Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Kejang disebabkan perubahan fungsi otak mendadak dan
sementara sebagai akibat dari aktifitas neuronal yang
abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang
berlebihan. Aktivitas ini dapat bersifat parsial atau vokal,
berasal dari daerah spesifik korteks serebri, ataupun bersifat
umum, yang melibatkan kedua hemisfer otak. Manifestasi ini
bervariasi, tergantung bagian otak yang terkena
Definisi
Kejang demam
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
tubuh di atas 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38 oC) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat,
gangguan elektrolit, atau metabolik lain.
Klasifikasi
Kejang Demam
Patofosiologi
Manifestasi klinis
Anamnesis
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Penatalaksana
an
1. Antipiretik : Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4x sehari dan tidak lebih dari 5x
atau Ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali diberikan 3-4x sehari
2. Antikejang : Diazepam oral 0.3 mg/kgBB/8 jam atau Diazepam rektal 0.5 mg/kgBB/8
jam pada saat suhu tubuh >38.5 oC
3. Pengobatan jangka panjang/rumatan
Hanya diberikan jika kejang demam menunjukkan salah satu ciri berikut :
Kejang lama >15 menit
Kelainan neurologis yang nyata sebelum/sesudah kejang, seperti hemiparesis,
paresis Todd, palsi serebral, retardasi mental, hidrosefalus
Kejang fokal
4. Pengobatan jangka panjang dipertimbangkan jika :
Kejang berulang 2x atau lebih dalam 24 jam
Kejang demam terjadi pada bayi <12 bulan
Kejang demam >4x/tahun
Obat untuk pengobatan jangka panjang yaitu Fenobarbital (3-4 mg/kgBB/hari dibagi
1-2 dosis) atau Asam Valproat (15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis). Pemberian obat
ini efektif dalam menurunkan resiko berulangnya kejang. Pengobatan diberikan selama
1 tahun bebas kejang, kemudian diberhentikan secara bertahap selama 1-2 bulan
Prognosis
Berdasarkan Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam tahun 2006,
prognosis yang mungkin terjadi adalah :
1. Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis tidak
pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya
tetap normal.
2. Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkan
3. Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus (paling
sering pada tahun pertama Epilepsi di kemudian hari, faktor resikonya
adalah :
Riwayat kejang demam dalam keluarga
Usia kurang dari 12 bulan
Temperature yang rendah saat kejang
Cepatnya kejang setelah demam
Prognosis
Kesimpulan
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu tubuh di atas 38 oC) yang disebabkan
oleh suatu proses ekstrakranium.
Kejang demam terbagi 2, yaitu kejang demam sederhana (simple
febrile seizure) dan kejang demam kompleks (complex febrile
seizure).
Demam dapat menimbulkan dehidrasi dan meningkatkan
metabolisme basal sehingga terjadi gangguan elektrolit yang
menyebabkan gangguan permeabilitas membran sel dan terjadi
penimbunan asam laktat dan CO2 yang akan merusak neuron.
Manifestasi klinisnya dapat berupa suhu tubuh mencapai 39 oC
atau lebih, kejang khas menyeluruh, dan tonik klonik lama
beberapa detik sampai 10 menit
Penatalaksanaan kejang demam dapat dilihat pada algoritme
penanganan kejang akut dan status konvulsif.
Prognosis kejang demam sangat baik secara keseluruhan.
Status Pasien
Nama
Umur
: 3 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal Masuk
: 17 Juni 2014
RPT :
RPO : Sanmol
RPK : -
Vital Sign
HR
: 120 x/i
RR
: 40 x/i
: 39 C
BB
: 6.4 kg
TB
: 63 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata; Konjungtiva
: DBN
: Anemis (-/-)
Ikterus (-/-)
Leher
: Simetris
Wheezing (-)
Palpasi
: Nyeri tekan
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Abdomen
: Inspeksi
: Soepel
(-)
: Bising usus
(+ Normal)
Ekstremitas
: Oedem (-)
Diagnosa Banding
Hipoglikemi
Epilepsi
Meningitis
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Elektrolit
KGD
EEG
Cairan Serebrospinal
Darah Rutin
Haemoglobin
: 9.0 g/dL
Hitung Eritrosit
: 3.3 x 106 /L
Hitung Leukosit
: 14.600 L
Hematokrit : 24.2 %
Hitung Trombosit : 221.000 /L
Index Eritrosit :
MCH : 27.1 pg
Sinus Costophrenicus
Thorax
: Normal
Diafragma : Normal
Jantung
Kesan
: 37.1 %
Glukosa Darah :
Sewaktu
Paru
: Corakan bronkovaskular normal, Tak tampak
kelainan aktif spesifik dan patologis lain
MCV : 73.4 fL
MCHC
: 55 mg/dL
: Cor/Pulmo DBN
Follow Up
Tanggal
HR
RR
Temp
BB
17 juni 2014
( 21.00)
120 x/i
40 x/i
39C
6,4 Kg
17 juni 2014
100x/i
42x/i
39C
6.4 Kg
TB
63 cm
63 cm
(21.30)
Terapi
IVFD RL 20 gtt mikro/menit
O2 2 L/menit
Stesolid rektal
18 Juni 2014
160 x/i
48 x/i
38.5 oC
6.4 kg
63 cm
19 Juni 2014
110 x/i
40 x/i
36 oC
6.4 kg
63 cm
20 Juni 2014
120 x/i
40 x/i
36 oC
6.4 kg
63 cm