Anda di halaman 1dari 63

Pertemuan ke- 6

Pertumbuhan Sel

Pertumbuhan sel
Pertumbuhan adalah respon utama sel hidupterhadap
susbtrat dan nutrien
Dicirikan oleh laju pertumbuhan spesifik,
Substrat/nutrien + sel produk + sel baru

1 dX

X dt

Dimana : X = kosentrasi sel (g/l); t = waktu (jam)


Pembentukan produk adalah respon sekunder

Menentukan konsentrasi sel


Konsentrasi sel dapat diukur secara
langsung atau tak langsung
Langsung: basis masa atau jumlah sel
Penghitung jumlah sel :
hemocytometer, plat hitung (ptri dish) ,
penghitung partikel secara elektronik

Penghitung sel:
Hemocytometer
Keuntungan: akurat, suara rendah ketika
pengukuran
Kerugian: waktu lama, carcinogenic,
mutagenic stains.

Penghitung sel : Penghitung plat


petri dish : hitung koloni (CFUs = colony
forming units) yang terbentuk oleh sel
individu
Kelebihan: menghitung sel hidup, akurat.
Kekurangan: bising, perlu beberapa hari.

30-300
30-300 colonies
colonies

Penghitung sel:
penghitun partikel
Penghitung prtikel :mengukurdistribusi
ukuran partikel
Kelebihan: sangt cepat, diperoleh distribusi
ukuran
Kekurangan: larutan harus bebas partikel,
mahal, dan sukar

Konsentrasi Massa
Satuan yang biasa dalam penentuan
biomassa.
Diperoleh dengan sentrifus sampel,
pengeringan dan penimbangan
Kelebihan: Konsentrasi massa adalah jenis
variabel dalam model, sederhana, kaedah
teknologi sederhana
Kekurangan: Kehadiran mapadatan dapat
membuat kurang akurat, sult diterakan
untuk konsentrasirendah.

Pengukuran konsentrasi
tak langsung
Turbidimeter or spectrophotometer
(sering digunakan).
Evolusi produk atau pemakaian
susbstrat
Luciferin/ATP fluorescence.
Pengukuran konsentrasi Protein atau
DNA/RNA

Pengukuran Optical Density


dengan Spectrophotometer
Optical density (OD) adalah mengukur
jumlah cahaya yang diteruskan melalui
sampel.
Harus dilaporkan panjang gelombang
cahaya untuk pengukuran. Contoh OD600 =
optical density pada 600 nm.
Biomassa sering diukur dalam OD dan
dikonveri ke massa per volume dengan
kurva standard

Kultur Curah
Tetapkan jumlah susbtrat (media
pertumbuhan) pada tahap awal.
Bibit dicurahkan pada tangki
Diperoleh 5 phase pertumbuhan: lag,
exponential, perlambatan, stasioner,
kematian.

Kurva pertumbuhan

Fase Lag
Tidak ada knaikan jumlah sel
induksi enzim untuk digunakan substrat
sangat penting mengurangi periode lag untuk
meningkatkan produksi
i. inokulasi dengan sel fase eksponensial
ii. Pra aklimatisasi inokulum dalammedia
pertumbuhan

iii. Gunakan ukuran inokulum sel yang tinggi


(5-10% volume)

Fase Eksponensial
1. Konsentrasi Nutrien
dan substrat tinggi
2. laju pertumbuhan tidak
tergantung pada
Waktu ganda sel:
konsentrasi nutrien
dan substrat
3. Konsentrasi sel dan
massa naik secara
eksponensial

Waktu Ganda

Fase Pertumbuhan
Diperlambat
kekurangan satu atau lebih nutrien
akumulasi racun dari produk samping
pertumbuhan yang tidak simbang dan
pertukaran metabolis menjadi
mempertahankan hidup

Fase Stasioner
Laju pertumbuhan nol
Sel menghasilkan metabolit sekunder
Banyak produk penting dalam industri
bioteknologi yang dihasilkan pada fase ini
Sel mulai kehilangankemampuan untuk
reproduksi
Sel mengkatabolisma persediaan energi
dalam metabolisma endogeneus

Fase Kematian
Fas kematian dicirikan dengan rumus:

Dimana Ns adalah konsentrasi sel pada ujung


stasioner dan beorde sat.
Plotkan ln N melawan t, dihasilkan slop garis
kd

Koesien Hasil
Kinetika pertumbuhan adalah gambaran parameter yang
berkaitan dengan stokiometri.
Koefisein hasil = mikroorganis yang diproduksi per satuan
susbtrat terpakai

Y X/S
Koefisien hasil lainnya.

YX / O2

O2

S
YP / S

Untuk pertumbuhan aerobik dengan susbtrat glukosa YX/S =


0.4 sampai0.6 g/g, untuk ragi dan bakteri; pertumbuhan
anaerob lebih kecil

Koefisien hasil

Koefisien maintenan
Koefisien maintenan digunakan untuk
menggambrka laju spesifik penggunaan susbtrat
untuk maintenan:
Selama fase stasioner sedikit susbtrat ekstenal
diperoleh, maka metabolisma kematian
komponen biomassa digunakan untuk energi
maintenan
Eneri maintenan adalah energi yang digunakan
untuk memperbaiki komponen sel yang rusak,
untuk memindahkan nutrien dan produk di dalam
dan luar sel.

Produk mikroba
Produk mikroba dapat dikategorikan menjadi tiga
kategori.
Produk yang dianggap sebagai pertumbuhan
Produk ini secara bersama-sama
dihasilkandengan pertumbuhan mikroba
Laju speifik pembentukan produk adalah
berbanding dengan laju pertumbuhan spesiik,
g
g tidak sama dengan net (hanya ada bila ada
metabolisma endogenous)

Pengaruh kondisi lingkungan terhadap


pH
Temperatur
DO

Faktor lingkungan
Pola pertumbuhan miroba dan pembentukan
produk dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti suhu, pH dan DO
Suhu optimum pertumbuhan mikroorganisme
(Topt)
Psychrophiles: (Topt< 20oC)
Mesophiles: (20oC < Topt< 50oC)
Thermophiles: (Topt> 50oC)

Kenaikan suhu sampai Topt, maka laju


pertumbuhan menjadi dua kali setiap 10oC

Reaksi enzimatik
yang terjadi pada
laju maksimum
Reaksi Enzimatik
yang terjadi pada
kenaikan yang tinggi

maksimum

Proses perpindahan
sangat lambat, tidak
ada pertumbuhan

Pengrusakan protein,
membran sitoplasma
rusak, termal lysis

Laju Pertumbuhan Optimum

Suhu
Diatas Topt laju pertumbuhan berkurang dan dapat
terjadi kematial termal
Laju spesifikpada suhu diatas Topt:
dX

kd X
dt

Harga dan kd tergantung pada suhu menurut


E

rumus Arrhenius :
RT

A e

k d Ak d e

E kd
RT

,E 10 20kcal/mol

,Ek d 60 80kcal/mol

Pengaruh suhu

PengaruhpH
pH optimum: bakteri 3-8, ragi 3-6.
pH bervariasi secara signifikan selama
fermentasi bilasistem tanpa buffer atau
pengendali pH.
CO2 dan ammonium sebagai sumber
nitrogen menurunkan pH.
Pemakaian Nitrat menaikkan pH.

DO yang diperlukan
DO dapat menjadi pembatas
substrat.
DO tinggi pertumbuhan tak
tergantung pada [O2].
Kelarutan O2 dalam air ~7 ppm.

DO yang diperlukan
Laju transfer O2 biasanya dibatasi oleh
cairan diam disekitar gelembung
Bila transfer O2 terbatas

OTR=OUR (laju transfer oksigen =


laju uptake oksigen), sehingga

dX
YX/O k l a O 2 sat O 2 bulk
dt

Model menggambarkan
pertumbuhan sel
Model terstruktur: realistik tetapi sukar
dalam perhitungan
Model takterstruktur : sederhana dan
dapat diaplikasikan pada banyak situasi
praktis
Umumnya valid untuk reaktor satu tahap, kultur
kontinu keadaan tunak

Model Kinetika Pertumbuhan


Terstruktur vs takterstruktur
(komposisi sel tidak berubah
terhadap waktu).
Segregated versus unsegregated
(semua sel identik).
Persamaan Monod model
takterstruktur, unsegregated.

Persamaan Monod
Laju pertumbuhan substrat tunggal.
Analog dengan kinetika enzim
Michaelis-Menten dan isoterm
Langmuir
Mekanistik bila pertumbuhan
dikendalikan satu enzim

Kinetika Pertumbuhan substrat


pembatas
Persamaan Monod sesuai menggambarkan
pertumbuhan susbstrat pembatas hanya bila
pertumbuhan lambat dan populasi rendah
Bila konsumsi substrat cepat, pelepasan
produk buangan lebih mudah
Pada populasi tinggi, pembentukan metabolit beracun
lebih nyata.

maxS

Ks S

Laju pertumbuhan untuk pertumbuhan cepat


dan populasi tinggi:

Persamaan pertumbuhan lainnya


Persamaan Blackman :

Persamaan ini sering lebih sesuai dari


persamaan Monod, tetapi ketidakkontinuan
persamaan dapat menjadi masalah

Persamaan pertumbuhan lainnya


Persamaan Tessier
Persamaan Moser

Persamaan Moser bentuk umum persamaan


pertumbuhan susbstrat terbatas; bila n = 1 maka
persamaan ekivalen dengan Monod

Model Pertumbuhan Inhibisi


Kinetika keinhibisian tidak jenis
mekanistik, tetapi berdasarka
kesesuaian data.
Inhibisi Substrat: seperti kinetika enzim,
inhibisi susbstrat dapat kompetitif atau non
kompetitif

Laju Inhibisi oleh Substrat


Kompetitif

Nonkompetitif

max [S]

[S]
KS 1
[S]

K I
max

[S]
KS
1
1

KI [S]

Bila substrat menghambat pertumbuhan sel


kultur curah, susbtrat harus ditambahkan

Inhibisi Pertumbuhan oleh


Produk
Kompetitif

max [S]

[P]
KS 1
[S]

K I

Nonkompetitif

max

[P]
KS
1
1


K I [S]

Bila produk menginhibisi pertumbuhan sel


dalam kultur curah, pemurnian produk mahal

Inhibisi Pertumbuhan oleh


senyawa
Bila porduk mengambat pertumbhan sel dalam
kultur curah, maka pemurnian produk akan mahal
Kompetitif
max [S]

Nonkompetitif

[I]
KS 1
[S]

K I

max

[I]
K S
1
1


KI [S]

Inhibisi Pertumbuhan oleh


senyawa
Takkompetitif

max S

[I]
KS
1
S I

KI
1

K I

Kultur Sinambung
Substrat

CO2 dan udara


keluar
Sell
Substrat

Kmostat atau
reaktor tangki
berpengaduk
sinambung

Udara atau
oksigen

Produk

Pertemuan ke- 7

Kultur Sinambung

Pemodelan Kemostat Ideal


Anggap:

X= konsentrasi massa sel dalam kemostat


S= konsentrasi substratdalam kemostat
F= laju umpan volume
P= Konsentrasi produk dalam kemostat
VR= volume fluida dalamreaktor

X0= Konsentrasi massa sel dalam umpan


S0= Konsentrasi substrat dalam umpan
P0= konsentrasi produk dalam umpan

Pemodelan Kemostat Ideal


Neraca Massa sel:
in - out + growth - death

accum

dX
FX0 FX VRX VR kd X VR
dt

(1)

anggap:
F
dilution rate D
VR

(2)

Sehingga:
dX
DX 0 X D kd
dt

(3)

Keadaan tunak
untuk kd<<, dX/dt=0, and X0=0

(4)

Kinetika Monod :
Dapat digunakan
untuk
mendapatkan
max and Ks
atau:

max S
D
KS S

(5)

KS D
S
max D

(6)

Neraca Massa Substrat


masuk - keluar + konsumsi X dan P = akumulasi

1
1
dS
FS0 FS VRX
VRq p X
VR
YX / S
YP / S
dt
dimana qp adalah laju pembentukan produk
spesifik (g P/g cells hr)
Bila diabaikan laju pembentukan produk dan
keadaan tunak:

X
DS0 S
YX / S

(8)

(7)

Persamaan untuk kerapatan sel


Pada keadaan tunak =D:
X YX / S S0 S

(9)

Gunakan persamaan untuk konsentrasi substrat


pada neraca massa sel pada keadaan tunak(Eq.
6):

K S D
(10)

X YX / S S0

max D

Metabolima endogenous (kd > 0)


Tulis
kembali

dX
DX 0 X D kd
dt

(3)

Assumsi keadaan tunak dan X0=0, tetapi akan


ada metabolisma signifikan:

D kd

(11)

Kerapatan sel dengan


metabolisma endogenous
Subsitusi persamaan (11) ke
pers. (8):
DS0 S

D kd X

YX / S

atau:
D
X YX / S S0 S
D kd
Bandingkan dengan
pers. (9).

(12)

(13)

KS D
S
max D
kd kecil:

kd tak kecil:

KS D

X YX / S S0

max D

D
X YX / S S0 S
D kd

Mendapatkan koefisien hasil


sebenarnya
Sususn kembali persamaan (13) :

S0 S D kd

0
D

X Y
X / S
atau:

D D kd
true 0
app
YX / S YX / S

(1)

(2)

Definisi Yield
Dimana:

app
X /S

X
, kultur sinambung
S0 S

, kultur curah
S

sebenarnya
observasi
YX / S
YX / X
, tanpa respirasi
endogenous atau kematian

Penentuan Yield sebenarnya


1
true
X/S

Y
atau:

dimana:

kd 1
1
true app
YX / S D YX / S

1
app
X /S

1
true
X/S

kd
mS true
YX / S

1
mS
D

(3)

(4)

(koefisien maintenan)

Produk
Neraca massa produk:

dP
VR Xq p FP VR
dt

(5)

Keadaan tunakF/VR=D:

DP q P X

(6)

neraca susbtrat keadaan tunak:

1
DS0 S true D kd X
qpX
YX / S
YP / S

(7)

Optimizing Productivity
Neraca massa bila kd 0

KS D k d
S
max D k d

(8)

Pelesaikan pers. (7) untuk X, konsentrasi biomassa:

XY

true
X/S

(9)

S0 S

true
YX/S
D k d q P
YP/S

atau, gunakan pers. (8) untuk S


pada pers.(7):

XY

true
X/S

KS D k d
D
S0

true

k
max
d

D k d q P X/S
YP/S

Kominasikan pers. (9) dan pers.


(6):

true
PrP DP q p YX/S S0 S
true
YX/S
D k d q P
YP/S

(10)

(11)

diman PrP adalah produktifitas produk dalam g. produk/liter/jam

Produktifitas metabolisma
Endogenous
atau, gunakan pers. (8) untuk S
dalam pers. (11):

PrP DP q p Y

true
X/S

KS D k d
D
S0

true

k
max
d

D k d q P X/S
YP/S

(12)

Anda mungkin juga menyukai