Anda di halaman 1dari 39

MEKANIKA KUANTUM

Mekanika Kuantum Dan Mekanika


Newton
Perbedaan pokok antara mekanika newton
dan mekanika kuantum terletak pada cara
menggambarkannya (mendeskripsikannya).
Dalam mekanika newton, keadaan gerak
suatu partikel misalnya, dilukiskan oleh x(t),
v(t), dan a(t), atau p(t) dan E(t).
Menurut perumusan kuantum, keadaan
suatu sistem kuantum dilukiskan oleh suatu
funsi keadaan (fungsi gelombang), yang
bersifat probabilistik.

Probabilitas
Karena fungsi gelombang () yang
menggambarkan
keadaan
partikel
sifatnya probabilistik, maka probabilitas
menemukan partikel tersebut pada
daerah x dan x+dx diekspresikan oleh
2

P ( x)dx ( x) dx

Fungsi gelombang harus ternormalisasi,


berhingga, kontinyu dan berharga
tunggal.

Normalisasi
Jika partikel tersebut benar-benar ada, maka
pencarian partikel ke seluruh ruang pasti
dapat dilakukan. Ini berarti bahwa peluang
total mendapatkan partikel haruslah bernilai
1 atau dilukiskan dengan persamaan

P( x)dx ( x)

Fungsi
gelombang
persamaan
diatas
ternormalkan

dx 1

yang
memenuhi
dikatakan
sudah

Observable dan Operator


Observabel
merupakan
suatu
variabel dinamis yang dapat diukur;
variabel-variabel
dinamis
yang
banyak dijumpai diantaranya adalah
posisi, momentum linear, momentum
sudut, dan energi.
Dalam
mekanika
kuantum
observabel disajikan dalam bentuk
operator, yaitu operator Hermitean.

Observable dan Operator


Beberapa observabel beserta
operator yang berkaitan disajikan
dalam tabel berikut:

Persamaan Schrodinger
Pekerjaan penting dalam fisika
kuantum adalah menemukan fungsi
gelombang . Semua informasi
mengenai sistem yang diamati ada
pada .
Diperlukan
suatu
cara
untuk
menemukan
fungsi
gelombang
tersebut.
Salah satu cara itu adalah dengan
menyelesaikan
persamaan

Persamaan Schroodinger
Dalam
kasus
fisika
kuantum,
persoalan yang dihadapi dicirikan
oleh fungsi potensial tertentu dan
kita tinggal menuliskan persamaan
Schrodinger bagi potensial tersebut
dan mencari pemecahannya.

Persamaan
Waktu

Schroodinger

Bebas

Bayangkan
diri
anda
seperti
Erwin
Schroodinger!
Kita daftarkan semua sifat yang kita
perkirakan akan dimiliki persamaan kita,
dan menguji persamaan seperti apa yang
memenuhi semua kriteria tersebut.
Berikut adalah sifat-sifat yang harus dimiliki
oleh persamaan yang akan kita buat yang
nantinya akan menghasilkan pemecahan
yang sesuai bagi fisika kuantum.

Kekekalan Energi
Persamaan tersebut tidak melanggar
hukum kekekalan energi. Kekekalan
energi adalah salaha satu asas yang
kita inginkan tetap berlaku. Oleh
karena itu, kita mengambil

E K V

Dalam hal ini, kajian dibatasi pada keadaan


takrelativistik; E hanyalah menyatakan jumlah
energi kinetik dan potensial, bukan energi massa
relativistik

Hipotesis De Broglie
Persamaan tersebut harus taat asas de
Broglie
(pemecahan
persamaan
matematik
suatu
partikel
dengan
momentum p akan menghasilkan fungsi
gelombang dengan panjang gelombang
yang sama dengan h/p)
Oleh karena itu, energi kinetik dari
gelombang de Broglie
bebas
2
2 2 partikel
p
k
haruslah berbentuk
K

2m

2m

Bersifat linear dan bernilai tunggal


Kita
mengharapkan
pemecahannya
memberikan informasi tentang probabilitas
untuk menemukan partikelnya.
Oleh karena itu, syarat fungsinya adalah
bernilai tunggal (tidak boleh ada dua
probabilitas untuk menemukan partikel di
satu titik yang sama).
Ia harus pula linear, agar gelombangnnya
memiliki sifat superposisi.

Gelombang
de
Broglie
yang
diasosiasikan dengan suatu partikel
(misal partikel bebas) harus memiliki
frekuensi dan vektor gelombang
yang konstan, yaitu =E/ dan
k=p/, sehingga wujudnya dapat
dinyatakan sebagai
( x, t ) A sin( kx t )
Untuk t=0

( x) A sin kx

Persamaannya
harus
mengandung
potensial V, sedangkan sebelumnya energi
kinetiknya adalah 2 k 2
K

2m

Satu-satunya cara untuk memperoleh suku


yang mengandung k2 adalah dengan
mengambil
turunan kedua (x) = A sin kx
2
d x dan2 diperoleh
2m
2m
terhadap
k 2 K 2 ( E V )
2
dx

2 d 2

V E
2
2m dx

Persamaan
schroodinger
bebas waktu 1D

Persamaan
Waktu

Schrodinger

Bebas

Sedangkan untuk 3D diperikan oleh


2 2 2 2m
2 2 2 E V 0
2
x
y
z

Persamaan Schrodinger bebas waktu


pada umumnya sulit diselesaikan
secara
analitik.
Namun
untuk
potensial yang nilainya konstan,
penyelesaian analitik itu tidak terlalu
sulit dilakukan.

Persamaan Schrodinger Bergantung


Waktu
( x, t ) e
E
p k

i ( t k x )

( x, t ) e i ( Et px ) /
p2
E
2m

2
p
Ee i ( Et px ) /
e i ( Et px ) /
2m
i ( Et px ) /
2 2 i ( Et px ) /
i e

e
2
t
2m x

2 2
i

V ( x)
2
t
2m x

Momentum
Kuantum
A a
A: Vektor eigen
a : Nilai eigen

: Fungsi eigen

Dalam

p i

Mekanika

: Operator
Momentum

p x i
x

i p x
x
ip x x
ikx
A exp

Ae

Momentum Dalam Mekanika


Kuantum
p
k

e ikx e ik ( x )
1 e ik cos k i sin k

cos k 1
sin k 0
k 2
h
p

p k : Momentum

pada mekanika
kuantum

Energi Dalam Mekanika Kuantum


2
2

H
V (r )
2 V (r )
2m
2m

: Operator Energi
(Hamiltonian)

H (r ) E (r )

H
2
2m
2 2

E
2
2m x

2mE
k 2

xx k 2 0
2

Aeikx Be ikx
2k 2
E
2m

Partikel Dalam Kotak


Persoalan
mekanika kuantum
yang paling
sederhana ialah
persoalan sebuah
partikel yang
terperangkap
dalam sebuah
kotak yang
dindingnya keras
tak hingga.

Partikel Dalam Kotak


Walaupun bertumbukan dengan dinding,
partikel dalam kotak tidak kehilangan
energinya.
Energi potensial V dari partikel itu menjadi
tak berhingga di kedua sisi kotak,
sedangkan V konstan di dalam kotak itu.
Karena partikel tidak dapat memiliki energi
takhingga, maka partikel itu tidak mungkin
berada di luar kotak (=0 x 0 L)

Partikel Dalam Kotak


Bagaimana mencari di dalam kotak
( x=0 dan x=L) ?
Di dalam kotak pers. Schrodinger
menjadi
2 2m
x

E 0

Pemecahan persamaan
seperti
itu
2mE
2mE
adalah A sin x B cos x

Partikel Dalam Kotak


Syarat batas yang harus dipenuhi
yaitu =0 untuk x=0 dan x=L.

2mE
2mE
A sin
x B cos
x

Bernilai nol
untuk x = 0

Bernilai nol
untuk x = L
hanya jika
(2mE)/ =n
Dan n=1,2,3,

Harus bernilai
nol

Partikel Dalam Kotak


Karena (2mE)/ =n maka energi
partikel hanya dapat memiliki nilai
tertentu yaitu sebesar
n 2 2 2
En

2mL

n 1, 2, 3, ....

Fungsi gelombang sebuah partikel dalam


kotak yang berenergi En adalah Fungsi eigen
2mEn
nx
n A sin
x A sin

L
Nilainya
belum
diketahui

yang
bersesuaian
dengan harga
eigen En

Untuk setiap bilangan kuantum n, n


merupakan fungsi berharga tunggal
dari x, dan n serta n/x kontinyu.
Selanjutnya dengan mengintegralkan
|n|2 dx dari x=0 ke x=L diperoleh

L
L
nilai yang
2 berhingga
2
2
2 nx

dx

A2

dx A

sin
0

L
2

Usaha menormalisasi kita harus memilih


harga A sehingga |n|2 dx sama dengan
peluang P dx untuk mendapatkan partikel
antara x dan x+dx.
2
2

P( x)dx ( x)

dx 1

A 2 L sebuah partikel
Jadi fungsi gelombang
dalam kotak ternormalisasi jika
Dan fungsi gelombang
yang tenormalisasi
2
nx
n
sin
adalah
L
L

Pada suatu titik tertentu dalam kotak peluang


keberadaan partikel bisa sangat berbeda
untuk bilangan kuantum yang berbeda.
|1|2 berharga maksimum di
L
|2|2 berharga 0 pada daerah
n=1
L
Partikel pada keadaan
berpeluang terbesar
di tengah kotak
Sedangkan pada n=2 partikel tidak pernah
didapatkan disitu

Hal tersebut berbeda dengan apa yang


ditemui di fisika klasik yang menyatakan
partikel berpeluang sama untuk didapatkan
pada setiap titik dalam kotak.

Persoalan elektron dalam logam


Model potensial elektron dalam logam
dapat didekati secara ideal menggunakan
potensial
kotak.
Dalam logam
+

Permukaan
logam

Salah satu bentuk


potensial elektron dalam
logam

V=
0
0

L
Model potensial
kotak

Potensial Penghalang Berhingga


Menurut mekanika klasik, sebuah partikel yang
menumbuk sebuah dinding tegar (potensial tak
hingga) tidak berpeluang untuk menembusnya.
Demikian juga halnya dalam persoalan mekanika
kuantum.
Namun untuk dinding yang tidak terlalu keras
(potensial berhingga) secara klasik partikel akan
terpental (E<V) atau diteruskan (E>V)
Dalam mekanika kuantum walaupun E<V masih
terdapat peluang bagi partikel untuk diteruskan.
Sedangkan untuk E>V, partikel tetap ada yang
diteruskan dan ada yang dipantulkan.

Kasus E<V
V
Ener
gi

Kasus E>V
E
Ener
gi

Efek Penerowongan (Tunneling)


Tunneling
Di mekanika
klasik: terjadi
pemantulan
sempurna
Di mekanika
kuantum: terdapat
bagian yang
direfleksikan juga
dapat
ditransmisikan

Efek Penerowongan (Tunneling)


Setelah melakukan operasi matematik
yang cukup rumit, gambaran skematik
fungsi gelombang dalam daerah I, II, dan
III ditunjukan pada gambar disamping.

Probabilitas menurun
setelah peristiwa tunneling

Peluruhan Partikel Alfa


Peluruhan alfa merupakan salah satu
dari fenomena penerowongan

Aplikasi
Dioda penerowongan
Tunneling electron microscopy (TEM)
Tunneling dalam proses emisi medan
(field emission) dapat digunakan
untuk teknologi display komputer
dan laptop.
dll

Osilator Harmonik
Gerak harmonik terjadi jika
suatu sistem jenis tertentu
bergetar di sekitar konfigurasi
setimbangnya.
Gerak harmonik terjadi jika
ada
gaya
pemulih
yang
beraksi untuk mengembalikan
ke posisi setimbangnya.
F kx
Sedangkan1 fungsi
2
V

kx
diberikan oleh
2

potensial

Persamaan
schrodinger
osilator
harmonik dengan V= kx2 adalah
d 2 2m
1 2
2 ( E kx ) 0
2
dx

Persamaan
tersebut
disederhanakan menjadi
d 2
2

y
) 0
2
dy

Dima
na

2m
x

2E
h

dapat

2n 1

n 0,1, 2,...

1
En n h n 0,1, 2,...
2

Anda mungkin juga menyukai