Patologi Umum Pertemuan 10
Patologi Umum Pertemuan 10
SISTEM ENDOKRIN
&
METABOLIK
DESKRIPSI
Materi membahas tentang struktur, fungsi dan
tanda-tanda disfungsi sistem endokrin, gangguan
kelenjar tiroid dan paratiroid, kelenjar suprarenal;
gangguan metabolik.
TUJUAN UMUM
Memahami gangguan fungsi sistem endokrin,
bentuk gangguan kelenjar tiroid, paratiroid dan
suprarenal; gangguan metabolik.
TUJUAN KHUSUS,
TOPIK & SUBTOPIK PEMBAHASAN
Menjelaskan:
Struktur dan fungsi sistem endokrin
3 komponen sistem endokrin
Tanda-tanda disfungsi sistem endokrin
Gangguan kelenjar tiroid dan paratiroid
Gangguan kelenjar suprarenal
Gangguan Metabolik
SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin tersusun dari beberapa
kelenjar endokrin yang tersebar di dalam
tubuh.
Kelenjar endokrin mengsintese dan menghasilkan
zat kimia pesuruh khusus = HORMONE = hormon,
yang dialirkan melalui aliran darah di sel dan organ
tubuh, di situ ia meregulasi pengaruh khusus.
10
11
Kontrol hipotalamik:
Jalur saraf menghubungkan hipotalamus dengan bagian
posterior pituitary (neurohipofisis), adalah sarana kontrol
hipotalamus terhadap bagian posterior dan anterior
kelenjar pituitari.
Gangguan aksis hipotalamus-pituitari menghasilkan
manifestasi klinis, bisa sindroma kelebihan hormon
atau defisiensi hormon atau gangguan pengelihatan
akibat kompresi jalur saraf optikus.
(Benson & Rosenthal, 1993)
13
15
hornone
17
Terapi steroid akan mengganggu jalur Hipotalamikpituitari-adrenal (HPA) dengan cara menekan sekresi
hipotalamic-pituitari.
Penghentian steroid eksogen akan memacu krisis
life threathening adrenal apabila aksis HPA tidak
memperoleh cukup waktu untuk memulihkan stimuli
terhadap sekresi cortisol.
(Lihat tabel 9-1, Endocrine Glands Secretion, Target and Actions)
18
Patologi Endokrin:
Disfungsi bisa hipo- atau hiper- fungsi
Sumber penyebab hipo- dan hiper- fungsi adalah:
Inflamasi atau tumor yang asal dari hipotalamus atau
pituitari.
Inflamai bisa akut, subakut terbanyak adalah kronik
ini menghasilkan hipofungsi kelenjar.
Abnormalitas endokrin kronik (deficiensi kortikol, tiroid
atau insulin) merupakan masalah kesehatan umum yang
harus ditanggung sepanjang hayat dan pasien terkait
memerlukan penggantian dari luar untuk mempertahankan hidupnya (terapi replacement hormon)
19
dapat mempengaruhi:
imunitas dan
resistensi tubuh
terhadap penyakit.
20
STRESS
merangsang sistem saraf simpatik
mengakibatkan medula kelenjar adrenal
melepas catecholamines
(epinephrine, norepinephrine dan dopamin)
ke aliran darah.
Secara berkesinambungan kelenajr pituitari
melepas berbagai hormon, ternasuk:
antidiuretic,
prolactin,
growth hormone (pertumbuhan)
dan ACTH
dari kelenjar pituitari anterior.
22
Cortisol
In adalah hormone glucocorticoid utama
yang dilepas kortek kelenjar adrenal dengan
nama pabrik hydrocortisone.
Ia berfungsi multiple, primer adalah meregulasi
metabolisme:
proteins,
C-H dan
lipid
sehingga meningkatkan glucose darah. bisa
mengakibatkan formasi keton bodies bila tejadi
insufiensi sekresi insulin.
Maka disebut: anti-insulin diabetogenic hormon.
24
Cortisol (lanjutan):
(1) memberi respons anti-inflamatoris terhadap
agent asing, mekanisme protektif ini dijadikan
dasar terapi steroid.
(2) menghambat proliferasi fibroblast kurang
menguntungkan bagi perbaikan jaringan.
Di samping ini cortisol juga meningkatkan
kesempatan mudah terkena infeksi.
26
27
Hormone lain:
endorphins,
prolactin dan
testosterone
bisa dilepas sebagai jawaban terhadap stimuli stress.
Endorphins = endogenous & morphine,
merupakan grup peptides mirip opiat yang
diproduksi secara alamiah oleh sinapsis saraf di CNS.
Ia memodulasi transmisi rasa sakit dengan
meningkatkan ambang sakit:
-
sedasi dan
euphoria.
28
LANSIA
Apa efek lansia mempengaruhi sistem kelenjar,
apakah perubahan fungsi endokrin disebabkan lansia,
masih belum jelas.
Ada teori neuroendokrine of aging.
Hubungan lansia dengan struktur dan fungsi tak
terlepas dari perubahan pada sistem saraf.
Although the initial response to a stressful stimulus
may be appropriate, as the body ages there is an
increased likelihood that the response may be
peristent and ultimately inapprropriate or even
harmful. (Carnevali and Patrick, 1993)
31
(2) Systemic:
-
Hipertiroidism
Gangguan akibat eksesif hormon tiroid
thyrotoxicosis (keracunan tiroid).
Hormon tiroid berlebih akan meningkatkan
metabolisme dengan efek manisfestasi pada
seluruh sistem organ tubuh.
Graves disease = naiknya produksi T4, menduduki
85% kasus hipertiroidism.
Wanita > pria (4:1) antara usia 20-40 th.
36
Thyroid storm
Ini adalah episode akut overaktivitas tiroid dengan
gejala khas: demam tinggi,
- tachycardia,
- delirium,
- dehydration
- dan ekstrim irritable atau agitasi.
Stresornya: - operasi, - infeksi,
-toxemia gravidarum, labor & delivery,
- diabetes ketoacidosis,
- myocardial infarct,
- emboli paru,
- overdosis obat.
37
HIPOTIROIDISM
50% familial. Bisa primer atau sekunder.
Primer akibat penurunan fungsi jaringan tiroid, atau
gangguan sistesis hormone atau hambatan
pelepasannya.
Sekunder akibat kurangnya stimulasi (gangguan
hipotalamus atau pituitari menghasilkan
TSH dan TRH).
Wanita > pria (4:1), bisa kongenital, insidens
tertinggi pada usia 30-60th. (90% dimulai dari
kegagalan primer)
38
GOITER
Pembesaran kelenjar gondok (tiroid)
akibat: - kurang jodium,
- inflamasi atau
- sebagai tumor jinak.
Banyak ditemukan di daerah yang kurang jodium
Faktor penghambat produksi hormon tiroid
adalah akibat umpanbalik negatif disertai sekresi
tiroid-stimulating TSH.
TSH meningkat menghasilkan meningkatnya
masa tiroid pencegahan dengan garam
berjodium
39
Thyroiditis
inflamasi tiroid bisa:
- acute suppurative,
- subacute granulomatous dan
- lymphocytic atau kronik [Hashimotos disease]
Umumnya bakteri Streptococcus pyogenes, Stafilikokus
aureus dan Penumococcus pneumonia sebagai causa
infeksinya.
Hashimotos disease, > wantia daripada pria (10:1)
kelompok usia 30-50-an. Gangguan adalah
autoimmune, destruksi kelenjar tiroid akibat infiltrasi
lymphocytes dan antitiroid antibodi. produk T3 dan T4
meningkat merangsang TSH hiperfungsi jaringan
tiroid.
40
PARATIROID
Paratiroid hormone memobilisasi calcium
(zat kapur) dari tulang ke darah.
Bila kadar calcium darah turun (pada kehamilan,
riketsia, hipovitaminosis D) paratiroid disekresi
dalam jumlah besar calcium akan
meninggalkan tulang masuk aliran darah.
Sebaliknya bila calcium darah naik (terlalu banyak
calcium atau vit. D dalam diet) menurunkan
sekresi paratiroid, menurunkan calcium darah
sehingga keseimbangan tetap terjadi.
41
Paratiroid (Lanjutan-1)
Hiperparatiroidism
Aksi berlebih kelenjar sehingga mengganggu
metabolism tulang, calcium dan fosfor.
Ditemukan umumnya pada kelompok usia di
atas 60-an.
Characteristics of Hyperparathyroidism
Increased bone resorption
Elevated serum calcium levels
Depressed serum phosphate levels
Hypercalciuria & hyperphosphaturia
Decreased neuromuscular irritability
42
Paratiroid (Lanjutan-2)
Hipoparatiroidism:
Menimbulkan hipocalcemia, kadar calcium rendah,
fosfat tunggi iritable otot tetany (kejang-kejang).
Causa: iatrogenik atau idiopatik.
Kanak-kanak 9 x > dari dewasa,
2 x > pada wanita dibanding pria.
Characteristics of Hypoparathyroidism
Decreased bone resorption
Depressed serum calcium level
Elevated serum phosphate levels
Hypocalciuria & hypophosphaturia
Increased neuromuscular activity, which may
progress to tetany.
43
ADRENAL GLANDs
Dua buah terletak di kanan-kiri, menempel di atas
masing-masing ginjal.
Cortex adrenal, menghasilkan:
Mineralcorticoids regulasi kadar mineral
Glucocorticoids metabolisme gula, lemak
dan protein dalam sel.
(cortisol = hidrokortison, memacu sel
membuat gula dari lemak dan protein dan
mengatur jumlah gula, lemak dan protein
darah dan sel)
Androgens, Estrogens, dan Progestins
44
Medulla: Menghasilkan:
2 catecholamine hormones
yakni:
Epinephrine (adrenaline)
Norepinephrine
Keduanya agen sympathicomemetic, pada saat
stress atau terpacu produknya, maka:
tensi naik,
denyut jantung meningkat,
frekuensi napas meningkat dan
memacu gula keluar dari sel ke darah.
45
Insufisiensi Adrenal
Bisa:
Insufisiensi primer [Addisons disease]
Timbul akibat gangguan di dalam kelenjarnya
sendiri.
Menyerang kedua sek.
Gejala sebagai defisiensi:
cortisol dan
aldosteron.
46
Insufisiensi sekunder
Timbul akibat gangguan di luar adrenal, pada
hipotalamus atau pituitarinya, operasi pengangkatan
pituitari atau pemberhentian mendadak terapi
corticosteroid.
Terapi jangka panjang corticosteroid stimulasi
menekan sekresi pituitari ACTH dan
mengakibatkan atropi kelenjar adrenal
Gejala hanya nampak sebagai defisiensi
cortisol saja.
Hiperfungsi adrenal: Cushing Syndrome
..
47
DIABETES MELLITUS
Gangguan timbul akibat kelenjar pankreas tidak
memproduksi cukup hormon insulin, hormon yang
bertanggungjawab terhadap absorbsi glucose ke dalam
sel untuk cadangan energi, dan untuk disimpan di hati
dan sel lemak.
Sebagai hasil, kadar glucose dalam darah menjadi
abnormal tinggi, polyuria polydipsia.
Ketidak mampuan tubuh untuk menyimpan dan
menggunakan glucose BB turun dan fatigue.
DM juga menimbulkan gangguan metbaolisme lipid dan
percepatan degenerasi pembuluh darah.
48
2 (dua) Tipe DM
IDDM (tipe 1) = Insulin Dependent Dabetes Mellitus
bentuk yang paling berat
timbul pada usia 35 tahunan (antara 10-16 tahun)
timbul dengan cepat
sel penghasil insulin pankreas rusak, mungkin
karena respon imun setelah suatu infeksi virus,
dan produksi insulin berhenti komplit.
tanpa bantuan suntikan insulin regular, pasien
bisa koma.
49
52
Terapi
Sukses upaya terapi ditentukan oleh kemampuan
mempertahankan tinggi kadar gula darah senormal
mungkin, melalui:
BB normal
olah raga rutin
diit yang disiplin.
Pada IDDM:
injeksi insulin teratur ( 1 4x/hari)
diit
53
Complication
Retinopathy
Neuropathy perifer
Nephropathy
Ulcer ujung kaki gangrene
Artheriosclerosis
Hypertension
Gangguan Cardiovaskuler
Cataract lensa mata
Laju harapan hidup bisa sampai > 50 tahun.
Prognosis:
IDDM dengan terapi modern, hasil baik
NIDDM bergantung pada gangguan sirkulasi yang
seringnya sudah ada saat didiagnosis.
54
Diabetic Pregnancy
A small number of women acquire diabetes mellitus
during pregnancy a phenomenon called gestational
diabetes. DM may also have been present and under
treatment before pregnancy. In both cases, special
precautions are necessary.
Pre-existing Diabetes
Nearly all women with established DM can have a
normal pregnancy, provided the DM is well controlled
throughout.
55
Gestational Diabetes
Gestational diabetes is most often detected in the
second half of pregnancy, when increased glucose
appears in the urine or the baby is found to be bigger
than expected, when a physician axamines the mothers
abdomen (though these findings do not always mean the
mother is diabetic).
Apparently, not enough insulin is produced to keep
theblood glucose levels normal during the pregnancy.
Obstetricans now screen for diabetes at 26 weeks.
Gestational diabetes usually disappears with the delivery
or the baby, but can be a sign of future diabetes in up to
three fourths of these mothers.
57
CARE
When feasible, diabetic pregnancies are treated at highrisk obstetrical centers (many of which other pregnancy
clinics for those with established diabetes to help
achieve good control before conception) and at antenatal
clinics to supervise all aspects of the pregnancy.
The chances that the baby of a diabetic parent will
become diabetic are about one/100 and if both nparents
are diabetic, about 1/20. If only the father is diabetic, no
special precautuions nee3d to be taken at conception or
during the pregnancy.
58
DIABETES INSIPIDUS
Gangguan yang jarang, timbul akibat kegagalan kelenjar
pituitari mengsekresi hormon antidiuretik (ADH)
Secara normal hormon tersebut mengurangi jumlah air
yang lewat ginjal menjadi urine, untuk mengatur keseimbangan peringkat kekentalan/encernya darah.
Penyakit pituitary termasuk:
cedera atau tumor.
yang jarang: nephrogenic diabetes incipidus
akibat ginjal gagal merespon kadar ADH normal,
umumnya ini kongenital, namun bisa juga akibat
pyelonephritis.
59
Gangguan Metabolism
Catabolism (Katabolism)
&
Anabolism
61
METABOLISM
Kumpulan istilah sebutan terkait proses kimiawi yang
terjadi di dalam tubuh.
Metabolism dibagi menjadi:
(1) Katabolism: proses reaksi kimiawi yang memecah
substansi komplek menjadi yang lebih sederhana,
umumnya menghasilkan energi.
Contoh: pembakaran gula di dalam sel tubuh
energi disertai produk samping CO2 dan H2O
(2) Anabolism proses reaksi kimia yang dengan
komsumsi tenaga membangun substansi komplek dari
substansi yang sederhana.
Contoh: sintese protein komplek dari asam amino
62
LAJU METABOLISM
BMR (basal metaboilsme rate) adalah jumlah energi
yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsi
dengan normal dalam keadaan istirahat (untuk
mempertahankan laju pernapasan, detak jantung,
suhu badan serta fungsi dasar lain-lain).
Dinyatakan dalam satuan:
Calori (Joules)/m2 luas badan/jam.
Laju metaboilsm basal akan meningkat sebagai jawaban
terhadap faktor-faktor, di antaranya:
latihan (exercise), stress, takut, dan keadaan sakit.
Keadaan ini dikontrol oleh berbagai hormon endokrin
63
64
Gangguan Metabolism
Abnormalitas yang herediter adalah gangguan,
kekurangan, malfungsi ensim tertentu.
Gangguan dari endokrinnya sendiri
Under atau over produksi hormon terkait yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas metabolism.
Contoh: - Cushings syndrome,
- DM
- insulinoma
- hyperthyroidism
- hypothyroidism
65
66
Contoh:
Tay-Sache disease,
phenylketonuria,
galactosemia,
berbagai jenis porphyrias,
Fluriers syndrome dan
berbagai tipe mucopolysaccharoidosis.
fructose intolerance,
Lesch-Nyhan syndrome,
homocystiuria,
glycogen storage diseases,
mucolipidoses dan
sphingolipidosis.
67
68
Kausa:
Nampak sebagai disfungsi ensim (protein yang
menstimulasi reaksi kimiawi di dalam tubuh)
tertentu akibat abnormalitas gene.
Umumnya defek nampak sebagai autosomal
recessive dari gene yang diturunkan.
Gangguan individual sangat bervariasi.
Pada kasus tertentu ensim abnormal tidak berfungsi
sama sekali.
Pada kasus lain nampak ada aktivitas yang sangat
minim.
69
Diagnosis
-
Terapi
Sebagian yang herediter yang perlu terapi.
Sebagian harus menghindar dari faktor lingkungan
yang bisa berperan dalam timbulnya gangguan.
Contoh: - menghindar dari sinar matahari
- pantang makanan penyebab
Diberi suplemen vitamin yang membatu fungsi
enzimnya.
Diberi suntikan enzim tertentu
Transplantasi sel penghasil enzim
Terapi pada tingkat gene-terapi
72
GOUT
Gangguan metabolisme yang menyerang sendi
arthritis, umumnya menyerang satu sendi .
Gout bisa berkaitan dengan batu ginjal (urat) yang
bisa mengakibatkan gagal ginjal
Simtoma dan Tanda-tanda
Serangan arthritis akut, umumnya pada sendi ibu
jari kaki.
Umumnya menyerang satu sendi tunggal.
Bisa juga menyerang sendi lutut, tumit, lengan,
kaki dan sendi kecil-kecil pada tangan.
73
75
Terapi
Sakit dikontrol dengan NSAID
Bisa NSAID c.i. Maka diberi colchicin
Untuk mencapai hasil maksimal, terapi harus sedini
mungkin begitu serangan sakit timbul.
Pasien yang mudah terserang gangguan ini harus
senantiasa siap dengan obatnya.
Inflamasi bisa mereda dalam waktu 2-3 hari dosis
obat diturunkan dan kemudian dihentikan.
76
Terapi (lanjutan)
Terapi (Lanjutan)