Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
and
Splinting
by : Widya Manja Putri
TBMFKUSU-11-34
Initial Assessment
Initial Assessment / penilaian awal bisa diartikan
sebagai upaya dalam pemberian penilaian dan
pengelolaan awal kepada korban
Prinsip Time
Tujuan:
Mempertahankan kehidupan
Mencegah keadaan memburuk
Mempercepat pemulihan
Initial Assessment
Secara sistematis meliputi :
Scene Survey SAFETY FIRST
Pemilahan korban
Primary Survey pemeriksaan cepat untuk
menentukan kondisi mengancam nyawa
Resusitasi
Secondary Survey
Stabilisation
Transfer
Definitive Care
Primary Survey
1. Airway + proteksi servikal
2. Breathing
3. Circulation + kontrol pendarahan
4. Disability
5. Exposure
BANDAGING
Tujuan membalut:
Menahan bagian tubuh untuk tidak bergeser dari
tempatnya
Menahan pembengkakan
Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi
Sebagai penekan untuk menghentikan perdarahan.
Penunjang bidai.
PRINSIP MEMBALUT
1.
2.
3.
4.
PERHATIKAN!
Jenis-Jenis Pembalut
Mitella/perban segitiga/
tri angular bandage
Dasi
Kasa steril
Perban
Plester
Funda, Platenga, dan
Pita (Zwachtel)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
SPLINTING
PENTING!
TANDA
Ditemukan tanda peradangan: panas, nyeri, merah,
bengkak, dan penurunan fungsi/gerak
Perubahan bentuk
Bunyi berderik
Perdarahan (jika patah terbuka) yang dapat menimbulkan
hilangnya denyut nadi atau rasa raba pada ujung daerah
cedera.
JENIS-JENIS BIDAI
Bidai keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, plastik atau bahan lain yang kuat
dan ringan. Merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan
darurat, namun sulit mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
Bidai improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk
penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan
kemampuan improvisasi si penolong. Contoh : majalah, koran, karton, dll.
Gendongan/Belat dan bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : gendongan lengan/arm
sling.
Bidai traksi
PRINSIP MEMBIDAI
Lakukan penanganan gawat darurat terlebih dahulu
Jangan memindahkan penderita sebelum dilakukan pembidaian kecuali
ada di tempat berbahaya
Pakaian dan aksesoris yang menutup bagian yang cedera dilepas atau
gunting, periksa adanya luka terbuka atau tanda-tanda patah dan
dislokasi.
Tangani luka atau pendarahan terlebih dahulu, jika luka terbuka tutup
dengan kasa steril
Periksa dan catat PMS (pulse, motor, sensasi) sebelum dan sesudah
pembidaian
Pembidaian mencakup sendi atas dan bawah daerah cedera (melewati 2
sendi)
Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tidak sebaiknya lakukan bidai untuk
pencegahan
Metode Membidai
Melepaskan aksesoris (bila kaki lepaskan sepatu)
Menentukan jumlah dan ukuran bidai (diukur terlebih
dahulu)
Memposisikan bidai (tidak menutupi cedera)
Menyelipkan bandage atau kapas pada tulang yang
menonjol
Melakukan fiksasi dua kali di daerah ujung secara roll on
(elastic bandage)
Melanjutkan putaran elastic bandage kearah pangkal
dengan menimpa 2/3 bagian bandage sebelumnya
Lanjutkan pembalutan hingga sendi pangkal
Metode Membidai
Membalut hingga menutupi seluruh kayu bidai
*Untuk patah terbuka : membalutkan kassa steril dan
melewatinya saat pembalutan
*Bila menggunakan mitella : Ikatan harus cukup
jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat
yang cedera
Melakukan fiksasi dua kali di daerah pangkal
Bagian ujung tidak boleh tertutup supaya PMS dapat
ditentukan
Cek PMS
Memastikan ikatan tidak terlalu kuat/longgar, dan korban
merasa nyaman
TERIMA KASIH
Sumber:
Bandaging and splinting dari FM 8-50 Department
of The Army Field Manual
Modul Level Basic Diklat TBM FK USU PEMA FK
USU 2015
Metode :
1) Bagian basis mitella dilipat sebanyak 2 kali
2) Bagian tengah lipatan diletakkan di atas alis
3) Kedua ujung mitella dibalut melewati bagian
atas telinga menuju atas tengkuk
4) Memutar mitella pada daerah atas tengkuk
sebanyak 2 kali dan diikat didaerah dahi
Metode :
1)Mitella dilipat secara lipat 8
2)Letakkan mitella dibawah dagu
3)Melingkarkan sisi panjang dari mitella
melewati bagian atas kepala
4)Mempertemukan kedua ujung dibagian
pelipis dan diputar
5)Diikatkan pada pelipis yang berlawanan
Metode :
1)Mitella diikat secara lipat 8.
2)Letakkan bagian tengah mitella diatas luka
secara oblique
3)Lalu lakukan balutan melingkar secara ascending
untuk sisi mitella bagian atas dan descending
untuk sisi mitella bagian bawah (setiap putaran
minimal 2/3 bagian mitella sebelumnya tertutupi)
4)Kemudian ikatkan kedua sisi mitella tepat diatas
luka
Metode :
1)Posisikan bagian puncak mitella pada daerah
bahu yang cedera
2)Ikatkan kedua ujung mitella dibelakang didaerah
pinggang
3)Ikatkan puncak mitella dengan ikatan
sebelumnya
Jika diikuti
pembengkakan
gunakan
elastic bandage
Metode :
ARM SLING
Tujuan : Untuk patah pada lengan atas, tangan
dan pergelanagan tangan
Metode A:
1) Posisi lengan membetuk sudut 90o
2) Posisikan bagian puncak mitella dibawah
lengan yang cedera
3) Posisikan ujung bawah mitella pada bahu
yang searah
4) Ikatkan kedua ujung mitella pada salah satu
sisi didaerah leher.
Metode B:
5) Posisi lengan membetuk sudut <90o.
6) Posisikan bagian puncak mitella dibawah
lengan yang cedera.
7) Masukkan ujung mitella bawah diantara
lengan dan tubuh.
8) Ikatkan kedua ujung mitella didaerah
PICTURES (1)
PICTURES (2)
Patah pada lengan
PICTURES (3)
PICTURES (4)
Patah tungkai
bawah
Patah tungkai
atas