kesadaran (ensepalopati
hipertensi), gagal jantung, atau edema paru
Oliguria atau anuria

PX FISIK
Sering ditemukan edema di kedua kelopak
mata dan tungkai dan hipertensi
Dapat ditemukan lesi bekas infeksi di kulit
Jika terjadi ensefalopati, pasien dapat
mengalami penurunan kesadaran dan kejang
Pasien dapat mengalami gejala-gejala
hipervolemia seperti gagal jantung dan
edema paru

Px penunjang
Urinalisis menunjukkan proteinuria, hematuria,
dan adanya silinder eritrosit
Kreatinin dan ureum darah umumnya meningkat
Anti Streptolisin O (ASTO) meningkat pada 75%
80% kasus
Komplemen C3 menurun pada hampir semua
pasien pada minggu pertama
Jika terjadi komplikasi gagal ginjal akut,
didapatkan hiperkalemia, asidosis metabolik,
hiperfosfatemia, dan hipokalsemia

Diagnosis Banding
Diagnosis banding GNAPS adalah kondisi-kondisi
lain yang menyebabkan hematuria

Hematuria
Glomerular

ekstra-glomerular

Urine merah
urine merah/merah muda
Kecoklatan
morfologi eritrosit normal
sering ditemukan eritrosit dismorfik
silinder eritrosit tidak
selalu ada
sering disertai proteinuria >500 mg/hari

Penatalaksanaan

Medikamentosa
Antibiotik untuk eradikasi bakteri : amoxicillin 50
mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10
hari. Bila anak alergi dapat digunakan eritromisin
30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
Diuretik apabila disertain retensi cairan dan
hipertensi
Obat hipertensi dapat dipertimbangkan bila
disertai hipertensi

Suportif
Tirah baring
Diet nefritik, yaitu diet rendah protein dan
rendah garam apabila terjadi penurunan fungsi
ginjal dan retensi cairan. Tatalaksana suportif
lainnya disesuaikan dengan komplikasi yang ada
(gagal ginjal, ensefalopati hipertensif, gagal
jantung, edema paru)
Mengatasi kelainan elektrolit dan metabolik yang
terjadi.

Komplikasi
Oliguria sampai anuria yang dapat
berlangsung 2-3 hari
gambaran seperti
insufisiensi ginjal akut dengan uremia,
hiperkalemia, hiperfosfatemia dan hidremia.
Ensefalopati hipertensi spasme pembuluh
darah lokal dengan anoksia dan edema otak
gangguan penglihatan, pusing, muntah
dan kejang

Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne,


terdapatnya ronki basah, pembesaran
jantung dan meningginya tekanan darah
yang bukan hanya disebabkan spasme
pembuluh darah, tetapi juga disebabkan
oleh bertambahnya volume plasma
Anemia yang timbul karena adanya
hipervolemia

Prognosis

Faktor yang memepengaruhi prognosis :


umur saat serangan
derajat berat penyakit
galur streptokukus tertentu
pola serangan sporadik atau epidemik
tingkat penurunan fungsi ginjal
gambaran histologis glomerulus

Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik


dibanding anak yang lebih besar atau orang
dewasa oleh karena GNAPS pada dewasa
sering disertai lesi nekrotik glomerulus

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai